Wednesday 30 December 2020

Selamat Tahun Baru 2021



Kaleidoskop ICT Desember 2020 – Kolaboratif, Reformatif dan Transformatif Jadi Motto Kominfo Wujudkan Akselerasi Transformasi Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Kejadian luar biasa pandemi Covid-19 telah mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika serta elemen bangsa lainnya untuk terus beradaptasi dan bergerak maju.

“Besok 31 Desember 2020 kita akan meninggalkan segera tahun 2020 dan menjemput tahun 2021 yang kita doakan membawa harapan baru bagi masyarakat dan bangsa kita,” ujar Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam Konferensi Pers Virtual Implementasi Akselerasi Transformasi Digital dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (30/12/2020).

Menteri Kominfo menyatakan tahun 2020 dapat dikatakan adalah tahun yang spesial ketika semua elemen bangsa terus menghadapi Covid-19.

“Setiap tahun tentu memiliki pembelajaran dan keistimewaannya tersendiri, namun tahun 2020 dapat dikatakan adalah tahun yang spesial. Pandemi membuat semua terus beradaptasi dan bergerak maju kiati Covid-19,” ungkapnya.

Pada tahun depan, Menteri Johnny optimistis dengan kerja kolaboratif akan mewujudkan Indonesia terkoneksi.  “Dengan kerja kolaboratif reformatif dan transformatif tentunya, mari kita songsong Indonesia terkoneksi, semakin digital, semakin maju!” tandasnya.

Lebih Cepat 10 Tahun

Menteri Kominfo merinci beberapa hasil kerja keras dan kolaborasi erat seluruh pemangku kepentingan sektor komunikasi dan informatika.  “Yang telah dilakukan, tahun 2020 ini Kementerian Kominfo melaksanakan lima hal,” paparnya.

Pertama, menurut Menteri Johnny, Kementerian Kominfo meneruskan pembangunan infrastruktur TIK, meningkatkan konektivitas telekomunikasi nasional melalui upaya pembangunan infrastruktur digital untuk memperkecil digital divide.

Menurut Menteri Kominfo, upaya pemerataan akses internet ini akan dilanjutkan Kementerian Kominfo dengan melakukan penggelaran akses di 12.548 desa dan kelurahan.

“Seperti kita semua sudah kita ketahui yang belum terjangkau jaringan 4G dari total 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia dengan layanan sinyal 4G berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tahun 2016,” jelasnya.

Menurut Menteri Johnny, proyek itu direncanakan untuk dilaksanakan dalam dua tahun ke depan. “Atau pada akhir tahun 2022 kita harapkan selesai dan itu  lebih cepat sepuluh tahun dari rencana penyelesaian awal di tahun 2032 apabila dilakuan secara biasa-bisa saja,” tegasnya.

Menteri Kominfo menyatakan Badan Layanan Umum Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membangun seluruhnya 9.113 BTS di desa dan kelurahan di daerah 3T.

“Sedangkan 3.435 sisanya berada di daerah non-3T dan menjadi wilayah kerja dan komitmen dari seluruh operator seluler,” ungkapnya.

Selain pembangunan BTS, Kementerian Kominfo juga telah membangun layanan akses internet di 4.400 titik layanan fasilitas publik.

“Di mana 3.126 titik diantaranya merupakan lokasi fasilitas layanan kesehatan atau fasyankes,” tutur Menteri Johnny.

Kementerian Kominfo melakukan percepatan untuk menyelesaikan penyediaan konektivitas untuk mendukung kegiatan fasyankes pada tahun 2020, lebih cepat dari rencana awal penyelesaian di tahun 2027

“Atau 7 tahun lebih awal, sehingga seluruh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia sejumlah 13.011 termasuk di daerah 3T di akhir tahun ini telah memiliki akses internet,” tandas Menteri Kominfo.

Literasi dan Ekosistem Digital

Hal kedua, Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo secara intensif terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan keterampilan digital.

“Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi telah memberikan pelatihan kecakapan digital level dasar. GNLD Siberkreasi tahun ini berhasil menjadi Winner World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2020 dari PBB,” jelasnya.

Sementara, untuk meningkatkan kecakapan digital menengah, Kementerian Kominfo memberikan stimulus pelatihan Digital Talent Scholarship.

“DTS telah memberikan pelatihan untuk sekitar 58.000 peserta, di mana di 34.333 di antaranya telah tersertifikasi nasional dan global. Dan masih akan bertambah lagi,” jelas Menteri Kominfo.

Ketiga, dalam penciptaan ekosistem digital yang lebih produktif, Kementerian Kominfo menerbitkan beberapa regulasi kunci. “Tahun 2020 ini, terdapat beberapa regulasi di sektor informatika dan komunikasi yang telah disahkan,” ungkap Menteri Johnny.

Menteri Kominfo menjelaskan mengenai Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) di sektor Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran (Postelsiar).

Menurutnya, UU Cipta Kerja mengatur tentang kerja sama akses infrastruktur yang dapat mempercepat pemerataan konektivitas digital Indonesia.

“Ketentuan tersebut juga menjadi landasan hukum yang kuat untuk digitalisasi penyiaran dengan memberikan penetapan tenggat waktu migrasi pada November 2022, kurang dari dua tahun lagi,” jelasnya.

Menurut Menter Johnny hal itu menjadi langkah besar karena digitalisasi penyiaran dapat meningkatkan kualitas siaran agar lebih jernih, serta memberikan dividen digital sekitar 112 MHz.

“Yang dapat digunakan untuk optimalisasi sinyal 4G di daerah 3T dan implementasi teknologi 5G. Disamping itu juga diatur dalam undang-undang ini yang terkait dengan spectrum sharing, peningkatan usaha perposan dan digitalisasi penyiaran,” paparnya.

Menteri Kominfo meyakini upaya tersebut akan dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Mengutip kajian tahun 2017 yang dilakukan oleh Boston Consulting Group, Menteri Johnny menyatakan hingga tahun 2026 nanti, digitalisasi penyiaran diproyeksikan mendorong 181 ribu penambahan kegiatan usaha baru.

“Akan ada 232 ribu penambahan lapangan kerja baru, dan penambahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 77 triliun.  Digitalisasi penyiaran juga berpotensi memberikan kontribusi pada PDB nasional hingga mencapai Rp 443,8 triliun,” jelasnya.

Dalam mendukung ekosistem digital, Menteri Johnny telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz.

“Secara spesifik, Permen ini mendorong tercapainya sasaran penambahan spektrum frekuensi radio untuk layanan broadband sebesar 30 MHz pada 2020,” jelasnya.

Selain itu terdapat Permen No. 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat. Peraturan ini mengatur mengenai kewajiban pendaftaran, pengawasan, dan pengendalian PSE privat demi mewujudkan ruang digital yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia.

“Selain regulasi-regulasi tersebut, Kementerian Kominfo juga mengharapkan pengesahan RUU Pelindungan Data Pribadi (PDP) yang sangat penting untuk menjamin keamanan data pribadi masyarakat Indonesia. Saat ini, RUU tersebut sedang diproses atau berprosses politik bersama DPR dan semoga dapat disahkan di awal tahun 2021. Mengingat pentingnya Indonesia untuk segera memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi,” jelas Menteri Kominfo.

Ruang Digital dan Teknologi Mutakhir

Upaya Kementerian Kominfo keempat, menurut Menteri Johnny dengan   mendukung penciptaan ruang digital Indonesia yang aman dan nyaman melalui pemanfaatan teknologi digital termutakhir.

“Melalui Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo pada tahun 2020 telah menangani 119.847 laman website dan 168.406 unggahan media sosial yang memuat konten negatif atau yang melanggar undang-undang,” paparnya.

Di tahun 2021, Kementerian Kominfo akan terus melakukan monitoring konten digital di internet untuk menjaga agar ruang siber yang kondusif.

“Sesuai amanat PP Nomor 71 Tahun 2019 dan Peraturan Menkominfo Nomor 5 Tahun 2020 yang tadi disebutkan,” jelas Menteri Kominfo.

Menurut Menteri Johnny, konten terlarang tersebut termasuk yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, dan yang meresahkan masyarakat.

“Seperti terorisme, radikalisme, pornografi anak, baik substansi konten, maupun ajakan, dan fasilitasi penyebaran konten yang dilarang, yang memecah atau berpotensi memecah belah masyarakat dan mengganggu keamanan dan keutuhan negara,” rincinya.

Menteri Kominfo menyatakan upaya untuk menjamin efektivitas dan keamanan infrastruktur ruang digital di Indonesia akan semakin ditunjang oleh rencana pembangunan Pusat Data Nasional.

“(Pembangunan) PDN di dua lokasi di Indonesia dengan kapasitas total prosesor 43.000 cores dan kapasitas penyimpanan sebesar 72 Petabytes,” ungkapnya.

Perkuat Peran Internasional

Upaya kelima yang dilakukan Kementerian Kominfo untuk mewujudkan transformasi digital dengan terus memperkuat posisi serta prinsip Indonesia di forum antarnegara atau internasional.

“Baik forum bilateral, regional dan multilateral, serta dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk World Economic Forum (WEF), G20, International Telecommunication Union (ITU), ASEAN Digital Ministers’ Meeting (ADGMIN) dan platform lain dibawah payung ASEAN, seperti fora ASEAN-China,” papar Menteri Johnny.

Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Menteri Kominfo menyatakan terus menekankan keteguhan Indonesia terhadap isu cross-border data flow dengan mengacu pada pirinsip-prinsip principle of lawfulness, fairnesstransparency, dan principle of reciprocity.

“Yang terpenting, prinsip kedaulatan serta keamanan data, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo,” jelasnya.

Kemanfaatan

Menteri Johnny menegaskan tujuan utama percepatan transformasi digital dilakukan di Indonesia adalah agar manfaat besar dari perkembangan sektor TIK dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Transformasi digital harus menghasilkan internet yang lebih cepat, masyarakat yang lebih cakap digital, pelaku UMKM/Ultra Mikro dan startup digital yang lebih banyak, serta ruang-ruang digital yang lebih sehat dan produktif,” tandasnya.

Menteri Kominfo menyatakan tahun 2021 juga akan ditandai dengan persiapan deployment 5G technology di Indonesia.

“Mengawali di beberapa spot pariwisata utama, kawasan industri, ataupun kota-kota mandiri dari sisi ekosistem yang dinilai telah siap dengan 5G,” ungkapnya.

Namun di saat yang sama, Menteri Kominfo menegaskan optimalisasi dan maksimalisasi deployment 4G terus dilakukan untuk meningkatkan internet link ratio dan memperkecil disparitas digital atau digital divide antar wilayah di Indonesia.

“Karenanya, pada kesempatan saat ini juga, dengan hormat saya  tentu berharap dan mengharapkan dukungan semua pihak untuk membantu agar di tahun 2021 kita bersama menghasilkan kebijakan yang lebih tepat guna dan tepat sasaran dalam merespons dinamika yang terus terjadi,” harapnya.

Dalam konferensi pers virtual itu, Menteri Kominfo didampingi Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba; Inspektur Jenderal Doddy Setiadi; Dirjen SDPPI Ismail; Dirjen PPI Ahmad M Ramli; Dirjen Aptika Semuel A Pangerapan; Dirjen IKP Widodo Muktiyo; Kepala Badan Littbang SDM Hary Budiarto dan Direktur Utama BAKTI Anang Latif.



Kaleidoskop ICT Desember 2020 – Ini Daftar Pemenang Anugerah KPI 2020

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menyelenggarakan Anugerah KPI 2020 sebagai bentuk penghargaan serta apresiasi tertinggi untuk lembaga penyiaran atas kerja keras dan komitmennya dalam membuat dan menyuguhkan program-program siaran yang baik, berkualitas, mendidik sekaligus menghibur, Kamis (10/12/2020) secara daring dari Auditorium Gedung Perpusatakaan Nasional, Jakarta. Dalam kesempatan ini, diumumkan para pemenang nominasi kategori yang diperlombakan dalam Anugerah KPI 2020. Berikut ini nama-nama pemenang Anugerah KPI 2020:

PEMENANG UNTUK TELEVISI

1. Kategori  Progam Anak : Si Bolang (Trans 7)

2. Kategori  Program Animasi : Petualangan Si Unyil (Trans 7)

3. Kategori  Program Drama Seri: Amanah Wali 4 (RCTI)

4. Kategori  Program Film Televisi : Sinema Wajah Indonesia (Episode Senyummu Surgaku)  SCTV

5. Kategori  Program Talkshow Berita : Mata Najwa (Trans 7)

6. Kategori  Program Talkshow Non-Berita : Michael Tjandra Luar Biasa (RTV)

7. Kategori  Program Wisata Budaya : Sapa Nusantara (Episode Sumenep) (Kompas TV)

8. Kategori  Program Berita/Jurnalistik: CNN Indonesia Connected (Trans TV)

9. Kategori  Program Peduli Perempuan : Berkas Kompas (Kompas TV)

10. Kategori  Program Peduli Disabilitas : Berkas Kompas (Episode Derita Ganda Anak Berkebutuhan Khusus) (Kompas TV)

11. Kategori  Program Dokumenter : Melawan Lupa (Metro TV)

12. Kategori  Program Iklan Layanan Masyarakat : ILM Peduli Covid-19 versi Presenter tvOne (tvOne)

13. Kategori  Program Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal : Melihat Indonesia (METRO TV)

 

PEMENANG UNTUK RADIO

14. Kategori Program Wisata Budaya : Surga diBalik Seribu Musamus RRI Merauke)

15. Kategori Iklan Layanan Masyarakat : PSA Pilkada (Prambors Rado)

16. Kategori Program Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal: Tak Patah Semangat Belajar Walau Minim Sinyal (RRI  Sintang)

 

PENGHARGAAN KHUSUS

17. Radio Komunitas Terbaik: Perkumpulan Lembaga Penyiaran Komunitas RADIO HANACARAKA FM  DIY

18. Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

19. Program Konten Lokal Lembaga Penyiaran: Sapa Sulteng – Palu (Episode Suara Perdamaian dari Perempuan Poso) KOMPAS TV

20. Lembaga Penyiaran Televisi Peduli Pandemi :  METRO TV

21. Lembaga Penyiaran Radio Peduli Pandemi : RRI PRO 3 JAKARTA

22. Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran: WALIKOTA ACEH, Bapak H. Aminullah Usman, SE, Ak. M.M

23. Lembaga Penyiaran Peduli Pendidikan di Masa Pandemi: TVRI.

 



Kaleidoskop ICT Desember 2020 – Barack Obama Apresiasi Startup Indonesia WeCare.id Atas Upaya Lawan COVID-19

MAJALAH ICT – Jakarta. Mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama, memberi apresiasi kepada WeCare.id atas upaya membantu masyarakat melawan COVID-19. Apresiasi ini disampaikan Obama melalui The Leaders Forum: Asia Pacific Cohort yang dilaksanakan secara virtual pada hari Sabtu, 12 Desember 2020. Dalam pidato yang Obama berikan, Obama memberi apresiasi atas upaya WeCare.id untuk menggalang bantuan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang berada di garda depan perang melawan COVID-19. “Saya bangga Anda bersandar pada satu sama lain dan belajar dari satu sama lain, ketika organisasi Anda harus memenuhi kebutuhan komunitas Anda. Baik itu AHA! Learning Center menjadi digital, atau WeCare.id mengubah kantornya menjadi pusat distribusi APD,” menurut Obama.

Sebagai respon terhadap pandemi COVID-19, WeCare.id telah mengubah kantornya menjadi pusat penerimaan dan distribusi APD. WeCare.id juga membangun sebuah kampanye inisiatif bertagar #APDUntukNegeri. Dalam kampanye ini, WeCare.id telah menyalurkan donasi dengan total nilai lebih dari Rp 40 Milyar untuk penyediaan APD yang terkumpul dari ribuan donatur dan rekanan, – untuk penyediaan APD. Hingga Rabu, 9 Desember 2020, WeCare.id telah mendistribusikan lebih dari 400.000 APD ke 2.336 Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat di seluruh Indonesia. Pada bulan Desember 2020, Pemerintah Singapura memberi dukungan kepada WeCare.id untuk mendistribusikan 160 ton donasi APD, seperti masker dan hand sanitizer, kepada masyarakat terdampak COVID-19 di Indonesia.

CEO dan Co-Founder WeCare.id, Gigih Septianto, menjadi salah satu pemimpin muda di Indonesia yang masuk dalam program The Obama Foundation Leaders: Asia-Pacific. Program ini adalah forum global lintas sektor yang mengundang sekitar 200 pemimpin baru dari 33 negara dari berbagai latar belakang, baik itu publik, swasta atau nirlaba, untuk mewakili pekerjaan dalam berbagai isu seperti pendidikan, lingkungan, komunikasi dan kewirausahaan. Kepada The Obama Foundation, Gigih menjelaskan bahwa masih banyak tenaga medis yang kekurangan APD dan terpaksa memakai perangkat seadanya. Sebagai startup crowdfunding medis, WeCare.id menyadari pentingnya penggunaan APD untuk mengendalikan dan mencegah penularan infeksi virus corona. Karena itu, WeCare.id mengambil inisiatif untuk turun ke lapangan dan melakukan aksi nyata bagi masyarakat.

Mesty Ariotedjo, salah satu pendiri WeCare.id, menjelaskan bahwa sejak awal startup ini berdiri, WeCare.id selalu berkomitmen untuk memastikan semua masyarakat di Indonesia mendapat hak pelayanan kesehatan yang merata. Sebagai seorang dokter di rumah sakit nasional di Jakarta, Mesty merasakan langsung betapa sulitnya mendapatkan APD sejak kasus ini muncul.

Apresiasi dari Barack Obama dan The Obama Foundation kepada WeCare.id merupakan sebuah kehormatan bagi seluruh tim WeCare.id. Seperti pesan Barack Obama di akhir pidatonya, “The work that you do matters,” WeCare.id akan terus bekerja untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh warga Indonesia.

Hingga saat ini, WeCare.id terus aktif menyediakan layanan platform crowdfunding medis, yang membantu pasien kurang mampu atau tinggal di daerah pelosok, untuk mendapat bantuan pengobatan dan prosedur medis yang terverifikasi. Layanan WeCare.id dapat diakses melalui website atau aplikasi. Kegiatan terbaru WeCare.id dapat dipantau dalam sosial media Instagram dan Facebook.

 



Kaleidoskop ICT Desember 2020 – Untuk Menjamin Mutu Pelatihan TIK bagi ASN, Kominfo akan Terbitkan Aturan Akreditasi

MAJALAH ICT – Jakarta. Guna menjamin mutu dan akuntabilitas penyelenggaraan pelatihan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menerbitkan Peraturan Menteri Kominfo mengenai akreditasi terhadap lembaga penyelenggara pelatihan bidang TIK.

Rancangan Peraturan Menteri tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Bidang TIK Bagi ASN akan menggantikan  Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2018 tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Teknis Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Selain itu, juga merangkum dan menggantikan materi Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 47A/KEP/M.KOMINFO/12/2003 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Menunjang E-Government.

RPM ini menjelaskan Akreditasi Lembaga Pelatihan Bidang TIK sebagai penilaian kelayakan Lembaga pelatihan dalam menyelenggarakan pelatihan teknis bidang teknologi informasi dan komunikasi yang ditetapkan dalam Surat Keputusan dan Sertifikat Akreditasi. RPM tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Bidang TIK Bagi ASN terdiri dari 7 BAB dan 21 Pasal yang mengatur mengenai Ketentuan Umum, Akreditasi Lembaga Pelatihan Bidang TIK, Panitia Akreditasi Lembaga Pelatihan Bidang TIK, Hasil Akreditasi Lembaga Pelatihan Bidang TIK, Pembinaan, Pengawasan, dan Evaluasi serta Ketentuan Lain-lain.

Lembaga pelatihan bidang TIK yang wajib mengikuti akreditasi terdiri dari lembaga pelatihan pemerintah dan lembaga pelatihan swasta yang berbadan hukum. Adapun akreditasi dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika. Yang selanjutnya akan menerbitkan hasil akreditasi secara tertulis.

Untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat menyampaikan tanggapan atas Rancangan Peraturan Menteri dimaksud, Kementerian Kominfo melakukan konsultasi publik terhadap Rancangan Peraturan Menteri tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Bidang TIK Bagi ASN.

 



Menkominfo Johnny G. Plate Optimistis Migrasi Penyiaran Digital Selesai Tahun 2022

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan penyelesaian migrasi siaran TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) diselesaikan dalam dua tahun.  Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyatakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Cipta Kerja sektor Pos Telekomunikasi dan Penyiaran, Kominfo akan menyelesaikan migrasi selambat-lambatnya secara full digital broadcasting bulan November Tahun 2022.

“Kita mempunyai waktu kurang dari 2 tahun untuk menyiapkan semua perangkat peraturan dan kesiapan industri penyiaran, khususnya televisi di Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan rencana tersebut,” jelasnya dalam sesi tanya jawab pada Konferensi Pers bertajuk “Kaleidoskop 2020 dan Outlook 2021: Implementasi Akselerasi Transformasi Digital” dari ruang Serbaguna Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.

Menurut Menteri Kominfo, Undang-Undang Cipta Kerja juga sudah membuka ruang untuk mempermudah dan membantu agar capital expenditure lebih efisien melalui biaya modal yang akan disediakan untuk menyiapkan infrastruktur televisi digital.

“Di antaranya adalah infrastruktur sharing. Memang, sudah disiapkan potensi infrastruktur sharing yang tentu harus dibicarakan diantara industri pertelevisian dan industri lainnya yang mempunyai infrastruktur yang bisa digunakan untuk kepentingan infrastruktur digital broadcasting kita,” paparnya.

Oleh karena itu, Menteri Johnny optimis hal itu bisa diselesaikan dan saat ini, lanjutnya, di tahap akhir menyiapkan payung payung hukum yang lebih teknis seperti Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri (PerMen) untuk menterjemahkan Undang-Undang Cipta Kerja sektor Pos Telekomunikasi dan Penyiaran tersebut.

“Harus optimis, kenapa? Saat inipun simulcast sudah berjalan, penyiaran analog dan digital itu sudah berjalan. Sekarang ini tahapannya saja mengakhiri analog atau yang disebut dengan analog switch selambat-lambatnya tanggal 2 November tahun 2022 pada pukul 24.00 WIB. 

Bawa Manfaat

Menteri Kominfo menegaskan dengan diberlakukannya peraturan mengenai  migrasi siaran analog switch off ke digital, maka masyarakat dapat merasakan hadirnya manajemen dan manfaat spektrum frekuensi yang lebih efisien.

“Karena terdapat digital dividen 112 Mhz yang bisa digunakan untuk kepentingan broadband telecommunication, yang di spektrum itu disebut dengan golden spektrum untuk kebutuhan layanan pertelekomunikasian,” tandasnya.

Oleh karena itu, Menteri Kominfo meyakini jika industri penyiaran akan mendukung kebijakan pemerintah. “Saya kira industri penyiaran pertelevisian mempunyai semangat yang sama. Karena apa? Pasti menjadi lebih efisien dan potensi ekspansi bisnis dan menjadi lebih luas,” ujarnya.

Turut mendampingi dalam konferensi pers, itu Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba; Inspektur Jenderal Doddy Setiadi; Dirjen SDPPI Ismail; Dirjen PPI Ahmad M Ramli; Dirjen Aptika Semuel A Pangerapan; Dirjen IKP Widodo Muktiyo; Kepala Badan Littbang SDM Hary Budiarto dan Direktur Utama BAKTI Anang Latif. Hadir pula Staf Khusus Menteri Kominfo Dedy Permadi, Phillip Gobang, Zulfan Lindan dan Rosarita Niken Widiastuti.

Di akhir konferensi pers, Menteri Kominfo dan jajarannya  serempak mengucapkan selamat tahun baru dan selamat tinggal tahun 2020 dan mengajak seluruh masyarakat untuk  menyongsong dan menjemput tahun 2021 dengan penuh harapan dan potensi maju bersama “Kominfo Connect, semakin digital, semakin maju,” ujar mereka serempak.

 



Kerja Kolaboratif, Reformatif dan Transformatif Wujudkan Akselerasi Transformasi Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Kejadian luar biasa pandemi Covid-19 telah mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika serta elemen bangsa lainnya untuk terus beradaptasi dan bergerak maju.

“Besok 31 Desember 2020 kita akan meninggalkan segera tahun 2020 dan menjemput tahun 2021 yang kita doakan membawa harapan baru bagi masyarakat dan bangsa kita,” ujar Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam Konferensi Pers Virtual Implementasi Akselerasi Transformasi Digital dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (30/12/2020).

Menteri Kominfo menyatakan tahun 2020 dapat dikatakan adalah tahun yang spesial ketika semua elemen bangsa terus menghadapi Covid-19.

“Setiap tahun tentu memiliki pembelajaran dan keistimewaannya tersendiri, namun tahun 2020 dapat dikatakan adalah tahun yang spesial. Pandemi membuat semua terus beradaptasi dan bergerak maju kiati Covid-19,” ungkapnya.

Pada tahun depan, Menteri Johnny optimistis dengan kerja kolaboratif akan mewujudkan Indonesia terkoneksi.  “Dengan kerja kolaboratif reformatif dan transformatif tentunya, mari kita songsong Indonesia terkoneksi, semakin digital, semakin maju!” tandasnya.

Lebih Cepat 10 Tahun

Menteri Kominfo merinci beberapa hasil kerja keras dan kolaborasi erat seluruh pemangku kepentingan sektor komunikasi dan informatika.  “Yang telah dilakukan, tahun 2020 ini Kementerian Kominfo melaksanakan lima hal,” paparnya.

Pertama, menurut Menteri Johnny, Kementerian Kominfo meneruskan pembangunan infrastruktur TIK, meningkatkan konektivitas telekomunikasi nasional melalui upaya pembangunan infrastruktur digital untuk memperkecil digital divide.

Menurut Menteri Kominfo, upaya pemerataan akses internet ini akan dilanjutkan Kementerian Kominfo dengan melakukan penggelaran akses di 12.548 desa dan kelurahan.

“Seperti kita semua sudah kita ketahui yang belum terjangkau jaringan 4G dari total 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia dengan layanan sinyal 4G berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tahun 2016,” jelasnya.

Menurut Menteri Johnny, proyek itu direncanakan untuk dilaksanakan dalam dua tahun ke depan. “Atau pada akhir tahun 2022 kita harapkan selesai dan itu  lebih cepat sepuluh tahun dari rencana penyelesaian awal di tahun 2032 apabila dilakuan secara biasa-bisa saja,” tegasnya.

Menteri Kominfo menyatakan Badan Layanan Umum Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membangun seluruhnya 9.113 BTS di desa dan kelurahan di daerah 3T.

“Sedangkan 3.435 sisanya berada di daerah non-3T dan menjadi wilayah kerja dan komitmen dari seluruh operator seluler,” ungkapnya.

Selain pembangunan BTS, Kementerian Kominfo juga telah membangun layanan akses internet di 4.400 titik layanan fasilitas publik.

“Di mana 3.126 titik diantaranya merupakan lokasi fasilitas layanan kesehatan atau fasyankes,” tutur Menteri Johnny.

Kementerian Kominfo melakukan percepatan untuk menyelesaikan penyediaan konektivitas untuk mendukung kegiatan fasyankes pada tahun 2020, lebih cepat dari rencana awal penyelesaian di tahun 2027

“Atau 7 tahun lebih awal, sehingga seluruh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia sejumlah 13.011 termasuk di daerah 3T di akhir tahun ini telah memiliki akses internet,” tandas Menteri Kominfo.

Literasi dan Ekosistem Digital

Hal kedua, Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo secara intensif terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan keterampilan digital.

“Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi telah memberikan pelatihan kecakapan digital level dasar. GNLD Siberkreasi tahun ini berhasil menjadi Winner World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2020 dari PBB,” jelasnya.

Sementara, untuk meningkatkan kecakapan digital menengah, Kementerian Kominfo memberikan stimulus pelatihan Digital Talent Scholarship.

“DTS telah memberikan pelatihan untuk sekitar 58.000 peserta, di mana di 34.333 di antaranya telah tersertifikasi nasional dan global. Dan masih akan bertambah lagi,” jelas Menteri Kominfo.

Ketiga, dalam penciptaan ekosistem digital yang lebih produktif, Kementerian Kominfo menerbitkan beberapa regulasi kunci. “Tahun 2020 ini, terdapat beberapa regulasi di sektor informatika dan komunikasi yang telah disahkan,” ungkap Menteri Johnny.

Menteri Kominfo menjelaskan mengenai Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) di sektor Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran (Postelsiar).

Menurutnya, UU Cipta Kerja mengatur tentang kerja sama akses infrastruktur yang dapat mempercepat pemerataan konektivitas digital Indonesia.

“Ketentuan tersebut juga menjadi landasan hukum yang kuat untuk digitalisasi penyiaran dengan memberikan penetapan tenggat waktu migrasi pada November 2022, kurang dari dua tahun lagi,” jelasnya.

Menurut Menter Johnny hal itu menjadi langkah besar karena digitalisasi penyiaran dapat meningkatkan kualitas siaran agar lebih jernih, serta memberikan dividen digital sekitar 112 MHz.

“Yang dapat digunakan untuk optimalisasi sinyal 4G di daerah 3T dan implementasi teknologi 5G. Disamping itu juga diatur dalam undang-undang ini yang terkait dengan spectrum sharing, peningkatan usaha perposan dan digitalisasi penyiaran,” paparnya.

Menteri Kominfo meyakini upaya tersebut akan dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Mengutip kajian tahun 2017 yang dilakukan oleh Boston Consulting Group, Menteri Johnny menyatakan hingga tahun 2026 nanti, digitalisasi penyiaran diproyeksikan mendorong 181 ribu penambahan kegiatan usaha baru.

“Akan ada 232 ribu penambahan lapangan kerja baru, dan penambahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 77 triliun.  Digitalisasi penyiaran juga berpotensi memberikan kontribusi pada PDB nasional hingga mencapai Rp 443,8 triliun,” jelasnya.

Dalam mendukung ekosistem digital, Menteri Johnny telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz.

“Secara spesifik, Permen ini mendorong tercapainya sasaran penambahan spektrum frekuensi radio untuk layanan broadband sebesar 30 MHz pada 2020,” jelasnya.

Selain itu terdapat Permen No. 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat. Peraturan ini mengatur mengenai kewajiban pendaftaran, pengawasan, dan pengendalian PSE privat demi mewujudkan ruang digital yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia.

“Selain regulasi-regulasi tersebut, Kementerian Kominfo juga mengharapkan pengesahan RUU Pelindungan Data Pribadi (PDP) yang sangat penting untuk menjamin keamanan data pribadi masyarakat Indonesia. Saat ini, RUU tersebut sedang diproses atau berprosses politik bersama DPR dan semoga dapat disahkan di awal tahun 2021. Mengingat pentingnya Indonesia untuk segera memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi,” jelas Menteri Kominfo.

Ruang Digital dan Teknologi Mutakhir

Upaya Kementerian Kominfo keempat, menurut Menteri Johnny dengan   mendukung penciptaan ruang digital Indonesia yang aman dan nyaman melalui pemanfaatan teknologi digital termutakhir.

“Melalui Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo pada tahun 2020 telah menangani 119.847 laman website dan 168.406 unggahan media sosial yang memuat konten negatif atau yang melanggar undang-undang,” paparnya.

Di tahun 2021, Kementerian Kominfo akan terus melakukan monitoring konten digital di internet untuk menjaga agar ruang siber yang kondusif.

“Sesuai amanat PP Nomor 71 Tahun 2019 dan Peraturan Menkominfo Nomor 5 Tahun 2020 yang tadi disebutkan,” jelas Menteri Kominfo.

Menurut Menteri Johnny, konten terlarang tersebut termasuk yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, dan yang meresahkan masyarakat.

“Seperti terorisme, radikalisme, pornografi anak, baik substansi konten, maupun ajakan, dan fasilitasi penyebaran konten yang dilarang, yang memecah atau berpotensi memecah belah masyarakat dan mengganggu keamanan dan keutuhan negara,” rincinya.

Menteri Kominfo menyatakan upaya untuk menjamin efektivitas dan keamanan infrastruktur ruang digital di Indonesia akan semakin ditunjang oleh rencana pembangunan Pusat Data Nasional.

“(Pembangunan) PDN di dua lokasi di Indonesia dengan kapasitas total prosesor 43.000 cores dan kapasitas penyimpanan sebesar 72 Petabytes,” ungkapnya.

Perkuat Peran Internasional

Upaya kelima yang dilakukan Kementerian Kominfo untuk mewujudkan transformasi digital dengan terus memperkuat posisi serta prinsip Indonesia di forum antarnegara atau internasional.

“Baik forum bilateral, regional dan multilateral, serta dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk World Economic Forum (WEF), G20, International Telecommunication Union (ITU), ASEAN Digital Ministers’ Meeting (ADGMIN) dan platform lain dibawah payung ASEAN, seperti fora ASEAN-China,” papar Menteri Johnny.

Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Menteri Kominfo menyatakan terus menekankan keteguhan Indonesia terhadap isu cross-border data flow dengan mengacu pada pirinsip-prinsip principle of lawfulness, fairnesstransparency, dan principle of reciprocity.

“Yang terpenting, prinsip kedaulatan serta keamanan data, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo,” jelasnya.

Kemanfaatan

Menteri Johnny menegaskan tujuan utama percepatan transformasi digital dilakukan di Indonesia adalah agar manfaat besar dari perkembangan sektor TIK dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Transformasi digital harus menghasilkan internet yang lebih cepat, masyarakat yang lebih cakap digital, pelaku UMKM/Ultra Mikro dan startup digital yang lebih banyak, serta ruang-ruang digital yang lebih sehat dan produktif,” tandasnya.

Menteri Kominfo menyatakan tahun 2021 juga akan ditandai dengan persiapan deployment 5G technology di Indonesia.

“Mengawali di beberapa spot pariwisata utama, kawasan industri, ataupun kota-kota mandiri dari sisi ekosistem yang dinilai telah siap dengan 5G,” ungkapnya.

Namun di saat yang sama, Menteri Kominfo menegaskan optimalisasi dan maksimalisasi deployment 4G terus dilakukan untuk meningkatkan internet link ratio dan memperkecil disparitas digital atau digital divide antar wilayah di Indonesia.

“Karenanya, pada kesempatan saat ini juga, dengan hormat saya  tentu berharap dan mengharapkan dukungan semua pihak untuk membantu agar di tahun 2021 kita bersama menghasilkan kebijakan yang lebih tepat guna dan tepat sasaran dalam merespons dinamika yang terus terjadi,” harapnya.

Dalam konferensi pers virtual itu, Menteri Kominfo didampingi Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba; Inspektur Jenderal Doddy Setiadi; Dirjen SDPPI Ismail; Dirjen PPI Ahmad M Ramli; Dirjen Aptika Semuel A Pangerapan; Dirjen IKP Widodo Muktiyo; Kepala Badan Littbang SDM Hary Budiarto dan Direktur Utama BAKTI Anang Latif.

 



Napak Tilas realme di Tahun 2020: Mulai Menciptakan Ekosistem AIoT dengan Strategi 1+4+N Hingga Mendapatkan Gelar Merek Smartphone Dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia

MAJALAH CT – Jakarta. Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup penting bagi realme. Terlepas dari pandemi yang membuat beberapa bisnis di dunia turun, merek smartphone Favoritnya Anak Muda ini justru menciptakan inovasi-inovasi baru dengan trendsetting technology dan trendsetting design-nya. Berbagai inovasi tersebut membuat realme mendapatkan perhatian pecinta gadget, semakin dicintai oleh para penggemarnya hingga menjadi merek smartphone dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Tahun 2020 juga menjadi tahun-tahun dimana realme dengan cepat melangkahkan kakinya dalam membangun ekosistem AIoT nya. Bulan Januari 2020 lalu, realme resmi menjadi salah satu pemain industri AIoT di Indonesia dengan meluncurkan realme Buds Air, produk True Wireless Stereo (TWS) pertama dari realme. Sebagai produk TWS & AIoT pertama dari realme, realme Buds Air menghadirkan banyak fitur yang memberikan pengalaman mendengarkan musik yang lebih cerdas, lebih baik, lebih mendalam, dan lebih lancar.

Semakin hari, realme semakin banyak menelurkan produk-produk AIoT nya. Agar semakin fokus dalam menciptakan produk-produk AIoT yang terintegrasi, realme menciptakan strategi 1+4+N dimana angka “1” mewakili 1 bisnis utama realme yaitu smartphone, “4” merupakan empat kategori smart device yang akan diluncurkan oleh realme, serta “N” merupakan produk komplementari untuk mendorong gaya hidup anak muda.

Tidak hanya AIoT, realme juga ingin fokus mengembangkan ekosistem konektivitas 5G. Di tahun 2020 pula, realme meluncurkan realme X50 – smartphone 5G pertama realme di Beijing. Peluncuran ini juga sebagai tonggak yang menandakan bahwa realme siap untuk memasuki era 5G yang akan menjadi tren di tahun 2020 ini. Di masa depan, realme akan menjadi salah satu merek teknologi yang mempopulerkan era 5G dan akan menghadirkan smartphone 5G yang terjangkau dan trendi untuk anak muda.

Berbagai produk yang dilahirkan oleh realme dengan trendsetting technology dan trendsetting design ini berhasil mengantarkan realme untuk mengikuti ajang-ajang technology bergengsi. realme sendiri memilih MWC, ajang pameran teknologi berbasis di Madrid untuk meluncurkan realme X50 Pro secara global melalui live streaming. Acara ini juga sebagai aksi lepas landas realme untuk menjadi salah satu merek smartphone global yang mendukung percepatan implementasi konektivitas 5G di dunia.

Selain MWC 2020, realme juga ikut menyemarakkan IFA Berlin 2020. Dengan kehadiran pertamanya di IFA, realme memperlihatkan pertumbuhan luar biasa yang dilalui selama 2 tahun serta upaya besar untuk mencapai “Dare to Expand” dan “Dare to Thrive”. Pada konferensinya tersebut, realme juga membagikan strategi dan rencana produknya. Diantaranya adalah ‘Smartphone + AIoT’ dimana realme telah meluncurkan portofolio produk yang lengkap, mencakup setiap segmen harga, dari kelas entry level hingga flagship dalam 2 tahun ini. Selain smartphone, realme juga menyediakan produk AIoT high-end untuk anak muda dan meluncurkan strategi produk“1+4+N” untuk menciptakan trendsetter smart life.

Berkat strategi yang dirancang secara matang, realme mendapatkan cukup banyak pencapaian penting di tahun 2020. Bahkan pada kuartal ketiga, penjualan kumulatif realme mencapai 50 juta sehingga realme menjadi “merek smartphone tercepat di dunia yang mencapai 50 juta penjualan” dengan hanya 9 kuartal berdasarkan laporan dari Counterpoint. Laporan riset smartphone dari Canalyst juga mencatat pertumbuhan realme di Indonesia mencapai 15% pada Q3-2020. Laporan tersebut juga mencatat bahwa realme menjadi salah satu dari dua merek smartphone yang mengalami pertumbuhan positif sepanjang Q3-2020 dan meraih 14% pangsa pasar. Pertumbuhan ini juga berhasil membuat realme bertahan sebagai Top 5 Smartphone Brand di Indonesia.

Perangkat AIoT yang dihadirkan realme ke Indonesia pun mendapatkan sambutan yang cukup hangat berkat trendsetting design dan trendsetting technology yang dibawanya. realme AIoT bahkan mencatatkan rekor baru sebagai No. 1 Best Selling Smart Wearable AIoT di 11.11 untuk produk realme Watch S, dan No. 2 Best Selling Smart Audio AIoT di 11.11 untuk realme Buds Air Pro di Shopee. Pada 12.12, realme meraih predikat sebagai merek terlaris No. 1 di Shopee untuk kategori Smart Audio & Smart Wearable Brand berdasarkan unit yang terjual.

Leap to 2021, realme akan siapkan inovasi, produk dan kejutan yang lebih seru

Tahun 2021 akan segera tiba dan realme juga telah menyiapkan banyak kejutan untuk anak muda di dunia dan di Indonesia melalui tech trendsetter produknya. realme sendiri akan membangkan lebih lanjut ekosistem AIoT, menciptakan rantai ekologi AIoT, menjadi pemain arus utama AIoT, mengumpulkan lebih banyak pengguna, bentuk efek skala besar demi mencapai ekosistem AIoT yang lebih saling berhubungan dan terintegrasi, sehingga dapat mencakup lebih banyak skenario kehidupan cerdas. Target realme adalah ingin menjadi Top 3 pemain smart wearable di dunia dan menjadi merek AIoT dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Pada tahun 2021, realme berencana menjadi merek smartphone serba pertama yang meluncurkan sejumlah teknologi futuristik untuk mempertahankan kepemimpinan teknologinya. realme juga terus mengabdikan diri pada trendsetting design, menghadirkan produk yang lebih sejalan dengan trend culture dan estetika anak muda, mengundang lebih banyak trend designer dari seluruh dunia untuk bergabung dan bersama-sama membuat produk, menggunakan produk untuk menyampaikan budaya dan semangat “Dare-to-Leap” kepada pengguna, dan menjadi pemimpin teknologi pencipta tren.

Di Tahun 2021 pula, realme akan memposisikan diri sebagai 5G Popularizer, dan misi utama realme dalam skala global, seperti di Asia Tenggara dan Indonesia, adalah kami akan membantu menekan harga smartphone yang kompatibel dengan 5G secara signifikan agar lebih banyak konsumen dapat mengadopsi teknologi baru tersebut. realme telah menciptakan hubungan yang sangat erat dengan mitra kerja sama seperti operator, produsen perusahaan internet dan pengembang aplikasi untuk bersama-sama mempromosikan pengembangan global 5G dan menjelajahi ekosistem 5G. realme juga telah menyiapkan “Race”, smartphone flagship dari realme yang akan mampu memenuhi kebutuhan pengguna akan gaming, video, dan komunikasi tingkat atas.

Melihat fans sebagai salah satu aset penting, realme juga akan terus mendengarkan masukan yang datang dari realme Fans mengenai produk-produk 5G serta spesifikasi yang diinginkan. Sebab selama ini sebelum meluncurkan produk baru, realme selalu melakukan riset terlebih dahulu ke para fansnya. Langkah ini dilakukan agar realme mampu menjadi merek yang bisa memenuhi kebutuhan anak muda sekarang dan di era 5G mendatang.

 



Kaleidoskop ICT November 2020 – Pemerintah Resmi Bubarkan BRTI

MAJALAH ICT – Jakarta. Saat ini Kementerian Kominfo sedang berkoordinasi untuk menindaklanjuti dan melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2020. Demikian disampaikan Dedy Permadi
Juru Bicara Kementerian Kominfo. Perpes No.112/2020 resmi membubarkan Badan Pertimbangan Telekomunikasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia.

“Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2020, pelaksanaan tugas dan fungsi dari Badan Pertimbangan Telekomunikasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informasi (yakni Kementerian Kominfo),” kata Dedy dalam Siaran Pers-nya.

Ditambahkan, berdasarkan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2020, pendanaan, pegawai, aset, dan arsip yang dikelola oleh Badan Pertimbangan Telekomunikasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia dialihkan ke Kementerian Kominfo.

“Berdasarkan Pasal 4, pengalihan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3 dikoordinasikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melibatkan unsur Kementerian Keuangan, Badan Kepegawaian Negara, Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan, Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau kementerian/Lembaga terkait. Pengalihan tersebut diselesaikan paling lama satu tahun sejak diundangkannya Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2020 ini,” terangnya.

Ditambahkan Dedy, hal-hal yang lebih teknis terkait dengan pembubaran ini sedang dikoordinasikan dan akan diinformasikan kemudian (jika diperlukan).

Perpres No.112/2020 ditandatangani Presiden Joko Widodo tanggal 26 November 2020, dan dinyatakan berlaku sejak hari itu.

 



Kaleidoskop ICT November 2020 – Agar Satelit SATRIA Tak Diblokir ITU, Menkominfo Siapkan 3 Strategi Penyelamatan

MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjelaskan perkembangan situasi terkini pengadaan Satelit Multifungsi SATRIA-1. Menurutnya pengadaan dan penempatan Satelit SATRIA-1 masih berjalan dengan normal. Di tengah pandemi Covid-19, Menteri Kominfo menyatakan adanya potensi pengunduran jadwal. Oleh karena itu, Indonesia tengah menyiapkan tiga langkah antisipasi.

“Kita sama-sama mengetahui bahwa Satelit Satria Satu ini akan diletakkan di orbit 146 BT. Yang telah mendapat izin penempatan satelit adalah PSN 146E. Satelit ini perusahaan pembuatnya adalah Thales Alenia Space  (TAS) dan roket peluncurnya adalah SpaceX Falcon 95500 yang saat ini proses produksinya sedang berjalan,” ujar Menteri Johnny dalam Konferensi Pers mengenai Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Satelit Multifungsi SATRIA yang berlangsung secara virtual dari Jakarta.

Menteri Kominfo menyatakan proses pengadaan dan penempatan Satelit SATRIA-1 masih berjalan normal. “Pengadaan dan rencana penempatan Satelit Satria Satu masih berjalan dan berlangsung dengan normal,” tegasnya.

Mengenai slot orbit, Menteri Kominfo menegaskan slot orbit 146BT telah disetujui oleh International Telecommunication Union (ITU) Radio Regulation Board (RRB) untuk digunakan oleh Indonesia.

“Slot orbit 146 bujur timur ini telah disetujui oleh ITU untuk digunakan oleh Indonesia. Dalam hal ini PSN sebagai operator satelit, yang mana jangka waktu penempatan satelitnya sampai dengan Maret 2023,” jelasnya.

Dalam konferensi pers, Menteri Johnny melakukan klarifikasi atas berita yang beredar di masyarakat sehubungan dengan informasi yang dikeluarkan oleh https://ift.tt/2Fk2wez.

“Berita pada tanggal 16 November tahun 2020 dengan judul berita ITU Board Reject Indonesia’s Deadline Extension Request For Satria Broadband Satelite. Berita tersebut sebetulnya telah diralat, telah diperbaiki, dikoreksi menjadi ITU Wants More Information before standing deadline for Indonesia’s Satria Broadband Satelite,” tuturnya.

Menurut Menteri Kominfo, pandemi Covid-19 memengaruhi pengadaan dan produksi Satelit SATRIA-1. Sehingga mengalami pengunduran jadwal penempatan pada orbit. “Ternyata, Covid-19 juga berdampak kepada proses pengadaan dan produksi Satelit SATRIA-1 Satu. Yang sedianya direncanakan untuk ditempatkan di orbit pada bulan Maret tahun 2023, kemudian mengalami pengunduran jadwal,”.

Atas pengunduran jadwal itu, Menteri Johnny menyatakan Pemerintah Indonesia mengusulkan dan meminta perpanjangan waktu penempatan satelit di orbit. “Selama 14 bulan yang kita perkirakan ya secepatnya atau paling cepat meletakkan satelit di orbit bisa dapat dilakukan pada Kuartal keempat tahun 2023,” jelasnya.

Pengunduran jadwal penempatan satelit dalam orbit menurut Menteri Kominfo merupakan hal yang biasa terjadi dalam industri satelit karena adanya keadaan kahar atau force majeur. “Hal ini biasa terjadi di dalam ITU Board meeting. Biasa terjadi di industri satelit di mana potensi terjadinya force majeur atau keadaan kahar itu terjadi,” ujarnya.

Berkaitan dengan keadaan kahar, Menteri Johnny menyatakan ITU meminta informasi tambahan kepada Indonesia. Menurutnya ITU memahami betul perkembangan yang sudah terjadi dalam pengadaan Satelit SATRIA-1.

“Karena keadaan kahar akibat dampak Covid-19, maka ITU Board meminta informasi tambahan kepada Indonesia dan PSN. Agar pertimbangannya nanti dapat diputuskan pada rapat ITU berikutnya pada bulan Maret tahun 2021,” ungkapnya.

Mengenai Satelit SATRIA-1, Menteri Kominfo menambahkan proses produksi sedang berjalan. Bahkan menurutnya, proses pembiayaan telah mendapat persetujuan dari lembaga pembiayaan BPI Perancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

“BPI Perancis dan AIIB telah menyediakan deposannya, sehingga dengan demikian setelah dilakukan kesepakatan porsi equity atau porsi pembiayaan sendiri oleh operator dalam hal ini PSN untuk menyediakan equity sudah dilakukan. Sehingga proses atau kesepakatan preliminary working agreement (PWA) antara PT Satelit Nusantara 3 (SNT) dan Thales Alenia Space (TAS) sudah dilakukan dan proses manufacturing sudah dimulai,” jelasnya.

 



Kaleidoskop ICT November 2020 – Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Kunci Percepatan Transformasi Digital ASEAN

MAJALAH ICT – Jakarta. Presiden Joko Widodo menyampaikan, saat ini dunia mengalami krisis yang sangat hebat akibat pandemi Covid-19, termasuk negara-negara ASEAN. Lebih dari 30 juta masyarakat di ASEAN terancam kehilangan pekerjaan, dan semua kalkulasi ekonomi dan bisnis harus dihitung ulang.

Presiden menekankan pentingnya optimisme, karena di tengah tantangan tersebut, masih terdapat peluang, salah satunya adalah percepatan perkembangan digitalisasi di berbagai bidang, di saat banyak aktivitas kerja, bisnis, dan pendidikan harus dilakukan secara virtual.

“Di saat masa sulit seperti sekarang ini kita percaya masih ada peluang dan kesempatan, kita harus tetap optimis. Di tengah pandemi ini justru kita melihat percepatan perkembangan digitalisasi,” ujarnya ketika menjadi salah satu pembicara kunci dalam Pertemuan ASEAN Business and Investment Summit 2020 (ABIS 2020) bertema “Digital ASEAN: Sustainable and Inclusive” yang dilaksanakan di Hanoi, Vietnam.

Presiden mengatakan, sesuai laporan Sekjen PBB, jaringan seluler telah menjangkau lebih dari 95 persen populasi dunia. Pada Juni 2020, terdapat 441 juta orang atau sekitar 65 persen populasi ASEAN adalah pengguna internet.

“Ketergantungan dunia terhadap teknologi digital semakin tinggi. Lebih dari 1,5 milyar anak harus belajar dari rumah, ratusan juta orang harus bekerja dengan platform virtual, online shopping meningkat tajam. Kondisi ini tentu memberikan peluang besar untuk mempercepat transformasi digital.” ujarnya.

Potensi ekonomi digital ASEAN yang ditaksir mencapai US$ 200 milyar pada tahun 2025, baru dapat dipenuhi jika ASEAN mampu melakukan transformasi digital. Transformasi tersebut dihadapkan pada sejumlah tantangan yang harus diantisipasi dan dimitigasi.

“Banyak jenis usaha lama yang tutup, banyak jenis pekerjaan lama yang tutup. Sekitar 56 persen pekerjaan di lima negara ASEAN terancam hilang akibat otomatisasi. Kedua, digital gap di negara ASEAN juga masih sangat besar. Penetrasi internet belum merata di seluruh negara ASEAN. Dari 10 negara, hanya 3 negara yang memiliki penetrasi internet di atas 80 persen,” ungkap Presiden.

Menghadapi tantangan tersebut, ujarnya,  perlu dilakukan berbagai terobosan. “Business as usual bukanlah pilihan. Kita harus mempercepat transformasi digital. Apalagi saat ini kegiatan ekonomi digital ASEAN masih kecil, hanya sebesar tujuh persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto) ASEAN,” ujarnya.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Presiden menyampaikan 3 hal utama yang penting untuk didorong dalam percepatan transformasi digital di ASEAN.

Pertama, revolusi digital yang inklusif. “Revolusi digital yang inklusif membutuhkan 3A (Access, Affordability, dan Ability). Tiga hal ini harus terus kita upayakan agar demokratisasi akses digital dapat berjalan,” ungkapnya.

Penyiapan infrastruktur digital yang memadai dan merata di seluruh kawasan harus menjadi agenda utama, bukan saja untuk masyarakat di perkotaan, namun juga ke desa-desa, dengan harga yang terjangkau dan disertai dengan peningkatan digital literacy melalui upskilling dan reskilling dari sumber daya manusianya.

Kedua, perlunya ASEAN harus menjadi pemain besar dalam ekonomi berbasis digital. “Ekonomi digital harus menjadi kekuatan ekonomi ASEAN. Kita tidak boleh sekadar menjadi pasar tetapi harus menjadi pemain besar,” ujar Presiden.

Ekonomi digital, imbuhnya, harus membantu UMKM kawasan ASEAN untuk masuk dalam rantai pasok global. UMKM adalah tulang punggung ekonomi ASEAN karena UMKM mewakili 89-99 persen dari seluruh perusahaan di ASEAN.

“Saya yakin percepatan transformasi digital UMKM akan mendorong bangkitnya roda perekonomian kawasan. Pemerintah masing-masing negara ASEAN harus punya andil yang lebih besar dalam mendorong transformasi digital. Ini penting untuk menjadikan ASEAN menjadi kawasan yang digital friendly,” tegasnya.

Ketiga, penguatan sinergi untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif di kawasan. “Kita harus bekerja sama untuk mengeliminasi hambatan perdagangan digital; membangun kepastian hukum; penyederhanaan prosedur dan sistem perizinan; membangun regulasi sinergi perdagangan digital, e-commerce, dan konektivitas digital; serta memperkuat kemitraan antara pemerintah dan swasta (PPP) untuk memperkuat konektivitas digital,” ujarnya.

Sinergi tersebut harus bersifat inklusif, tidak ada satupun yang boleh tertinggal. “Itulah prasyarat jika kita ingin menjadikan kawasan ASEAN sebagai pemenang dalam era transformasi digital ini. No one is left behind,” pungkas Presiden.

Acara ini diselenggarakan Pemerintah Vietnam dan KADIN Vietnam dalam rangkaian KTT ke-37 ASEAN. Hadir dalam acara itu lebih dari 350 orang peserta yang berasal dari kalangan pemimpin dunia usaha, perwakilan pemerintah dan organisasi internasional, baik di tempat acara maupun secara daring. Selain Presiden Joko Widodo, beberapa kepala negara lain tampil sebagai pembicara dalam acara ini antara lain Perdana Menteri Vietnam, Malaysia, Australia, Thailand, dan Premier RRT.

ABIS merupakan forum bisnis dan investasi tahunan yang diselenggarakan oleh ASEAN Business Advisory Council (ABAC), dengan mengundang Kepala Negara ASEAN, mitra, think-tank, scholars, dan para CEO dari berbagai sektor usaha. Pertemuan secara umum membahas isu-isu global dalam rangka mencari solusi terhadap tantangan dunia terutama yang mempengaruhi dunia usaha saat ini.​

 



Kaleidoskop ICT November 2020 – Kemenperin Dorong Stranas Kecerdasan Artifisial Sejalan Kebijakan Industri Nasional

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Perindustrian terus mendorong sektor manufaktur di tanah air dapat lebih memanfaatkan teknologi industri 4.0, seperti kecerdasan artifisial (artificial intelligent/AI). Pemanfaatan teknologi baru tersebut diyakini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas secara efisien sehingga akan mampu mendongkrak daya saing perusahaan.

Oleh karena itu, Kemenperin memberikan dukungan penuh terhadap implementasi kebijakan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) 2020-2045 yang diluncurkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada Senin (10/8). Penerapan Stranas KA memiliki tujuan untuk mencapai visi Indonesia 2045.

Kebijakan tersebut digaungkan pula pada gelaran Artificial Intelligence Summit 2020 yang dilaksanakan pada 10-13 November 2020. Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan ini diyakini dapat meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, dan mendorong inovasi di berbagai sektor.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier dalam kesempatan tersebut menyampaikan pandangan tentang perlunya keselarasan antara dokumen Stranas KA 2020-2045 dengan desain Kebijakan Industri Nasional (KIN) 2020-2024 dan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

“Stranas KA juga perlu sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0 yang kini menetapkan tujuh sektor industri prioritas, yaitu indusri otomotif, elektronik, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, kimia, farmasi, serta alat kesehatan,” kata Taufiek di Jakarta, Jumat (13/11).

Dirjen ILMATE menegaskan, implementasi Stranas KA diharapkan dapat menekan impor teknologi. Artinya, kemampuan anak bangsa harus dioptimalkan dalam segala bidang khususnya penerapan aplikasi AI di sektor industri sejalan dengan target subtitusi impor 35% pada tahun 2022.

“Kami ingin semua sumber knowledge kemampuan AI dengan machine learning dan deep learning dapat dihasilkan dari pusat pusat riset baik institusi riset maupun universitas dengan menekankan spesialisasi bidang tertentu dan berkolaborasi untuk peningkatan kemampuan AI di dalam negeri,” tuturnya.

Menurut Taufiek, dalam dokumen Stranas KA harus dipisahkan antara pemanfaatan AI untuk tujuan ekonomi dan non-ekonomi. “Untuk tujuan ekonomi, dokumen Renstra KA harus mengoptimalkan semua sumber daya untuk mencapai PDB nasional terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2030,” ungkapnya.

Pada saat itu, Indonesia ditargetkan menjadi negara berpendapatan tinggi. Sektor industri diproyeksikan memberikan kontribusi terbesar pada perekonomian nasional. Sepanjang triwulan III tahun 2020, industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi paling besar terhadap struktur produk domestik bruto (PDB) nasional dengan menembus hingga 17,90%.

“Sedangkan, penggunaan AI untuk kegiatan non-ekonomi dan fungsi ketahanan nasional perlu diperkuat. Misalnya di sektor pertahanan, keamanan, kesehatan, pendidikan, serta kebencanaan dan iklim, termasuk juga pada penerapan sistem AI di bidang government,” papar Taufiek.

Dengan demikian, Stranas KA akan fokus atau mempunyai arah, target dan indikator yang terukur jelas. “Sehingga dokumen tersebut workable dan bisa dijadikan referensi pembangunan AI di Indonesia,” imbuhnya.

Taufiek pun menekankan, pentahapan dalam penguatan infrastruktur, penguasaan device maupun bisnis model harus terlihat dalam dokumen tersebut, termasuk pembinaan AI di sektor industri kecil menengah (IKM) serta upaya peningkatan skill SDM yang terampil.

“Dalam upaya itu, Kemenperin sudah membangun PIDI 4.0, Lighthouse 4.0, dan startup platform untuk IKM,” ujarnya. Diharapkan Stranas KA juga dapat mengoptimalkan sumber daya di kementerian atau lembaga yang ada di pusat maupun daerah, termasuk BUMN untuk mewujudkan target dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu.

 



Kaleidoskop ICT November 2020 – ITB Sabet Juara di Final Huawei ICT Competition 2019-2020 Tingkat Dunia

MAJALAH ICT – Jakarta. Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mewakili Indonesia berhasil mencatat prestasi membanggakan setelah berhasil membawa pulang dua Grand Prizes di kompetisi tahunan bergengsi Huawei ICT Competition 2019-2020 tingkat dunia yang digelar secara virtual di Shenzhen, Tiongkok yang usai pada akhir pekan lalu.

Tim Indonesia menjadi juara setelah berhasil menunjukkan performa terbaik di kategori Network dan Cloud pada gelaran kompetisi yang tahun ini memasuki penyelenggaraan kelima bertema “Connection, Glory, Future”. Kompetisi tahun ini juga berhasil mencatatkan rekor dalam hal jumlah peserta. Hampir 150.000 mahasiswa dari lebih dari 2.000 perguruan tinggi di 82 negara dan kawasan di dunia turut berpartisipasi. Sebanyak 109 tim yang terdiri dari 327 siswa dari 39 negara dan kawasan berhasil masuk ke babak final di tingkat global.

Atas keberhasilan tim ITB meraih gelar terbaik dunia baik untuk kategori Network maupun Cloud pada kompetisi tahun ini disambut dengan penuh kebanggaan oleh Civitas Akademika ITB. Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D, mengatakan, “Prestasi ITB di kompetisi Huawei ICT Competition kami harapkan makin meningkatkan semangat kami dan juga dunia pendidikan tinggi di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dan penguasaan di bidang teknologi termutakhir agar makin berkontribusi dalam mendukung terwujudnya Indonesia maju berbasiskan teknologi, inovasi dan riset.”

Rektor ITB menambahkan, “Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Huawei yang telah memberikan kesempatan bagi dunia pendidikan tinggi serta talenta-talenta masa depan Indonesia untuk terus meningkatkan daya saingnya melalui kompetisi edukatif yang sarat dengan pembelajaran langsung tentang teknologi terdepan, dinamika industri, serta tantangan dan peluang masa depan yang harus diantisipasi dari sekarang melalui Huawei ICT Competition ini.”

Dalam video sambutannya dalam seremoni tersebut, Wakil Rektor ITB, Dr. Ir. Jaka Sembiring M.Eng, mengatakan “Semoga kompetisi ini dapat membangkitkan semangat, menginspirasi dan mendorong para mahasiswa untuk belajar lebih banyak mengenai TIK. Terima kasih Huawei atas kemitraan selama ini. Kami berharap dapat berkolaborasi dalam banyak program lain di masa mendatang.” 

Selain ITB dari Indonesia, tim-tim dari negara Aljazair, tim Shenzhen Polytechnic dari Tiongkok, tim 1 dari Malaysia, serta tim 3 from Nigeria juga berhasil memenangkan Grand Prize di kategori Network. Sementara, di kategori Cloud, ITB berbagi kemenangan dengan tim Nigeria, tim Brazil, tim Nanjing Vocational University of Industry Technology dari Tiongkok, serta tim Mesir. Adapun Grand Prize di kategori Innovation Competition disabet oleh tim Singapore Polytechnic dan tim Shanghai Jiao Tong University dari Tiongkok. Tim Singapore Polytechnic juga berhasil membawa pulang penghargaan TECH4ALL Social Contribution Award.

Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan tim Indonesia. Ia mengatakan, sebagai pengembang teknologi yang telah 20 tahun hadir di Indonesia, Huawei Indonesia turut berbangga atas prestasi ITB di Huawei ICT Competition 2019-2020.  

“Selamat, ini merupakan kemenangan bagi ITB sekaligus Indonesia!” ujar Jacky. “Prestasi yang berhasil ditorehkan oleh ITB menambah semangat kami untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah, dunia pendidikan serta komunitas di Indonesia dalam mengembangkan kompetensi SDM di bidang TIK, sekaligus terus melanjutkan komitmen panjang kami sejak 20 tahun kehadiran Huawei di Indonesia untuk mengontribusikan teknologi-teknologi terdepan untuk kemajuan negeri ini.”  

Kegigihan dan kerja keras tim ITB dalam berinovasi serta menaklukkan tantangan-tantangan sulit dan berstandar tinggi di kompetisi di bidang TIK ini dari tingkat nasional, regional hingga tingkat global, menurut Jacky, pantas untuk dianugerahi penghargaan tertinggi.

Ia juga menuturkan, di tengah menguatnya semangat kolaboratif antar sektor dalam mendorong adopsi teknologi digital, bangsa ini disuguhi bukti akan potensi talenta masa depan yang menjanjikan dan dapat diandalkan untuk mendukung kejayaan Indonesia di persaingan global.

Sementara itu, Dani K. Ristandi, Direktur HR Huawei Indonesia mengatakan, “Setiap tahun, Huawei Indonesia berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia untuk menyelenggarakan berbagai program seperti pelatihan, sertifikasi, seminar, alih teknologi, program Seeds for the Future, kegiatan magang dan perekrutan.” 

Dani menuturkan, “Selain secara berkelanjutan mencari SDM berkualitas dan pengalaman di bidang Cloud dan industri untuk bergabung dengan Huawei Indonesia dalam membangun Indonesia yang terhubung, kami setiap tahun juga merekrut sekitar 100 SDM yang baru lulus dari beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Kami memberikan orientasi dan pelatihan khusus selama 3-6 bulan agar mereka memiliki pemahaman yang lengkap tentang perusahaan, budaya, bisnis, teknologi, serta pengetahuan praktis sehingga mereka menjadi SDM yang makin siap bekerja sesuai peran dan tanggungjawabnya masing-masing.”

“Untuk itu, lanjut Dani, pihaknya berharap perguruan tinggi-perguruan tinggi papan atas merekemondasikan para lulusan terbaiknya untuk bergabung dan membangun karir mereka bersama dengan Huawei Indonesia. “Terutama anggota Tim ITB yang berhasil menjuarai final tingkat dunia Huawei ICT Competition 2020. Mereka akan mendapatkan keistimewaan bisa bergabung dengan Huawei Indonesia segera setelah mereka lulus.”

Huawei ICT Competition merupakan wujud komitmen Huawei untuk bermitra dengan sejumlah perguruan tinggi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dalam turut membangun kompetensi akademik dan mendukung lahirnya SDM berkompetensi global, melalui alih pengetahuan dan pengenalan beragam teknologi dan peranti di bidang jaringan, Big Data, IoT, serta komputasi awan. Tahun ini, Huawei ICT Competition terselenggara berkat kerja sama antara Institute for Information Technologies in Education UNESCO, International Centre for Higher Education Innovation UNESCO dan Huawei.

Ma Yue, Wakil Presiden Eksekutif Enterprise Business Group (EBG), Huawei EBG Global Partner Development and Sales President dalam sambutannya mengatakan, “Di dekade mendatang, penerapan TIK mutakhir oleh Huawei akan makin luas dan mendalam. TIK merupakan fondasi bagi terwujudnya dunia yang makin cerdas di masa depan. Peran SDM krusial bagi terwujudnya transformasi digital di industri dan berkontribusi langsung dalam pertumbuhan ekonomi digital. Huawei berkomitmen dalam pembangunan ekosistem SDM TIK yang sehat, mendorong peningkatan kecakapan digital, berkontribusi dalam terwujudnya kesejahteraan di industri TIK, serta mengoptimalkan berbagai manfaat dunia digital bagi umat manusia.”

 



Kaleidoskop ICT November 2020 – Grab Resmikan Tech Center Sebagai Pusat Inovasi Kawasan Asia Tenggara untuk Perkembangan UMKM

MAJALAH ICT – Jakarta. Grab di mediao November meresmikan Tech Center di Indonesia yang juga akan menjadi pusat inovasi kawasan Asia Tenggara. Tech Center ini akan didedikasikan untuk mengembangkan berbagai solusi teknologi untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Asia Tenggara. Berlokasi di Gama Tower dan menempati 9 lantai dengan luas wilayah lebih dari 12.000 meter persegi, Grab Tech Center merupakan kelanjutan dari komitmen jangka panjang Grab di Indonesia, rumah bagi salah satu Dual Headquarter Grab.

Sebagai pusat inovasi regional Grab untuk para UMKM, Tech Center akan difokuskan untuk meriset, merancang, dan menguji coba berbagai perangkat dan teknologi yang ditujukan bagi para UMKM di Indonesia terlebih dahulu, yang kemudian akan diekspor ke pasar berkembang lainnya di Asia Tenggara. Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 64 juta UMKM di mana baru 16% diantaranya yang telah terdigitalisasi. Inilah alasan Indonesia menjadi pasar ideal bagi Grab untuk menguji coba beragam solusi teknologi yang bertujuan untuk mempermudah bisnis terkecil sekalipun dalam memanfaatkan teknologi untuk bertransformasi ke online dan sukses dalam era digital. Peresmian Tech Center ini mendukung misi Grab for Good yang diumumkan tahun lalu, yang mencakup digitalisasi 5 juta usaha kecil dan tradisional pada 2025. Hal ini merupakan target yang ingin dicapai Grab Indonesia melalui program #TerusUsaha yang tengah dijalankan khusus untuk mendorong pertumbuhan UMKM.

Grab Tech Center turut diresmikan oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Keuangan, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia. Selain para menteri, Bapak Ilham Habibie selaku perwakilan keluarga Presiden Republik Indonesia ketiga, Alm. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, juga turut meresmikan BJ Habibie Hall yang berlokasi di Grab Tech Center.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Pandjaitan dalam pidatonya mengungkapkan, “Kami menyambut baik dibukanya Grab Tech Center. Para investor seperti Grab yang berkomitmen jangka panjang bagi perkembangan Indonesia memainkan peran penting dalam membantu mewujudkan misi ‘Making Indonesia 4.0’. Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, kami membutuhkan dukungan dari mitra-mitra seperti Grab yang berkomitmen tidak hanya dari segi permodalan, tetapi juga sumber daya untuk mendorong pengembangan talenta dan infrastruktur digital di tanah air.”

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto menyatakan, “Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan hari ini, kami ingin memberi penghormatan kepada para UMKM, pahlawan kita sehari-hari. UMKM memegang kunci pemulihan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong digitalisasi lebih banyak lagi UMKM merupakan hal yang harus segera dilakukan. Grab telah menjadi mitra strategis bagi pemerintah Indonesia yang secara konsisten membantu mendorong agenda transformasi digital melalui program-program seperti #TerusUsaha. Membekali UMKM dengan solusi teknologi yang tepat untuk menavigasi dinamika bisnis online sangatlah penting, dan saya sangat mengapresiasi Grab yang telah mendirikan Pusat Teknologi di Indonesia yang ditujukan untuk menjawab beragam kebutuhan para UMKM. ”

Salah satu contoh solusi UMKM yang diciptakan di Indonesia adalah fitur aplikasi GrabMerchant yaitu Self-Onboarding atau Pendaftaran Mandiri yang memungkinkan bagi pengusaha makanan untuk mendaftarkan diri dan menjalankan bisnisnya di Grab hanya dalam waktu 24 jam. Dibuat oleh tim Grab Indonesia, fitur ini berhasil mempercepat upaya Grab untuk mendigitalisasi lebih banyak para pelaku UMKM selama masa pandemi yang bagi sebagian besar dari mereka hal ini merupakan transformasi online untuk pertama kalinya. Antara bulan Mei dan September, lebih dari 70.000 merchant di Indonesia telah bergabung dengan Grab melalui fitur Pendaftaran Mandiri ini. Grab berencana untuk meluncurkan fitur ini di pasar-pasar lain di kawasan Asia Tenggara.

Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia mengatakan, “Grab memiliki komitmen jangka panjang dan berkelanjutan di Indonesia, rumah bagi Dual Headquarter kami. Grab Tech Center ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas teknologi kami di Indonesia dalam rangka membangun berbagai solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, namun tak terbatas pada itu saja. Kami juga ingin berkontribusi dalam mengembangkan potensi teknologi Indonesia, dan berharap dapat memboyong teknologi ‘Buatan Indonesia’ ke seluruh Asia Tenggara.”

Grab Tech Center menaungi tim yang fokus pada penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) GrabKios, Merchant, dan GrabFood, dengan serangkaian divisi lengkap yang diperlukan untuk pengembangan produk yang menyeluruh. Hal ini mencakup manajemen produk, desain produk, analisis produk, software engineering, hingga quality assurance engineering. Grab berencana untuk semakin memperkuat kapabilitas di backend engineeringmobile front-end engineering, serta site reliability engineering. Salah satu tanggung jawab utama tim Tech Grab Indonesia adalah mengembangkan platform berbagai produk digital Grab. Melalui platform produk digital, tim ini akan membangun berbagai jenis produk guna menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi para mitra pengemudi dan mitra agen Grab.

Neneng Goenadi, Managing Director of Grab Indonesia, mengatakan, “Pemulihan ekonomi Indonesia akan bergantung pada UMKM kita. Jika kita dapat meningkatkan ketangguhan mereka, kita dapat mencegah terjadinya pengurangan tenaga kerja yang lebih besar dan membantu membangkitkan kembali ekonomi negeri. Banyak solusi teknologi B2B yang dirancang untuk perusahaan-perusahaan yang lebih besar, namun masih sedikit yang mengembangkan produknya dengan memperhitungkan kebutuhan UMKM yang mungkin tidak memiliki dana, waktu, atau pengetahuan untuk menggunakan produk-produk tersebut. Grab Tech Center kami di Jakarta didedikasikan untuk para UMKM. Hal ini juga menjadi wujud dari komitmen kami untuk mengembangkan talenta tanah air. Kami akan menyatukan kekuatan talenta-talenta teknologi terbaik di Indonesia un[tuk membangun solusi yang mudah digunakan dan dapat diandalkan untuk membantu UMKM terkecil sekalipun dalam proses digitalisasi mereka.”

Grab juga merayakan peresmian aula baru yaitu B.J. Habibie Hall yang merupakan bagian dari Grab Tech Center. Aula ini ditujukan sebagai penghormatan kepada Presiden ke-3 Republik Indonesia, Alm. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, seorang insinyur dan ilmuwan yang berhasil mengubah Indonesia melalui teknologi dan inovasi. Menempati wilayah seluas 429 meter persegi, B.J. Habibie Hall akan berfungsi sebagai wadah edukasi dan kolaborasi bagi para cendikiawan dan para pembuat kebijakan di bidang teknologi, akademi, dan bisnis.

Ilham Habibie, putra dari mantan Presiden Republik Indonesia Alm. B.J Habibie, menyampaikan apresiasinya kepada Grab atas penghormatan terhadap warisan peninggalan ayahnya. “Saya sangat senang Grab telah memilih untuk menamai aula tersebut dengan nama almarhum B.J. Habibie. Saya berharap warisan beliau terus menjadi inspirasi bagi banyak putra – putri Indonesia untuk berinovasi dan turut berperan aktif membangun bangsa,” jelas Ilham Habibie.

Grab Tech Center menjadi fasilitas terbesar Grab di Indonesia. Grab beroperasi di lebih dari 500 kota dan memberdayakan lebih dari 6 juta pengusaha mikro dan UMKM di Indonesia. Grab telah berhasil mendigitalisasi lebih dari 450.000 UMKM selama pandemi Menurut laporan riset CSIS dan Tenggara Strategic, Grab telah berkontribusi sebesar Rp77,4 triliun atau US$5,4 miliar bagi perekonomian Indonesia pada 2019.

 



Kaleidoskop ICT November 2020 – Tantangan Penyiaran Makin Besar, KPI Harus Diperkuat

MAJALAH ICT – Jakarta. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menilai posisi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) harus diperkuat dalam menghadapi tantangan dan pesatnya perkembangan konten serta digitalisasi penyiaran yang dimulai pada 2022 mendatang.

Hal itu dikatakan Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, pada saat menjadi narasumber seminar utama Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI 2020 yang diselenggarakan secara daring.

Untuk itu, lanjut Meutya, Komisi I DPR segera menggodok perubahan UU Penyiaran guna melengkapi aturan yang sudah ada dalam UU Cipta Kerja terkait digitalisasi penyiaran.

“Misalnya, ketika kita masuk ke ranah penyiaran digital maka KPI-nya perlu dikuatkan karena akan dihadapkan dengan banyak sekali konten-konten penyiaran yang tentu semakin penuh tantangan untuk mengawasi. Dan saya yakni ini bisa asal kita kuatkan undang-undangnya,” katanya.

Meutya juga mengingatkan, ada waktu dua tahun bagi kita untuk melakukan tranformasi dari sistem siaran analog ke digital. “Dan ini harus penting dipersiapkan oleh teman-teman televisi. Dan tentunya juga KPI akan mengawasi hal ini,” tambahnya.

Terkait penanggulangan pandemi Covid-19, Meutya menilai media berperan besar dalam menangani hal itu. Menurutnya, untuk melawan pandemi ini adalah dengan informasi yang tepat, akurat dan informasi yang dapat dimanfaatkan.

“Dalam delapan bulan ini, kita selalu mengingatkan peran media dalam hal ini. Tapi yang perlu diprotek dari penyebaran virus ini adalah teman-teman wartawan. Karena itu, sosialisasi dan permintaan menjaga jarak dalam liputan terus dilakukan.  Meskipun sulit awalnya, sekarang teman-teman sudah jauh lebih tertib,” tutur Meutya.

Dalam kesempatan itu, Meutya mengingatkan fungsi penyiaran untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.

“Jika yang dituliskan dalam undang-undang ini tidak terjadi maka disitu ada pembengkokan atau pelanggaran. Jika ada yang salah atau tidak kita rasakan, justru memecah belah atau punya potensi memecah belah integrasi nasional, maka disitu perlu masuk KPI untuk melihat ada penyelewengan terhadap undang-undang penyiaran,” tegas Meutya dalam presentasinya.

Dia juga meminta TV menayangkan program-program acara yang variatif, mendidik, menghibur dan juga menghadirkan optimisme. Selain itu, media harus patuh pada aturan protokol covid dalam setiap produksi siarannya.

 



Dunia Games Sukses Raih Predikat sebagai Media dan Penyelenggara Kompetisi Esports Terbaik

MAJALAH ICT – Jakarta. Telkomsel memahami bahwa produk digital dan layanan telekomunikasi menjadi semakin vital bagi kehidupan sehari-hari, terlebih di tengah pandemi ketika sebagian masyarakat masih memusatkan kegiatannya di rumah. Hal ini salah satunya ditandai dengan kenaikan broadband tertinggi Telkomsel selama masa pandemi yang mencapai 49%. Catatan tersebut pun berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan layanan mobile game oleh pelanggan Telkomsel sebesar 231%.

Fenomena tersebut membuat Telkomsel melalui Dunia Games semakin konsisten menghadirkan lebih banyak produk dan layanan yang mampu menjadi solusi hiburan digital di bidang esports. Upaya ini pun mampu mengantarkan Dunia Games meraih penghargaan sebagai “The Most Favorite Gaming Media of The Year” pada Indonesia Gaming Awards (IGA) 2020 dan “The Most Favorite Non-Publisher Esports Tournament” dalam ajang Indonesian Esports Awards 2020.

Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan, “Sebagai leading digital telco company, Telkomsel memiliki komitmen untuk terus bergerak maju mendorong ekosistem digital di Indonesia secara inklusif dan berkesinambungan. Dalam mewujudkan upaya tersebut, Telkomsel salah satunya menaruh fokus untuk mendukung kemajuan industri esport dan gaming Tanah Air melalui platform Dunia Games. Maka dari itu, kami memaknai kedua penghargaan di atas sebagai pendorong tambahan bagi Telkomsel dan Dunia Games untuk terus menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi penggiat game Indonesia.”

Dalam mendorong perkembangan industri game dan esports Tanah Air, Dunia Games menjalankan empat pilar utama layanan yang meliputi portal media komunitas, penyelenggara kompetisi, payment gateway, dan penerbit game. Keempat fungsi tersebut terus dijalankan secara konsisten oleh Dunia Games dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan industri esports Indonesia serta kemajuan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Pada fungsinya sebagai portal media game, Dunia Games menyediakan informasi berkualitas dengan lebih dari 100 artikel yang diterbitkan setiap minggu dan lebih dari 1.800 video yang ditayangkan. Kerja keras itu pun memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan basis pengguna yang mencapai 17 juta orang. Dunia Games juga mencatat peningkatan jumlah times views sebesar 150% dari tahun sebelumnya, atau tumbuh dari 20 juta times views menjadi 57 juta times views.

Selain itu, Dunia Games sebagai penyelenggara kompetisi telah menyelenggarakan berbagai macam turnamen esports tahunan bergengsi, seperti Dunia Games League dan Indonesia Games Championship (IGC). Khusus untuk IGC, pada penyelenggaraannya di 2020, kompetisi tersebut diikuti lebih dari 34.000 peserta yang berasal dari 457 kabupaten/kota serta 3 negara Asia Tenggara. Turnamen esports hasil kolaborasi antara Telkomsel dan Garena Indonesia dengan total hadiah lebih dari Rp1,6 miliar ini berhasil menyedot lebih dari 14 juta views dan 1,7 juta jam waktu tonton (watch time).

Pencapaian yang telah ditorehkan oleh Dunia Games sebagai portal media game dan penyelenggara kompetisi menjadi penilaian utama dari Indonesia Gaming Awards (IGA) 2020 dan Indonesian Esports Awards 2020 dalam menobatkan Dunia Games sebagai “The Most Favorite Gaming Media of The Year “ dan “The Most Favorite Non-Publisher Esports Tournament”.

Tidak berhenti sampai situ, Dunia Games juga memperkuat ekosistemnya dengan menghadirkan layanan payment gateway untuk berbagai macam game dan voucher game menggunakan alat pembayaran yang bervariatif, termasuk melalui Direct Carrier Billing (DCB) Telkomsel. Per November 2020, terdapat 6 juta pengguna yang telah bertransaksi menggunakan Dunia Games DCB. Sedangkan pada akhir 2020 ini, terdapat lebih dari 150 game publishers dan developers yang telah terhubung melalui Dunia Games DCB.

“Secara keseluruhan, transaksi di Dunia Games terus mengalami pertumbuhan sepanjang 2020, yang salah satunya didorong oleh meningkatnya kebutuhan pelanggan akan hiburan digital berkualitas dalam memusatkan berbagai aktivitas hariannya di dalam rumah akibat pandemi. Sepanjang Januari–November 2020, terjadi kenaikan transaksi sebesar 166% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, terjadi kenaikan sebesar 231% pada Desember 2020, yang notabene termasuk di masa pandemi, jika dibandingkan dengan Januari 2020 saat pandemi belum terjadi di Indonesia,” ujar Nirwan.

Sedangkan dalam menjalankan fungsinya sebagai penerbit game secara konsisten, Dunia Games menghadirkan berbagai pilihan game menarik untuk masyarakat Indonesia. Sepanjang 2020 ini tercatat sudah ada tiga game yang diluncurkan Dunia Games, yaitu Rise of Nowlin (Februari 2020), Kolak Express 3 (Mei 2020), dan Three Kingdoms: Quest of Infinity (Desember 2020). Bersama ShellFire (2018) dan Lord of Estera (2019), total terdapat lima game yang telah diterbitkan oleh Dunia Games dengan berbagai genre yang disesuaikan dengan minat para penikmat mobile game di seluruh Indonesia.

“Kedua penghargaan tadi merupakan sebuah pencapaian yang spesial bagi kami karena dengan penghargaan ini menjadi apresiasi terhadap komitmen kami dalam memajukan industri esports dan gaming di Indonesia. Kami pun akan memaknainya dengan terus memperkuat prinsip customer-centric dalam menghadirkan berbagai macam inovasi terbaru di segmen gaming guna memenuhi berbagai kebutuhan seluruh pemangku kepentingan di industri esports Tanah Air,” tutur Nirwan.

 



Telkomsel Hadirkan Kemudahan Bagi Pelanggan Mengakses Mola TV dengan Paket Bundling Premium

MAJALAH ICT – Jakarta. Telkomsel bersama Mola TV mengumumkan kolaborasi strategis yang memungkinkan masyarakat khususnya pelanggan Telkomsel menikmati konten exclusive live berbagai pertandingan olahraga internasional, film blockbuster, serial TV exclusive yang hanya dapat dinikmati di Mola TV, serta berbagai tayangan inspiratif dan anak yang mendidik dan menghibur di aplikasi Mola TV dengan lebih mudah. Hal tersebut diwujudkan dengan menghadirkan paket bundling premium yang dapat dinikmati pelanggan dengan harga terjangkau mulai dari Rp79.000.

Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Nirwan Lesmana mengatakan, “Kami sangat antusias dalam menjalin kolaborasi dengan Mola TV yang akan semakin memperkaya ekosistem market place layanan video-on-demand MAXstream, serta semakin memperkuat komitmen Telkomsel sebagai penyedia layanan  “Home of Entertainment”, yang menyuguhkan beragam hiburan digital sesuai dengan kebutuhan dan minat semua segmen masyarakat Indonesia. Semangat tersebut didorong dengan memperkaya akses terhadap konten-konten digital populer dan berkualitas yang diwujudkan Telkomsel dengan menggandeng mitra strategis seperti Mola TV sebagai platform OTT kenamaan.”

“Hal ini juga sebagai wujud konsistensi perwujudan komitmen Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan yang selalu mengedepankan prinsip customer-centric dalam menghadirkan solusi dan layanan digitalnya untuk membuka beragam kesempatan di masa mendatang”, tegas Nirwan.

Perwakilan Mola TV, Mirwan Suwarso mengatakan “Mola TV berkomitmen untuk menghadirkan konten yg berkualitas dan bermanfaat bagi manusia indonesia. Oleh karena itu dengan antusias kami bekerja sama dengan operator seluler terbesar di Indonesia. Sehingga konten kami akan lebih mudah diakses dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia”

Pada upaya kolaboratif ini, Telkomsel menyediakan paket bundling premium yang meliputi kuota data dan akses berlangganan Mola TV. Terdapat dua jenis paket bundling yang tersedia, yaitu Mola TV 3GB dan Mola TV 10GB. Paket Mola TV 3GB meliputi kuota MAXstream sebesar 3GB dan akses berlangganan Mola TV selama 30 hari. Sedangkan untuk paket Mola TV 10GB mencakup kuota MAXstream 10GB dan akses berlangganan Mola TV untuk 30 hari. Pelanggan juga bisa menggunakan Kuota MAXstream untuk mengakses seluruh konten yang ada di dalam aplikasi Mola TV sesuai kebutuhan.

Untuk menikmati manfaat kolaborasi antara Telkomsel dengan Mola TV, pelanggan bisa langsung mengunduh aplikasi Mola TV secara gratis di Google Play Store dan App Store setelah mengaktifkan paket bundling premium tersebut. Mola TV sendiri menyediakan berbagai tayangan terdepan yang kini bisa diakses pelanggan secara lebih mudah. Mola TV menayangkan pertandingan olahraga tingkat dunia seperti Premier League, Bundesliga, Eredivisie, NFL, Superbike, hingga Formula-e. Selain itu, Mola TV juga menghadirkan konten on-demand berkualitas melalui Mola Exclusive, Mola Living, dan HBO GO.

Pelanggan prabayar dan pascabayar Telkomsel bisa mengaktifkan paket bundling premium Mola TV 3GB seharga Rp79.000 dan Mola TV 10GB seharga Rp100.000 di aplikasi MyTelkomsel.

“Selama ini MAXstream juga telah menyuguhkan tayangan olahraga serta film dan serial terdepan, dan tentunya dengan hadirnya kolaborasi MAXstream dan Mola TV akan makin melengkapi keunggulan masing-masing platform dan memberikan pilihan yang lebih beragam bagi masyarakat dalam menikmati konten digital berkualitas. Ke depannya, Telkomsel akan terus bergerak maju mengupayakan lebih banyak lagi upaya kolaboratif serta inovasi di dalam ekosistem MAXstream untuk memberikan kontribusi nyata dalam menghadirkan konten yang tidak hanya populer, namun juga berkualitas dan mendidik bagi masyarakat Indonesia,” kata Nirwan menutup.

 



Tuesday 29 December 2020

Teknologi “Start-up” Sudah Terjangkau

MAJALAH ICT – Jakarta. Banyak yang suka dengan serial drama Korea “Start-up”, dan mengikuti kisah Seo Dal-Mi, Nam Do-San, and Han Ji-Pyeong yang bermimpi mencapai kesuksesan dalam membangun perusahaan rintisan teknologi di pasar Korea Selatan yang sangat kompetitif. Para anak muda di Samsan Tech ini menggunakan teknologi yang cukup canggih, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dan computer vision.

Computer vision adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk melihat dunia secara visual, melalui kamera, gambar, dan video, yang kemudian diproses oleh komputer untuk membuat keputusan. Sistem ini bisa digunakan untuk mengemudi mobil secara otonom atau memeriksa tanda tangan di dokumen keuangan.

Dulu kita memerlukan pendidikan tinggi untuk mengetahui cara menggunakan kecerdasan buatan. Sekarang berkat teknologi cloud seperti Azure Cognitive Services dan pendidikan daring seperti Microsoft Learn, teknologi ini menjadi sangat terjangkau. Kita bisa pelajari dan membuat start-up atau solusi sendiri dengan informasi dan teknologi terkini.

Kita bisa mempelajari computer vision menggunakan kombinasi model machine learning khusus dan solusi platform-as-a-service (PaaS) – termasuk layanan kognitif di Microsoft Azure.

Untuk menerapkan computer vision, kita harus menggunakan proses untuk mendeteksi objek, mengkategorikan gambar, mengekstrak wawasan dengan layanan pengindeks video, dan menerapkan solusi penglihatan khusus. Dan untuk yang berada di Indonesia, ada juga program #BelajarMSCloud secara gratis di https://ift.tt/34WP1j9

Jangan salah, kecerdasan buatan sudah digunakan setiap hari di mana-mana dan bisa dijangkau oleh siap pun. Apakah Anda siap membuat start-up sendiri?

 



Menjelang Akhir 2020, Pengiriman Harian Anteraja Capai Lebih Dari 550 Ribu Paket

MAJALAH ICT – Jakarta. Anteraja, perusahaan jasa pengiriman barang berbasis teknologi di bawah PT Tri Adi Bersama, mencatatkan peningkatan volume pengiriman harian di akhir tahun 2020 mencapai lebih dari 550 ribu paket per hari. Pandemi yang terjadi sejak kuartal pertama 2020 menimbulkan banyak pergeseran dalam kegiatan jual beli, dan mendorong meningkatnya transaksi melalui e-commerce di Indonesia. Hal tersebut turut memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan volume pengiriman Anteraja yang merupakan bagian dari grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Suyanto Tjoeng, selaku CEO Anteraja mengungkapkan, “Kepercayaan dari para pelaku bisnis dalam menggunakan Anteraja terutama di tahun 2020 ini menghasilkan peningkatan volume pengiriman mencapai lebih dari 500% dibandingkan dengan akhir tahun 2019 lalu. Peningkatan ini menunjukkan kinerja Anteraja yang cukup baik, mengingat Anteraja baru beroperasi satu tahun 9 bulan.”

Peningkatan volume pengiriman Anteraja juga didukung dengan adanya beberapa kali pesta belanja online nasional atau yang biasa disebut sebagai Hari Belanja Oline Nasional (Harbolnas), yang terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 2020. Pada Harbolnas 12.12 2020, Anteraja mencapai volume pengiriman harian tertinggi mencapai sekitar lebih dari 550 ribu paket atau mengalami peningkatan hingga 500% dibandingkan pada Harbolnas 12.12 tahun 2019 yang hanya mencapai sekitar 100 ribu paket.

Suyanto menambahkan, “Antusiasme masyarakat dalam berbelanja secara daring melalui e-commerce pada Harbolnas mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Seiring dengan hal tersebut, kepercayaan masyarakat untuk menggunakan Anteraja sebagai jasa pengiriman juga turut meningkat,” ujarnya.

Hingga Kuartal III-2020, kinerja Anteraja mengalami pertumbuhan yang sangat pesat hingga mencapai 18 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Tercatat, Anteraja telah memberikan kontribusi pendapatan terhadap entitas induk yaitu PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebesar Rp484,3 miliar atau 21,3% terhadap total pendapatan ASSA di Kuartal III-2020.

Disamping itu, dalam rangka memberikan kemudahan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi melalui e-commerce, Anteraja telah bekerja sama dengan berbagai marketplace di Indonesia seperti Tokopedia, BliBli.com, dan juga Shopee Indonesia. Menjelang akhir tahun 2020, Anteraja menyelenggarakan program “Anteraja Gibah” (Anteraja Bagi-bagi Hadiah) yang berlangsung sejak 1 Desember 2020 hingga 31 Januari 2021. Melalui program ini, seller Shopee yang telah mengaktifkan layanan Anteraja diberikan kesempatan untuk mendapatkan hadiah hingga mencapai ratusan juta rupiah.

“Program ini merupakan bentuk apresiasi Anteraja terhadap salah satu mitra kami yaitu seller Shopee Indonesia. Melalui program ini diharapkan dapat memberikan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia sejalan dengan tagline Anteraja yaitu ‘Pasti Bawa Hepi’,” ungkap Suyanto.

 



Kaleidoskop ICT Oktober 2020 – XL Axiata Rombak Jajaran Direksi

MAJALAH ICT – Jakarta. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mempunyai sususan direksi yang baru hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada RUPSLB yang memang salah satu agenda utamanya adalah perubahan susunan anggota direksi, selain mengangkat pengganti Direktur Keuangan yang sebelumnya mengundurkan diri, juga menganggat satu direktur baru.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, “Sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin dari Perseroan berdasarkan surat pengunduran diri tanggal 24 Agustus 2020, serta dalam rangka memperkuat komposisi direksi saat ini, Komite Nominasi & Remunerasi berdasarkan rekomendasinya tanggal 14 September 2020 mengusulkan penunjukan anggota direksi baru, yaitu Budi Pramantika sebagai direktur menggantikan Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin, dan I Gede Darmayusa sebagai direktur baru.”

RUPSLB selanjutnya menyetujui untuk menerima pengunduran diri Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak 1 November serta memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et de Charge) kepadanya sebagai direktur atas segala tindakan pengurusan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan 1 November 2020. Selanjutnya, rapat menyetujui mengangkat Budi Pramantika sebagai Direktur Perseroan menggantikan Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin terhitung sejak 1 November 2020 sampai dengan berakhirnya masa jabatan direksi pada penutupan RUPS Tahunan pada tahun 2024.

Masih terkait perubahan susunan direksi, RUPSLB juga menyetujui mengangkat I Gede Darmayusa sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak 4 November 2020 sampai dengan berakhirnya masa jabatan Direksi pada penutupan RUPS Tahunan pada tahun 2024.

Dengan demikian, susunan anggota Direksi Perseroan per tanggal 4 November 2020, menjadi sebagai berikut:

Presiden Direktur : Dian Siswarini

Direktur: Abhijit J. Navalekar

Direktur : Yessie D. Yosetya

Direktur : David Arcelus Oses

Direktur : Budi Pramantika

Direktur : I Gede Darmayusa

RUPSLB juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penyesuaian Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

Budi Pramantika sebelumnya menjabat sebagai Deputy Chief Financial Officer. Bergabung di XL Axiata sejak Mei 2019, Budi memiliki pengalaman selama 14 tahun memegang berbagai jabatan di bidang keuangan. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai ASEAN Regional CFO di PT GE Health Care, sebagai Country CFO di PT GE Indonesia , dan Asia Pacific CFO di GE Transportation.

Sementara itu, I Gede Darmayusa, menduduki jabatan baru sebagai Direktur Teknologi. Mengabdi di XL Axiata sejak 2014, posisi terakhirnya sebagai Caretaker Chief Technology Officer. Gede memiliki pengalaman yang luas di bidang telekomunikasi. Di posisi barunya ini, Gede akan memimpin pengelolaan dan pengembangan jaringan.

 



Kaleidoskop ICT Oktober 2020 – Transformasi ke Portofolio Bisnis Digital, Telkomsel Mengalihkan Kepemilikan 6.050 Menara ke Mitratel

MAJALAH ICT – Jakarta. Memperkuat transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Telkomsel melakukan aksi korporasi untuk penataan portofolio bisnis dengan mengalihkan kepemilikan menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA) antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel.

Pengalihan kepemilikan dilakukan secara bertahap hingga ditargetkan selesai pada akhir triwulan pertama tahun 2021. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko di Jakarta.Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menyampaikan Telkomsel mendukung kesepakatan ini yang juga dilakukan sebagai komitmen untuk melanjutkan transformasi perusahaan yang sekaligus akan memperkuat penataan portofolio Telkom Group dengan pelepasan 6.050 menara telekomunikasi yang dimiliki. “Ke depan Telkomsel akan fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia dengan salah satu prioritas strategi bisnis dengan memperkuat ekosistem digital melalui ketersediaan layanan digital connectivity terbaik dan merata serta mengembangkan potensi layanan digital services dan digital platform terkini bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Setyanto.Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan aksi korporasi tersebut merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi. ”Kami yakin bahwa pengalihan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel akan memperkuat bisnis Mitratel secara fundamental. Ini menjadi potensi yang baik dan menciptakan nilai tambah bagi Mitratel yang akan berdampak positif pada penguatan industri telekomunikasi nasional, khususnya sektor menara telekomunikasi,” ujar Theodorus.

Fokus dalam Percepatan Transformasi Perusahaan di Portofolio Bisnis Digital, Telkomsel Mengalihkan Kepemilikan 6.050 Menara ke MitratelDirektur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menambahkan, “Aksi korporasi yang dilakukan Telkomsel dan Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio Telkom Group demi optimalisasi bisnis dan aset yang dimiliki serta memastikan optimal value bagi pemegang saham. Langkah ini juga merupakan upaya untuk value creation bisnis tower dan memastikan agar setiap entitas anak perusahaan dapat fokus dalam melakukan penguatan pada lini bisnisnya masing-masing.”

Wakil Menteri BUMN II RI Kartika Wirjoatmodjo lebih lanjut menjelaskan “Kesepakatan antara Telkomsel dengan Mitratel untuk 6.050 menara ini menjadi satu langkah besar dari restrukturisasi portofolio Telkom Group demi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Ini juga menjadi bagian dari inisiatif pemerintah yang berupaya melakukan restrukturisasi BUMN dalam mengembalikan bisnis inti dari masing-masing perusahaan dan menciptakan nilai tambah melalui struktur perusahaan yang lebih ideal.”

Dengan adanya transaksi ini, Telkomsel dapat semakin fokus dalam berperan menghadirkan ragam produk dan layanan digital terkini untuk masyarakat Indonesia. Hal tersebut juga akan diimplementasikan dengan mengedepankan pengelolaan aset dan kinerja organisasi yang lebih ideal dan efektif, sehingga upaya percepatan transformasi perusahaan dalam bisnis layanan digital dapat semakin terwujud serta memperkuat ekosistem gaya hidup digital yang inklusif di Indonesia.

“Telkomsel akan fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia. Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan dimaksimalkan untuk mengembangkan investasi dalam membangun ekosistem digital Telkomsel, dengan terus menjadi yang terdepan untuk menghadirkan konektivitas, layanan, serta platform berbasis digital yang customer-centric,” pungkas Setyanto.