Wednesday 30 September 2020

Penipuan finansil di Indonesia Menurun

MAJALAH ICT – Jakarta. Dalam penelitian yang dilakukan oleh GBG (AIM: GBG), perusahaan teknologi global dalam Manajemen Fraud dan Compliance, Verifikasi Identitas, dan Intelijen Data berbasis lokasi, dengan judul “Future-proofing Fraud Prevention in Digital Channels: an Indonesian FI Study”, ditemukan bahwa tingkat fraud atau kejahatan penipuan di Indonesia tidak menunjukkan adanya penurunan. Bahkan, tipe kejahatan dengan model money mule diprediksi akan meningkat drastis di tahun 2020-21 yang berdampak pada konsumen sektor perbankan dan finansial.

GBG berkolaborasi dengan The Asian Banker untuk mengadakan survei di lebih dari 300 institusi finansial di 6 negara wilayah Asia Pasifik, seperti Australia, China, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia untuk menganalisis dampak penipuan pada institusi finansial dan teknologi yang akan digunakan untuk mengurangi ancaman penipuan saat ini dan cara mereka dalam mengatasi pola atau jenis penipuan baru.

Institusi finansial di Indonesia tengah memerangi penipuan dan serangan siber yang semakin rumit dan berkembang pesat, bersamaan dengan meningkatnya penggunaan internet. Konektivitas internet di Indonesia berlipat ganda seiring dengan adanya pandemi Covid-19 dan implementasi PSBB yang mendorong konsumen institusi finansial untuk menggunakan aplikasi seluler dan situs online untuk mengakses produk dan layanan keuangan. Salah satu contoh terbesar adalah layanan pinjaman online (pinjol) yang kini menjadi prioritas teratas bagi 43% institusi finansial di Indonesia untuk tahun 2020-21 dalam menyediakan akses cepat ke pinjaman apabila PSBB diperpanjang. Hal ini terbukti dengan terakselerasinya produk pinjaman online di Indonesia yang melampaui negara-negara lain di Asia Pasifik tahun ini.

Tantangan dan Solusi untuk Mengatasi Fraud atau Kejahatan Siber untuk Institusi Finansial di Indonesia

Apakah anda pernah mendapatkan SMS yang mengiming-imingkan upah jika Anda mau membuka rekening bank untuk membantu mengelola transaksi pihak lain? Jika iya, berarti Anda telah menemukan jenis penipuan umum yang memadukan scam dengan first party fraud sehingga menjadikannya sulit untuk dideteksi, namanya adalah money mule.

Seringkali melibatkan rekayasa atau social engineering dan skema first party fraud, penipu memperoleh uang dari korban dengan meminta korban untuk membuka rekening bank dan mengelola transaksi. Money mule dinilai sebagai tipe fraud terbesar kedua yang memiliki dampak signifikan kepada institusi finansial di Indonesia tahun 2019. Institusi finansial di Indonesia harus mewaspadai tipe penipuan ini karena diprediksi akan meroket hingga 68% pada 2020-21.

GBG juga menemukan bahwa Pemalsuan Identitas (55%) dan Pencurian Identitas (53%) masuk bersama-sama dengan money mule dalam jenis fraud dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di Indonesia tahun ini. Melihat hal ini, institusi finansial di Indonesia disarankan untuk lebih menjaga keamanan digital nasabahnya.

“Kebutuhan untuk segera melakukan transisi dan mendukung adopsi layanan keuangan digital merupakan tantangan terbesar bagi institusi finansial di Indonesia. Orang Indonesia pada umumnya sangat terbiasa bertatap muka secara langsung; Melalui penelitian tersebut, Unbanked, atau segmen yang secara historis tidak menggunakan atau tersentuh layanan perbankan, juga memproyeksikan tingkat pertumbuhan terbesar sebagai fokus segmen pelanggan baru oleh institusi finansial lokal. Hal Ini bukan hanya tentang membuat konsumen beralih menuju adopsi digital, tetapi juga upaya organisasi agar memiliki sarana yang mampu secara inovatif memadukan penilaian risiko kredit seluler dengan teknologi penipuan dan menjembatani kurangnya data. Tujuan kami adalah menciptakan keseimbangan untuk meniadakan maraknya pola penipuan digital dan menciptakan lingkungan perbankan digital yang aman bagi masyarakat Indonesia,” ujar June Lee, APAC Managing Director GBG.

Pada saat ini, institusi finansial di Indonesia diperkirakan akan menganggarkan biaya sebesar 88.9 juta dolar untuk berinvestasi pada teknologi pencegahan fraud baru di 2020. Hal ini membuat Indonesia sebagai negara ketiga dengan budget tertinggi untuk mencegah fraud di Asia Pasifik, setelah Thailand dan China.

GBG memberikan Digital Risk Management dan Intelligence Platform untuk mencakup seluruh proses digital onboarding dan memonitor perjalanan transaksi pengguna. Platform ini menawarkan pilihan untuk menambah modul GBG Machine Learning untuk mengurangi false positive dan modul orkestrasi lainnya untuk meningkatkan deteksi fraud dengan deretan solusi dari GBG untuk membantu institusi finansial dan pemerintah dalam memerangi fraud dan kejahatan siber finansial. Teknologi digital end to end dan compliance memudahkan perbankan dan institusi finansial lainnya untuk memaksimalkan keakuratan deteksi penipuan hingga 30%, sehingga pengalaman pelanggan hingga upaya perlindungan di Indonesia dapat ditingkatkan.

 



Potret Keinginan Publik Terhadap Siaran yang Sejalan dengan Digitalisasi

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai pelaksanaan sistem siaran digital akan lebih efektif jika dibarengi sebuah riset atau survey tentang minat, kepentingan dan kenyamanan (MKK) publik. Riset ini untuk mengetahui seperti apa siaran atau tontonan yang diinginkan publik. Kajian ini akan membuka pandangan tentang peluang usaha dan seperti apa lembaga penyiaran membuat genre siaran yang selaras dengan keinginan masyarakat.

Penilaian tersebut disampaikan Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza, di sela-sela acara webinar bertajuk “Indonesia Goes to Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan KPID Provinsi Maluku.

Dia menjelaskan, analog switch off (ASO) atau peralihan sistem siaran analog ke digital dapat membuka peluang munculnya puluhan stasiun televisi baru. Ini karena penggunaan kanal frekuensi dalam sistem baru ini menjadi lebih efektif. Artinya dalam satu kanal dapat diisi 8 hingga 16 slot siaran HD (High Devinition), sedangkan sistem analog dalam satu kanal frekuensi hanya bisa dimanfaatkan satu siaran.

“Tapi apakah dengan banyak bermunculan televisi ini akan membuat konten menjadi beragam. Lalu bagaimana posisi publik dengan keragaman ini. Apakah mereka nyaman dengan banyaknya siaran televisi. Terkait ini, KPI sudah merancang riset ini,” tegas Reza.

Rencananya, riset MKK yang diinisiasi KPI digulirkan tahun depan. Riset ini nantinya akan memotret daerah dengan membagi menjadi dua yakni daerah ekonomi maju dan sebaliknya. Hasil dari riset ini sangat berhubungan dengan konsep pendirian lembaga penyiaran di wilayah bersangkutan.

“Seperti apa masyarakat membutuhkan lembaga penyiaura di daerahnya. KPI akan memotret dan menyiapkan data tersebut. Sehingga penyelenggaran siaran digtal di daerah sesuai dengan minat, kenyamanan dan kepentingan publik,” jelas Echa, panggilan akrab Komisioner KPI Pusat bidang PS2P (Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran).

Dalam kesempatan itu, Reza menilai sistem digital akan membuat siaran menjadi lebih efisien dan dapat menjangkau daerah tak terjangkau siaran atau blankspot. Pemancar analog membutuhkan power besar, sedangkan digital tidak namun begitu dapat menjangkau lebih luas.

“Banyak daearah yang belum terjangkau siaran. Semakin lama sistem digital ini diterapkan akan makin banyak daerah-daerah blankspot di tanah air. Dan ini membuat luberan siaran asing di perbatasan makin melimpah karena negara-negera tetangga sudah melakukan sistem digital ini lebih dahulu dari kita,” tandasnya.

Staf Ahli Menteri Kominfo, Henry Subiakto, mengatakan peralihan dari analog ke digital sangat penting karena terkait penataan ulang frekuensi di tanah air. Penataan ini membuat penggunaan frekuensi jadi lebih efisien sehingga dapat dimanfaatkan untuk banyak kepentingan di bidang komunikasi dan internet.

“Kenapa ini penting, karena perkembangan ini menjadi keniscayaan. Presiden sudah meminta transformai digital dengan menyiapkan seluruh infrastruktur digital termasuk internet. Sayangnya, ini tidak diimbangi dengan frekuensi yang sudah terlanjut dipakai TV analog. Maka hal ini harus diefisiensikan,” kata Henry saat membuka webinar.

Dia mengatakan bahwa Indonesia telah lewat untuk ASO. Di negara ASEAN hampir semuanya sudah migrasi ke digital. Bahkan, Thailand yang belajar dengan kita sudah melakukannya. “Ini penting supaya teknologi yang dikembangan bisa maksimal dan internet bisa dimaksimankan oleh rakyat. Rakyat dapat menikmati layanan broadband yang lebih besar dan baru,” tandas Henry.

Dalam webinar itu turut hadir sejumlah narasumber yakni Ketua KPID Maluku, Mutiara Dara, Akademisi dari Universitas Gunadarma, Budi Hermana. Jalannya webinar di pandu Komisioner KPID Maluku, Muhammad Asrul Pattimahu.

 



Dari IoT Makers Creation 2020, Kominfo Apresiasi Solusi Lokal di Tengah Pandemi

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengapresiasi inovasi dan solusi lokal yang dikembangkan oleh peserta Internet of Things (IoT) Makers Creation 2020 untuk menyelesaikan masalah masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail, menyatakan IoT Makers Creation 2020 diharapkan dapat memunculkan solusi untuk mengantisipasi perubahan struktur aktivitas dalam adaptasi kebiasaan baru dalam kehidupan ekonomi maupun sosial masyarakat Indonesia.

“Kementerian Kominfo menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang telah berusaha untuk membuat solusi di tengah segala keterbatasan yang ada, seperti diskusi tim yang harus dilakukan secara daring,” ungkapnya dalam Webinar IoT for Resilience in The Face of Pandemics dari Jakarta.

Menurut Dirjen Ismail, pandemi Covid-19 telah mengubah struktur aktivitas dan kebiasaan sehari-hari. Bahkan, seluruh aktivitas dibatasi dan sebagian berpindah ke ruang digital guna menghindari penyebaran virus.

“Berbagai aktivitas saat ini dilakukan di ruang digital seperti work from home, belanja dan pembayaran online, telemedicine, dan pendidikan jarak jauh, akselerasi menuju industri 4.0,” tuturnya.

Dirjen SDPPI menegaskan teknologi dapat menjadi solusi di masa pandemi ini dengan dua cara, pertama, menggantikan aktivitas manusia sehingga dapat dilakukan online seluruhnya.

“Untuk aktivitas yang membutuhkan monitoring dan tindakan (aktuasi), diharapkan dapat menggunakan IoT yang dapat dikontrol dari rumah sehingga Covid-19 tidak menyebar semakin luas tetapi aktivitas juga masih bisa berjalan,” jelasnya.

Adapun kedua, menurut Dirjen Ismail teknologi IoT dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas protokol kesehatan dalam aktivitas yang tidak dapat digantikan secara online agar kesehatan terjaga.

“Bisa membantu penerapan protokol kesehatan yang ketat 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Misalnya screening suhu menggunakan kamera tenaga security akan lebih terjaga karena tidak harus bertatapan langsung dalam jarak dekat dengan orang lain. Atau monitoring kualitas udara  dalam ruangan,” paparnya.

Di akhir sambutan, Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo menegaskan prasyarat utama agar inovasi dapat berkembang dan diterapkan untuk menjadi solusi bangsa dan negara. “Kerja keras dan cerdas juga menjadi faktor yang menentukan,“ tandas Ismail.

Solusi Digital Lokal

IoT Makers Creation merupakan kegiatan tahunan hasil kerja sama Kementerian Kominfo dengan Asosiasi IoT Indonesia dan ekosistem telekomunikasi di Indonesia. Tahun ini, IoT Makers Creation kembali digelar dengan kelas pelatihan dan kompetisi. Guna penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19, kelas pelatihan yang semula akan berlangsung di beberapa kota digantikan dengan kelas pelatihan dan konsultasi virtual.

Chief Enterprise and SME PT XL Axiata Tbk, Feby Sallyanto menyatakan digitalisasi dengan IoT akan membantu efisiensi waktu dan pekerjaan karena pekerjaan akan dilakukan secara otomatis.

“Biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien dan produksi meningkat. Dari sisi penyedia layanan, kami, XL Business Solution mendengarkan kebutuhan pengguna dan memberikan solusi dengan model bisnis yang fleksibel dan sesuai,” ujarnya.

Feby Sallyanto menyontohkan solusi Smart Poultry yang sudah berjalan dapat meningkatkan produktifitas peternak di Banten dan Jawa Barat. “Tidak hanya mendigitalisasi kandang, namun juga dapat membantu peternak kemudahan akses ke institusi keuangan seperti perbankan,“ jelasnya.

Menurut Feby Sallyanto, teknologi IoT di dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu berbagai macam permasalahan masyarakat. “Salah satunya dalam hal kesehatan di masa pandemik ini, misalnya seperti penggunaan monitoring suhu tubuh dan untuk membantu menjaga jarak antar perorangan sesuai dengan protokol kesehatan supaya tidak terjadi penularan virus, “ tuturnya.

Tiga Pemenang

Tim USMAN-AMIKOM asal Yogyakarta merebut juara pertama kompetisi IoT Makers Creation 2020. Denagn karya UVC Sterilizer Lantai Masjid yang Aman. Adapun juara kedua direbut TTG Team dari Mataram dengan karya Smart Gate CN20. Dan juara ketiga Tasik Inovasi dengan karya Smart Ventilator.

Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia, Teguh Prasetya menilai ketiga pemenang ini membuat solusi IoT yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini dan telah mengimplementasikannya di lingkungan terdekat mereka.

“Ada dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat karena pemanfaatan IoT perlu memperhatikan kondisi lokal agar mudah diadopsi dan diadaptasi dalam keseharian,” ujarnya.

Teguh mengharapkan dukungan komunitas, ASIOTI, dan Kementerian Kominfo agar karya pemenang bisa dirasakan masyarakat luas. Kemenangan itu, menurutnya menjadi langkah awal masuk ke tahapan komersialisasi.

“Tim lain yang belum menang juga memiliki karya bagus yang bisa terus dikembangkan dan diimplementasikan sehingga membawa dampak positif langsung dan membantu menjawab kebutuhan masyarakat, minimal dari lingkungan sekitar,” ujarnya.

Wakil Tim USMAN-AMIKOM, Elik Hari Muktafin menyatakan inovasi yang dikembagkan timnya sesuai kebutuhan ingkungan terdekatnya. “Alat ini menjadi solusi bagaimana menjadi kondisi lantai masjid tetap bersih tanpa harus mengosongkan masjid untuk penyemprotan desinfektan. Alat ini dapat bekerja aman sepanjang hari dan diperlukan untuk menjaga kondisi lantai karena orang Sholat ada gerakan sujud,” ujarnya.

Menurut Elik, saat ini timnya terus melakukan perbaikan dengan masukan dari pengguna. Elik menambahkan solusi itu sedang dalam proses paten. ”Kami sudah memiliki rencana untuk mengembangkan produk ini hingga level komersialisasi skala industri, ” tuturnya.

 



Presiden Joko Widodo Menganugerahkan Satyalancana Wirakarya kepada Empat Insan Telkomsel

MAJALAH ICT – Jakarta. Presiden Joko Widodo memberikan Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya kepada empat insan Telkomsel yang telah berkontribusi besar dalam kemajuan sektor telekomunikasi di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate menyematkan langsung tanda kehormatan tersebut dalam Upacara Virtual Peringatan Hari Bhakti Postel ke-75 bertema “Transformasi Digital untuk Indonesia Maju” pada 28 September 2020.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, “Telkomsel mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pemerintah Republik Indonesia atas apresiasi yang diberikan kepada insan-insan Telkomsel. Kami bersyukur atas pencapaian ini, sekaligus menjadi kebanggan tersendiri bagi seluruh keluarga besar Telkomsel untuk memiliki sumber daya manusia unggul yang mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara. Kami akan menjadikan anugerah ini sebagai momentum memacu semangat untuk terus bergerak maju membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Tanah Air. Serta sebagai bagian dari dukungan kami kepada pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai negara digital.”

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.98/TK/Tahun 2020 Tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya, keempat insan Telkomsel yang mendapatkan penghargaan negara tersebut adalah Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro, Senior Vice President Corporate Secretary Telkomsel Andi Agus Akbar, Vice President Technology Strategy Telkomsel Indra Mardiatna, dan Direktur Operasional Infomedia Riri Amalas Yunita.

Setyanto Hantoro selaku Direktur Utama Telkomsel mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya atas peran aktif dalam mendorong pengembangan pusat data melalui proses akuisisi pusat data asing menjadi nasional. Selain itu, Setyanto juga ikut menginisiasi pemanfaatan spektrum 850 Mhz untuk pengembangan layanan telekomunikasi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Seluruh upaya tersebut menjadikan landasan bagi pemerintah untuk menentukan Setyanto sebagai insan yang berkontribusi dalam menjamin kedaulatan dan keamanan data nasional serta memberikan pelayanan telekomunikasi bagi masyarakat di wilayah 3T.

Presiden Joko Widodo Menganugerahkan Satyalancana Wirakarya kepada Empat Insan Telkomsel

Kemudian, Andi Agus Akbar yang sebelumnya menjabat sebagai Vice President Regulatory Management Telkomsel, menerima penghargaan atas peran aktifnya dalam membangun kesepahaman dengan operator lain dalam rangka menginisiasi penataan ulang pita frekuensi radio 800-900 MHz yang telah disetujui oleh pemerintah. Hal tersebut menjadi penting bagi industri telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan broadband yang berkualitas dengan jangkauan yang lebih luas ke seluruh pelosok, termasuk di 1.181 desa yang tergolong wilayah 3T, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Andi Agus Akbar kini menjabat sebagai Senior Vice President Corporate Secretary Telkomsel.

Selanjutnya, Indra Mardiatna yang kini menjabat sebagai Vice President Technology Strategy Telkomsel, memperoleh Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya setelah dianggap berhasil mengembangkan teknologi 5G di Indonesia dengan uji coba dan showcase 5G pertama di Indonesia pada ajang Asian Games 2018. Hal tersebut diwujudkan melalui kehadiran 5G Experience Center di Gelora Bung Karno yang meliputi simulasi terapan 5G seperti Autonomous Electric Vehicle, Robotic, dan AR/VR. Upaya tersebut pun dilanjutkan dengan mendorong penggunaannya di industri 4.0, sehingga mampu membantu meningkatkan daya saing Indonesia secara global dalam menerapkan teknologi 5G secara luas.

Sedangkan Riri Amalas Yunita merupakan insan Telkomsel yang kini menjabat sebagai Direktur Operasional Infomedia memperoleh Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya setelah berhasil berperan aktif dalam menginisasi dan mengimplementasi Omnichannel-System yang telah digunakan di beberapa institusi pemerintah, BUMN dan industri. Sistem tersebut merupakan sistem informasi interaksi yang mengintegrasikan berbagai platform komunikasi dengan kemampuan Big Data, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan infomasi yang akurat dan meningkatkan kualitas layanan kesejahteraan.

“Ke depan, kami akan terus mengembangkan sumber daya manusia yang unggul untuk dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia di setiap langkah perusahaan dalam melayani negeri ini. Sebagai leading digital telco company, Telkomsel akan memaksimalkan manfaat implementasi transformasi teknologi digital tepat guna bagi berbagai sektor kehidupan, sejalan dengan semangat Hari Bhakti Postel ke-75 ini. Terlebih, saat ini kita sedang menjalani kenormalan baru, sehingga peran teknologi digital semakin krusial dalam mendampingi masyarakat untuk beradaptasi kebiasaan baru di kesehariannya agar kita semua dapat melewati masa penuh tantangan ini dengan baik,” tutup Setyanto.

 



Alibaba Cloud Menggandakan Pertumbuhan Produk Cloud-Native Database

MAJALAH ICT – Jakarta. Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan intelegensi dari Alibaba Group, melihat permintaan untuk jajaran produk database bertambah dua kali lipat. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya permintaan industri untuk memindahkan bisnis mereka secara online akibat dampak dari Covid-19 yang berlangsung cukup lama. Sebagai penyedia layanan cloud terbesar ketiga di dunia saat ini, Alibaba Cloud melayani lebih dari 100.000 perusahaan secara global. 

“Dengan reputasinya yang diakui secara global, Alibaba Cloud, sebagai penyedia layanan cloud terpercaya memiliki rangkaian produk yang telah terbukti, termasuk produk Cloud-Native database yang tangguh. Lewat kehadirannya yang kuat di Indonesia, kami yakin Alibaba Cloud dapat menjadi penyedia solusi cloud yang andal bagi kami guna mendukung tim R&D dalam memberikan pelayanan yang lebih baik untuk pelanggankami,” kata Fengping, CTO Kopi Kenangan. 

Sebagai upaya untuk mendukung perjalanan transformasi digital pelanggan, di Apsara Conference 2020, tim database Alibaba Cloud meluncurkan serangkaian peningkatan produk dan fitur baru, termasuk rangkaian produk cloud-native database yang mencakup OLTP, OLAP, NoSQL, alat dan utilitas, dan platform database self-driving. Produk ini akan memberikan portofolio solusi yang kaya dalam ekosistem database untuk siklus lengkap pemrosesan, penyimpanan, manajemen, dan analitik data.  

Lindorm, cloud-native database multi-model yang digunakan untuk mendukung ekosistem Alibaba Group, pertama kali diperkenalkan ke pasar guna memberikan manfaat bagi ekosistem Alibaba Cloud yang lebih luas dan pelanggan publik. Lindorm adalah cloud-native database, dengan penyimpanan terjangkau dan karakteristik pemrosesan yang fleksibel. Sangat cocok digunakan oleh aplikasi dengan kebutuhan pemrosesan yang masif untuk campuran data yang tidak terstruktur, semi-terstruktur, dan terstruktur. Penerapan Lindorm untuk perusahaan mampu mengurangi biaya penyimpanan hingga 80% dibandingkan dengan menggunakan database konvensional, dengan jaminan ketersediaan minimal 99,99%. 

Produk cloud-native database terdistribusi milik Alibaba Cloud, PolarDB-X, ditingkatkan dengan transaksi hybrid / pemrosesan analitik dan indeks sekunder global untuk fitur data terdistribusi. Dengan peningkatan baru ini, memungkinkan permintaan transaksi online besar-besaran secara bersamaan, dan pada saat yang sama, membantu bisnis online untuk mempercepat analisis kompleks dengan pemrosesan yang efisien sebanyak 5 sampai 10 kali. Perusahaan yang membutuhkan data dan fungsi transaksi yang sangat cepat seperti platform logistik, dapat menerapkan PolarDB-X untuk memenuhi kebutuhan instan. 

Berdasarkan arsitektur pemisahan penyimpanan dan komputasi, AnalyticDB (ADB) membuat gudang data cloud-native menjadi otomatis dan fleksibel yang mampu mengintegrasikan operasi analitik interaktif secara online dan operasi komputasi offline. Selain itu, AnalyticDB MySQL (ADB MySQL) dapat memenuhi kebutuhan sumber daya beban kerja pengguna dengan elastisitasnya pada konsumsi waktu, penyimpanan data, dan isolasi grup yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan stabilitas operasi. Dengan mesin multi-master dan “Laser” berkonkurensi tinggi, ADB MySQL dapat memenuhi kebutuhan komputasi waktu nyata dengan efisiensi biaya perusahaan hingga 50-80%. 

Cloud-native Data Lake Analytics (DLA) merilis fitur yang ditingkatkan dengan Serverless Spark-nya untuk menarik 300 knot dalam waktu 1 menit. Dengan mesin komputasi Presto dan Spark tanpa server, memberikan perusahaan platform data lake satu atap (tanpa server) yang efisien dan mudah digunakan dengan fitur-fitur seperti formasi lake dalam sekali klik, penemuan dan pengelolaan metadata, dan pengelolaan lake delta. Baik ADB maupun DLA telah berhasil diterapkan di berbagai industri termasuk keuangan, manufaktur, ritel, penerbangan, dan logistik untuk membantu proses transformasi digital mereka. 

“Dalam laporan kuadran ajaib Gartner terbaru, Gartner menggabungkan kuadran ajaib DMSA (Solusi Manajemen Data untuk Analytics) dan OPDBMS (Operational DBMS) menjadi satu kuadran ajaib Cloud DBMS, dan ini menunjukkan di mana masa depan terletak untuk teknologi database,” kata Dr Feifei Li, President of Alibaba Cloud Database Products Business. “Kami ingin pelanggan mengikuti tren masa depan, dan kami akan terus berinovasi dalam menyediakan teknologi database terbaik untuk pelanggan kami dan bersama-sama dapat membangun fondasi yang kokoh dalam perjalanan transformasi digital mereka.”  

Berdasarkan data dari Gartner, database cloud akan tersebar luas dalam waktu dekat dan pada tahun 2023, 75% dari semua database akan berada di platform cloud. Dalam laporan terakhirnya berjudul Gartner Magic Quadrant for Operational Database Management Systems Gartner di tahun 2019, database milik Alibaba Cloud diakui sebagai pemain di kuadran “Challengers”. 

 



ASUS VivoBook Ultra 14 (K413), Laptop Gen-Z yang Stylish dan Minimalis dengan Tiga Varian Warna

MAJALAH ICT – Jakarta. ASUS memperkenalkan VivoBook Ultra 14 (K413), sebuah laptop dengan layar 14-inci yang didesain khusus untuk para Gen Z. Hadir dengan tiga pilihan warna serta serta desain modern minimalis, VivoBook Ultra K413 merupakan laptop paling tepat untuk menunjang kebutuhan para Gen Z yang semakin kreatif dan dinamis.

“ASUS mengerti bahwa Gen Z selalu ingin tampil beda dan kami menjawabnya dengan VivoBook Ultra 14 (K413),” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia. “Hadir dengan desain modern minimalis serta memiliki tiga varian warna yang unik, VivoBook Ultra 14 (K413) dapat dijadikan sebagai laptop pilihan para Gen Z. Tidak hanya itu, VivoBook Ultra 14 (K413) telah ditenagai oleh hardware terkni sehingga tetap hadir dengan performa kencang.”

ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) hadir dengan berbagai keunggulan. Desainnya yang mengacu pada seri VivoBook S membuat laptop ini hadir dengan desain yang simpel namun tetap stylish. Para Gen Z yang mennginginkan laptop dengan tampilan berbeda dari laptop lainnya juga dapat memilih tiga warna yang ditawarkan di VivoBook Ultra 14 (K413).

Tidak hanya itu, VivoBook Ultra 14 (K413) juga unggul dalam hal performa. Laptop ini dibekali dengan hardware terkini seperti prosesor 10th Gen Intel Core serta chip grafis hingga NVIDIA GeForce MX 350. Kombinaasi keduanya membuat VivoBook Ultra 14 (K413) dapat menjalankan berbagai aplikasi kreatif sehingga sangat cocok untuk Gen Z. 

Desain Stylish dan Penuh Gaya

Hadir sebagai laptop untuk para Gen Z, VivoBook Ultra 14 (K413) memiliki tiga varian warna. Transparent Silver sangat cocok untuk mereka yang suka dengan desain elegan. Indie Black merupakan varian warna yang mencerminkan jiwa tangguh. Sedangkan mereka yang lebih suka dengan nuansa lembut dapat memilih varian warna Hearty Gold.

Tidak hanya seakdar hadir dengan warna yang beragam, VivoBook Ultra 14 (K413) juga merupakan laptop yang menggunakan desain modern. Bagian belakangnya minim dekorasi dan logo sehingga para Gen Z yang dikenal sangat ekspresif dapat mendekorasi laptopnya sesuka hati. ASUS bahkan memberikan set stiker eksklusif di setiap paket penjualan VivoBook Ultra 14 (K413).

VivoBook Ultra 14 (K413) merupakan laptop untuk Gen Z yang sangat aktif dalam kesehariannya. Untuk itulah laptop ini tampil dengan dimensi yang ringkas serta memiliki bobot yang ringan. Ketebalan bodinya hanya 17,9 mm dan bobotnya 1,4 Kg membuat VivoBook Ultra 14 (K413) mudah untuk dibawa bepergian. Tidak hanya itu, bagian belakang layarnya terbuat dari bahan metal yang lebih kokoh sehingga laptop ini cocok untuk Gen Z yang gemar melakukan travelling.

VivoBook Ultra 14 (K413) mengusung layar 14 inci dengan resolusi Full HD (1920 x 1080 pixel). Salah satu yang membuat laptop ini istimewa adalah kehadiran teknologi NanoEdge Display yang memungkinkan bezel layar pada laptop ini tampil sangat tipis dan membuat VivoBook Ultra 14 (K413) memiliki screen-to-body ratio hingga 84%.

Gen Z yang menggunakan VivoBook Ultra 14 (K413) juga akan disuguhkan dengan sajian kualitas audio terbaik di kelasnya melalui speaker yang tersertifikasi oleh Harman / Kardon. Selain itu VivoBook Ultra 14 (K413) telah dilengkapi dengan fitur fingerprint yang terintegrasi dengan Windows Hello, fitur keamanan biometrik dari Microsoft di Windows 10.

Performa Paling Kencang di Kelasnya

Untuk memenuhi kebutuhan para Gen Z yang sangat kreatif, ASUS menyematkan komponen dan hardware berteknologi terkini ke dalam VivoBook Ultra 14 (K413). Mulai dari prosesornya, VivoBook Ultra 14 (K413) telah ditenagai oleh 10th Gen Intel Core dengan varian tertingginya yaitu Intel Core i7-10510U yang memiliki konfigurasi 4 core dan 8 thread. Prosesor yang memiliki kecepatan pemrosesan hingga 4,9GHz tersebut dipastikan dapat memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari para Gen Z, mulai dari belajar hingga berkreasi.

Selain prosesor 10th Gen Intel Core, VivoBook Ultra 14 (K413) juga dilengkapi dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce MX350. Chip grafis yang dilengkapi dengan dedicated video memory (VRAM) sebesar 2GB tersebut membuat VivoBook Ultra 14 (K413) lebih powerful dalam hal pemrosesan grafis. Laptop ini bahkan masih bisa digunakan untuk bermain game kasual.

VivoBook Ultra 14 (K413) telah menggunakan PCIe SSD berkapasitas 512GB sebagai perangkat penyimpanannya. PCIe SSD merupakan media penyimpanan dengan performa yang jauh lebih kencang daripada HDD. Dikombinasikan dengan RAM DDR4 berkapsitas 8GB, VivoBook Ultra 14 (K413) mampu berjalan lebih gesit bahkan saat digunakan untuk multitasking.

Sebagai laptop modern, VivoBook Ultra 14 (K413) juga hadir dengan konektivitas lengkap. Selain port standar seperti USB Type-A, laptop ini juga dilengkapi dengan port HDMI dan 3.5mm combo audio jack. VivoBook Ultra 14 (K413) bahkan telah hadir dengan USB Type-C, sehingga berbagai perangkat modern dapat dikoneksikan dengan laptop ini.

Untuk konektivitas nirkabel, VivoBook Ultra 14 (K413) sudah dilengkapi dengan modul WiFi 6 (802.11ax) yang lebih kencang. Modul WiFi 6 di laptop ini telah mendukung fitur dual-band yang artinya mendukung koneksi dengan frekuensi 2,4GHz dan 5GHz. Sementara keberadaan Bluetooth 5.0 juga memungkinkan berbagai aksesoris nirkabel seperti mouse dan headphone untuk terhubung ke VivoBook Ultra 14 (K413).

Harga dan Ketersediaan

ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) telah tersedia dan dapat dibeli melalui jaringan retail offline. Untuk jaringan retail online, ASUS VivoBook Ultra 14 (K413) tersedia mulai tanggal 29 September 2020.

 



Memanfaatkan AI untuk Hubungan Antarmanusia yang Lebih Baik dalam Layanan Dukungan TI

MAJALAH ICT – Jakarta. Disrupsi dan kompetisi global menciptakan tuntutan baru dalam penyampaian layanan dukungan TI. Di tengah gejolak yang mengguncang dunia bisnis di seluruh dunia, pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) oleh para CIO untuk meningkatkan—bukan menggantikan—strategi digital yang mengutamakan manusia dalam layanan dukungan TI sebagai bagian dari strategi penyempurnaan tingkat layanan dan daya tanggap berpotensi memberikan daya saing yang dibutuhkan perusahaan untuk bertahan dan berkembang.

Definisi peningkatan hubungan antarmanusia dengan bantuan AI dalam layanan dukungan TI

Hubungan Antarmanusia dalam Layanan Dukungan TI: personalisasi dukungan TI yang dilakukan dengan cara mempererat hubungan pemohon layanan dengan tenaga ahli penyedia layanan. Sejalan dengan tuntutan pelanggan akan layanan dukungan TI yang prima, peningkatan hubungan antarmanusia menjadi diferensiasi utama. Personalisasi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pelanggan guna memecahkan masalah yang mereka hadapi, mengantisipasi kebutuhan mereka, sekaligus membangun hubungan yang alami dan relevan dengan mereka.

Kecerdasan Buatan: “[teknologi yang] memungkinkan mesin belajar dari pengalaman, membuat penyesuaian berdasarkan input baru, dan melakukan tugas layaknya manusia. Sebagian besar contoh AI yang Anda ketahui saat ini—mulai dari komputer yang lihai bermain catur hingga mobil tanpa pengemudi—utamanya mengandalkan pembelajaran dalam (deep learning) dan pemrosesan bahasa alami (natural language processing). Lewat dua teknologi ini, komputer dapat dilatih untuk menyelesaikan tugas spesifik dengan cara memproses data dalam jumlah besar dan mengenali pola-pola dalam data tersebut.”

Peningkatan Hubungan Antarmanusia dengan Bantuan AI dalam Layanan Dukungan TI: teknologi AI yang disandingkan dengan sentuhan manusia untuk mentransformasi dan menciptakan diferensiasi dalam layanan TI. Dengan sokongan AI, tenaga ahli manusia mampu menyelesaikan masalah kompleks dengan lebih cepat dan menyediakan layanan dukungan TI yang lebih berkualitas.

Pemanfaatan strategi hubungan antarmanusia oleh CIO dalam layanan TI

Menurut Kevin Johnson, CEO Starbucks, “Kunci kesuksesan industri ritel di masa depan adalah ‘strategi digital yang mengutamakan manusia’—barang siapa gagal menggabungkan dunia fisik dan digital akan tersingkir.”

Layanan dukungan teknologi tengah mengalami disrupsi transformasi digital: sistem respons otomatis menggantikan departemen help desk, chatbot menggantikan pusat panggilan, dan perangkat lunak dimanfaatkan lebih jauh untuk analisis bisnis ketimbang sekadar sistem pencatatan. Seiring meningkatnya penggunaan teknologi di bidang TI, interaksi antarmanusia dapat berkurang, khususnya jika penggunaan teknologi tersebut dilakukan semata untuk menghemat biaya. Salah satu contohnya adalah para vendor perangkat lunak perusahaan yang memiliki layanan help desk otomatis sehingga dapat menikmati margin laba operasi hingga 94% dari biaya dukungan tahunan3. Laporan whitepaper “Penerapan Strategi ‘Shift Left’ untuk Transformasi Layanan Dukungan Teknologi” menjelaskan risiko absennya keterlibatan manusia di era koneksi digital sekaligus merekomendasikan beberapa alternatif.

Sementara itu, personalisasi mulai menjadi diferensiasi bagi pelanggan yang menuntut layanan prima. Bagi sebagian besar perusahaan, hal ini berarti mempermudah pelanggan mengakses keahlian mereka sekaligus menyediakan layanan manusia dengan dukungan teknologi yang jauh lebih berwawasan dan berpengetahuan, yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses bantuan mandiri jika ingin, maupun menerima dukungan manusia dengan segera.

Tren-tren tersebut tengah terdampak oleh disrupsi pasar global yang berlangsung saat ini. Meskipun transformasi digital merupakan salah satu fokus penting layanan TI, para CIO harus segera memikirkan cara untuk menjaga hubungan antarmanusia dalam layanan TI ketika dihadapkan dengan pembatasan sosial. Para CIO dapat memanfaatkan transformasi digital layanan TI untuk membantu perusahaan bertahan dan bahkan berkembang pesat ketika dihadapkan dengan kondisi pasar yang terus berubah dengan cepat. Solusi hubungan antarmanusia dapat menciptakan diferensiasi dalam memenuhi ekspektasi pelanggan sekaligus menghemat biaya melalui automasi.

Dampak bisnis pemanfaatan AI untuk meningkatkan hubungan antarmanusia

Dalam studi CIO yang dilakukan Gartner baru-baru ini, 40% perusahaan dengan kinerja terbaik mengandalkan AI sebagai kartu as perusahaan.

Namun, pertimbangkan tingkat kematangan AI saat ini. Dengan keunggulan sejauh ini berupa kemampuan menganalisis, mengelompokkan, dan menemukan pola hubungan dalam sejumlah besar data secara cepat dan efisien, AI paling sesuai digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sangat spesifik. Tanpa campur tangan manusia, AI belum mampu mengambil alih semua pekerjaan layanan TI, khususnya yang membutuhkan analisis mendalam atau pemahaman kontekstual (yaitu adaptasi terhadap lingkungan) guna menemukan solusi yang tepat.

Pemanfaatan AI pada layanan TI melibatkan pengalihan pengetahuan melalui teknologi, yaitu mengemas keahlian perusahaan dan produk ke dalam format siap pakai untuk mendukung layanan TI melalui automasi. Industri ritel, misalnya, telah lama memanfaatkan aspek pembelajaran mesin AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan cara mempelajari kebiasaan pelanggan dan memahami keinginan pembeli. Walaupun peningkatan AI jenis ini dapat menghemat biaya penyampaian layanan dukungan, mengandalkan automasi AI semata dapat mengurangi tingkat personalisasi layanan dengan memaksa pelanggan menggunakan layanan swalayan.

Selain menjadikan hubungan antarmanusia—antara pelanggan dan penyedia layanan—sebagai diferensiasi yang juga mampu meningkatkan hasil layanan, pemanfaatan AI dapat menyediakan wawasan dan korelasi untuk menyelesaikan masalah kompleks serta menghadirkan layanan berkualitas dengan lebih cepat. Dengan kata lain, AI dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan interaksi antarmanusia yang semakin efektif. Contoh paling dekat saat ini adalah di Rimini Street, perusahaan yang memberikan pengalaman dukungan secara terpadu, terpersonalisasi, dan terpusat pada manusia, sekaligus didukung oleh platform layanan bertenaga AI yang mampu mempercepat perutean masalah dan respons manusia. Dalam hal ini, AI dimanfaatkan untuk secara cepat menugaskan dan/atau mengalihkan kasus ke teknisi yang tepat. Proses ini meningkatkan ketahanan dukungan dengan mengelola ketersediaan sumber daya, sehingga ratusan teknisi spesialis dapat memberikan dukungan berkesinambungan kepada ribuan klien—masing-masing dengan perangkat lunak kompleks yang vital bagi misi perusahaan—sesuai skala yang diperlukan.

Keuntungan pemanfaatan AI untuk meningkatkan hubungan antarmanusia dalam layanan TI

Vendor layanan TI dapat menyediakan layanan yang lebih baik, serta meningkatkan pengalaman dan kepuasan pelanggan dengan menawarkan antarmuka manusia ke manusia yang didukung AI sebagai pembeda dari pesaing. Digitalisasi telah membuka peluang bagi para vendor layanan dukungan TI untuk berkiprah secara global. Penyedia layanan dukungan TI harus menawarkan pengalaman layanan unik yang membuat pelanggan ingin terus kembali.

Sama halnya dengan ERP yang, jika berdiri sendiri, tidak memiliki keistimewaan berupa fitur yang mudah digunakan seperti entri pemesanan daring, dukungan swalayan—yang ditenagai AI sekalipun—akan semakin mudah ditemukan dan tidak mampu menyaingi diferensiasi yang dihasilkan oleh hubungan antarmanusia pada interaksi yang seutuhnya digital. Ketika AI digunakan untuk mengautomasi layanan dukungan TI, perusahaan dapat melupakan bagian mendasar dari layanan yang hanya dimiliki manusia: kemampuan sesama manusia untuk berinteraksi secara langsung dan real-time. Hilangnya keunikan akibat tergantikan mesin yang diprogram ini bukan keuntungan, melainkan kerugian yang sangat besar.

Di sisi lain, tanpa dukungan AI sebagai pemberdaya dan pemberi informasi, sekadar menyediakan hubungan antarmanusia dalam layanan dukungan TI belum merupakan strategi yang lengkap untuk menciptakan diferensiasi. Pemanfaatan AI sebagai strategi untuk meningkatkan—bukan menggantikan—hubungan antarmanusia dalam layanan TI dapat diterapkan lintas industri sehingga tercipta layanan pelanggan yang sungguh-sungguh interaktif.

Meningkatkan—Bukan Menggantikan—Strategi Digital yang Mengutamakan Manusia dalam Layanan TI

Jika Anda berencana mentransformasi model layanan TI, kenali area elemen manusia dalam layanan yang dapat ditingkatkan demi hasil keseluruhan. Gunakan profil keahlian dan pelanggan sebagai panduan dalam memutuskan layanan TI yang layak didukung teknologi AI untuk meningkatkan hubungan antarmanusia tersebut.

Ketika mencari dukungan perangkat lunak perusahaan, staf pembelian hendaknya mempertimbangkan penyedia layanan yang memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan hubungan antarmanusia. Cari mitra yang bijak menyeimbangkan antara digitalisasi dan personalisasi. Buktikan sendiri saran ini melalui layanan dukungan perangkat lunak perusahaan yang ultraresponsif dari Rimini Street.

 

Oleh Brian Slepko, EVP, Global Service Delivery, Rimini Street

 



Komunikasi yang Konsisten, Jadi Jurus Awal ALAMI Rangkul Kepercayaan Investor dan Konsumen

MAJALAH ICT – Jakarta. Ketika ALAMI memutuskan untuk melaju ke industri fintek Indonesia, perusahaan ini telah menetapkan targetnya untuk bisa menjadi penyedia layanan keuangan syariah nomor satu di Tanah Air. Tujuan ALAMI jelas, masyarakat muslim Indonesia punya kebutuhan, keinginan, dan kemampuan untuk mengoptimalkan penetrasi layanan keuangan syariah. Sayangnya, bagi kalangan muslim muda, pamor instansi keuangan syariah masih jauh dari harapan. Kesan kaku, rumit, kuno jadi faktor penghambat majunya skema finansial yang justru sudah banyak diadopsi di negara-negara berpopulasi non-muslim.

“Di benak kami saat itu, ALAMI harus bisa menembus batas-batas yang selama ini menghambat bertemunya calon user ke lembaga keuangan ataupun ke sesama perusahaan yang butuh pendanaan. Seiring berkembangnya infrastruktur internal, ALAMI memutuskan untuk mengembangkan layanan peer-to-peer financing (P2P) berbasis syariah. Sebagai perusahaan baru, kami perlu mencari best practice dalam menyampaikan visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk bermitra dengan konsultan komunikasi yang mampu memberikan strategi komunikasi yang paling relevan dengan kondisi pasar saat itu. Hal ini tentunya dapat menarik perhatian para stakeholder,” tutur Dima Djani, CEO ALAMI.

Selayaknya perusahaan rintisan, masa-masa awal dibangunnya ALAMI, perusahaan fokus pada pertumbuhan user dan membangun infrastruktur yang mumpuni. Namun, salah satu yang tidak pernah dilewatkan dalam perencanaan ALAMI adalah pentingnya membangun image perusahaan dan sosok leadership sejak awal. Dima meyakini, startup perlu menjadikan corporate communications sebagai strategi yang dibangun sejak awal. “Menjadi beda saja tidak cukup untuk masuk dalam arena fintek yang sangat kompetitif, apalagi banyak isu pinjol dari fintek ilegal. Oleh karena itu, perlu strategi komunikasi yang komprehensif – mulai dari public relations hingga digital marketing agar kampanye perusahaan dapat didengar dan dirasa oleh publik,” ujar Dima.

Dima juga mengungkapkan bahwa memupuk kepercayaan publik sangatlah penting oleh karena itu branding perusahaan perlu dijalankan sejak dini agar mampu memberikan pesan bahwa ALAMI punya komitmen jangka panjang untuk hadir dan melayani pasar muslim Indonesia. “Melalui branding yang baik di sosial media dan tradisional media, ALAMI kini merasakan banyak kemudahan dalam berinteraksi baik di level stakeholders, calon investor, dan ke direct users yang ingin menggali informasi lebih lanjut tentang bisnis ALAMI dan upaya ini kami lakukan jauh saat karyawan kami masih berlima – the sooner, the better,” lanjutnya.

Dima menyampaikan, masyarakat muslim di Indonesia sudah mulai mempunyai awareness terhadap gaya hidup syariah. Menariknya, ketika sampai ke topik soal keuangan, masyarakat muslim Indonesia masih banyak yang belum paham produk dan manfaat dari sistem keuangan syariah itu sendiri. Sehingga masih banyak yang menggunakan layanan keuangan konvensional. 

Gap ini sangat kami sayangkan selaku praktisi keuangan syariah, karena artinya, masyarakat belum terlalu paham dan percaya pada layanan dari lembaga keuangan syariah yang sudah ada sejak lama. Ini adalah tantangan sekaligus pekerjaan rumah yang sangat menarik bagi tim komunikasi ALAMIKami harus extra cerdik dalam menawarkan layanan keuangan syariah. Produk dan teknologinya harus semudah mungkin digunakan, manfaatnya berasa, dan tentunya, menyampaikan esensi ke masyarakat bahwa membangun aset finansial dalam koridor syariah itu sangatlah mungkin. Terlebih, menyasar milenial muslim perlu pendekatan khusus agar jangan sampai rasanya seperti diceramahi atau ditakut-takuti. Sehingga, strategi narasi publik yang kami bawa pun sangat ringan, dekat dengan hidup sehari-hari, dan seimbang disampaikan di platform media sosial dan media massa,” tambah Dima. 

Konsistensi ALAMI membangun citra perusahaan baru-baru ini mengantarkan pada hal positif lainnya, yakni ketika ALAMI dipercaya sebagai salah satu start-up yang ikut serta dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) gagasan Pemprov DKI Jakarta dalam membantu masyarakat merespon dampak pandemi Covid-19, sampai dipercaya oleh BPJS Kesehatan sebagai partner pemberi pembiayaan kepada fasilitas kesehatan (faskes) jaringan BPJS Kesehatan.

Membangun pemahaman keuangan syariah juga tidak lepas dari risiko pihak-pihak yang bisa merugikan masyarakat dan mencemarkan reputasi lembaga keuangan konvensional maupun syariah yang telah lama berdiri. “Sering kita lihat kasus-kasus investasi syariah bodong terjadi beberapa kali. Dan ini membuat reputasi penyelenggara keuangan syariah yang benar menjadi ikut tercemar. Karenanya komunikasi untuk membangun reputasi adalah upaya yang tidak sekali jalan namun harus terus dijalankan dengan strategi dan timing yang sudah ditentukan dari awal. Harapannya, usaha kami ini bisa memperluas ruang “dakwah” kepada kalangan muslim di Indonesia dari sisi bisnis dan keuangan,” tegas Dima.

Dalam menjalankan bisnisnya, ALAMI terus berupaya untuk menyesuaikan strategi komunikasi dengan memperhatikan kondisi pasar muslim di Indonesia. Sampai saat ini, ALAMI sudah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 200 Milliar, “Pencapaian tersebut didukung dengan faktor komunikasi yang fleksibel sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan dan karakter masyarakat di daerah tersebut,” lanjutnya.

Guna terus memberikan pengalaman pendanaan yang mudah bagi masyarakat, ALAMI akan meluncurkan versi mobile app yang akan dirilis dalam waktu dekat. PT Alami Fintek Syariah (ALAMI) didirikan oleh Dima Djani, Bembi Juniar, dan Harza Sandityo. pada Desember 2017. Terhitung sejak tahun 2019, ALAMI menyediakan layanan yang lebih beragam yaitu platform peer-to-peer financing (P2P) berbasis syariah bagi penggunanya. Sejak ALAMI terdaftar di OJK hingga saat ini sudah mendapat tanda berizin, ALAMI memiliki pemberi dana (funder) dengan jumlah mencapai ±7.000 orang. Selain itu, di periode pandemi Covid-19 ini ALAMI menerapkan seleksi yang ketat dan hati-hati terhadap beneficiary serta memilih dari sektor yang tidak terdampak langsung pandemi COVID-19, sehingga hingga saat ini ALAMI masih mencatatkan NPF (Non Performing Financing) sebesar 0% atau jika pada industri P2P financing menggunakan pengukuran TKB90: 100%.

 



Tuesday 29 September 2020

GoPlay Original Jadi Ngaji: Serial Religi untuk Anak-anak Milenial

MAJALAH ICT – Jakarta. Stigma kusut, berantakan, dan sembrono sudah menempel pada seorang gamer yang juga mantan anak pesantren. Pada suatu hari hidupnya berubah tatkala ia dan dua orang temannya dikejar-kejar gerombolan rentenir akibat berutang besar karena kalah dalam gim. Penasaran apakah tokoh ini akhirnya sanggup melunasi utang? Lalu,  apa hubungan gim dengan mengaji?

Serial GoPlay Original terkini Jadi Ngaji akan menjawab pertanyaan tersebut. Sebagai serial religi pertama GoPlay, platform video-on-demand dari Gojek, episode baru Jadi Ngaji  tayang setiap Jumat secara eksklusif di GoPlay, mulai Jumat, 2 Oktober 2020. 

Serial Jadi Ngaji menghadirkan deretan aktor berbakat pendatang baru seperti Shandy William (Lukman), Laras Sardi (Zarah), Rahmet Ababil (Dori), Bhakti Perkasa (Tibo), Dian Ayu (Rohaya), Edo Borne (Ridho), Brata (Fian). Turut terlibat dalam serial ini adalah dua artis senior, Dewi Irawan (Mamam) dan  Tabah Penemuan (Baba) yang berperan sebagai orang tua Lukman. 

VP Marketing GoPlay Sasha Sunu menjelaskan, “Setelah tahun ini sempat menunda pengerjaan sejumlah konten GoPlay Original selama beberapa bulan, beberapa waktu lalu GoPlay melanjutkan produksi Jadi Ngaji. Proses produksi kami lakukan dengan  mengikuti protokol kesehatan dari Pemerintah dan Asosiasi. Melalui serial Jadi Ngaji, GoPlay menggunakan cara unik dan ringan untuk menyampaikan pesan-pesan positif bagi generasi milenial secara universal dan dengan pendekatan yang berbeda dari serial religi yang selama ini hadir di tengah masyarakat.” 

Serial Jadi Ngaji menceritakan kisah para karakter dalam menemukan esensi Ibadah yang sesungguhnya, dari yang pada awalnya terpaksa mengaji untuk memenuhi agenda pribadi masing-masing. Berbekal pengalaman sebagai pecandu gim, Lukman, sang tokoh utama, berupaya mencari metode belajar mengaji yang efektif bagi murid-murid Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) lewat berbagai permainan dan interaksi seru lainnya. Penonton pun diajak untuk menyaksikan pentingnya penerapan pola komunikasi para orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak. 

Bekerja sama dengan rumah produksi Arseri Creative House, Jadi Ngaji merupakan karya  pendatang baru penuh potensi, Muthia Zahra Feriani, yang bertindak sekaligus sebagai Creator, Showrunner, Sutradara, dan Penulis Naskah. Muthia menyampaikan, “Secara sederhana, serial mengupas pengalaman kita sehari-hari saat diminta mengerjakan suatu kebaikan, tanpa memahami makna sesungguhnya di balik perbuatan tersebut. Kisah Jadi Ngaji sangat melekat dengan pengalaman saya secara pribadi. Karya ini tidak hanya merupakan persembahan saya kepada para penonton serial berkualitas di Indonesia, tetapi juga merupakan wujud rasa terima kasih kepada guru mengaji saya. Saya gembira sekali dapat menuntaskan serial ini, yang terwujud berkat kolaborasi dengan GoPlay, yang mendampingi sepanjang proses, dari tahap pra hingga pasca produksi, untuk  mengawal standar kualitas.” 

Jadi Ngaji merupakan serial debut Muthia di platform video-on-demand, setelah sebelumnya menekuni film pendek dan video musik untuk berbagai musisi terkenal seperti Mocca dan BCL.

Adapun Jadi Ngaji juga merupakan jebolan Script Doctor, salah satu program pendampingan di GoPlay. Sasha menambahkan, “Program ini merupakan bagian dari upaya kami dalam meningkatkan kapasitas para sineas tanah air untuk dapat melahirkan karya berkualitas, terutama bagi para sineas pemula dan pendatang yang berpotensi. Langkah ini sejalan dengan misi GoPlay untuk mendukung dan mengakselerasi pertumbuhan industri film nasional.”

Dukungan GoPlay terhadap sineas juga dilakukan melalui program pendanaan, dengan melibatkan pemangku kepentingan yang memiliki misi yang sama, seperti BNI Syariah.

Turut mendukung Jadi Ngaji sebagai sponsor utama, Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi mengatakan, “Kami bangga dapat mendukung GoPlay, sebagai platform video-on-demand karya anak bangsa melalui serial Jadi Ngaji. Nilai-nilai dalam serial ini sejalan dengan corporate value kami yaitu menerapkan gaya hidup “hasanah” atau kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat “hasanah” dalam Jadi Ngaji tercermin pada tokoh utama Lukman yang memutuskan mengambil jalan kebaikan dalam menyelesaikan masalah finansialnya, dengan mengajar ngaji di Masjid ayahnya. Kami berharap penonton GoPlay dapat memaknai nilai  “Hasanah” yang disampaikan melalui serial ini.”

Mewakili para pemeran Jadi Ngaji, aktor Shandy William menyampaikan antusiasme bergabung dalam serial ini, “Memerankan Lukman di Jadi Ngaji merupakan pengalaman yang mengesankan baik sebagai aktor maupun pribadi. Untuk dapat mendalami karakter, saya jadi kembali belajar Al-Qur’an dan agama yang ternyata tidak hanya memberikan banyak pencerahan  dalam berperan sebagai pengajar di TPA, namun juga dalam menjalankan keseharian saya. Untuk itu saya berterima kasih banyak kepada Mbak Muthia dan GoPlay yang telah melibatkan saya dalam project ini.” Shandy menambahkan, “ Menjalankan produksi serial di tengah masa pandemi menjadi pengalaman unik bagi kami semua. Berkat dedikasi para produser, kru, dan GoPlay yang terus memedulikan kesehatan dan keselamatan kami semua dengan menjalankan protokol yang ketat, Alhamdulillah proses berjalan lancar dan kami semua sehat-sehat. Semoga karya ini bisa dinikmati segenap penikmat serial di GoPlay!”

Terdiri dari 10 Episode dengan durasi sekitar 30 menit per episode, Jadi Ngaji dapat menjadi tayangan nobar keluarga di rumah dengan memanfaatkan fitur Cast GoPlay yang memudahkan pengguna menonton konten GoPlay Original di layar televisi. Untuk menikmati fitur Cast, pengguna GoPlay membuka aplikasi GoPlay dan klik tombol Chromecast (Android) atau AirPlay (iOS) di sudut kanan atas layar ponsel cerdas.

Banyak cara yang terjangkau dengan banyak keuntungan bagi pengguna Gojek untuk berlangganan GoPlay dan menonton Jadi Ngaji. Khusus selama bulan Oktober, pengguna Gojek dapat mengakses GoPlay selama dua minggu dengan biaya Rp29.000,- atau selama satu bulan dengan biaya Rp45.000,-. Pengguna juga dapat menikmati harga GoPlay mulai dari Rp15.000,-  ditambah tawaran menarik produk Gojek lainnya, seperti GoFood Plus, GoCar, GoSend, dan GoTix. Dengan demikian, pengguna Gojek yang juga pecinta serial akan mendapatkan pengalaman terbaik dari produk dan  layanan lain di dalam ekosistem Gojek.

 

Loading...



Gebrakan Investasi 2020, Pluang Luncurkan Micro E-mini S&P 500 Index Futures

MAJALAH ICT – Jakarta. Investasi micro e-mini S&P 500 index futures kini bisa dilakukan dalam tiga ketukan lewat aplikasi ​Pluang. Produk investasi ini adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini. “Bagi Pluang, tujuan diluncurkannya produk ini adalah membuka akses lebih luas kepada masyarakat Indonesia terhadap produk keuangan mancanegara, dengan mudah, aman, dan terjangkau. Setelah sebelumnya Pluang sukses meluncurkan produk ​tabungan Emas Digital​” ujar Claudia Kolonas, co-founder Pluang. Pluang S&P 500 merupakan produk berjangka yang ditransaksikan pada bursa Chicago Mercantile Exchange, bursa berjangka terbesar di dunia.

Mengapa Micro E-Mini S&P 500 Index Futures? Faktanya, Amerika Serikat adalah negara dengan ekonomi terbesar di dunia sejak 1871, dan masih diprediksikan akan terus bertumbuh. Selama 10 tahun terakhir, saham AS telah berkinerja kuat sebagaimana yang ditunjukkan oleh indeks S&P 500. Selain itu, hanya perusahaan terpilih dan memenuhi syarat yang dapat masuk ke dalam indeks ini. Pada umumnya perusahaan-perusahaan tersebut harus memenuhi beberapa kualifikasi, seperti memiliki kantor pusat yang berlokasi di AS, melaporkan laba positif selama empat triwulan terakhir, memiliki kapitalisasi pasar sama dengan atau lebih dari USD 3,7 Miliar, serta telah IPO atau menjadi perusahaan publik selama minimal satu tahun. 

Grafik menunjukkan kinerja 3, 5, dan 10 tahun dari Indeks S&P 500. Peningkatan indeks S&P 500 menunjukkan bahwa ada tren positif secara umum di pasar ekuitas AS secara keseluruhan dalam jangka waktu panjang. Apakah ada risiko berinvestasi pada Micro E-Mini S&P 500 Index Futures? Investasi dengan imbal hasil menarik seperti indeks S&P 500 juga memiliki risiko. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan para investor. Diantaranya, volatilitas pasar mungkin akan terjadi menjelang pemilihan presiden AS di bulan November.

Produk Micro E-Mini S&P 500 Index Future cocok untuk investasi jangka panjang, dan kami tidak menyarankan pembelian Pluang S&P 500 jika ada kebutuhan dana yang mendesak dalam jangka waktu pendek. Jadi selain memiliki profil risiko sedang hingga tinggi, produk ini juga direkomendasikan untuk investor yang telah memiliki pengalaman investasi. Selain itu, pergerakan indeks S&P 500 sering kali berlawanan dengan emas, jadi diversifikasi antara dua kelas aset tersebut dapat dipertimbangkan.

Apakah aman berinvestasi lewat Pluang? Pluang by PG Berjangka memiliki izin Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN) oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). PALN adalah kegiatan penawaran Kontrak dan menyalurkan Amanat Nasabah untuk Kontrak tersebut dengan menggunakan sistem yang disediakan oleh Bursa. Aturan itu dibuat untuk menumbuhkan industri multilateral dalam dunia perusahaan berjangka di Indonesia, dan PG Berjangka berkomitmen membantu misi BAPPEBTI tersebut. Pada prosesnya, dana yang kami terima untuk pembelian Pluang S&P 500 (Micro E-Mini S&P 500 Index Future) akan langsung diteruskan ke akun segregate PG Berjangka, dan kemudian kepada PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sehingga transaksi nasabah aman dan terjangkau.

Tidak hanya aman dan terjangkau, Pluang juga memberikan satu lagi kelebihan yang paling dibutuhkan masyarakat di era digital ini; kepraktisan. Di aplikasi Pluang, proses investasi micro e-mini s&p 500 futures dapat dilakukan dengan mudah, hanya dalam 3 ketukan. Penjualan dan penarikan dana juga dapat dilakukan secara ​realtime​. Artinya, tidak ada penundaan dalam mencairkan dana.

 

Loading...



Monday 28 September 2020

Kemenperin Fokus Wujudkan Ekosistem Inovasi Industri 4.0

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk membuat terobosan baru dengan memanfaatkan konektivitas teknologi di sektor industri. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mendorong balai-balai binaannya yang tersebar di seluruh Indonesia agar bisa bertransformasi menjadi unit kerja yang lebih inovatif. Hal ini sejalan dengan implementasi industri 4.0 untuk menyiasati adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut merupakan salah satu bahasan utama pada Focus Group Discussion tentang Ekosistem Inovasi Industri 4.0 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin di Balai Besar Tekstil Bandung pada Kamis (24/9). FGD tersebut dihadiri langsung Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahadi beserta jajaran dan juga para pimpinan satuan kerja dari balai industri di lingkungan Kemenperin.

Doddy menyampaikan, balai industri yang dimiliki oleh Kemenperin saat ini dianggap sebagai lembaga terdepan dalam menerapkan inisiatif peta jalan Making Indonesia 4.0. “Upaya ini akan terus kami kembangkan untuk menyosialisasikan, menciptakan dan testing solusi industri melalui jasa konsultasi, jasa sertifikasi, jasa pelatihan dan jasa pemanfaatan teknologi yang berkelanjutan,” tuturnya saat ditemui di Jakarta, Senin (28/9).

Dalam rangka mewujudkan ekosistem inovasi industri 4.0, lanjut Doddy, pihaknya telah menyusun panduan tentang Learning Factory Industri 4.0 dan assessment Technoware, Infoware, Humanware, dan Organware (THIO) sebagai tools yang digunakan oleh Balai Besar serta Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri dalam meningkatkan pelayanan kepada dunia usaha dengan memanfaatkan penerapan teknologi industri 4.0.

Doddy menjelaskan, Learning Factory Industri 4.0 merupakan sebuah platform yang memuat metode penerapan industri 4.0 bagi perusahaan manufaktur di tanah air dengan melibatkan pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang senantiasa mendukung kemajuan sektor perindustrian di Indonesia.

“Tingkat keberhasilan Learning Factory Industri 4.0 tidak hanya diukur dari sisi ekonomi, akan tetapi harus diukur juga dari keuntungan intangible, seperti jumlah industri yang menerapkan industri 4.0, jumlah SDM yang up skilling, jumlah teknologi tepat guna, dan jumlah paten yang dihasilkan,” jelasnya.

Untuk mendukung balai dalam membuat Learning Factory Industri 4.0 tersebut, Kemenperin juga telah melakukan assessment THIO untuk melihat sejauh mana kondisi kesiapan teknologi, SDM, serta sistem informasi dan organisasi yang dimiliki.

 “Identifikasi kendala dan pain point yang dihadapi merupakan hal yang sangat penting karena akan menjadi landasan rekomendasi untuk membuat demonstrasi dalam pemanfaatan teknologi industri 4.0, salah satunya adalah ketersediaan jaringan koneksi dan fasilitas digital yang mendukung,” papar Doddy. Artinya, pemanfaatan teknologi industri 4.0 menjadi bagian yang vital dalam proses transformasi digital.

Kepala BPPI juga mengingatkan bahwa tanpa disadari saat ini industri sudah menunggu solusi dari pemerintah terkait contoh sukses pemanfaatan teknologi industri 4.0 “Sebab, teknologi industri 4.0 memberikan kemudahan akses digital secara real time serta meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur,” ungkapnya.

Seusai memberikan arahan pada kegiatan FGD, Kepala BPPI berkesempatan mengunjungi proyek learning factory showcase yang ada di Balai Besar Tekstil, tepatnya di Gedung Product Development and Design Center (PDDC). Pada tahun 2020, Balai Besar Tekstil merupakan satu dari enam satker di bawah BPPI yang mulai mengimplementasikan program Learning Factory yang digagas Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika.

Saat ini, Kemenperin aktif menjalin koordinasi dan membangun jejaring kerja sama antar stakeholders untuk mempercepat transformasi industri 4.0. Dalam hal ini, Kemenperin telah menginisiasi ekosistem industri 4.0 yang disebut Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) sebagai wadah saling bersinergi dan berkolaborasi, baik pemerintah, perusahaan kawasan, pelaku industri, akademisi dan lembaga litbang, technical provider, konsultan dan tentunya pelaku keuangan.

 

Loading...



Komunitas Postel Diharap Jadi Agen Perubahan Teknologi Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Komunitas Pos dan Telekomunikasi diharapkan menjadi agen perubahan untuk masyarakat dalam percepatan transformasi digital dari banyak aspek. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, usai menghadiri Upacara Virtual Peringatan Hari Bhakti Postel ke-75.

“Komunitas Postel harus bisa menjadi agen of development, agen perubahan kepada masyarakat untuk bisa mengadopsi teknologi digital di kehidupan sehari-hari,” tutur Dirjen SDPPI di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.

Menurut Dirjen Ismail, selain pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, Komunitas Postel juga harus menterjemahkan transformasi digital dari aspek pemanfaatannya.

“Misalnya untuk meningkatkan produktivitas UMKM sehingga UMKM di Indonesia ini bisa memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan bisnis dan melakukan aktifitas ekonomi di dunia digital,” ujarnya.

Selain untuk UMKM, Komunitas Postel juga perlui membantu adopsi pemanfaatan teknologi digital kepada pelajar dan mahasiswa. “Agar bisa melakukan proses belajar mengajar jarak jauh. Karena di sisi lain, pandemi Covid-19  menuntut pelajar dan mahasiswa tetap membangun karakter dan kompetensi melalui dunia digital,” ungkap Dirjen SDPPI.

Aspek penting lainnya, lanjut Dirjen Ismail adalah lingkungan pemerintahan. Pelayanan publik yang lebih baik, transparan, cepat dan akuntabel kepada masyarakat juga dilihat dari adopsi teknologi digital yang berkualitas baik pelayanan publik di pemerintah pusat maupun daerah. 

“Jadi hampir semua sektor baik di pemerintahan, dunia usaha, pendidikan bahkan sampai rumah tangga Ibu-ibu dan sebagainya, Komunitas Postel harus bisa memberikan agen of development untuk penggunaan atau mengadopsi teknologi digital ini dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya

Pesan untuk Insan Kominfo

Dirjen SDPPI menyampaikan pesan khusus kepada insan Kominfo di seluruh Indonesia dalam Peringatan ke-75 tahun Hari Bhakti Postel.

“Saya berpesan kepada seluruh insan Kominfo untuk tetap menjaga semangat dan spirit yang ada di dalam Hari Bhakti Postel,” tuturnya.

Menurut Dirjen Ismail, perjuangan insan Kominfo adalah never ending dan tidak pernah kenal lelah. Hari Bhakti Postel harus dijadikan momentum untuk terus bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja sama.

Selain itu, Dirjen SDPPI Kominfo juga menekankan pentingnya mengembangkan inovasi dan menjaga spirit sebagai insan Kominfo untuk diimplementasikan ke dalam dunia nyata dan yang kekinian. 

“Semoga teman-teman insan Kominfo di seluruh Indonesia bisa menerjemahkan itu dalam keseharian spirit dari Hari Bhakti Postel ini,” ujarnya.

 

Loading...



Pembaruan Hukum Penyiaran di Tengah Berkembangnya Media Baru Sangat Mendesak

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengatakan, fenomena media baru membutuhkan regulasi atau aturan yang komprehensif. Ruang tanpa batas di media ini menjadi salah satu celah kebebasan yang tak terukur. Dengan adanya regulasi terkait perkembangan media baru diharapkan dapat memastikan keamanan dan asas penggunaan media yang lebih sehat serta seimbang.

“Kepastian hukum dari fenomena media baru ini sifatnya sudah mendesak. Kebebasan yang terjadi di ruang digital harus mendapatkan payung hukum yang jelas,” tutur Yuliandre Darwis saat menjadi pemateri dalam diskusi berbasis digital yang diselenggarakan Pranata Humas DPR RI dengan tema “Perkembangan Dunia Broadcast di Indonesia” di Jakarta.

Pada hakikatnya, KPI adalah bagian dari masyarakat yang menginginkan adanya sisi edukatif dari wajah penyiaran bangsa. Dalam hal ini, Yuliandre yang juga Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat menilai Undang – Undang Penyiaran yang dibentuk pada 2002 pada saat teknologi komunikasi belum semasif sekarang dan belum menangkap dinamika perkembangan internet khususnya terkait media sosial.

“Hingga saat ini memang belum ada aturan komprehensif tentang penyelenggaraan penyiaran over  the top (OTT) yang menggunakan internet,” kata pria yang akrab disapa Andre ini.

Dalam kesemparan itu, Andre mendorong produksi konten yang layak, sehat dan berkualitas di kalangan anak muda. Menurutnya, membuat konten tidak hanya sekedar ala kadar tapi juga harus melihat implikasi dari dampak yang diakibatkan oleh konten tersebut.

“Yang harus dipahami ketika membuat konten adalah kita harus membayangkan konten itu layak atau tidak untuk saudara, anak kita, keluarga dan orang lain. Jika tidak layak tidak usah dibuat. Sederhana saja. Ada norma dan adab yang ada di Indonesia. Ini hal hal yang perlu diperhatikan,” tegas Komisioner bidang Kelembagaan KPI Pusat ini.

Mengukur tayangan  yang sehat dan baik itu tidak mudah karena setiap orang punya penilaian berbeda. Tapi, kata Andre, kita tahu mana konten yang bagus dan sehat, mana yang ada edukasi dan berpengetahuan yang mengubah tontonan itu jadi value dan karakter positif. “Setiap orang pasti tahu tentang ini karena kita punya background tentang ini. kita harus berpikir positif untuk membuat hal yang baik. Jangan berpikir negatif. Jauhkan dari hal itu,” tandasnya.

 

Loading...



MoU Pembaruan antara KPI dan LSF Segera Diteken

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Lembaga Sensor Film (LSF) memastikan dalam waktu dekat  akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembaruan terkait kerjasama pengawasan isi siaran di televisi. Kepastian ini disampaikan pada saat rapat lanjutan pembahasan perpanjangan kerjasama dan pembaruan MoU yang dilakukan secara daring.

Di awal rapat, Komisioner KPI Pusat, Irsal Ambia, mengatakan kedua lembaga akan melakukan percepatan pembahasan isi kerjasama agar dalam waktu cepat dapat ditandatangani. “Diskusi ini lanjutan untuk memperbarui MoU antara KPI dan LSF. Targetnya akan dalam waktu cepat ditandatangani,” katanya.

Secara umum, lanjut Irsal, rapat persiapan ini akan membahas beberapa hal terkait inti kerjasama dan sinkronisasi tugas masing-masing lembaga. Dalam MoU juga dibahas klausul tentang literasi media dan isu media baru.

“Rapat ini untuk membuat persamaan pandangan terkait beberapa hal yang berbeda di dua lembaga untuk diatur secara bersama. Penyamaan pandangan itu misalnya terkait pada isu kategori usia, sulih suara dan beberapa hal lain. Jadi, alangkah baiknya MoU ini dapat disegerakan untuk mengatur hal utam itu,” jelas Irsal.

Keinginan agar kerjasama antara KPI dan LSF segera dilanjutkan dengan perbaruan turut disampaikan Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo. “Mudah-mudah tahun ini sudah bisa dituntaskan dan segera ditandatangani,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua LSF, Ervan Ismail, berharap rapat kelanjutan ini dapat menuntaskan substansi dari kerjasama yakni terkait beda sudut pandang antara kedua lembaga. “Saya berharap rapat lanjutan ini dapat mengkoreksi dan dapat menyambungkan pemahamannya,” tandasnya.

 

Loading...



Peran Penting Kemampuan Kode Rendah dalam Keberhasilan Transformasi Alur Kerja Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Kofax®, pemasok perangkat lunak Automasi Cerdas terkemuka untuk transformasi alur kerja secara digital, hari ini mengumumkan Bagian 2 dari Kofax 2020 Intelligent Automation Benchmark Study (Penelitian Tolok Ukur Automasi Cerdas Kofax 2020) berupa makalah kepemimpinan pemikiran yang disusun Forrester Consulting berdasarkan penugasan Kofax. Laporan ini mengungkapkan bahwa perusahaan yang menggunakan platform automasi cerdas berkode rendah tergolong paling sukses saat mentransformasi digital alur kerja bisnis mereka yang bernilai tinggi dan sarat informasi.

Bagian 1 dari Penelitian Tolok Ukur Automasi Cerdas Kofax, yang diterbitkan pada bulan April 2020, menunjukkan kemajuan yang berhasil dicapai perusahaan dalam mengautomasi alur kerja penting, serta kecenderungan perusahaan untuk memilih platform dari vendor tunggal yang memungkinkan automasi dari hulu ke hilir. Laporan terbaru ini mempelajari persyaratan spesifik platform automasi dari sudut pandang TI dan “pengembang warga”, sebutan bagi para pengguna bisnis yang terus mendorong dan menerapkan strategi automasi.

“Perusahaan dengan cepat beralih ke budaya yang mengutamakan pendekatan digital sebagai ancang-ancang menyambut tatanan baru. Selain semakin mengandalkan strategi yang mengutamakan sistem digital untuk mendorong pertumbuhan, efisiensi, dan ketahanan dengan meningkatkan keterampilan digital karyawan, perusahaan  juga mengandalkan platform automasi cerdas terpadu yang dibangun untuk para pengembang profesional dan pengembang warga. Platform berkode rendah terpadu dapat memfasilitasi dan mempercepat kolaborasi antara lini bisnis dan pemimpin TI dalam upaya transformasi digital alur kerja bisnis yang kompleks dan bernilai tinggi, sehingga perusahaan dapat semakin lincah berkat bagian-bagiannya yang saling terhubung,” jelas Chris Huff, Chief Strategy Officer Kofax. “Laporan tolok ukur terbaru Kofax menegaskan pentingnya menyertakan kebutuhan pengembang TI profesional sekaligus pengguna bisnis yang merupakan pengembang warga ketika perusahaan mengidentifikasi, memilih, dan menerapkan platform automasi cerdas untuk transformasi alur kerja digital.”

Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 450 pengambil keputusan di bidang AI dan automasi di seluruh dunia, tuntutan para manajer lini bisnis akan fungsionalitas yang dapat membantu mereka bekerja lebih efisien semakin meningkat. Hasil akhir yang diharapkan 67% responden adalah pengurangan beban kerja, sedangkan 70% responden mengharapkan peningkatan efisiensi. Untuk mencapai kedua hasil ini, manajer lini bisnis menginginkan platform automasi cerdas dengan karakteristik tertentu, yaitu mudah dipadukan dengan teknologi terkini (74%), mudah dipelajari (73%) dan mudah digunakan (71%)

Dengan memilih platform automasi yang lebih intuitif, yang mampu mengakomodasi TI, manajer lini bisnis, sekaligus pengembang warga, responden survei mengharapkan manfaat tambahan berupa peningkatan produktivitas karyawan (52%), peningkatan pengalaman pelanggan (49%) dan peningkatan efisiensi operasional (45%)

 Penelitian Tolok Ukur Automasi Cerdas Kofax 2020 disusun berdasarkan survei bulan Januari 2020 atas 450 pengambil keputusan di bidang AI dan automasi, serta 450 kontributor perorangan di Amerika Utara, Australia, Prancis, Jerman, Hong Kong, Jepang, Singapura, Swedia, dan Inggris. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai kondisi automasi perusahaan saat ini.

 

Loading...



Western Digital Siap untuk Menggiatkan Pasar Sistem Perekaman Video yang Didukung Teknologi AI

MAJALAH ICT – Jakarta. Menjawab kebutuhan pelanggan untuk merancang dan membangun solusi untuk berbagai beban kerja video pintar, Western Digital Corp. (NASDAQ: WDC) hari ini mengumumkan rangkaian solusi penyimpanan WD Purple ™ yang diperluas, termasuk HDD untuk pengawasan berkapasitas 18TB untuk DVR yang merupakan kapasitas tertinggi di industri, NVR dan peralatan analitik, serta kartu microSD™ 1TB *WD Purple SC QD101 untuk kamera yang didukung teknologi AI. Menciptakan standar baru untuk aplikasi video pintar, semua drive WD Purple dioptimalkan untuk membantu mengurangi kehilangan frame dan pikselasi, memperbaiki kualitas pemutaran video secara keseluruhan dan meningkatkan beban kerja untuk streaming selama 24/7 – mulai dari penyerapan hingga pencadangan dan penyimpanan jangka panjang – seiring dengan industri yang semakin memperluas penggunaan deep learning dan analitik. 

Mulai dari gedung-gedung komersial hingga kota, berbagai bisnis mempercepat adopsi AI dan deep learning untuk memungkinkan otomatisasi dan efisiensi yang lebih baik yang pada akhirnya membantu menciptakan pengalaman yang lebih aman dan lebih baik bagi karyawan, pelanggan, dan komunitas. Algoritme deep learning, pencarian data tanpa henti yang dihasilkan oleh IoT dan ekosistem edge, menuntut resolusi yang lebih tinggi untuk akurasi yang lebih baik, meningkatkan kebutuhan kapasitas penyimpanan di kamera dan NVR. Dalam laporan terbarunya, Video Surveillance & Analytics Intelligence Service pada bulan Juli 2020, Omdia menyatakan bahwa pengiriman kamera yang dilengkapi dengan algoritme deep learning akan terus tumbuh pada CAGR selama lima tahun (2019-2024) sebesar 67 persen, dan NVR yang didukung dengan analitik deep- learning akan tumbuh pada 37 persen. Sementara itu, pengapalan peralatan analitik video diperkirakan tumbuh 43 persen. Selain itu, survei yang dilakukan oleh Western Digital pada tahun 2020 terhadap perusahaan integrasi sistem keamanan Amerika Utara menemukan bahwa 76 persen dari mereka melihat analitik video dan AI memainkan peran yang terus meningkat dalam penerapan mereka. 

Lebih dari Sekedar Perangkat Keras 

Optimalisasi firmware HDD Western Digital dan kemampuan manajemen data untuk drive WD Purple-nya memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan sistem serta mengelola perangkat pada rangkaian solusi video pintar yang didukung AI. Kombinasi tersebut membantu meningkatkan kinerja, keandalan, daya tahan, dan efisiensi operasional serta TCO yang lebih baik secara keseluruhan bagi pelanggan. Teknologi AllFrame™ Western Digital untuk HDD WD Purple memberikan teknik manajemen caching dan streaming yang ekstensif untuk membantu mencegah kehilangan data dan mengikuti manajemen streaming yang sedang berlangsung. Western Digital Device Analytics™, solusi dalam bentuk software untuk HDD milik Western Digital, membuat pengguna dapat memantau dan menganalisis drive serta memungkinkan pengguna mendeteksi letak masalah pada drive dan memberikan instruksi untuk perbaikan sedari dini.  

HDD WD Purple 18TB 

Memimpin di industri dalam hal kapasitas hard disk untuk perangkatpengawasan, HDD WD Purple 18TB terbaru dirancang untuk NVR dan peralatan analitik video serta perangkat yang mendukung GPU yang dapat memberikan laporan secara real-time melalui aplikasi pasca analitik. Menawarkan kapasitas 28 persen lebih banyak dari generasi sebelumnya, drive 18TB baru memiliki ruang kosong untuk menyimpan video, gambar referensi dan metadata di edge, untuk mendukung AI menjadi lebih efektif. Drive WD Purple berkapasitas mulai dari 8TB hingga 18TB menampilkan teknologi AllFrame AI yang memungkinkan perekaman hingga 64 kamera berdefinisi tinggi, serta 32 aliran tambahan untuk analitik deep learning

Kartu microSD WD Purple SC QD101 1TB 

Kartu microSD WD Purple 1TB ini dirancang untuk kamera yang menggunakan teknologi AI, kamera pengintai, dan perangkat edge, yang berfungsi sebagai penyimpanan data utama atau cadangan. Kartu MicroSD ini hadir dengan teknologi NAND 3D 96-lapisan yang canggih dari Western Digital, dan memberikan kombinasi ketahanan yang sangat tinggi hingga siklus 500 P/E dan hadir dalam kapasitas 1TB, 512GB, 256GB, 128GB, 64GB dan 32GB*. Kuat dan tahan lama, kartu microSD WD Purple tahan cuaca, tahan kelembaban, dan dapat menahan suhu dari -25° derajat hingga 85° derajat Celcius. Apabila digunakan dengan kamera yang kompatibel, monitor kesehatan kartu memberi installer dan integrator kemampuan untuk mengukur daya tahan yang tersisa dan memperbaiki kartu terlebih dahulu jika diperlukan. 

Ketersediaan 

HDD WD Purple 18TB akan tersedia di bulan Oktober 2020, dan kartu microSD WD Purple SC QD101 1TB diharapkan akan tersedia pada bulan November 2020. 

“Drive WD Purple terbaru dirancang secara unik untuk permintaan akan edge dan analitik bagi peralatan video keamanan yang akan memungkinkan pelanggan kami memperoleh lebih banyak wawasan dari data visual mereka,” kata Tim Palmquist, Vice President, Americas, Milestone Systems. “Sebagai pengembang terkemuka untuk platform pengawasan video IP terbuka dan independen, kami menghargai hubungan kami dengan Western Digital dan kami senang dapat bekerja sama untuk menyediakan penyimpanan data yang didukung oleh teknologi AI dan deep learning, serta mengelola banyak aliran saat resolusi video meningkat.” 

“Memiliki peran terdepan dalam transformasi digital pada keamanan fisik untuk pelanggan kami di seluruh dunia, kami mengandalkan mitra strategis seperti Western Digital untuk memberikan solusi penyimpanan yang andal dan berkinerja tinggi,” kata Martin Renkis, General Manager Global Cloud Solutions Physical Security, Johnson Controls. “Setiap solusi pengawasan video Tyco Cloud dijalankan meggunakan WD Purple saat ini sama seperti yang telah dijalankan selama bertahun-tahun sebelumnya. Selama kami terus berinovasi dengan fitur-fitur seperti peringatan dan pemantauan kesehatan penyimpanan berbasis cloud, kami akan terus mengandalkan Western Digital untuk memberikan solusi canggih yang dibutuhkan pelanggan kami. Kami menjadikan dunia tempat yang lebih aman dengan teknologi Western Digital.” 

Eric Spanneut, Vice President, Client Computing and Smart Video Business at Western Digital, berkata, “Bekerja berdampingan dengan pelanggan dan mitra ekosistem memberi kami wawasan dan fokus yang berbeda dalam memberikan solusi yang dioptimalkan untuk beban kerja video keamanan yang paling canggih. Hadirnya AI mendorong kebutuhan akan kemampuan yang lebih ditingkatkan pada hard disk untuk memenuhi tuntutan kinerja, terutama karena resolusi video dan jumlah aliran yang masuk meningkat. Kami berada dalam posisi yang berbeda karena kombinasi perangkat lunak kami dan portofolio hard disk yang berkembang menjadikan solusi kami ideal untuk diterapkan ke dalam banyak aplikasi video pintar.” 

Portofolio Penawaran yang Dibuat Khusus oleh Western Digital 

Rangkaian WD Purple terbaru menambah portofolio untuk solusi HDD dan SSD milik Western Digital yang terus berkembang dan dibuat khusus untuk berbagai kebutuhan pasar. Solusi ini termasuk HDD WD Red™ Pro 16TB dan 18TB baru untuk aplikasi NAS UKM; HDD WD Gold™ 16TB dan 18TB kelas perusahaan; SSD NVMe™ WD Gold; Solusi WD Black™ yang memenuhi kebutuhan ekstrim para gamer; serta SSD WD Blue™ dan WD Green™ untuk meningkatkan pengalaman komputasi.* Solusi ini tersedia di distributor Western Digital tertentu, pengecer, e-tailer, penjual, integrator sistem, dan toko Western Digital

 

Loading...



Huawei Mempercepat Transformasi Digital di Asia Pasifik (APAC) dengan Sinergi Teknologi

MAJALAH ICT – Jakarta. Huawei, di acara tahunan HUAWEI CONNECT, memperkenalkan perubahan paradigma untuk transformasi digital di sektor industri, dengan tujuan menumbuhkan ekosistem yang kuat dan mendorong dikembangkannya solusi-solusi untuk skenario spesifik bagi  masyarakat Asia Pasifik di masa depan dengan budaya  yang serba cerdas.

Paradigma baru, menurut perusahaan teknologi terkemuka global ini, mengutamakan ekosistem digital yang mampu menciptakan serta berbagi nilai untuk industri, melalui sinergi lintas konektivitas, komputasi, Cloud, AI, dan aplikasi industri.

“Seiring dengan telah diluncurkannya 5G dalam skala global, pada 2020, konektivitas, Cloud, AI, komputasi, dan aplikasi industri hadir bersama-sama dan bersinergi untuk menciptakan peluang-peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi transformasi digital Asia Pasifik,” kata Jay Chen, Vice President Huawei Asia Pasifik. “Sinergi dari lima domain teknologi akan mengubah semua industri, baik itu transportasi, keuangan, ataupun energi, dan menciptakan nilai baru untuk wilayah ini,” tambahnya.

Menurut Panduan Pengeluaran Transformasi Digital Semiannual IDC Worldwide, biaya pengeluaran untuk transformasi digital di Asia Pasifik pada tahun 2019 mencapai lebih dari US$380 miliar, dengan tingkat pertumbuhan gabungan tahunan yang diharapkan dari tahun 2017 hingga 2022 sebesar 17,4%.

“Asia Pasifik adalah rumah bagi beberapa pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, 60 persen populasi dunia, dan sekitar 50 persen pengguna internet global. Kawasan Asia Pasifik tidak hanya menjadi pemimpin global di bidang inovasi digital, tetapi juga memiliki peluang besar untuk berkembang pesat dengan sinergi teknologi baru ini,” kata Jay Chen.

Menyadari pentingnya transformasi digital, Huawei terus mengembangkan dan memperkuat ekosistem di Asia Pasifik melalui serangkaian program.

Pada Forum Daring Ekosistem Ascend Asia Pasifik yang digelar pada hari Jumat (25/9), Huawei mengungkapkan bahwa Program Mitra Ascend APAC, yang bertujuan untuk membangun ekosistem AI yang inovatif dan berkelanjutan, telah menjangkau lebih dari 100 mitra ISV dan telah didukung dengan 27 Nota Kesepahaman antara Huawei dengan Lembaga Pendidikan Tinggi dan asosiasi pemerintah di seluruh dunia.

Dari program Spark untuk startups teknologi, program Brilliant Plan menghubungkan perusahaan Internet dan telekomunikasi global ke Pusat Inovasi Ekosistem 5G untuk aplikasi 5G. Huawei telah membangun jaringan untuk mendukung ekosistem di lima domain teknologi di Asia Pasifik.

Untuk mengatasi tantangan dalam hal ketenagakerjaan, Huawei telah meluncurkan berbagai inisiatif di seluruh Asia Pasifik, termasuk Huawei ASEAN Academy di Malaysia dan AI Academy di Singapura, untuk menyediakan layanan pembelajaran dan melatih serta meningkatkan kompetensi SDM TIK. Hingga saat ini, Huawei memiliki lebih dari 103 Akademi TIK di kawasan ini. Jay Chen juga mengungkapkan bahwa Huawei berkomitmen untuk mengembangkan setidaknya 200.000 profesional TIK selama lima tahun ke depan di Asia Pasifik melalui program-program tersebut.

Pada fase berikutnya, Huawei akan bekerja dengan mitranya untuk menerapkan teknologi TIK baru ke industri, membantu perusahaan mengembangkan bisnis mereka dan membantu pemerintah mencapai tujuan strategis mereka untuk meningkatkan industri dalam negeri, memberi manfaat kepada konstituen mereka, dan meningkatkan tata kelola secara keseluruhan. 

“Huawei percaya bahwa sinergi di lima domain teknologi ini tidak hanya akan membawa peluang bagi Huawei, tetapi yang lebih penting, mereka akan menghadirkan peluang bagi seluruh sektor. Huawei berharap untuk mengembangkan keseluruhan kue dengan mitra kami, memungkinkan semua orang untuk memperoleh manfaat dari rantai nilai baru,” kata Jay Chen.

Pada kesempatan yang sama di Huawei Connect 2020 ini, Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC, Ph.D., Dirjen DIKTI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia mengutarakan, “Saat ini Indonesia tengah menghadapi Revolusi Industri ke-4 dan berbagai disrupsi di semua sektor yang kemuncullannya didorong oleh kreativitas serta teknologi. Setiap individu diharapkan memiliki peluang untuk dapat mengakses teknologi guna peningkatan kompetensi. Digitalisasi telah membukan peluang untuk pendayagunaan teknologi kecerdasan artifisial atau AI untuk membantu menjadikan pekerjaan atau produktivitas dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien, serta menciptakan peluang-peluang bagi lahirnya inovasi-inovasi di dunia kesehatan, smart city, birokrasi cerdas, hingga menciptakan lapangan kerja baru di masa depan.” 

Prof. Nizam menambahkan, bersama Kementerian Riset dan Inovasi, Kementerian Pendidikan Tinggi telah membuat cetak biru untuk 5 tahun ke depan, termasuk tujuan pengembangan AI. Tujuannya terdiri dari mempersiapkan AI talent pool yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kompetensi SDM Indonesia di bidang AI agar mampu bersaing secara global, serta mempersiapkan ekosistem pembelajaran dan inovasi AI yang baik.

“Kami akan menerapkan studi AI di universitas-universitas di Indonesia untuk menekankan pentingnya AI di sektor pendidikan. Kami juga akan membangun iklim baru digitalisasi pendidikan untuk mendorong terwujudnya kampus yang lebih cerdas dan lingkungan belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi pendidikan tinggi dan industri untuk bekerja sama membangun wadah pembinaan bagi SDM masa depan, serta mengembangkan R&D untuk mendukung pengembangan AI di semua sektor. Ini merupakan fokus kerja sama kami, Dijen Dikti, dengan Huawei. Kami mengapresiasi dukungan penuh komitmen yang diberikan oleh mitra kami, Huawei, dan kami berharap kolaborasi ini dapat mendukung peningkatan kompetensi SDM AI di Indonesia sekaligus mempercepat penerapan teknologi AI di dunia pendidikan tinggi di Indonesia,” ujar Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC, Ph.D.

 

Loading...