Wednesday 31 October 2018

Majukan Potensi Daerah, Masyarakat Pontianak Minta Konten Lokal Diberi waktu Lebih Lama

MAJALAH ICT – Jakarta. Masyarakat Pontianak meminta agar konten lokal yang disiarkan Stasiun TV Jaringan lebih dari dua jam penayangan. Alasannya, banyak potensi di daerah yang belum terpublikasikan dengan baik. Mulai dari potensi wisata, kebudayaan, prestasi daerah dan kehidupan bermasyarakat di daerah.

Permintaan tersebut mengemuka dalam kegiatan Literasi Media KPI Pusat bersama Anggota Komisi I DPR RI di Ruang Khatulistiwa Hotel Aston Jalan Gajah Mada Kota Pontianak Kalimantan Barat, Jumat lalu (26/10/2018). Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber yakni Biem T. Benjamin (Anggota Komisi I DPR RI), Mayong Suryo Laksono (Komisioner KPI Pusat) dan Netty Herawati (Akademisi Universitas Tanjungpura Pontianak).

Ari, seorang pekerja di salah satu radio di Pontianak merasa prihatin. Pasalnya, selama ini dirinya merasa belum puas dengan tayangan siaran televisi lokal yang ada di wilayahnya. Banyak potensi daerah yang belum terekspose pada tayangan lokal. Hal senada diungkapkan oleh Fauziah, aktivis Partai Gerindra Kalimantan Barat. “Potensi wisata saja belum semuanya terekspose, belum lagi kuliner Kalimantan Barat yang sangat beragam,” katanya geram.

Komisioner KPI Pusat Mayong Suryo Laksono yang mendapatkan kesempatan pertama menyampaikan tentang frekuensi yang digunakan oleh Lembaga Penyiaran adalah milik masyarakat yang dikelola oleh negara dan pemerintah. Frekuensi yang digunakan TV dan Radio sifatnya menyewa kepada pengelola yakni pemerintah. Oleh karenanya, Lembaga Penyiaran tidak serta merta memiliki sarana tersebut sebagian atau sepenuhnya.

“Masyarakat perlu mengetahui bahwa frekuensi yang digunakan TV dan radio pada prinsipnya bukan milik mereka. Televisi dan radio hanya menyewa frekuensi tersebut. Jadi bijaklah dalam menggunakannya. Siarkanlah program-program yang bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.

Mayong Suryo Laksono dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan hasil survey indeks kualitas program siaran televisi kedua tahun 2018. Survei kedua tersebut dilaksanakan pada bulan Juni 2018. Hasilnya, indeks kualitas program siaran televisi tahap kedua naik tipis 3 poin, dari 2,84 pada tahap pertama (Maret-April) menjadi 2,87.
“Program siaran yang berada di atas batas berkualitas adalah wisata budaya, talkshow, religi dan berita,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Biem Triani Benjamin menyoroti tentang fungsi media penyiaran yang semakin tergerus. Menurutnya, sesuai dengan amanat UU 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, fungsi media adalah memberikan informasi, memberikan pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, ekonomi serta menampilkan kebudayaan lokal.

“Semua fungsi tersebut terdegradasi kecuali hanya memberikan hiburan. Itu pun hiburannya tidak sehat. Saling membully satu sama lain. Belum lagi maraknya berita hoax,” ungkap anak tokoh betawi legendaris Benyamin S.

Kedua, Biem mengungkapkan, makin meningkatnya jumlah media membuat kue iklan televisi dan radio turun sejak 10 tahun belakangan. “Meski APBD dan APBN konsisten naik, tapi penyerapan belanja iklan di media penyiaran masih minim,” kata Biem. Sehingga, lanjut Biem, media yang tidak sehat berdampak pada penurunan kualitas.

Netty Herawati, akademisi Universitas Tanjungpura Pontianak menyampaikan tentang pengaruh konten siaran. Menurutnya, saat ini penetrasi media di negara berkembang masih 90%, termasuk Indonesia. Oleh karenanya, mau tidak mau, televisi digunakan sebagai alat propaganda terpenting untuk mempengaruhi khalayak banyak.

“Makanya, masyarakat sebagai objek televisi mesti memiliki kemampuan literasi yang baik. Masyarakat perlu memilih mana tayangan yang diperlukan atau tidak. Masyarakat harus menonton tayangan yang sesuai dengan usianya,” ungkap Netty.

 



Kementerian Kominfo Bantah Tak Libatkan Publik Bangun Klasifikasi Data Elektronik Untuk Kepastian Berusaha

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah mengambil langkah terobosan untuk melakuan revisi Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE). Langkah yang juga melibatkan pemangku kepentingan itu diambil untuk memberikan kepastian iklim berusaha dengan tetap menjaga kedaulatan negara. 

Sejalan dengan upaya Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk meningkatkan arus investasi ke dalam negeri dan meningkatkan iklim kemudahan berusaha, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama pemangku kepentingan menilai kewajiban penempatan fisik data center dan data recovery center tidak sesuai dengan tujuannya, karena kepentingan utama pemerintah adalah terhadap data bukan fisiknya. 

“Kemungkinan akan banyak Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang tidak comply dengan kewajiban ini karena pertimbangan bisnis ataupun keterbatasan pemahaman,” jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.

Jika hal tersebut tidak diantisipasi, menurut Dirjen Semuel akan dapat memengaruhi iklim kepastian berusaha. “Tidak ada klasifikasi data apa saja yang wajib ditempatkan sehingga tidak ada parameter bagi PSE selaku pelaku usaha atau ketidakpastian berusaha. Dengan tidak adanya klasifikasi tersebut, Kemungkinan banyak PSE yang akan ditutup atau diblok berdasakan pelanggaran atas kewajiban tersebut,” tambahnya.

Oleh karena itu, menurut Dirjen Aptika, Pemerintah mengambil langkah terobosan dengan mengatur Klasifikasi Data Elektronik (KDE). Pengaturan itu dibutuhkan untuk memperjelas subjek hukum tata kelola data elektronik, yang meliputi pemilik, pengendali, dan pemroses data elektronik.

“Sebelumnya dalam PP Nomor 82/2012 terdapat kewajiban Menempatkan DC dan DRC di wilayah Indonesia, namun tidak ada aturan dan sanksi jika tidak menempatkan DC dan DRC di Indonesia,” papar Dirjen Semuel.

Menurutnya, penyesuaian regulasi penting dilakuan untuk menampung perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat.  Menurut Dirjen Aptika, pemerintah memastikan netralitas teknologi, perlindungan data, inklusivitas ekonomi digital, penegakan hukum, dan kedaulatan negara tetap akan terjaga.

“Pengaturan klasifikasi data elektronik ditujukan untuk mendukung ekonomi digital, membangun ekosistem investasi. Secara teknis akan menjadikan koneksi hub untuk ekspor dan impor data dan menerapkan cloud first policy,” jelas Semuel.

Perubahan yang diusulkan Pengaturan Lokalisasi Data Berdasarkan Pendekatan Klasifikasi Data, yaitu Data Elektronik Strategis, Tinggi dan Rendah. Adapun kriteria seperti gambar terlampir.

Libatkan Publik

Penyusunan RPP Perubahan PP PSTE telah dilaksanakan sejak awal Tahun 2016 dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait atau panitia antarkementerian untuk membahas materi muatan serta telah mendapatkan masukan dari pelaku usaha, akademisi, praktisi dan asosiasi terkait.

“Dimulai sejak 25 November 2016 setelah disahkannya UU ITE Perubahan atau UU 19/2016. Kemudian sekitar Mei 2018 pada tahapan pembahasan harmonisasi di Kementerian Kumham ada beberapa masukan dari kementerian/lembaga dan masyakarat,” tutur Semuel Pangerapan menjelaskan proses penyusunan.

Selanjutnya Dirjen Aptika menambahkan pada tanggal 22 Oktober 2018, Menkumham menyampaikan draft RPP PSTE yang telah selesai diharmonisasi. “Pada 26 Oktober atas dasar Surat Menkumham tersebut, Menkominfo menyampaikan RPP Perubahan PSTE kepada Presiden untuk persetujuan,” ungkapnya.

Sementara itu, para pelaku usaha lokal yang selama ini bermain di data center dan bisnis turunannya seperti cloud computing, hosting, serta lainnya ternyata tak dilibatkan dalam pembahasan draft revisi Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 tentang Penyelengaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE).

Salah satu yang menjadi perhatian dari draft itu adalah rencana mengubah Pasal 17 yang menyatakan Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan Pusat Data dan Pusat Pemulihan Bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, pelindungan dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.

“Saya sudah konfirmasi ke seluruh anggota IDPRO, kami memang belum pernah dilibatkan dalam pembahasan Perubahan PP 82/2012,” tegas Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organizaton (IDPRO) Kalamullah Ramli ketika dihubungi (28/10).

Padahal, mengutip pasal 96 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 2011, masyarakat, baik orang perseorangan atau kelompok yang berkepentingan atas substansi seperti ormas, kelompok profesi, serta LSM diberi hak untuk memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam pembentukan peraturan

Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto mengungkapkan anggotanya juga tak dilibatkan dalam pembahasan revisi PP tersebut.

“Tak ada anggota kami yang dilibatkan. ACCI tahu ada rencana perubahan ini per bulan April 2018 dan mendapatkannya sudah berupa draft di akhir April 2018. *Kemudian kami* memberikan tanggapan *pada 7* Mei 2018 dan tidak ada respon/balasan balik atas *tanggapan kami* tersebut,” katanya.

Diakuinya, setelah itu memang diajak ke beberapa kegiatan sosialisasi tapi esensi permintaan dari ACCI tentang penempatan data klasifikasi tinggi wajib di wilayah Indonesia tapi bisa mempunyai duplikasi di luar wilayah Indonesia itu, tidak pernah tahu di akomodasi atau tidak, padahal hal ini sudah menjadi titik temu, bisa diterima dan telah diputuskan bersama dengan para cloud service provider anggota ACCI.

“Beberapa hari lalu kami minta draft versi terakhir juga belum dikasih lagi. Ini kami ingin tahu apakah ada perbedaan antara sebelum dan setelah tanggapan kami,” keluhnya.

Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Henri Kasyfi Soemartono menegaskan posisi dari organisasinya meminta adanya lokalisasi data secara menyeluruh di Indonesia ,” tegasnya.

“Jadi sebenarnya pertanyaannya, apakah PP82 ini perlu di revisi atau hanya kita perjelas saja perbedaan “Wajib Lokalisasi Data” dengan “Wajib menggunakan Data Center Lokal”. Karena yang sebenarnya kita targetkan adalah Lokalisasi Data,” tukasnya.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Big Data & AI (ABDI), Rudi Rusdiah menambahkan terkait Data Governance (Tata Kelola) ada dua hal penting yang harus diperhatikan adalah kedaulatan data (lokalisasi) terutama data masyarakat dan transaksi di NKRI dimana akuntabilitas terhadap data oleh penegak hukum dan pelaku usaha serta regulator akan lebih besar jika primary data berada di data centre Indonesia.

Hal lain juga terkait dengan perlindungan data masyarakat, konsumen dan institusi maka sebaiknya minimal data primary berada di data centre di RI. Jika sifatnya terkait infrastruktur kritis dan data strategis maka data sekunder (backupnya) pun harus ada di data centre di wilayah Indonesia.

Akibat sampingannya bisnis PcCServer, power energy UPS, Network Security dan bandwitdh, industri pendukungnya serta SDM akan bertambah besar meningkatkan PDB RI dan mengurangi defisit transaksi berjalan karena ada komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih besar. Nah, apabila tidak ada industri dan asosiasi industri dari Indonesia yang dilibatkan, lantas mengakomodasi siapa sehingga perubahan tersebut perlu dilakukan?

 



Ini Strategi Traveloka Ajak Masyarakat Wujudkan Mimpi Jadi Aksi

MAJALAH ICT – Jakarta. Menyambut musim liburan di penghujung tahun 2018, Traveloka untuk pertama kalinya mengadakan Traveloka Travel and Lifestyle Fair (TTLF) 2018 di Main Atrium, Gandaria City. Mengusung tema “Actionable Inspirations”, Traveloka mengajak para pengunjung untuk mewujudkan inspirasi menjadi aksi dengan memanfaatkan beragam produk di aplikasi Traveloka, mulai dari produk-produk liburan wisata hingga gaya hidup. Dilengkapi dengan berbagai atraksi dan hiburan menarik yang menggabungkan teknologi dengan seni, acara yang akan berlangsung hingga Minggu, 4 November ini juga akan turut dimeriahkan dengan penampilan spesial dari musisi muda dan berbakat tanah air, di antaranya Barasuara dan Yura Yunita.

“Kami memahami bahwa experience menjadi salah satu hal penting ketika bepergian. Momen-momen langka dan berharga sering kali tercipta melalui pengalaman yang dirasakan selama traveling. Banyak masyarakat yang sebenarnya ingin merasakan pengalaman atau eksplor hal baru, namun seringkali tidak terwujud karena keterbatasan akses informasi dan inspirasi, serta perencanaan keuangan. Di acara TTLF 2018 ini, kami tidak hanya menyuguhkan tiket liburan dengan harga spesial dan promo-promo menarik, tetapi pengunjung juga bisa merasakan langsung berbagai instalasi teknologi di bagian experience area, yang kami harap dapat memberikan inspirasi dan membantu pengunjung mewujudkan rencana perjalanannya,” ujar Kurnia Rosyada, VP Marketing Traveloka.

Sebagai perusahaan teknologi, Traveloka menyadari masih banyaknya kesenjangan pemahaman dan penggunaan internet di Indonesia, khususnya di industri e-commerce. Di acara TTLF 2018 ini, Traveloka melakukan pendekatan langsung pada pengguna untuk memperkenalkan bagaimana teknologi dapat membantu dan mempermudah kegiatan sehari-hari, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan pariwisata. Melalui pendekatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat memanfaatkan teknologi dan internet untuk membantu kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui aplikasi Traveloka.

“Sesuai dengan tema TTLF 2018, di acara ini kami menampilkan berbagai instalasi seni modern yang dipadukan dengan teknologi, seperti Cinematic Experience, Destination Inspiration Wall, serta 360° Go Beyond Experience yang menggunakan teknologi virtual reality. Kami berharap pengunjung dapat terinspirasi untuk mewujudkan perjalanan impiannya melalui Traveloka,” lanjut Kurnia.

Tak hanya menampilkan instalasi seni berbasis teknologi, Traveloka juga turut mendukung industri pariwisata di Indonesia. Salah satunya adalah menampilkan destinasi-destinasi wisata di Indonesia beserta ide liburan yang dapat dilakukan untuk semakin menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara berlibur di Indonesia.

Turut hadir mendukung acara ini, Ibu Ni Wayan Giri Adnyani, Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Kementerian Pariwisata RI menyatakan, “Kami mengapresiasi inisiatif Traveloka untuk mendukung industri pariwisata di tanah air dengan berbagai kegiatan yang mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif, dengan memanfaatkan teknologi dan internet. Ke depannya, diharapkan akan semakin banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang datang ke Indonesia untuk mendukung program pemerintah untuk mencapai target 17 juta wisman di tahun 2018 dan 20 juta wisman di tahun 2019.”

Pada acara ini pula, pengunjung akan mendapatkan banyak sekali promo yang ditawarkan oleh Traveloka, antara lain diskon ke lebih dari 200 destinasi indah di domestik maupun internasional selain itu terdapat banyak kupon diskon yang dapat diaplikasikan ke berbagai macam produk Traveloka di lebih dari 30 mitra. Selain promo-promo tersebut, Traveloka PayLater juga menghadirkan promo khusus untuk TTLF yaitu angsuran 0% hanya untuk transaksi selama TTLF dan pengguna juga mendapatkan diskon tambahan dengan menggunakan Traveloka PayLater.

Acara yang akan berlangsung selama lima hari ini juga akan diisi dengan berbagai talkshow dan acara hiburan yang akan menampilkan beragam tokoh pemuda/pemudi yang inspiratif seperti Amrazing, Nana Mirdad, Andrew White, Kadek Arini, Anggey Anggraini, dan masih banyak lagi.

 



Vivo Pelopori Inteligent Phone Berbasis AI untuk Era Smartphone 5G

MAJALAH ICT – Jakarta. Vivo Smartphone sebagai mitra Qualcomm berbagi visi dan wawasan tentang pengembangan 5G yang semakin cerdas pada acara Qualcomm 4G/5G Summit, yang telah diadakan di Hong Kong. Konferensi Qualcomm 4G/5G Summit selama tiga hari tersebut pun dihadiri oleh sebagian besar pemimpin industri seluler terkemuka di dunia.

Zhou Wei,Vice President of Vivo & Head of Vivo Artificial Intelligence Global Research Institute mempresentasikan tentang “Intelligent Phone sebagai kunci sukses pengembangan 5G” pada Forum AI dalam konferensi tersebut. Zhou menyoroti integrasi yang kuat antara 5G dan AI yang akan menjadi kunci pertumbuhan smartphone dengan teknologi 5G di masa depan. “Teknologi Artificial Intelligence (AI) memungkinkan smartphone untuk benar-benar belajar dan memproses informasi, sementara 5G akan menyediakan smartphone dengan kemampuan koneksi yang ditingkatkan dan lebih cepat. Kombinasi keduanya akan mengubah smartphone dari ‘smart’ menjadi ‘intelligent’ sambil menyediakan pengguna dengan fitur-fitur baru dan pengalaman seluler yang luar biasa,” papar Zhou Wei.

Vivo telah banyak berinvestasi dalam pengembangan dan penelitian smartphone 5G, dan berusaha menghadirkan pengalaman seluler terbaik kepada pengguna dalam waktu sesingkat mungkin. Menurut Zhou, vivo berencana untuk menyelesaikan pengembangan dan produksi massal dari smartphone NSA (Non-Standalone) dan SA (Standalone) 5G pertama pada tahun 2019 sebagai batch atau tahap pertama dari smartphone 5G pra-komersial. Vivo berusaha untuk mencapai komersialisasi penuh smartphone 5G pada tahun 2020.

Tahap Awal dalam Pengembangan 5G

Sebagai pemain penting dalam industri komunikasi, vivo telah memelopori riset & pengembangan standardisasi teknologi 5G. Pada tahun 2016, vivo mendirikan pusat institut penelitian 5G di Beijing, sebagai fondasi untuk pengembangan dan standardisasi teknologi 5G. Pada tahun yang sama, vivo juga bergabung dengan 3GPP (3rd Generation Partnership Project) yang merupakan proyek kolaborasi kelompok-kelompok asosiasi telekomunikasi generasi ketiga. Kolaborasi ini menyatukan tujuh organisasi pengembang standar telekomuniksi seperti ARIB, ATIS, CCSA, ETSI, TSDSI, TTA, dan TTC ke dalam sebuah mitra kerja.

Vivo mulai berpartisipasi dalam pekerjaan standardisasi 5G dan saat ini sangat aktif di RAN1, RAN2, RAN4, SA2, CT1 dan kelompok teknologi inti lainnya di 3GPP. Hingga kini, vivo telah mengajukan lebih dari 1.500 proposal teknis ke 3GPP, dan merupakan salah satu kontributor utama sebagai perusahaan terminal bergerak dalam 3GPP. Setelah butuh waktu tiga tahun, 3GPP telah mendantangani spesifikasi mandiri 5G New Radio (NR) pada Juni 2018 silam yang menjadi langkah besar menuju jaringan seluler generasi selanjutnya.

Pada 2018, vivo secara resmi meluncurkan penelitian dan pengembangan purwarupa atau prototype pengujian sinyal 5G, dan berhasil menyelesaikan 5G First Call pada Agustus tahun ini. Keberhasilan ini menjadi tonggak awal vivo dalam menyelesaikan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak smartphone 5G untuk keperluan komersial. Berdasarkan hasil positif ini, vivo berencana untuk menampilkan aplikasi berkemampuan 5G di terminal seluler pada bulan Desember 2018.

Vivo telah membuat beberapa kontribusi penting sehubungan dengan standardisasi karakteristik terminal 5G, seperti halnya yang berkaitan dengan interferensi, penghematan konsumsi daya, multi-antena 5G, latensi rendah dan keandalan, desain protokol tingkat tinggi, desain protokol lapisan fisik, dan karakteristik terminal lainnya. Selain itu, vivo juga menjalin kerja sama erat dengan para mitra utama untuk mendorong pengembangan teknologi 5G lebih lanjut untuk menyongsong era telekomunikasi Generasi Kelima (5G).

Vivo selalu menganut pendekatan yang berorientasi pada konsumen ketika melakukan inovasi pada produk barunya. Hal ini semata untuk memastikan konsumen agar dapat menikmati pengalaman dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk era 5G mendatang, vivo melihat konsumen sebagai inti dari ekosistem industri ponsel cerdas dan terus sebagai elemen kunci dalam menentukan pertumbuhan smartphone 5G.

Perkembangan ponsel cerdas dan jaringan seluler saat ini berjalan begitu pesat, bahkan mampu memberikan dampak positif dalam membantu aktivitas sehari-hari. Namun demikian, harapan konsumen terhadap ponsel cerdas pun terus meningkat. Smartphone saat ini “harus” dilengkapi dengan fleksibilitas untuk berpikir dan menyediakan layanan yang bisa dipersonalisasi. Bagi vivo, perubahan ini telah memotivasi diri tidak hanya membuat terobosan besar dalam pengembangan teknologi 5G, namun juga menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang “kehidupan yang lebih pintar” dan ekosistem smartphone. Tujuannya adalah untuk melengkapi smartphone dengan kecerdasan buatan yang lebih baik, guna memenuhi permintaan konsumen yang semakin cerdas.

“Kami percaya pembuatan ponsel pintar juga akan mengalami evolusi, yang awalnya hanya menyediakan fungsi dasar, kini disokong dengan berbagai fitur-fitur cerdas. Kehadiran teknologi ini akan memastikan permintaan konsumen terhadap intelligent phones di masa depan akan terpenuhi. Pengembangan 5G dan AI akan menjadi pendorong utama untuk banyak skenario dan aplikasi baru,” papar tambah Zhou Wei.

Di Indonesia, salah satu operator seluler telah menguji coba jaringan internet 5G untuk umum, untuk mendukung program Making Indonesia 4.0 yang merupakan roadmap berbagai pemangku kepentingan yang terintegrasi dalam memasuki era Industry 4.0. Industri ini membutuhkan teknologi koneksi nirkabel dengan latensi yang kecil, sesuai dengan koneksi nirkabel 5G yang memiliki latensi di bawah 1 ms. Di sisi lain, sejumlah produsen smartphone global termasuk vivo juga telah siap untuk mendukung konektivitas 5G secepatnya. Apalagi pabrikan prosesor Qualcomm pun telah siap dalam pembuatan teknologi jaringan 5G melalui chipsetnya yang bernama Snapdragon X50.

Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia mengungkapkan ,“Vivo Indonesia sangat antusias menyambut pengembangan Intelligent Phones sebagai bagian dari implementasi teknologi 5G. Kolaborasi 5G dengan kecerdasan buatan atau AI membuka banyak kesempatan baru untuk mobile experience yang semakin maksimal bagi konsumen vivo. Dengan komitmen dalam pengembangan 5G sejak tahun 2016, kami tentu berharap vivo dapat menjadi salah satu pendukung utama kehadiran teknologi 5G di Indonesia dalam waktu dekat”.

Teknologi AI adalah Kunci Pengembangan “Intelligent Phones”

Menurut vivo, kombinasi 5G dan AI akan menjadi tren utama untuk era smartphone 5G masa depan. Selain aktif dalam meletakkan dasar teknologi 5G, vivo juga mempelopori pengembangan penelitian AI. Pada Juni 2017, vivo telah mendirikan AI Labs untuk memulai penelitian dan pengembangan AI lebih intensif. Selanjutnya di bulan Maret 2018, vivo merilis Jovi (Enjoy Vivo) sebagai brand AI baru. Setelah lebih dari setengah tahun kerja tim, vivo telah membuat kemajuan besar dalam teknologi AI.

Zhou menekankan bahwa AI bukan hanya sebatas tentang pengenalan suara, NLP atau pembelajaran mendalam, dan seterusnya. Teknologi AI dapat memberikan konsumen kerangka kerja untuk berbagai produk dan layanan baru. Dengan AI, vivo telah proaktif dalam membangun telepon seluler yang bertindak sebagai terminal cerdas dalam melayani berbagai konekstivitas, mempermudah mobilitas dan aktivitas pengguna serta memenuhi tuntutan kebutuhan konsumen. Menurut Zhou, masa depan smartphone pada dasarnya akan dapat belajar sendiri, menemukan diri dan merekomendasikan diri.

Pada tanggal 4 Juli 2018 lalu, vivo telah membentuk IoT Open Ecosystem Alliance bersama dengan sejumlah perusahaan di industri IoT. Melalui ekosistem ini, interaksi penuh antar-perangkat juga dapat diaktifkan bahkan memungkinkan untuk diadaptasi dengan peranti digital berbagai merek. Hal ini sekaligus memastikan bahwa ketika seorang pengembang merilis produk, maka akan memberikan pengalaman yang sempurna bagi pengguna. Selain itu yang terpenting adalah memberi kebebasan bagi konsumen untuk memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan pengalaman mereka.

Berdasarkan platform ini, vivo juga berupaya membangun ekosistem “Intelligent Phones” sendiri. Keseriusan vivo terlihat dengan berani untuk berinvestasi secara besar-besaran dan memimpin industri guna mewujudkan pengembangan aplikasi teknologi 5G dan memberi konsumen pengalaman terbaik untuk mengakses 5G.

 



Nodeflux, Startup Face Recognition Karya Anak Bangsa Raih Apresiasi Nasional

MAJALAH ICT – Jakarta. Nodeflux, startup artificial intelligence asli Indonesia, kembali meraih pengakuan nasional. Nodeflux, bersama enam pemenang lain dari masing-masing kategori memenangkan 9th SATU Indonesia Award by Astra. Acara ini digelar sebagai salah satu rangkaian IdeaFest 2018 di Jakarta Convention Center.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi kreativitas pemuda bangsa lintas industri sebagai harapan bangsa. “Banyak lompatan-lompatan yang dikelola anak-anak muda generasi milenial. Mereka inilah yang menggerakkan Indonesia ke depan,” tutur Presiden Joko Widodo dalam sambutannya sebelum membuka IdeaFest 2018.

Nodeflux terpilih sebagai contoh generasi muda yang mengolah cipta, rasa, dan karsa menjadi sebuah karya yang berguna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia di bidang teknologi. Salah satu solusi Nodeflux adalah teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang terpasang di perangkat CCTV yang terhubung dengan database pencarian sesuai fungsi. Misalnya, data kependudukan atau data catatan kriminal. Saat ini, Nodeflux terus mengembangkan berbagai produk sebagai solusi isu-isu populis yang masih menanti untuk dipecahkan. Antara lain pengelolaan sampah, pendataan kendaraan, keamanan, manajemen lalu-lintas, hingga layanan kota pintar terpadu (smart city).

Tak hanya sampai di situ, face recognition Nodeflux juga tercatat berkontribusi dalam kesuksesan acara-acara penting berskala internasional yang turut mengharumkan nama bangsa dan kebijakan krusial. Antara lain Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 di Bali, serta integrasi data kependudukan pertama di Indonesia menggunakan face matching technology secara menyeluruh oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

CEO Nodeflux Meidy Fitranto, ditemui di sela-sela acara, mengungkapkan rasa bangganya karena momen ini bertepatan dengan peringatan 90 tahun Sumpah Pemuda. “Alhamdulillah, terima kasih kepada SATU Indonesia Awards 2018 atas apresiasinya. Sebelumnya, penyedia solusi sejenis masih berasal dari luar negeri seperti China, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan lainnya. Tapi Nodeflux hadir sebagai penyedia solusi video surveillance berbasis artificial intelligence pertama dan satu-satunya dari Indonesia. Kini Indonesia mampu memproduksi sendiri dan bersaing dengan mereka. Kami berharap penghargaan ini dapat memberikan motivasi kepada pemuda-pemuda Indonesia untuk bersama-sama turut berkarya di area latest technology seperti AI,” ujar Meidy.

CTO Nodeflux Faris Rahman mengungkapkan hal senada, “Semoga dengan hal ini, potensi anak bangsa akan lebih diakui. Kami berharap hal ini menjadi bukti untuk seluruh pihak supaya semakin percaya kekuatan pemuda Indonesia dalam membangun bangsa,” ujar Faris.

Nodeflux merupakan startup bentukan dua pemuda Indonesia Meidy Fitranto dan Faris Rahman yang dirintis pada 2016. Nodeflux mengembangkan software mutakhir di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence), antara lain face recognition, license plate recognition, dan vehicle counting. Daftar klien Nodeflux terdiri dari berbagai instansi pemerintahan maupun swasta yang memanfaatkan kecanggihan teknologi yang masih terbilang baru di Indonesia ini.

 



Bisnis Ponsel Sony Kian Melemah

MAJALAH ICT – Jakarta. Sony melaporkan kinerja lemah lainnya untuk bisnis smartphone, karen itu perusahaan sekarang mencari cara untuk membuat lebih banyak pemotongan sebagai pemangkasan jangka pendek.

“Setelah diskusi yang intens mengenai masa depan bisnis ini, kami menyimpulkan bahwa perlu untuk mengurangi skala lebih lanjut untuk mengurangi risiko bisnis,” kata kepala keuangan Hiroki Totoki. Sony telah menandai niatnya untuk memangkas 30 persen dari biaya operasi pada tahun yang berakhir 31 Maret 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Maret 2018, tetapi ini sekarang telah meningkat menjadi 50 persen.

“Kami mengambil dengan sangat serius fakta bahwa kami memperkirakan kerugian operasional akan berlanjut selama tiga tahun fiskal dan kami bertujuan untuk menerapkan rencana peningkatan profitabilitas yang akan memungkinkan kami untuk mencatat laba di FY20 [hingga akhir Maret 2021],” lanjut eksekutif.

Sony telah mempersempit fokusnya untuk secara menguntungkan menargetkan segmen tertentu selama beberapa tahun. Tapi sementara produknya secara teknis mampu, ini belum diterjemahkan ke dalam dasar untuk unit smartphone yang stabil, yang mengarah ke pertanyaan tentang berapa banyak lagi yang bisa dipangkas.

Kerugian operasional setengah tahun fiskal sebesar 359,8 juta dolar atau 40,6 miliar Yen yang artinya turun dari laba sebesar 1,2 miliar Yen pada periode yang sama pada 2017, pada pendapatan 250,3 miliar Yen, turun dari 353,2 miliar Yen.

Pengapalan 1,6 juta ponsel pintar dalam enam bulan lebih dari separuh dari 3,4 juta. Perusahaan mencatat kelemahan penjualan di Eropa, Amerika Latin dan Timur Tengah.

Kerugian operasi termasuk biaya penurunan sebesar JPY16.2 miliar, terkait dengan peninjauan prospek masa depan untuk unit tersebut.

Sony juga memangkas perkiraan untuk setahun penuh: sekarang mengharapkan kerugian operasi dari bill of JPY95 pada penjualan JPY510 miliar, dibandingkan dengan panduan sebelumnya dari kerugian 30 miliar yen dan penjualan JPY610 miliar. Ini mengantisipasi penjualan “secara signifikan lebih rendah” karena penurunan volume smartphone terutama di Eropa dan Jepang.

Sekarang diharapkan untuk mengirim hanya 7 juta smartphone sepanjang tahun, dibandingkan dengan 13,5 juta pada tahun ini hingga akhir Maret (dan perkiraan sebelumnya sebesar 9 juta).

 



Tokopedia Merayakan Hari Uang melalui Layanan Keuangan Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. 72 tahun yang lalu, mulai berlaku Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai alat pembayaran yang sah, menggantikan mata uang peninggalan era penjajahan dari Belanda dan Jepang. Walaupun kini ORI telah bertransformasi menjadi Rupiah, kita masih tetap perlu berjuang untuk pemerataan ekonomi. Rasio keuangan inklusif Indonesia berada pada angka 63%, yang berarti masih banyak Penduduk Indonesia belum menikmati layanan keuangan.

Di tahun 2019 mendatang, Ketua OJK, Wimboh Santoso, optimis menargetkan peningkatan rasio keuangan inklusif sebesar 75%. Target tersebut diikuti ajakan Pemerintah kepada semua pihak untuk meningkatkan layanan keuangan digital, tak terkecuali pihak swasta. Menurut laporan McKinsey berjudul The digital archipelago: How online commerce is driving Indonesia’s economic development, transaksi keuangan dan perdagangan secara online dapat memperbanyak jumlah pengguna layanan keuangan serta memberikan aksesibilitas yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat luar Jawa.

Melalui Tokopedia Center, Tokopedia ingin mendekatkan masyarakat dengan fasilitas layanan keuangan. Menurut Doni Nathaniel, selaku Strategic Development untuk Tokopedia Center, keberadaan Tokopedia Center akan membuka pintu pengetahuan bagi warga sekitar untuk berani melangkah ke masa depan yang lebih baik, memulai berbisnis online maupun berbelanja online, terutama bagi UMKM Indonesia yang akan menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

Pada September 2018, Tokopedia Center diresmikan di tiga kota, yaitu Boyolali, Palu, Padang, dan akan menyusul di daerah lainnya di Indonesia. Animo masyarakat atas hadirnya Tokopedia Center ini cukup positif, dilihat dari pertumbuhan jumlah pengunjung yang cukup signifikan sejak pertama kalinya dibuka. Pertumbuhan jumlah transaksi hingga Oktober 2018 dari dua lokasi Tokopedia Center, Padang dan Boyolali, meningkat hingga 2x sejak pembukaan.

Tokopedia Palu, meskipun masih dalam pemulihan karena bencana baru-baru ini, mencatatkan pertumbuhan yang juga cukup menarik. Dalam 3 bulan beroperasi, pertumbuhan transaksinya mencapai  hampir 50%.

Dari tiga lokasi Tokopedia Center tersebut, jumlah pertumbuhan transaksi Tokopedia Center di Boyolali sejauh ini tercatat sebagai yang tertinggi, yaitu 4x dari total pengunjung hanya dalam 4 bulan pertama sejak pembukaannya. Transaksi paling populer yang dilakukan pengunjung di Tokopedia Center adalah pembelian dari Marketplace dan pembayaran produk digital, seperti pulsa dan pembelian tiket pesawat dan kereta api.

Selain dari marketplace dan produk digital, Tokopedia juga terus mengupayakan pemerataan ekonomi di Indonesia melalui fintech. Mendukung cashless society, Tokopedia sejauh ini telah memiliki beberapa produk fintech seperti Reksa Dana, pinjaman modal, kartu kredit, dan lain sebagainya. Semua produk digital dan fintech dimaksudkan untuk mempermudah akses keuangan bagi pengguna. Reksa dana misalnya, dimaksudkan untuk memunculkan kebiasaan investasi dalam masyarakat Indonesia karena bisa dimulai dari Rp.10 ribu rupiah.

 



Traveloka Mendukung Komunitas Sineas Muda Dalam Produksi Film Impian 1.000 Pulau

MAJALAH ICT – Jakarta. Hari Sumpah Pemuda yang kerap diperingati pada 28 Oktober setiap tahunnya, sangat melekat sebagai hari yang melambangkan semangat dan menegaskan cita-cita berdirinya bangsa Indonesia oleh para pemuda & pemudi Indonesia. Namun, di era saat ini, tantangan anak muda Indonesia yang harus dihadapi bukan lagi penjajahan asing, melainkan tantangan zaman yang kian beragam. Mulai dari berkembangnya ilmu pengetahuan, pemanfaatan teknologi, ide kreativitas, dan lain-lain.

Dalam rangka memperingati momen Sumpah Pemuda, Traveloka, turut mendukung kreativitas anak muda yang tergabung dalam Komunitas Sineas Muda dalam pembuatan film Impian 1.000 Pulau. Sufintri Rahayu, Public Relations Director Traveloka mengungkapkan, “Kami menyambut baik dan mendukung kreativitas Komunitas Sineas Muda yang menggagas film Impian 1.000 Pulau. Film ini dapat berperan sebagai media komunikasi penyampaian pesan yang mengajak generasi muda untuk tidak hanya bermimpi, melainkan juga memerlihatkan bagaimana generasi muda dapat terus gigih dalam berusaha untuk mewujudkan mimpinya”.

Film Impian 1.000 Pulau digagas oleh Komunitas Sineas Muda Indonesia sejak tahun 2015, disutradarai oleh Napthali Ivan (19 tahun), ditulis oleh Ernest Lesmana (22 tahun), Produser oleh Kevyn Augusta (20 tahun), Shareen Natalie (19 tahun) serta didampingi oleh Produser dari Kepulauan Seribu, Yayi Puspita Sari (17 tahun) dan Siti Soleha Sari (17 tahun). Film ini berceritakan tentang hubungan Galang, seorang anak nelayan (Karel Susanteo) yang ingin mengejar mimpinya namun ditentang oleh sang Ayah (Rifnu Wikana), yang melakukan penangkapan ikan dengan cara Muroami yakni dengan menggunakan kompresor.

Selain itu, film Impian 1.000 Pulau juga menampilkan kisah realita impian anak pesisir di seluruh Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam proses pembuatannya, film Impian 1.000 Pulau berusaha menampilkan sisi kehidupan perkotaan metropolitan DKI Jakarta yang juga memiliki sisi kehidupan masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan dan telah mampu menyinergikan empat pilar bangsa yaitu, Pemerintah, Komunitas, Pelaku Usaha dan Akademisi untuk membuktikan kekuatan dari kata ‘Gotong Royong’.

Dengan menggunakan sistem inkubasi kreatif terintegarasi, film ini juga memiliki dampak sosial, di mana seluruh keuntungan dari film Impian 1.000 Pulau akan didedikasikan untuk pengembangan UMKM berbasis Eco Tourism di Kepulauan Seribu dan setiap pembelian satu tiket akan dikontribusikan untuk satu bibit tanaman Mangrove. “Hal ini merupakan bagian dari aksi nyata anak muda Indonesia membantu merestorasi terjadinya kerusakan Mangrove di Indonesia dan Traveloka sangat mendukung terciptanya ekosistem pariwisata yang berkelanjutan”, tambah Sufintri.

Dalam rangka mencapai target 5 juta penonton, hari ini Traveloka sebagai mitra pendukung, turut berpartisipasi pada acara Gala Premier Film Impian 1.000 Pulau #1ticket1mangrove yang diadakan mulai tanggal 29 Oktober 2018 (wilayah DKI Jakarta), 1 November 2018 (Jawa Barat) dan 10 November 2018 (Sulawesi Selatan). Film Impian 1.000 Pulau akan mulai tersedia untuk umum mulai 12 November 2018 di bioskop terdekat.

 



Telkomsel dan PLN Disjaya Implementasikan Inovasi NB-IoT Smart Meter

MAJALAH ICT – Jakarta. Telkomsel bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) DISJAYA untuk mengimplementasikan teknologi narrow band Internet of Things (NB-IoT) pada sistem smart meter di jaringan listrik, yang disebut sebagai Advanced Meter Infrastructure (AMI). Implementasi teknologi NB-IoT ini merupakan komersialisasi NB-IoT AMI pertama di Asia Tenggara, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Telkomsel dan PLN DISJAYA di GraPARI Telkom Group, Jakarta.

Vice President Corporate Account Management Telkomsel, Primadi K Putra mengatakan, “Tren IoT sekarang ini tengah berkembang secara global. Oleh karenanya, Telkomsel secara konsisten meningkatkan kesiapan teknologi dan jaringan sebagai bagian dari upaya mengakselerasi terbentuknya ekosistem IoT di Indonesia. Upaya ini merupakan salah satu bentuk dukungan Telkomsel bagi roadmap pemerintah Indonesia yaitu ‘Making Indonesia 4.0’ dalam rangka memasuki era ‘Industry 4.0’, dimana aspek penguasaan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi menjadi kunci penentu daya saing Indonesia.”

“Implementasi teknologi NB-IoT ini juga sejalan dengan visi Telkomsel sebagai digital telco company yang senantiasa menghadirkan layanan dan solusi digital terkini yang dapat meningkatkan perkembangan ekonomi bangsa”, tegas Primadi.

Lebih lanjut Primadi menjelaskan, “Implementasi NB-IoT pada sistem metering di PLN merupakan salah satu use case yang dapat menunjukkan bagaimana teknologi dapat memberikan manfaat nyata dan signifikan di berbagai sisi kehidupan masyarakat. Teknologi NB-IoT AMI merupakan bagian dari tahap modernisasi gardu PLN dan alat meter yang digunakan oleh pelanggan segmen korparat/enterprise, dimana penggunaanya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas PLN, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan PLN kepada pelanggannya.”

Senior Manager Distribusi PLN UID Jakarta Raya, Faisol mengatakan, “Penerapan teknologi smart meter adalah keniscayaan, PLN DISJAYA percaya dengan teknologi banyak memberikan manfaat bagi pelanggan seperti pembacaan meter yang lebih akurat. Juga bagi PLN untuk dapat mengidentifikasi gangguan lebih cepat tanpa harus menunggu aduan dari pelanggan.”

NB-IoT merupakan teknologi telekomunikasi terbaru yang dirancang secara khusus agar komunikasi antar mesin semakin masif dengan coverage jaringan telekomunikasi yang semakin luas hingga 2 kali dari jangkauan GSM. Teknologi ini mampu menghasilkan kapasitas koneksi yang masif untuk solusi dan aplikasi berbasis IoT pada waktu yang bersamaan. Berdasarkan data dari GSMA (3GPP), 1 BTS NB-IoTbisa menghubungkan hingga 300.000 perangkat terkoneksi (connected device). Di sisi lain, teknologi ini juga membuat penggunaan daya pada perangkat pengguna lebih hemat. Teknologi radio akses NB-IoT, yang merupakan salah satu jenis teknologi jaringan Low Power Wide Area (LPWA), memungkinkan optimalisasi daya sehingga perangkat beroperasi hingga 10 tahun tanpa pengisian daya ulang baterai.

Inovasi teknologi akses NB-IoT AMI merupakan bagian dari pengembangan platform IoT Smart Connectivity Telkomsel yang sudah hadir terlebih dahulu dengan 2G/3G/4G. AMI merupakan bagian dari Smart Grid yang berfungsi sebagai “last mile” atau akses pelanggan dimana semua perangkat dan alat terhubung secara online dengan server terpusat. Komponen AMI terdiri dari sistem smart meter, sistem komunikasi dan sistem aplikasi pada server.

Teknologi NB-IoT AMI menguntungkan pelanggan PLN dengan pembacaan meter yang dilakukan secara nirkabel dan real-time, dan di lain pihak PLN pun bisa mengontrol status dan mengumpulkan informasi langsung dari meter dengan data terkini. Selain itu, pemanfaatan teknologi ini juga bisa mengurangi potensi fraud/kecurangan di meter pelanggan dan memberikan akurasi tagihan yang lebih tepat.

Sebelum mengimplementasikan teknologi NB-IoT pada sistem smart metering PLN, pada bulan Maret 2018 Telkomsel telah melakukan implementasi teknologi NB-IoT pertama di Indonesia, melalui konsep bike sharing di Universitas Indonesia. Teknologi yang diterapkan pada ekosistem sepeda kuning (Spekun) di kampus UI Depok tersebut adalah teknologi bike sharing generasi keempat plus (4+) yang merupakan penyempurnaan dari sistem bike sharing generasi keempat. Teknologi ini merevolusi sistem bike sharing manual generasi sebelumnya.

 



Sambut Shopee 11.11 Beauty Day, Maybelline Total Temptation Range Hadir di BincangShopee

MAJALAH ICT – Jakarta. Tren kecantikan setiap tahunnya selalu menampilkan look yang unik dan beragam. Dalam menyambut Shopee 11.11 Beauty Day pada 1 November mendatang, BincangShopee bersama Maybelline New York mengadakan talkshow dan beauty workshop bersama Harumi PS (Beauty Expert), Ryan Ogilvy (Official Make-up Artis Maybelline New York), and Janine Intansari (Maybelline IT Girl).

“Kategori kecantikan adalah salah satu kategori terfavorit di Shopee. Pembelian produk kecantikan meningkat hingga 6x lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Shopee berupaya untuk terus memberikan pengalaman belanja online terbaik bagi pengguna, salah satunya melalui kemitraan strategis dengan brand ternama dan kali ini, kami bekerja sama dengan Maybelline New York untuk memberikan tips dan workshop seputar kecantikan dan penawaran – penawaran eksklusif produk – produk Maybelline New York di Shopee. Selain itu, pengguna dapat menantikan promo spesial lainnya untuk produk – produk kecantikan pada Shopee 11.11 Beauty Day”, sambut Rezki Yanuar, Country Brand Manager, Shopee

Sebagai brand yang berpartisipasi dalam Shopee 11.11 Beauty Day, Maybelline New York menawarkan koleksi terbaru mereka, Total Temptation yang terdiri dari Eyeshadow + Highlight Palette dan Waterproof / Washable Mascara. Tapi apa sih kira – kira look yang bisa kamu dapati dengan Total Temptation. Yuk simak apa saja sih yang dibutuhkan untuk menciptakan Quick Glam Look!

1. Sultry Eyes

Makeup mata menjadi salah satu aspek penting dalam dunia kecantikkan. Dengan menggunakan makeup mata yang dramatis bisa membuat total look kamu berbeda dan menonjol. Sultry eyes salah satu contoh yang menjadi style favorit oleh para beauty enthusiast. Hanya dengan mengaplikasikan mengkobinasikan tiga warna dari warna muda hingga tua yang terdapat pada limited Total Temptation Eyeshadow + Highlight Palette. Hanya butuh memilih warna dari 8 warna eyeshadow yang terdapat pada palette ini di bagian berbeda kelopak matamu, kamu bisa menciptakan makeup mata yang menonjol dan menggoda. Produk ini tersedia dalam jumlah terbatas, jadi jangan sampai kehabisan! Sultry Eye kamu juga bisa kamu sempurnakan Sultry Eye kamu dengan Total Temptation Mascara.

2. Glow Skin

Kulit bercahaya banyak diminati oleh para beauty enthusiast, khususnya untuk membuat Glamourous Look! Dengan ‘glowing skin’ look kulit kamu akan lebih sehat, natural dan bersinar. Menciptakan tampilan ini bisa dimulai dengan menggunakan FIT ME Foundation dan untuk memaksimalkan efek ‘Glow Skin’, kamu bisa menggunakan 2 highlighter yang terdapat di dalam Produk Total Temptation Eyeshadow + Highlight Palette. Mudah dan praktis bukan?

Selain Sultry Eyes dan Glowskin, Janine dan Ryan juga membocorkan sedikit tren 2019 yang di dapatkan mereka saat berkesempatan mengunjungi New York Fashion Week. Tren – tren ini bisa melengkapi Quick Glam-Look antara lain Skin-like Foundation, Bushy eyebrows dan Blotted Lips.

Nah, setelah mengetahui cara menciptakan Quick Glam Look dan tren 2019 yang bisa melengkapinya, kamu bisa dapatkan produk Total Temptation dan produk Maybelline lainnya di Shopee. Nikmati voucher diskon 15% dari Maybelline dengan menggunakan kode MNY1111 mulai dari tanggal 30 Oktober hingga 12 November tanpa minimum belanja.

Jangan lupa temukan ragam produk – produk kecantikanmu di kampanye Shopee 11.11 Beauty Day pada 1 November mendatang! Nikmati diskon hingga 90% untuk produk – produk kecantikan dan promo spesial dari brand – brand ternama, flash sale mulai 10 Ribu Rupiah, serta spesial cashback 15% untuk produk kecantikan tanpa minimum belanja.

 



AMD Memperluas Jajaran Prosesor Desktop Ryzen Threadripper

MAJALAH ICT – Jakarta. AMD mengumumkan ketersediaan dari dua model baru dari prosesor AMD Ryzen Threadripper Generasi Kedua; Ryzen Threadripper 2970WX dengan 24 core dan 48 thread, dan Ryzen Threadripper 2920X dengan 12 core dan 24 thread. Seri Ryzen Threadripper WX memberikan jumlah core terbanyak di kelasnya, dan dirancang untuk para prosumer yang berfokus pada tenaga komputasi bertenaga untuk menjalankan pekerjaan paling berat. Sebaliknya, seri Ryzen Threadripper X memberikan performa tinggi bagi para antusias, gamers, dan streamer untuk pengalaman bermain game yang halus dan indah berkat base dan boost clockspeed prosesor yang lebih tinggi daripada generasi sebelumnya.

“Kepemimpinan dan inovasi AMD mendorong transformasi drastis pada pasar HEDT (High End Desktop) dan PC secara keseluruhan, dan keluarga AMD Ryzen Threadripper menjadi pusat dari antusiasme global ini,” kata Saeid Moshkelani, senior vice president and general manager, Client Compute, AMD. “Kami sedang memperluas antusiasme ini sambil juga memastikan bahwa pasar HEDT tetap mudah diakses oleh lebih banyak pembuat konten dan pemain game dengan kedua prosesor Threadripper baru dengan harga mulai dari sepuluh jutaan*.”

 

Prosesor 24 core/48 thread Ryzen Threadripper 2970WX dan prosesor 12 core/24 thread Ryzen Threadripper 2920X menawarkan multi-threading tak terkalahkan dengan performa multi-threaded hingga 39% dan 55% lebih cepat dibandingkan dengan Core i9-7960X dan Core i7-7820X secara berurutan. Ryzen Threadripper 2920X juga menawarkan baik pengalaman bermain game 4K maupun 4K30 pada proses encoding 40,000 Kilobit per second (Kbps) encoding, sehingga para pemain game dapat mengunggah video stream mereka dengan lancar.

Baik prosesor 2970WX dan 2920X menawarkan peningkatan performa ray-tracing hingga 32% lebih cepat, dan peningkatan enkripsi hingga 60% lebih cepat dibandingkan Core i9-7960X dan Core i7-7820X secara berurutan.

Fitur Terbaru dan Paket Akhir Tahun

Dirancang secara khusus untuk prosesor-prosesor Ryzen Threadripper WX; fitur utama, software Dynamic Local Mode (DLM), mengoptimalkan performa aplikasi dengan memastikan thread yang paling menuntut untuk selalu diutamakan untuk menerima time on core dengan memori lokal. Fitur ini akan terkonfigurasi secara otomatis dengan mengunduh AMD Ryzen Master pada sistem-sistem berbasis Ryzen Threadripper 2990WX maupun 2970WX.

Ketika diaktifkan, Dynamic Local Mode rata-rata menghasilkan 15 peningkatan performa[vi] pada CPU-CPU Seri Ryzen Threadripper WX untuk aplikasi-aplikasi tertentu, termasuk bencmark SPECwpc™ dan game-game seperti PUBG™, Far Cry® 5, dan Alien: Isolation™. AMD juga berencana untuk memperluas fitur ini untuk lebih banyak pengguna dengan menyertakan Dynamic Local Mode sebagai sebuah paket bawaan pada pembaharuan driver chipset AMD yang akan datang.

Seluruh CPU Ryzen Threadripper Generasi Kedua didukung oleh ekosistem penuh motherboard-motherboard baru yang menarik dengan desain-desain yang tersedia dari fabrikan motherboard papan atas termasuk ASRock, ASUS, Gigabyte, dan MSI; serta platform X399 yang telah ada dengan pembaharuan BIOS sederhana. Selama periode akhir tahun 2018, fabrikan-fabrikan motherboard tersebut menawarkan paket motherboard dimulai dari 2,5 jutaan dengan pembelian CPU-CPU Ryzen Threadripper. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program paket, silahkan mengunjungi website-website fabrikan motherboard terkait.

 

Baik model prosesor 24 core/48 thread Ryzen Threadripper 2970WX dan prosesor 12 core/24 thread 2920X telah tersedia dari retailer global. Sistem-sistem SI menarik telah tersedia pula dari berbagai partner global.

Sistem Alienware Area-51 Threadripper Edition sekarang akan menawarkan prosesor-prosesor Ryzen Threadripper Generasi Kedua. Alienware Area-51 yang baru dengan desain ikoniknya sekarang akan menyertakan pilihan prosesor bertenaga 16-core Ryzen Threadripper 2950X dan 12-core Ryzen Threadripper 2920X. Sebagai tambahan, Alienware akan memperluas portofolio Area 51 R7 mereka dengan menyertakan prosesor 8-core Ryzen Threadripper 1900X.

“Kerjasama dengan AMD terus berlangsung dengan penambahan CPU Ryzen Threadripper Generasi Kedua pada Alienware Area-51 12 dan 16-core kami, desktop Alienware andalan kami dibangun untuk performa gaming yang menakjubkan dengan kemampuan mega-tasking,” kata Frank Azor, Vice President and General Manager, Alienware, G Series, and XPS. “Mengikuti kesuksesan edisi AMD Threadripper yang pertama, Ryzen Threadripper Generasi Kedua akan terus memampukan komunitas kami untuk bermain game, menstreaming, dan berkreasi dengan performa dan kualitas yang diwakilkan oleh merek Alienware.”

Fitur-fitur dan keunggulan AMD Ryzen bergantung pada konfigurasi sistem dan mungkin membutuhkan hardware yang mendukung dan aktivasi software dan layanan. Performa bervariasi berdasarkan pada konfigurasi sistem. Silahkan memeriksa motherboard dan fabrikan sistem Anda.

 

 



Langkah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia Bikin Radio Academy dapat Dukungan

MAJALAH ICT – Jakarta. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mendukung langkah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Bali menyelenggarakan kegiatan “Radio Academy 2018” sebagai penyiar yang profesional. Demikian dikatakan Yuliandre di pembukaan kegiatan tersebut, di Renon Denpasar, Bali

“Kami mendukung kegiatan yang diprakarsai oleh PRSSNI Provinsi Bali dan KPI Daerah Bali menyelenggarakan kegiatan ‘Radio Academy 2018’,” katanya. Menurutnya, keberadaan stasiun radio di era globalisasi tetap eksis, karena itu kesiapan sumber daya manusia (SDM) harus lebih berkualitas dan profesional dalam menyajikan siaran kepada publik.

Disampaikan Yuliandre, saat ini, publik sangat membutuhan informasi yang berkualitas, termasuk penyajian berita-berita yang aktual, namun tetap berpedoman pada aturan lembaga penyiaran itu sendiri sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Dengan kegiatan “Radio Academy 2018 : Basic Announcing skill” yang pertama diselenggarakan di Bali ini akan mendorong semangat bagi penyiar radio untuk menambah wawasan dan cara pandang dalam penyajian berita di radio.

“Kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk membentuk karakter dan melahirkan SDM yang berkualitas, khususnya insan yang bergerak di radio atau penyiar,” ucapnya. Ditambahkannya, masyarakat akan dapat menikmati sajian yang disiarkan oleh stasiun radio yang lebih menarik dan akurat, baik itu dalam bentuk berita maupun hiburan lainnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Nyonya Putri Suastini Koster mendukung kegiatan yang dilakukan PRSSNI Bali dalam membentuk peyiar yang terampil dan profesional.

“Saya mendukung kegiatan ini. Bahkan saya berharap tidak hanya sampai disini membuat kegiatan ‘Radio Academy’. Tahun depan agar lagi diadakan kegiatan ini. Kalau bisa berkesinambungan membentuk karakter peyiar yang profesional,” ucapnya.

Selain itu, kata Suastini Koster, berharap konten siaran radio menyajikan tentang seni dan budaya. Sehingga kreativitas yang bergerak dibidang budaya dan susastra memiliki ruang untuk berkiprah pada ruang publik melalui siaran radio.

“Media radio banyak memberi peluang pada kemajuan pembangunan. Bahkan dalam siaran, banyak penyiar yang memiliki ‘fans’ yang banyak. Tapi tidak ada yang tahu wajahnya (ana ring uruh, tan ana ring rupa atau suaranya kenal, tapi tak tahu wajah penyiarnya),” ucapnya.

Suastini Koster juga berharap kepada kepada perusahaan stasiun radio terus mendukung informasi pemberitaan yang mendukung pembangunan, sebab keberadaan radio jangkauannya cukup luas hingga kepedesaan.

“Saya berharap siaran radio terus meningkatkan dukungan dalam pembangunan, termasuk program-program pemerintah yang selama ini sudah diterapkan di masyarakat,” ucapnya.

Ketua Pengurus Daerah PRSSNI Bali Nyoman Agus Satuhedi mengatakan bahwa lembaga penyiaran radio siaran sedang menghadapi tantangan global, baik dari sisi pesatnya ICT, maupun semakin ketatnya persaingan antarmedia.

Ia mengatakan banyak sekali alternatif media yang bermunculan akibat teknologi yang semakin berkembang dan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi dan hiburan.

“Pengelenggaraan penyiaran dan program radio siaran yang berkualitas pun semakin dibutuhkan, khususnya dari sektor pelaku siaran di lini terdepan, yakni penyiarnya,” tutupnya.

 

 



Tuesday 30 October 2018

Nak beli apa Sales 11.11 Lazada nanti?

Setiap tahun ada je sales di internet ni yang kita tunggu-tunggu. Sebelum ni, tunggu sales 9.9, masa tu banyak juga lah saya borong stok susu dan lampin anak. Sebabnya, harganya yang murah dan dapat free shipping. Jika Sales 9.9 hari tu pun orang Malaysia dah shopping sakan, yang 11.11 ni lagilah sakan. Sales 11.11 ni,… [read more]

Asus Zenfone 6 akan Miliki Desain ‘Bezel-less” dan Layar 18:9

MAJALAH ICT – Jakarta. Prototipe yang diduga bocor dari Asus ZenFone 6 telah mengungkapkan bahwa perangkat mungkin tiba dengan takik yang berada di luar pusat dan terletak di sisi kanan atas layar. Citra prototipe Asus ZenFone 6 pertama kali diterbitkan di Slashleaks. Ini menunjukkan bahwa ponsel dapat memiliki desain “tanpa bingkai” dan layar 18: 9 yang trendi. Ponsel ini juga tampaknya memiliki takik, tetapi alih-alih berada di tengah di bagian atas layar, itu ditemukan di sisi kanan layar.

Gambar ZenFone 6 harus diambil dengan butiran garam, tetapi itu menimbulkan pertanyaan: Mengapa Asus melakukan ini? Takiknya cukup kecil dan sebenarnya sangat mengingatkan pada takik yang ditemukan di Telepon Penting, seperti yang ditunjukkan oleh The Verge. Masalahnya sebenarnya bukan ukurannya, tetapi di mana posisinya.

Banyak yang sudah mengatakan bahwa mereka tidak keberatan memiliki kedudukan di ponsel cerdas mereka karena itu dapat dengan mudah diabaikan atau disembunyikan begitu saja melalui pengaturan perangkat lunak. Untuk sesuatu seperti iPhone X, XS, dan XR, takik dapat disembunyikan menggunakan wallpaper. Sebaliknya, takik pada prototipe ZenFone 6 sulit diabaikan karena tidak di tengah. Ini bisa mengganggu ketika bermain game atau menonton video dalam layar penuh.

Ukuran takik berarti bahwa ZenFone 6 akan memiliki lebih banyak layar real estat, tetapi masih ada bingkai bawah. Dagu bagian bawah mungkin ramping, tetapi tidak benar-benar menambah banyak fungsi. Pada Pixel 3 XL, Google memanfaatkan dagu bagian bawah dengan menempatkan speaker yang menghadap ke depan. Akan lebih baik jika Asus melakukan hal yang sama di sini.

Tampaknya Asus ZenFone 6 bisa datang dengan tiga kamera di belakangnya, yang merupakan yang pertama untuk Asus. Ini juga memiliki pemindai sidik jari yang dipasang di belakang yang melingkar, sehingga aman untuk mengasumsikan bahwa ponsel ini tidak akan memiliki solusi dalam-tampilan, seperti yang ditunjukkan oleh Otoritas Android. Saat ini tidak ada informasi tentang sensor apa yang akan dimiliki kamera ini, tetapi agak aneh bahwa salah satu lensa memiliki cincin logam merah. Mungkin lensa ini akan memiliki semacam fungsi khusus.

Tidak ada informasi tentang spesifikasi internal yang telah terungkap juga. Tetapi jika ZenFone 6 adalah tindak lanjut langsung ke ZenFone 5, maka pengguna harus mengharapkan prosesor mid-range. Asus mungkin secara resmi memperkenalkan ZenFone 6 selama Mobile World Congress 2019 pada bulan Februari.

 



5 Tips Dari Selebgram Agar Bisa Menggunakan Media Sosial Tanpa Rasa Stres

Sudah bukan rahasia umum, kalau media sosial bisa memicu rasa stres, mood swing, bahkan depresi. Betapa tidak, timeline Instagram diisi dengan berbagai postingan yang mengaduk emosi. Ada yang menghadirkan emosi positif seperti rasa bahagia dan terhibur. Banyak juga yang justru menguarkan emosi negatif. Meski tidak mau mengakui secara lisan, namun diam-diam kita membandingkan kehidupan pada […]

from Rosediana Diary https://ift.tt/2RpYp5U
via IFTTT

Aturan Tata Cara Pencapaian TKDN pada Penyelenggaraan Telekomunikasi akan Diubah

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Kominfo melakukan konsultasi publik terhadap Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (RPM) tentang Tata Cara Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Pada Penyelenggaraan Telekomunikasi.

Disampaikan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu, RPM tersebut hanya simplifikasi  atas dua Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika. Hal ini dilakukan karena mengatur tata cara pencapaian tingkat komponen dalam negeri pada penyelenggaraan telekomunikasi dan tidak terdapat perubahan substansi.

Dijelaskannya, adapun kedua RPM tersebut yang disimplifikasi dan dicabut yaitu Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 41/PER/M.KOMINFO/10/2009 tentang Tata Cara Penilaian Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri pada Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14/PER/M.KOMINFO/09/2010 tentang Tata Cara Penilaian Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Belanja Operasional (Operational Expenditure/Opex)pada Penyelenggaraan Telekomunikasi.

Diterangkan Ferdinandus, RPM tersebut mengatur antara lain kewajiban penyelenggara telekomunikasi untuk memenuhi TKDN belanja modal (capital expenditure/ capex) dan belanja operasional (operational expenditure/ opex). Kemudian, penilaian Sendiri  (Self Assessment) dan Verifikasi. “Penyelenggara telekomunikasi wajib menilai sendiri (self assessment) untuk pencapaian TKDN belanja modal (capex) dan pencapaian TKDN belanja Operasional (Opex) setiap tahunnya, dan dilaksanakan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan,” terangnya.

Adapun soal pelaporan, ujarnya, penyelenggara telekomunikasi wajib melaporkan pencapaian TKDN hasil penilaian sendiri (self assessment)  kepada Direktur Jenderal paling lama tiga bulan setelah akhir tahun berjalan. Pengawasan dan pengendalian Peraturan Menteri ini oleh Direktur Jenderal yang pelaksanaannya dapat membentuk Tim yang bertugas melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tata cara penilaian pencapaian TKDN pada penyelenggaraan telekomunikasi. Sementara untuk sanksi, setiap penyelenggara telekomunikasi yang tidak memenuhi pencapaian TKDN diberikan sanksi administrasi berupa denda dan/atau pencabutan izin penyelenggaraan telekomunikasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Kementerian Kominfo menerima masukan atau tanggapan dari masyarakat terhadap RPM dimaksud. Masukan/ tanggapan dapat disampaikan melalui email siti028@kominfo.go.id, siti008@kominfo.go.id, siti_haroyah@postel.go.id dari tanggal 30 Oktober s.d. 6 November 2018,” ajaknya.

 

 



AMD dan Oracle Berkolaborasi untuk Menghadirkan Penawaran Layanan Cloud

MAJALAH ICT – Jakarta. Pada gelaran Oracle Open World 2018, AMD(NASDAQ: AMD) mengumumkan ketersediaan dari instance (server) berbasis prosesor AMD EPYC pada Infrastruktur Cloud Oracle untuk pertama kalinya. Pada pengumuman ini, Oracle menjadi penyedia layanan cloud publik terbesar yang memiliki server Bare Metal (server yang didedikasikan khusus hanya untuk satu klien) berbasis prosesor AMD EPYC. Layanan seri “E” yang berbasis prosesor AMD EPYC akan dipimpin versi bare metal, tipe Standard “E2” akan segera tersedia sebagai tipe instance pertama pada seri tersebut. Pada harga USD $0.03/Core jam, instance AMD EPYC memiliki rata-rata core hingga 66 persen lebih sedikit daripada instance-instance umum yang ditawarkan oleh para kompetitornya dan menjadi instance paling hemat biaya yang tersedia pada layanan cloud publik manapun.

“Dengan diluncurkannya instance AMD, sekali lagi Oracle telah mendemonstrasikan apa yang telah menjadi fokus kami untuk memberikan nilai performa dan harga terbaik bagi para pelanggan kami,” kata Clay Magouyrk, senior vice president, software development, Oracle Cloud Infrastructure. “Pada lebih dari 296 GB/Sec, platform AMD EPYC, menawarkan memori bandwidth tertinggi dari instance cloud publik manapun. Dikombinasikan dengan peningkatan performa, keuntungan biaya tersebut membantu para pelanggan untuk dapat memaksimalkan anggaran IT mereka pada saat mereka beranjak ke layanan cloud.”

Sebagai tambahan pada penawaran layanan instance bare metal, peluncuran hari ini juga menghadirkan penawaran-penawaran VM Shapes yang memiliki satu, dua, empat, dan delapan core. Penawaran baru ini menggunakan kelebihan dari jumlah core, bandwidth memori, kemampuan I/O terbaik di industri ini, juga fitur-fitur keamanan mutakhir yang hadir dalam prosesor AMD EPYC. Walaupun penawaran ini ideal untuk kebutuhan umum beban kerja komputasi cloud, penawaran ini juga mendukung aplikasi-aplikasi Oracle.

“Kami merasa bangga dengan langkah Oracle untuk menambahkan prosesor AMD EPYC pada pilihan penawaran layanan cloud mereka. Prosesor EPYC memberikan core yang lebih banyak, bandwidth memori yang lebih tinggi, dan stabilitas yang menakjubkan. Yang kemudian menjadi peluncuran cloud dengan TCO (Total Cost of Ownership) terbaik. Sebuah penawaran sempurna untuk para pelanggan Oracle yang menjalankan aplikasi-aplikasi bisnis di cloud,” kata Forrest Norrod, senior vice president and general manager, Datacenter and Embedded Solutions Business Group, AMD. “Kerjasama kami dengan Oracle menunjukkan bagaimana desain unik prosesor-prosesor EPYC menawarkan sebuah keuntungan harga dan performa yang signifikan bagi pengguna cloud.”

Dengan 64 core per server, dan hingga 33 persen channel memori lebih banyak dibandingkan instance-instance x86 di kelasnya, instance E2 Standar ideal untuk beban kerja analisis data yang membutuhkan core dan bandwidth memori lebih banyak. Di dalam ekosistem Hadoop, AMD juga telah bekerja sama dengan banyak provider-provider unggulan termasuk Cloudera, Hortonworks, MapR, dan Transwarp. Dalam sebuah pengujian lengkap menggunakan aplikasi pengujian Terasort 10TB, instance AMD mendemonstrasikan penghematan biaya hingga 40 persen per Terasort dibandingkan dengan instances-instances x86 lainnya.

Di dalam space HPC, bandwidth memori yang lebih tinggi pada instance EPYC membuatnya menjadi lebih pas untuk pelanggan-pelanggan yang menggunakannya untuk kasus-kasus modeling cuaca, computational fluid dynamics, analisis dan simulasi tabrakan pada proses fabrikasi pesawat terbang dan kendaraan bermotor, dan eksplorasi minyak dan gas. Sebuah simulasi CFD (computational fluid dynamics) fluent 14M cell pada sebuah pesawat dapat dipecahkan dalam waktu 4 Nodes, instance yang berbasis prosesor EPYC mendemonstrasikan hingga 30 persen pengurangan pada total biaya, ditambah lagi dengan pengurangan waktu berjalan secara keseluruhan.

Instance-Instance ini sudah tersedia pada Infrastruktur Cloud Oracle wilayah East-Ashburn Amerika Serikat hari ini, tersedia di London pada akhir bulan Oktober, dan akan tersedia juga di wilayah-wilayah lainnya di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir tahun ini.

 



KPID Kalimantan Barat Gelar Anugerah KPID Kalbar 2018

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalbar menggelar malam “Anugerah KPID Kalbar 2018”. Sebanyak 15 kategori penghargaan diberikan KPID Kalbar untuk mengapresiasi para lembaga penyiaran yang telah memberikan informasi yang bermanfaat kepada pemirsa.

Malam penganugerahan yang diawali dengan tarian multi etnis ini dihadiri Gubernur Kalbar, Bupati Kayong Utara, pejabat Forkopimda Kalbar, pejabat Forkopimda Pontianak, komisioner KPI Pusat dan beberapa direksi KPID dari sejumlah provinsi. Acara yang dibuka Gubernur Kalbar ditandai dengan pemukulan rebana. Hadir pula para pimpinan lembaga penyiaran, para tokoh masyarakat, budaya dan agama serta sejumlah undangan lainnya.

Adapun mereka yang penerima penghargaan 15 kategori Anugerah KPID Kalbar adalah meliputi:

1. Kategori Radio dengan Iklan Layanan Masyarakat Terbaik diberikan kepada Radio Diah Rosanti dengan iklan Jangan Buang Sampah Di Paret.

2. Kategori Televisi dengan Iklan Layanan Masyarakat Terbaik diberikan kepada TVRI Kalbar dengan iklan Keberagaman Untuk NKRI.

3. Kategori Radio Peduli Perbatasan diberikan kepada Lembaga Penyiaran Publik RRI Entikong.

4. Kategori Televisi Peduli Perbatasan diberikan kepada Trans TV Pontianak

5. Kategori Radio Komunitas Terbaik diberikan kepada RPI Rasau Jaya 107,8 FM.

6. Kategori Televisi Komunitas Terbaik diberikan kepada SMK TV Pontianak.

7. Kategori Program Televisi Anak-anak Terbaik diberikan kepada Trans 7 Pontianak Samarinda dengan program Bocah Petualang Episode Pahlawan Di Batas Negeri.

8. Kategori Program Televisi Perempuan dan Disabilitas Terbaik diberikan kepada Kompas TV Pontianak dengan program The Story of Safira Atira & Lidya Alvani Taslim.

9. Kategori Program Televisi Talkshow Terbaik diberikan kepada Kompas TV Pontianak dengan program Inspirasi Dari Dusun Kuningan.

10. Kategori Program Televisi Features Wisata Budaya Terbaik diberikan kepada TVRI Kalbar dengan program Pesona Indonesia Kalimantan Barat.

11. Kategori Program Televisi Berita dan Jurnalistik Terbaik diberikan kepada TVRI Kalbar dengan program Kabar Khatulistiwa.

12. Kategori Presenter Berita dan Talkshow Terbaik diberikan kepada presenter Ruai TV, Eva Carolina.

13. Kategori Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Kayong Utara.

14. Kategori Program Televisi Sistem Penyiaran Berjaringan diberikan kepada ANTV Pontianak.

15. Kategori Pengabdian Seumur Hidup diberikan kepada Ridwan Said alias Iwan Ramawan dari Radio Diah Rosanti.

 



Kementerian Kominfo Temukan Tiga Hoax Terkait Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan adanya tiga hoaks alias kabar bohong terkait dengan musibah yang terjadi pada pesawat Lion JT 610. Disampaikan Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo informasi yang disampaikan dinilai hoax berdasar hasil identifikasi yang dilakukan pihaknya.

Dikatakan Ferdinandus, hoax pertama adalah tersebarnya foto badan pesawat terbelah yang di duga korban di pesawat Lion Air JT-610. Menurutnya, foto yang digunakan dalam postingan tersebut bukan merupakan kondisi pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada 29 Oktober 2018. “Faktanya foto tersebut adalah kondisi pesawat Lion Air JT-904 dalam penerbangan Banjarmasin-Bandung-Denpasar yang terbelah di laut Bali pada tanggal 13 April 2013,” katanya.

Kemudian, katanya, ada juga video dari saksi nelayan saat jatuhnya pesawat jatuh Lion Air JT-610. “Video tersebut sama sekali tidak terkait dengan peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta – Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober 2018. Faktanya, video tersebut peristiwa jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines Flight 961 di Samudera Hindia pada tanggal 23 November 1996,” jelasnya.

Ditambahkannya, ada juga berita satu bayi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang selamat. “Foto yang beredar di media sosial yang memperlihatkan seorang bayi dengan caption satu bayi korban pesawat Lion Air JT-610 ‘selamat terombang ambing di laut’ adalah hoaks. Faktanya, foto tersebut merupakan salah satu penumpang selamat dari kejadian tenggelamnya kapal KM Lestari Maju di Perairan Selayar pada 3 Juli 2018,” yakinnya.

 



Ternyata Banyak Pihak Ketiga yang Manfaatkan Aplikasi untuk Melacak Prilaku Pengguna Android

MAJALAH ICT – Jakarta. Hampir 1 juta aplikasi Google Play ditemukan memiliki kemampuan untuk melacak perilaku pengguna, dengan data yang berakhir di tangan raksasa teknologi seperti Alphabet dan Facebook, sebuah studi Universitas Oxford menemukan.

“Makalah ini menyajikan studi empiris tentang prevalensi pelacak pihak ketiga pada 959.000 aplikasi dari toko Google Play AS dan Inggris. Kami menemukan bahwa sebagian besar aplikasi berisi pelacakan pihak ketiga, “yang” memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pengguna dan melacak perilaku mereka di berbagai layanan digital, ”kata para peneliti.

Data tersebut dapat digunakan untuk membuat profil individu yang terperinci dan digunakan untuk iklan bertarget, pemberian skor kredit, dan pesan kampanye politik.

Ketika studi ini mengamati siapa yang memiliki perusahaan pelacak tempat data dikirim, 88 persen dimiliki oleh Alphabet, 43 persen oleh Facebook dan 34 persen oleh Twitter. Verizon, Microsoft, dan Amazon juga ada dalam daftar.

Financial Times (FT) melaporkan Google mengatakan bahwa data yang dikumpulkan digunakan untuk “fungsi biasa” seperti informasi ketika suatu aplikasi macet.

“Kami memiliki kebijakan dan panduan yang jelas tentang bagaimana pengembang dan aplikasi pihak ketiga dapat menangani data dan kami mengharuskan pengembang untuk transparan dan meminta izin pengguna. Jika sebuah aplikasi melanggar kebijakan kami, kami mengambil tindakan, ”kata raksasa pencarian.

Kepentingan terselubung
Para peneliti menjelaskan tindakan terhadap aplikasi tersebut mungkin telah ditahan kembali oleh kepentingan penyedia layanan sebagai “baik Google dan Apple secara historis memiliki saham dalam industri periklanan digital.”

Google memiliki beberapa perusahaan pelacakan termasuk DoubleClick sementara Apple digunakan untuk mengambil potongan pendapatan dari pelacak jaringan periklanan di aplikasi iPhone, meskipun program ini berakhir pada tahun 2016.

Ruben Binns, yang memimpin proyek penelitian universitas, mengatakan kepada FT bahwa model bisnis aplikasi menghasilkan uang dari iklan “telah benar-benar di luar kendali dan menciptakan semacam industri kacau yang tidak dipahami oleh orang-orang yang paling terpengaruh olehnya.”

 



Garuda Cyber Indonesia Bagikan 1000 Website Gratis untuk Kampus

MAJALAH ICT – Jakarta. Garuda Cyber Indonesia tengah menggalakkan gerakan 1000 Website Gratis for Campus, dimana seribu website akan dibagikan kepada seluruh kampus dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.

Tujuan diadakannya program website gratis ini adalah untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia dari segi pelayanan yang disediakan oleh kampus.

Program 1000 Website Gratis for Campus menyediakan berbagai macam layanan. Mulai dari pemberian domain ac.id dan hosting selama setahun, hingga pendaftaran Google for Education yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kegiatan akademik di kampus.

Selain itu, Garuda Cyber Indonesia juga menawarkan layanan tambahan berupa pembuatan Website Premium dan Sistem Informasi Kampus yang terintegrasi.

Nantinya, kampus dan perguruan tinggi bisa mendaftar secara online untuk mendapatkan website gratis tersebut kepada tim Garuda Cyber Indonesia. Program ini ditujukan khusus bagi kampus dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia tanpa terkecuali, baik yang belum memiliki website, maupun yang sudah memiliki website namun ingin memiliki website baru.

Garuda Cyber Indonesia berharap, website yang telah dibagikan tersebut nantinya akan membantu dan bermanfaat bagi pihak kampus serta mahasiswa dalam proses perkuliahan. Jika kampus memiliki website sendiri, maka informasi lengkap mengenai kampus pun dapat diakses dengan mudah oleh siapapun, termasuk para calon mahasiswa baru yang ingin mendaftar.

 



Pendapatan Telkom Kuartal III Tumbuh 8,8% Dibanding Kuartal II

MAJALAH ICT – Jakarta. Telkom menunjukkan kinerja yang sangat baik pada kuartal III dengan pendapatan tumbuh 8,8% QoQ dibanding kuartal II 2018. Pendapatan yang naik signifikan ini sebagai hasil dari upaya monetisasi layanan data dan pengendalian biaya yang berjalan dengan baik. Sebagai hasilnya, EBITDA dan Net Income tumbuh cukup tinggi masing-masing sebesar 35,5% dan 86,7% QoQ dibanding kuartal II tahun ini.

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen menyampaikan, kinerja kuartal III jauh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. “Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya Perseroan dalam memperkuat kinerja segmen bisnis mobile, disamping terus menumbuhkan segmen bisnis fixed line dan melakukan pengelolaan biaya secara efektif,” ujar Harry.

Di kuartal III 2018, segmen bisnis mobile Telkomsel berhasil meraih pendapatan Rp23,0 triliun atau tumbuh 10,1% QoQ dibandingkan kuartal II 2018. Salah satu pendorong utama pencapaian ini adalah strategi yang tepat di segmen Digital Business Telkomsel yang tumbuh cukup tinggi. Segmen bisnis digital, khususnya layanan Data, masih menjadi mesin pertumbuhan Telkomsel dan mengkontribusi 54,2% dari total pendapatan Telkomsel di kuartal III 2018.

Telkomsel juga berhasil melakukan pengendalian biaya dengan baik meskipun terus gencar menggelar BTS 4G di seluruh Indonesia. Biaya operasional Telkomsel mengalami sedikit penurunan sebesar 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya dan memberikan dampak terhadap kenaikan EBITDA sebesar 20,7% QoQ menjadi Rp12,4 triliun dan laba bersih sebesar 24,0% QoQ menjadi Rp6,6 triliun.

Untuk meningkatkan kualitas jaringan dan menciptakan excellent customer experience untuk mendukung penggunaan data traffic yang tinggi, selama tahun 2018 Telkomsel telah membangun 22.578 BTS yang semuanya merupakan BTS 4G. Dengan penambahan tersebut, secara total, hingga akhir September 2018 Telkomsel telah membangun 50.755 BTS 4G. Sehingga, total BTS on-air Telkomsel mencapai 183.283 unit, dengan 72,5% di antaranya merupakan BTS 3G/4G. Pengembangan jaringan ini mendukung layanan prima kepada para pelanggan Telkomsel. Pada kuartal III 2018, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 167,8 juta di seluruh Indonesia, yang 112,6 juta di antaranya merupakan pengguna layanan data.

Sementara itu Bisnis Digital Telkom semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan di sembilan bulan pertama tahun ini dengan capaian pertumbuhan sebesar 21,2% dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan mencatatkan kontribusi dominan sebesar 51,88% dari total pendapatan perseroan.

Kinerja segmen bisnis Fixed Line Telkom juga terus mengalami penguatan. Pada Sembilan bulan pertama di tahun 2018, pendapatan dari layanan IndiHome tercatat sebanyak Rp9,0 triliun atau meningkat 57,7% dari tahun lalu. Kontribusi ini diraih berkat peningkatan produktivitas tenaga sales dan teknisi, diversifikasi produk yang menarik dan konten-konten berkualitas, serta sistem IT yang semakin andal. ARPU IndiHome juga meningkat dari Rp251 ribu pada kuartal II 2018 menjadi Rp 258 ribu pada kuartal III 2018.

Selama sembilan bulan pertama 2018, pelanggan IndiHome bertambah 1,7 juta, sehingga total pelanggan hingga akhir September 2018 mencapai 4,7 juta atau meningkat 101,2% dibandingkan tahun lalu, di mana 52% di antaranya merupakan pelanggan layanan Triple Play.

Sementara itu, untuk segmen bisnis Enterprise, dalam sembilan bulan pertama ini terdapat peningkatan pendapatan sebesar 18,9% YoY. Pertumbuhan di segmen ini diproyeksikan terus menguat seiring dengan tren digitalisasi bisnis di berbagai perusahaan-perusahaan di Indonesia. Telkom berada di posisi yang strategis dalam mendukung tren digitalisasi tersebut, karena kami memiliki jaringan konektivitas, data centers, hingga menyediakan beragam platform dan solusi berbasis teknologi digital yang terintegrasi.

Di sisi lain, segmen bisnis Wholesale and International juga mengalami peningkatan 32,6% dari periode yang sama di tahun 2017. Segmen ini ditargetkan terus tumbuh hingga akhir tahun 2018, didukung oleh infrastuktur terutama backbone, baik domestik dan internasional.

Sehingga di tengah persaingan industri yang semakin ketat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan Rp99,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2018 atau tumbuh 2,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Sementara itu, EBITDA tercatat Rp 44,9 triliun dan laba tercatat sebesar Rp14,2 triliun.

Saat ini, Telkom tengah menyelesaikan pembangunan sistem kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) yang diperkirakan rampung pada akhir 2018. IGG menghubungkan sistem kabel laut South East Asia – Middle East – West Europe 5 (SEA-ME-WE-5) dengan South East Asia – United States (SEA-US). Pembangunan IGG merupakan milestone penting untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub.

Telkom juga baru saja meluncurkan Satelit Merah Putih pada 7 Agustus lalu. Satelit Merah Putih membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 Standard C-band dan 12 Extended C-band yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 Standard C-Band dengan jangkauan Asia Selatan. Selain untuk menyediakan akses information & communication technology (ICT) di wilayah-wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia, keberadaan Satelit Merah Putih juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap satelit asing.

Telkom juga telah menerbitkan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai Rp1,5 triliun, untuk memperbaiki profil hutang, dengan memperbesar porsi pinjaman dengan bunga tetap. Hal ini sebagai antisipasi atas potensi naiknya suku bunga dalam beberapa tahun ke depan. Telkom menawarkan MTN konvensional dan syariah ijarah, masing-masing dalam tiga seri. MTN tersebut berdurasi satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun dengan bunga tetap atau bagi hasil masing-masing sebesar 7,25%, 8,0%, dan 8,35%.

Sampai dengan akhir tahun 2018, Telkom mengalokasikan capital expenditure (capex) sekitar 25% dari total pendapatan Perseroan. Alokasi belanja modal terbanyak digunakan untuk mendukung bisnis broadband.

“Telkom terus fokus memperkuat infrastruktur untuk meningkatkan kualitas layanan yang mendukung excellent customer experience. Dengan jaringan infrastruktur yang kuat dan andal, diharapkan Perseroan dapat menciptakan sustainable competitive growth dalam jangka panjang,” demikian tutup Harry M. Zen.

 



Monday 29 October 2018

Pelaku Usaha Lokal Ternyata Tak Diajak Bahas Revisi PP PSTE Soal Perubahan Kewajiban Penempatan Data Center

MAJALAH ICT – Jakarta. Para pelaku usaha lokal yang selama ini bermain di data center dan bisnis turunannya seperti cloud computing, hosting, serta lainnya ternyata tak dilibatkan dalam pembahasan draft revisi Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 tentang Penyelengaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE).

Salah satu yang menjadi perhatian dari draft itu adalah rencana mengubah Pasal 17 yang menyatakan Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan Pusat Data dan Pusat Pemulihan Bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, pelindungan dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.

“Saya sudah konfirmasi ke seluruh anggota IDPRO, kami memang belum pernah dilibatkan dalam pembahasan Perubahan PP 82/2012,” tegas Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organizaton (IDPRO) Kalamullah Ramli ketika dihubungi (28/10).

Padahal, mengutip pasal 96 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 2011, masyarakat, baik orang perseorangan atau kelompok yang berkepentingan atas substansi seperti ormas, kelompok profesi, serta LSM diberi hak untuk memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam pembentukan peraturan

Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto mengungkapkan anggotanya juga tak dilibatkan dalam pembahasan revisi PP tersebut.

“Tak ada anggota kami yang dilibatkan. ACCI tahu ada rencana perubahan ini per bulan April 2018 dan mendapatkannya sudah berupa draft di akhir April 2018. *Kemudian kami* memberikan tanggapan *pada 7* Mei 2018 dan tidak ada respon/balasan balik atas *tanggapan kami* tersebut,” katanya.

Diakuinya, setelah itu memang diajak ke beberapa kegiatan sosialisasi tapi esensi permintaan dari ACCI tentang penempatan data klasifikasi tinggi wajib di wilayah Indonesia tapi bisa mempunyai duplikasi di luar wilayah Indonesia itu, tidak pernah tahu di akomodasi atau tidak, padahal hal ini sudah menjadi titik temu, bisa diterima dan telah diputuskan bersama dengan para cloud service provider anggota ACCI.

“Beberapa hari lalu kami minta draft versi terakhir juga belum dikasih lagi. Ini kami ingin tahu apakah ada perbedaan antara sebelum dan setelah tanggapan kami,” keluhnya.

Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Henri Kasyfi Soemartono menegaskan posisi dari organisasinya meminta adanya lokalisasi data secara menyeluruh di Indonesia ,” tegasnya.

“Jadi sebenarnya pertanyaannya, apakah PP82 ini perlu di revisi atau hanya kita perjelas saja perbedaan “Wajib Lokalisasi Data” dengan “Wajib menggunakan Data Center Lokal”. Karena yang sebenarnya kita targetkan adalah Lokalisasi Data,” tukasnya.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Big Data & AI (ABDI), Rudi Rusdiah menambahkan terkait Data Governance (Tata Kelola) ada dua hal penting yang harus diperhatikan adalah kedaulatan data (lokalisasi) terutama data masyarakat dan transaksi di NKRI dimana akuntabilitas terhadap data oleh penegak hukum dan pelaku usaha serta regulator akan lebih besar jika primary data berada di data centre Indonesia.

Hal lain juga terkait dengan perlindungan data masyarakat, konsumen dan institusi maka sebaiknya minimal data primary berada di data centre di RI. Jika sifatnya terkait infrastruktur kritis dan data strategis maka data sekunder (backupnya) pun harus ada di data centre di wilayah Indonesia.

Akibat sampingannya bisnis Pc Server, power energy UPS, Network Security dan bandwitdh, industri pendukungnya serta SDM akan bertambah besar meningkatkan PDB RI dan mengurangi defisit transaksi berjalan karena ada komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih besar. Nah, apabila tidak ada industri dan asosiasi industri dari Indonesia yang dilibatkan, lantas mengakomodasi siapa sehingga perubahan tersebut perlu dilakukan?

 



KPI Ingatkan Lembaga Penyiaran Terkait Peliputan Musibah Lion Air JT 610

MAJALAH ICT – Jakarta. Sehubungan dengan peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, dengan ini KPI menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018).

Terkait peristiwa itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengimbau lembaga penyiaran untuk berhati-hati menayangkan informasi mengenai kejadian tersebut khususnya yang bersumber dari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kami meminta lembaga penyiaran tidak ikut-ikutan menyebarkan informasi HOAKS ataupun informasi yang bukan berasal dari sumber berwenang terkait dengan musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang. Ini untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. Karena itu, kami mendorong sumber yang diperoleh terkait kejadian ini harus berasal dari instansi berwenangan dan sehingga dapat dipertanggunjawabkan kebenarannya,” kata Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis.

KPI juga mengimbau lembaga penyiaran untuk tidak menyebarkan foto-foto korban maupun potongan gambar korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang berasal dari media sosial maupun dari sumber lainnya melalui media penyiaran.

“Kami mengingatkan kembali bahwa pedoman peliputan soal bencana dan kejadian luar biasa seperti kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air, harus mengedepankan etika jurnalistik serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012,” jelas Yuliandre.

Iisi kewajiban dan batasan dalam menayangkan peliputan bencana atau musibah pada program siaran jurnalistik antara lain adalah wajib mempertimbangkan proses pemulihan korban, keluarga, dan/atau masyarakat. Kemudian dilarang untuk menambah penderitaan atau trauma korban, keluarga, dan masyarakat, dengan cara memaksa, menekan, dan/atau mengintimidasi untuk diwawancarai dan/atau diambil gambarnya, menampilkan gambar dan/atau suara saat-saat menjelang kematian, mewawancarai anak di bawah umur sebagai narasumber, menampilkan gambar korban atau mayat secara detail dengan close up dan atau menampilkan gambar luka berat, darah, dan/atau potongan organ tubuh.

Selain itu juga lembaga penyiaran wajib menampilkan narasumber kompeten dan terpercaya dalam menjelaskan peristiwa bencana secara ilmiah.

 



Masyarakat Diingatkan akan Dampak Negatif Tontonan Tak Berkualitas

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menyelenggarakan literasi media bertema “Memilih Siaran yang Berkualitas” di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan serta diisi oleh beberapa tokoh seperti anggota Komisi I DPR RI Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (sumut) MM, H. Moh. Nezar Djoeli, serta Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU), Mazdalifah.

Di awal kegiatan, Kepala Sekretariat KPI Pusat, Maruli Matondang, menyampaikan turunnya kualitas tayangan televisi dapat dilihat pada hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran TV Tahun 2018 Periode II yang dilakukan KPI. “ Masih banyak tayangan yang belum mencapai nilai 3, nilai standar yang ditentukan KPI untuk tayangan berkualitas. Salah satu tayangan yang belum berkualitas itu adalah program Infotainment,” ujarnya saat membuka forum tersebut.

Maruli juga menyampaikan jika survei Nielsen masih jadi acuan pengiklan untuk memasang iklan di lembaga penyiaran. Hal ini dinilai menjadi salah satu faktor menurunnya kualitas siaran televisi saat ini.

Sementar, Nurdin Tampubolon menjelaskan mengenai pentingnya siaran digital bagi Indonesia. Menurutnya, siaran digital akan menghemat penggunaan frekuensi mengingat jumlahnya yang terbatas. “Penerapan siaran digital akan menghemat penggunaan frekuensi, sebagai perumpamaan satu kanal dapat digunakan untuk 12 jaringan atau saluran,” imbuh Nurdin.

Komisi I DPR RI, kata Nurdin, mendukung sepenuhnya agar siaran digital dapat segera berjalan sebelum 2020. Pasalnya, jika kita tidak segera menetapkan siaran digital, maka akan terjadi crowded pada frekuensi di Indonesia.

Selain itu, International Telecommunication Union (ITU) telah mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menerapkan siaran digital. “ Jika hal tersebut tidak segera diterapkan sebelum 2020, dikhawatirkan akan ada sanksi yang diberikan oleh ITU untuk Indonesia,” pungkas  Nurdin.

Anggota Komisi A DPRD Sumut, Moh. Nezar Djoeli, menyesalkan masih minimnya siaran yang berkualitas. Hal ini bukan hanya menjadi tanggunjawab KPI Pusat dan KPID saja, tetapi juga masyarakat.

Menurutnya, peran aktif masyarakat sangat diperlukan, salah satunya dengan lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi tayangan. “Tidak semua tayangan di televisi baik, oleh karena itu masyarakat harus selektif dalam mengkonsumsi tayangan, salah satunya langkah agar dapat memilah tayangan yang baik adalah melalui literasi media seperti yang dilakukan saat” tutur Nezar

Mazdalifah selaku perwakilan akademisi yang juga Dosen Ilmu Komunikasi USU menyampaikan pentingnya literasi media bagi masyarakat, anak-anak dan remaja. Dua kelompok umur terakhir, katanya, merupakan kalangan yang paling rentan terhadap efek negatif tayangan televisi.

Menurutnya, dampak negatif tidak akan langsung dirasakan langsung namun secara bertahap, “Tayangan negatif akan mempengaruhi pola pikir dan juga tingkah laku mereka. Disinilah peran penting orangtua untuk membantu anaknya dalam memilah tayangan yang menghibur sekaligus mendidik,” ujar Mazdalifah sekaligus menutup kegiatan literasi media.



Masyarakat Diminta Tidak Sebar Hoax berkaitan dengan Kecelakaan Pesawat

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10). Selain itu, sehubungan dengan beredarnya sejumlah informasi hoaks terkait peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tersebut Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengimbau warga net Indonesia untuk tidak menyebarkan informasi HOAKS ataupun informasi yang bukan berasal dari sumber berwenang terkait dengan musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang. 

“Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengimbau warga net Indonesia untuk tidak menyebarkan informasi HOAKS ataupun informasi yang bukan berasal dari sumber berwenang terkait dengan musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang,” kata Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo.

Ferdinandus juga menyampaikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika RI juga berharap warga net untuk tidak menyebarkan foto-foto korban dari musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 melalui media apapun termasuk media sosial.

“Kami ingatkan kembali bahwa setiap aktivitas kita di ruang siber (cyber space), termasuk aktivitas mendistribusikan, mentransmisikan dan membuat dapat diaksesnya Informasi hoaks diatur dengan UU RI No 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),” ujarnya dalam keterangan tertulis Kementerian Kominfo.

 



Canon Photomarathon Indonesia 2018 Jadi Ajang Kumpul Fotografer, Asah Kreativitas dan Berburu Hadiah

MAJALAH ICT – Jakarta. Jogja Istimewa! Keistimewaan ini juga tampak dari animo dan antusiasme para pencinta fotografi dalam memeriahkan ajang tahunan Canon PhotoMarathon Indonesia yang telah dihelat di Yogyakarta sejak tahun 2011.

Setelah Jakarta, Canon PhotoMarathon Indonesia 2018 hadir di kota pelajar Yogyakarta, tepatnya di Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma. Ribuan peserta datang dan berkumpul untuk memperebutkan total hadiah senilai ratusan juta rupiah, trip foto klinik ke destinasi wisata eksotis di Indonesia, serta hadiah utama Trip PhotoMarathon Asia Championship ke Jepang.

Tidak hanya dari Yogyakarta, para peserta datang dari berbagai penjuru daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sumatera. Wanita dan pria, tua dan muda, semua ikut memeriahkan kompetisi fotografi paling akbar se-Asia ini. Peserta dipersilakan menggunakan berbagai merek kamera digital yang mereka miliki, baik DSLR, mirorrless ataupun kamera saku.

Selain Kategori Umum, para pelajar diberi kesempatan khusus untuk berkompetisi dengan rekan sebayanya di Kategori Pelajar. Para peserta di kategori ini adalah pelajar SD/sederajat hingga tingkat SMA/sederajat. Selain menguji kemampuan fotografinya, mereka mendapatkan pengalaman baru sembari memperebutkan hadiah menarik di antara rekan sebayanya.

“Yogyakarta begitu istimewa karena memiliki daya tarik yang membuat banyak orang datang ke kota ini. Begitu juga dengan sambutan dan animo peserta yang luar biasa pada setiap penyelenggaraan Canon PhotoMarathon Indonesia di kota ini. Selain untuk mengasah kreativitas fotografi dan berburu hadiah, ajang ini menjadi sarana berkumpul para pecinta foto dari berbagai latar belakang dan daerah. Acara ini merupakan wujud komitmen Canon dalam mendukung kreativitas dan kemajuan fotografi di tanah air,” ujar Merry Harun – Canon Division Director pt. Datascrip.

Setelah tata tertib dan peraturan dibacakan, panitia langsung mengumumkan tema 1, yaitu “Presisi”. Seusai sesi tema 1, panitia mengumumkan tema 2, yaitu “Bersatu”, dilanjutkan dengan sesi terakhir yang mengusung tema “Tak Lekang oleh Waktu”. Dengan waktu yang terbatas, para peserta ditantang kreativitasnya untuk mengekspresikan masing-masing tema lewat bidikan foto terbaiknya.

Foto-foto terbaik karya para peserta langsung dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari para fotografer ternama dari beragam latar belakang fotografi, yaitu: Dudi Sugandi, Fachry Latief, Rarindra Prakarsa, Sambodo, Sandriani Permani, dan Sutomo.

Di sela menanti pengumuman juri, para peserta disuguhi wawasan dan pengalaman fotografi dari para fotografer terkenal di sesi ProTalk bersama WS. Pramono, Mancil Harsoyo dan Monica Anantyowati. Peserta juga disuguhi berbagai permainan dan kuis berhadiah menarik sepanjang acara. Tak ketinggalan, penampilan aktris layar kaca dan layar lebar sekaligus penyanyi rap Adila Fitri yang menghibur dengan lagu-lagunya yang memberikan semangat para peserta yang sedang menunggu hasil keputusan dewan juri.

Rangkaian acara diakhiri dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah. Juara Umum Canon PhotoMarathon Indonesia 2018 – Yogyakarta diraih oleh Muhana Syafiqudarry. Ia berhak membawa pulang Kamera DSLR Canon EOS 750D dan lensa Canon EF-S 18-55mm, serta mengikuti Trip PhotoMarathon Asia Championship ke Jepang bersama dengan juara umum dari Canon PhotoMarathon Indonesia – Tangerang, yang akan mewakili Indonesia untuk berkompetisi dengan juara utama dari negara-negara penyelenggara Canon PhotoMarathon Asia 2018 lainnya.

 



Memanjakan Pengguna Setia, Infinix Berikan Layanan Perbaikan Ponsel ‘Pick Me Up Service’

MAJALAH ICT – Jakarta. Setelah sukses meluncurkan lebih dari lima produk andalan untuk pasar Indonesia di tahun 2018, Infinix Mobility tidak berhenti untuk terus berinovasi. Demi memanjakan para pengguna setianya, layanan purnajual Infinix kini menghadirkan fasilitas Face to Face di 3 kota yaitu Jakarta, Bandung & Surabaya. Hal ini dapat mempercepat proses perbaikan bahkan bisa di tunggu. Selain itu, Infinix juga menyediakan layanan perbaikan unit smartphone yang dinamakan Pick Me Up Service.

Berbeda dengan layanan servis smartphone lainnya, Pick Me Up Service merupakan layanan perbaikan yang dapat para pengguna smartphone Infinix yang kesulitan mendatangi service center karena masalah jarak.

Melalui Pick Me UpService, Infinix menyediakan jasa penjemputan unit smartphone yang bermasalah secara GRATIS, sehingga para pengguna tidak perlu jauh-jauh mendatangi service center. Cukup dengan mengirimkan email berisi data-data termasuk permasalahan pada produk ke alamat e-mail resmi Infinix Indonesia (service.id@infinixmobility.com), maka produk yang bermasalah siap diperbaiki oleh tenaga ahli hanya dalam kurun waktu 72 jam.

“Produk yang sudah menggunakan Pick Me Up Service tentu langsung kita proses di Infinix House Jakarta oleh tenaga ahli sesuai keluhan yang disampaikan pengguna melalui emailnya.” tutur After Sales Manager Infinix Indonesia, Ahmad Faisal.

“Kami pun mendapat respon baik dari para pengguna yang merasa Pick Me Up Service ini adalah pilihan yang tepat. Sehingga pengguna merasa lebih dekat & puas dengan pelayanan spesial yang Infinix berikan.”

Pick Me Up Service dari Infinix sebenarnya telah diluncurkan sejak Oktober tahun 2016 lalu. Sebelumnya, Infinix Pick Me Up Service memiliki syarat jarak minimal 120 KM dari rumah pengguna ke tempat service center Infinix. Kini, Layanan jasa ini dapat digunakan oleh pengguna produk Infinix yang memiliki jarak tempuh minimal 60 KM menuju ke service center dari tempat tinggal pengguna.

“Pick Me Up ini merupakan bagian dari komitmen Infinix kepada konsumen. Dan kami berharap layanan ini konsumen mendapat kemudahan untuk menghubungi tenaga ahli kami langsung untuk memperbaiki smartphone mereka secara resmi.” Jelas Marcia Sun, SEA Regional Head, Infinix Mobility.

Selain pelayanan terbaik untuk konsumen, Infinix juga mempersiapkan kejutan menarik untuk menyambut dan merayakan Harbolnas 11.11 & 12.12 nanti. Salah satunya, Infinix akan mengadakan kuis berhadiah 1 unit smartphone dan ratusan ribu voucher pulsa bersama Lazada Indonesia.

 



Ini Para Jawara Telkomsel The NextDev 2018

MAJALAH ICT – Jakarta. Telkomsel The NextDev 2018, kompetisi yang mendorong anak muda Indonesia untuk berkarya lewat teknologi, telah sampai pada puncaknya. Setelah melewati berbagai tahapan seleksi sejak bulan april 2018, Fishgo, Garda Pangan dan Hello Beauty akhirnya terpilih menjadi tiga pemenang yang diumumkan di ajang festival kreatif terbesar Indonesia, IdeaFest. Ketiga aplikasi terbaik ini dinilai memiliki kemampuan untuk memberikan dampak social terbesar (social impact) yang mampu mensolusi bagi masalah-masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan, “Selamat kepada tiga aplikasi terbaik The NextDev 2018. Semoga aplikasi-aplikasi ini dapat memberikan dampak langsung yang positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.”

Ririek menambahkan bahwa setiap tahunnya kompetisi The NextDev terus menelurkan aplikasi digital yang inovatif. Hal ini menunjukkan tingginya kreativitas anak muda Indonesia untuk mencari solusi menggunakan teknologi bagi permasalahan yang ada di lingkungannya. Ini sesuai dengan upaya Telkomsel dalam membangun ekosistem digital di Indonesia, dimana salah satu komponen utamanya adalah kehadiran berbagai aplikasi yang berkualitas ciptaan anak negeri.

Fishgo, Garda Pangan dan Hello Beauty, berhasil menjadi pemenang The NextDev 2018 setelah melewati fase akhir penjurian berdasarkan penilaian panel juri yang terdiri dari praktisi startup dan pakar teknologi, yaitu Alamanda Shantika, Yoris Sebastian, Denny Abidin, Dennis Adishwara, Alfatih Timur dan David Soukhasing.

Tiga aplikasi terbaik The NextDev 2018 mendapatkan hadiah utama berupa Seed Fund, Mentoring, Knowledge, Marketing, Media Publication serta kesempatan mengikuti management trip mewakili Indonesia dalam Future Makers in Asia Pasific Investment Summit.

The NextDev Academy

Pada kesempatan yang sama, Telkomsel juga mengumumkan tiga pemenang NextDev Academy yakni Squline, Lindungi Hutan dan Botika. NextDev Academy, adalah ajang lanjutan untuk mengasah dan mempertajam kualitas aplikasi yang diciptakan startup yang menjadi finalis The NextDev 2017. Dengan berpartisipasi dalam akademi yang berlangsung pada bulan april hingga september 2018 ini, para finalis The NextDev memperoleh insight yang tepat dan bermanfaat sehingga mampu mengembangkan aplikasinya secara lebih efektif, sekaligus turut berperan serta dalam menjaga keberlangsungan komunitas pengembang aplikasi dan ekosistem digital berbasis aplikasi.

Dalam The NextDev Academy, para peserta memperoleh pengetahuan dan informasi yang komprehensif mengenai tech startup untuk meningkatkan kualitas aplikasi yang mereka ciptakan dan membangun bisnis dalam waktu dekat. Di samping itu, para peserta juga mempelajari berbagai keterampilan secara lebih mendalam untuk menghasilkan strategi perencanaan produk yang matang dan siap untuk dipasarkan.

20 tim peserta The NextDev Academy melalui tahapan Assessment, Engagement, Enhancement, Establishment, hingga Inauguration. Setelah melewati berbagai tahapan tersebut, para pemenang NextDev Academy atau yang disebut Evangelist memperoleh reward berupa managemnet trip dan seed money.

Para peserta The NextDev Academy dibimbing oleh beberapa mentor yang memiliki expertise di bidang desain, tren pasar, pitching, dan pendanaan. Para expert ini berasal dari beragam kategori industri.

“Kami melihat teknologi bisa menjadi percepatan dalam penyelesaian suatu masalah. Melalui The NextDev, kami harap program ini bisa memberikan inspirasi bagi lebih banyak lagi anak muda Indonesia untuk berkarya melalui teknologi, mewujudkan ide dan impian mereka melalui kreasi aplikasi digital yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat luas”, tutup Ririek.