Thursday 7 June 2018

Di 2018 Metrodata Targetkan Penjualan Mencapai Rp 12,7 triliun dan Laba Bersih Rp 272,1 Miliar

MAJALAH ICT – Jakarta. PT. Metrodata Electronics Tbk, sebuah perusahaan Distribusi, Solusi, Konsultasi Teknologi Informasi & Komunikasi dan E-Commerce yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Hasil RUPST menyetujui dan mengesahkan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku 2017 sebesar Rp 247.411.390.051.

RUPST juga menyetujui dan mengesahkan penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2017 sebesar Rp 37.622.720.472 yang merupakan 15,21% dari Laba bersih Perseroan untuk dibagikan sebagai dividen tunai, dimana sebesar Rp 13.068.951.302 atau Rp5,5/lembar saham telah dibayarkan secara tunai pada tanggal 20 Juli 2017 kepada para Pemegang Saham Perseroan atas 2.376.172.964 lembar saham sesuai dengan yang tercatat pada recording date tanggal 12 Juli 2017. Sebesar Rp 24.553.769.170 akan dibayarkan secara tunai kepada para Pemegang Saham Perseroan atas 2.455.376.917  saham, atau masing-masing saham akan menerima Rp 10. Sebesar Rp 6.000.000.000 dari laba bersih Perseroan tahun buku 2017 untuk digunakan sebagai cadangan sesuai dengan UUPT, sementara sisanya dicatat sebagai laba ditahan Perseroan.

Selain itu, Perseroan juga menyampaikan bahwa Metrodata selalu optimis bahwa permintaan produk dan jasa TIK tidak akan pernah surut dari masa ke masa, melainkan terus meningkat sejalan dengan perkembangan jaman. Hal ini didukung pula oleh jangkauanpenjualanunitbisnisPerseroankepadahampirseluruhwilayahdiIndonesiadankepadaberbagai segmen konsumen mulai dari pengguna akhir yang dijual melalui reseller ataupun e -commerce, maupun kepada perusahaan.

Sebagai upaya untuk memperluas ruang lingkup usaha Perseroan, pada tahun 2017, Perseroan telah melakukan pembelian saham PT Packet System Indonesia yang bergerak di bidang Broadband Network dan Infrastructure System Integration. Dan efektif tanggal 1 Maret 2018, Perseoran telah melakukan penggabungan Perusahaan atau Merger antara PT Logicalis Metrodata Indonesia dengan PSI. LMI dan PSI beroperasi dalam usaha yang sejenis tetapi memiliki segmen pelanggan yang berbeda. Dengan penggabungan ini diharapkan akan menciptakan suatu sinergi yang dapat meningkatkan daya saing, mengefektifkan penggunaan sumber daya dan struktur permodalan serta sumber keuangan PSI yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan kepada seluruh pemangku kepentingan.

 

Efektif per tanggal 22 Mei 2018, Perseroan telah melakukan penjualan entitas anak yang bergerak di bidang e-commerce yaitu PT My Icon Technology kepada Unit Bisnis Distribusi. Kedua perusahaan tersebut adalah dibawah kendali kepemilikan perseroan, di mana untuk selanjutnya pengembangan e-commerce akan mendapat dukungan penuh dari Unit Bisnis Distribusi yang mempunyai akses langsung di dalam pengadaan produk dari principal (pemegang merek) serta memiliki manajemen logistik yang lebih baik.

Pengembangan e-commerce di MIT selanjutnya akan lebih difokuskan kepada bisnis e-government dengan mensuplai produk TIK kepada pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (e- katalog). MIT telah terdaftar sebagai vendor resmi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk pengadaan produk- produk TIK ini.

 

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, unit bisnis Distribusi juga telah membangun platform B2B (businesstobusiness) untuk mempermudah mitra dealer dalam melakukan pemesananb arang, memeriksa ketersediaan barang serta memantau status pemesanan mereka. Selain itu, untuk membantu para pelanggan mendapatkan layanan teknologi cloud, perseroan meluncurkan platform yang dapat menyalurkan cloud computing service kepada para pelanggannya.

Sebagai bukti keseriusan Perseroan untuk mengembangkan Unit Bisnis Distribusinya, Perseroan sedang membangun gudang sendiri seluas 22.000 m2 di MM 2100 Cibitung, dengan nilai investasi pembelian lahan dan pembangunan gudang sebesar Rp 195 miliar. Gudang tersebut diharapkan dapat digunakan sebelum akhir tahun 2018, sehingga Perseroan tidak tergantung lagi kepada pihak ketiga atas fasilitas logistik yang selama ini disewanya.

Selanjutnya, Unit Bisnis Solusi melalui entitas anak PT Mitra Integrasi Informatika menyediakan beragam Solusi TIK bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Seiring dengan adopsi teknologi-teknologi baru di masyarakat, unit bisnis ini terus menghadirkan solusi-solusi yang lebih ekonomis dan inovatif seperti software berbasis open source, dengan harga yang lebih efisien, ERP berbasis cloud yang bekerjasama dengan principal, serta menghadirkan inovasi dalam bentuk layanan solusi, yaitu menerapkan best practice dalam metode pengembangan software salahsatunya adalah DevOps dan API (Application Programming Interface).

Unit Bisnis Solusi di tahun 2017 juga mengembangkan satu unit usaha baru yaitu PT Metro Mobile Indonesia (MMI) untuk fokus pada pembuatan aplikasi -aplikasi mobile pada platform iOS dan Android yang dapat membantu tim penjualan perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dalam membuat sales order secara online melalui smart phone, sehingga tim penjualan tidak perlu kembali ke kantor. Aplikasi ini juga mampu untuk memonitor pergerakan tim penjualan termasuk membantu pengaturan jadwal pengiriman barang.

Unit Bisnis Solusi juga terus meningkatkan eksistensinya dengan menyediakan solusi-solusi seiring dengan perkembangan teknologi seperti hybrid cloud yaitu layanan berbasis cloud yang dipadukan dengan server fisik on-premise, solusi hardware hyper convergence yang mengitegrasikan server, storage, jaringan, sistem operasi dan virtualisasi dalam satu infrastruktur, solusi flash storage, produk-produk security serta layanan network penetration testing.

Unit Bisnis Konsultasi melalui entitas anak PT Soltius Indonesia memiliki kemampuan di bidang konsultasi dan penerapan Sistem Enteprise Resource Planning (ERP) ternama yang berpengalaman di industri manufacturing, distribution, transportation, pharmaceutical dan plantation.

Berkat langkah-langkah yang dilakukan, penjualan Perseroan meningkat sebesar Rp 769 miliar atau naik 7,7% dibandingkan dengan tahun 2016, dan mencapai penjualan sebesar Rp 10,82 triliun di tahun 2017. Adapun penjualan Perseroan terutama dikontribusikan oleh Unit Bisnis Distribusi sebesar 77,4% dan sekitar 20,2% dari Unit Bisnis Solusi, serta sisanya berasal dari Unit Bisnis lainnya.

Kenaikan penjualan juga mendorong peningkatan laba kotor se besar Rp 44,6 miliar, sehingga Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp850,9 miliar di tahun2017. Setelah memperhitungkan biaya operasional, beban bunga, selisih kurs dan pajak, Perseroan membukukan laba bersihsebesar Rp 247,4 miliar, meningkat 12,1% dari laba bersih tahun 2016.

Memasuki tahun 2018, Perseroan menetapkan target yang cukup optimis, yaitu penjualan diharapkan mencapai Rp 12,7 triliun atau bertumbuh sebesar 17,4% dibandingkan tahun 2017 dan laba bersih diharapkan bertumbuh 10% atau mencapai Rp 272,1 miliar di tahun 2018.

 

 



No comments:

Post a Comment