Friday 31 January 2020

Siaran Lokal Jawa Pos TV dapat Apresiasi

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memberi pujian kepada Jawa Pos TV (JTV) atas komitmen dan konsistensinya menayangkan dan mempertahankan konten lokal dalam siaran. Selain itu, JTV hampir tidak pernah mendapatkan sanksi dari KPI karena minim potensi pelanggaran dalam siarannya.

Pernyataan itu disampaikan KPI Pusat saat melakukan kunjungan ke Kantor Jawa Pos TV di Gedung Graha Pena, Kebanyoran Lama, Jakarta.

Di awal pertemuan itu, Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, mengatakan konten lokal yang disajikan JTV patut diberi apresiasi dan menjadi contoh bagi lembaga penyiaran berjaringan lainnya. Menurutnya, pola siaran lokal Jawa Pos TV yang melawati angka 10% harus terus dipertahankan. “Terus pertahankan dan jangan lupa untuk tetap ingat dan patuh pada P3SPS,” katanya.

Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, menyatakan apa yang dilakukan JTV secara tidak langsung ikut mengangkat nilai-nlai lokal. Ciri khas penyajian yang disampaikan TV ini menjadi pembeda dengan stasiun televisi lain.

“Dialog lokal dalam format beritanya ini sangat menarik dan khas sekali. Lalu mendubbing konten lain atau luar dengan bahas lokal menjadikannya sangat menarik dan ini harus diapresiasi,” tambahnya.

Mulyo menegaskan, metode siaran lokal yang disampaikan JTV ini dapat menjadi rujukan bagi televisi. Menurutnya, penyajian siaran lokal secara menarik dan unik tidak akan kalah saing dengan program di luar itu. “Banyak orang beranggapan konten lokal itu tidak menguntungkan. Tapi hal ini terbalik ketika JTV yang menyajikan. Apa yang dilakukan JTV bisa jadi role model,” tambahnya.

Sementara, Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano, memuji upaya JTV membangun jaringan televisi lokal di seluruh Indonesia. Sistem jaringan yang dibuat JTV juga berjalan baik. “Kami apresiasi hal ini dan terus dipertahankan,” sahutnya.

Dalam kesempatan itu, Hardly menyampaikan rencana KPI yang membuat “Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa” melalui program literasi media di sejumlah daerah di tanah air. Gerakan ini, lanjutnya, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memilah, memilih dan menoton siaran yang baik saja.

“Kami berharap Jawa Pos TV jadi refrensi masyarakat dalam menonton tayangan yang berkualitas. Literasi media ini untuk mendorong pola menonton masyarakat agar mengonsumsi tayangan yang berkualitas,” tambah Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah.

Dia juga berharap gerakan literasi ini dapat dibantu semua pihak termasuk media. “Kami akan melakukan literasi di beberapa kota dan kami minta dukungannya,” pinta Nuning.

Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza, mengingatkan kesiapan JTV menghadapi penerapan digitalisasi penyiaran. Dia mengatakan, sistem ini akan banyak menguntungkan televisi seperti JTV dikarenakan jangkauan siaran lebih luas.

Di tempat yang sama, Komisioner KPI Pusat, Irsal Ambia, meminta JTV untuk mengembangkan siaran lokalnya ke wilayah lain di luar Pulau Jawa. Dia juga meminta JTV memberi masukan terkait rencana revisi P3SPS KPI tahun 2012.

Pemimpin Redaksi Jawa Pos TV, Nurochim, mengungkapkan pihaknya selalu membuka diri terkait penerapan aturan penyiaran. Arahan dari KPI menjadi penting agar konten yang disajikan ke masyarakat sesuai dengan aturan.

Dia juga menceritakan, bahwa ada 3 program siaran JTV yang mendapat rating tinggi. Bahkan, dari hari ke hari, penerimaan masyarakat terhadap siaran lokal semakin tinggi. “Isu lokal juga memiliki nilai jual dan itu juga dilirik,” papar Nurochim.

 

Loading...



Huawei Ajak Berbagi Kasih Sayang dengan February in Harmony

MAJALAH ICT – Jakarta. Bulan Februari identik dengan bulan kasih sayang. Apakah Anda sedang mencari hadiah untuk orang terdekat yang lebih spesial dari biasanya? Huawei hadir dengan “February in Harmony” yang memberikan beragam penawaran bagi Anda yang ingin memberikan kado spesial di bulan Februari ini.

“Ada berbagai cara kita mengungkapkan kasih sayang pada orang-orang terdekat. Memahami hal tersebut, Huawei berharap dengan hadirnya program promosi ini, konsumen dapat memperoleh beragam pilihan berkualitas untuk orang terkasihnya,” ungkap Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group (CBG) Indonesia.

Kegiatan promosi “February in Harmony” ini melibatkan berbagai produk Huawei yang menjadi favorit dari konsumen seperti Mate 30 Pro, P30 Pro, P30 Lite, Nova 5T, Watch GT 2 46mm, Watch GT 2 42mm, Freebuds 3, dan MediaPad T5. Beberapa produk yang menjadi highlight adalah Freebuds 3 dan Nova 5T. Produk-produk tersebut akan tersedia dengan harga khusus dan freegift.

Sebagai earphone true wireless tipe Open-fit ini, Freebuds 3 memiliki fitur yang paling menonjol yaitu  kemampuan untuk mendukung pengurangan kebisingan atau meredam suara dari luar ketika sedang menelpon maupun secara real-time. Earphone premium ini juga mampu mengurangi kebisingan dari angin sampai 94% ketika sedang mendengarkan musik, bahkan ketika Anda bergerak di kecepatan 22 km/jam.

Sedangkan Nova 5T sangat cocok untuk menjadi hadiah karena tampilannya yang menarik serta kualitasnya yang setara flagship. Nova 5T memiliki beberapa keunggulan utama, yaitu desain premium, layar berpanel IPS, kamera berkualitas tinggi,performa berkelas flagship walaupun smartphone ini berkelas menengah, serta kemampuan super charging.

Program promosi “Februari in Harmony” akan diselenggarakan sepanjang bulan February dan dapat diperoleh di Huawei Experience Store (HES) Mall Taman Anggrek, HES Pondok Indah Mall 2, HES Emporium Pluit Mall, HES Galaxy Mall 3, HES Tunjungan Plaza, dan HES Pakuwon, serta HES Mall Deli Park,  Erafone, dan toko Huawei terpilih.

Untuk Huwei Mate 30 Pro, terdapat cashback Rp 500.000 sehingga harga menjadi Rp 11.999.000 dan mendapat gratis Freebuds Lite. Huawei P30 Pro dibanderol menjadi Rp. 10.499.000 dengan gratis hadiah Huawei Wireless Charger (15 W) setiap pembelian. Lalu Huawei P30 Lite menjadi Rp 3.199.000 dan mendapatkan Huawei Power Bank (6700 mAH). Kemudian Nova 5 T dibanderol Rp 4.999.000. Seri Huawei Watch GT 2 46 mm (Sport Edition) menjadi Rp 2.799.000 dan GT 2 42mm (Sport Edition) menjadi Rp 2.599.000, keduanya mendapat gratis strap. Huawei Freebuds 3 menjadi Rp 2.299.000 dengan gratis case dan Huawei MediaPad T5 dengan harga Rp 2.599.000, tambahan cashback Rp 150.000 bila membeli Flip Cover.

Promotion

February in Harmony (1 Februari – 29 Februari)

Huawei Mate 30 Pro

Cashback Rp 500.000 (Rp 12.499.000 now Rp 11.999.000)
Freegift : Freebuds Lite

Huawei P30 Pro

Price Rp 10.499.000
Freegift : Huawei Wireless Charger (15W)

Huawei P30 Lite

Price Rp 3.199.000
Freegift : Huawei Power Bank (6700 mAh)

Huawei nova 5T

Special price now Rp 4.999.000 from Rp 6.899.000

Huawei Watch GT 2 46mm

Price Rp 2.799.000 (SPORT EDITION)
Free Watch GT 2 Strap

Huawei Watch GT 2 42mm

Price Rp 2.599.000 (SPORT EDITION)
Free Watch GT 2 Strap

Huawei FreeBuds 3

Price Rp 2.299.000
Freegift FreeBuds 3 Case

Huawei MediaPad T5

Price Rp 2.599.000
Cashback Rp 150.000 if buy Flip Cover

 

Loading...



Galaxy Note10 Lite, Ponsel Produktivitas Kelas Flagship bagi Kalangan Lebih Luas

MAJALAH ICT – Jakarta. Samsung Electronics Indonesia memastikan ketersediaan ponsel pendukung produktivitas kategori flagship untuk lebih banyak pengguna, dengan menghadirkan Galaxy Note10 Lite yang membawa fitur-fitur premium nan khas dari gawai seri Note. Teknologi kamera terkini, S Pen berfitur paling mutakhir, layar immersive dan baterai lebih bertenaga, menjadi beberapa keunggulan kunci. Galaxy Note10 Lite akan resmi tersedia di Indonesia mulai 5 Februari 2020 eksklusif di seluruh jaringan Erajaya Group (Erafone, Samsung Store by NASA, Urban Republic, eraspace.com), dengan tawaran harga yang bisa mengakomodir lebih banyak kalangan, termasuk para muda produktif agar semakin aktif berkarya dan berkreasi.

BPS memproyeksikan, jumlah penduduk Indonesia usia produktif mencapai 175 juta jiwa pada 2019 – dengan 24,96 persen di antaranya (sekitar 43,7 juta jiwa) tergolong generasi Z (usia 15-24 tahun).  Sementara Studi Alvara Research Center: “Indonesia Gen Z and Millenial Report 2020” menyebut generasi Z sebagai mobile generation yang tak bisa lepas dari internet dan ponsel.  Riset lain, dari Plantronics, Inc. dan Future Workplace, turut menjelaskan karakter unik kalangan ini, bahwa 52 persen generasi Z mengaku lebih produktif sewaktu berada di tengah keramaian.  Bisa diartikan, dengan kelekatan mereka terhadap gawai dan internet, di mana pun berada, generasi Z bisa tetap produktif asalkan dibekali perangkat yang memadai.

“Ponsel kategori flagship dari Samsung telah menjadi aspirasi konsumen Indonesia yang mendamba kemutakhiran kualitas guna menjalani aktivitas harian yang tinggi mobilitas dan dinamika. Terlebih kalangan muda produktif yang sedang menapaki tahapan hidup baru: berkarier maupun berwirausaha, dengan kebutuhan produktivitas yang menantang. Lahirnya Galaxy Note10 Lite semakin merepresentasikan upaya Samsung untuk terus menghadirkan inovasi terdepan sekaligus menghadirkan pengalaman flagship kepada pengguna yang lebih luas,” papar JaeHoon Kwon, President Samsung Electronics Indonesia.

Galaxy Note10 Lite hadir memperkuat rangkaian seri ponsel Galaxy Note10 dengan sejumlah keandalan utama:

Layar Infinity-O yang Lebih Besar
Generasi Z memperlihatkan keunikan lain saat berada di tempat kerja. Temuan Plantronics, Inc. dan Future Workplace memperlihatkan bahwa 20 persen golongan ini menghabiskan setengah hari mereka untuk menelepon, termasuk melakukan multi-party video call. Galaxy Note10 Lite dengan bentang layar 6,7 inci memberikan keleluasaan pandang saat berkomunikasi video dengan beberapa orang secara bersamaan.

Generasi ini juga tak bisa lepas dari mobile video. Malam hari mengambil porsi 60 persen dari keseluruhan durasi tonton per hari para gen Z melalui ponsel. Meski demikian, mereka menonton lebih banyak video di pagi hari, saat dalam perjalanan dan jeda bekerja. Empat dari lima generasi Z menggambarkan menonton video pendek sebagai kebutuhan untuk mengisi waktu senggang.  Galaxy Note10 Lite dengan layar Infinity-O berbentang layar 6,7 inci menawarkan pengalaman menikmati konten tanpa gangguan dan batas. Resolusi FHD+ (1080×2400) berteknologi SUPER AMOLED memberi jaminan tampilan warna yang memikat mata.

Kendali Kreativitas dengan S Pen
Sebuah studi menemukan bahwa 80 persen generasi Z memandang kreativitas sebagai unsur dalam diri mereka yang sangat penting. Ini tampak dari sekitar 25 persen gen Z yang mengunggah video karya asli mereka setiap minggunya, sementara 65 persen berkreasi membuat konten dan membagikannya melalui media sosial.  Teknologi S Pen paling mutakhir yang ditawarkan Galaxy Note10 Lite memungkinkan generasi Z untuk mewujudkan ide kreatif mereka di mana saja dengan lebih praktis. Fitur Air Command yang muncul di layar saat S Pen dicabut dari badan ponsel memberi pintasan pilihan perintah yang dibutuhkan seperti membuat catatan, screenshot, hingga lainnya. Teknologi terkini memungkinkan tulisan tangan langsung diubah menjadi teks yang bisa disunting maupun dibagikan.

S Pen dengan dukungan Bluetooth Low-Energy (BLE) dapat digunakan untuk mengontrol layar presentasi, memberi perintah sewaktu menonton video, atau mengambil gambar dari jarak tidak lebih dari 10 meter. Fitur Air Gestures terkini (yang diperkenalkan pada seri Galaxy Note10) menghadirkan sensor gerakan tangan yang kemudian diterjemahkan sebagai perintah; seperti mengayun ke atas, bawah, kiri dan kanan, lingkaran sesuai arah jarum jam atau sebaliknya.

Desain Terkini dengan Tiga Kamera Serbaguna
Kamera ponsel tentunya tak bisa dipisahkan dari kebutuhan kalangan produktif, lebih-lebih para gen Z yang kreatif tadi. Karenanya, Galaxy Note10 Lite dipersenjatai trio kamera belakang dengan resolusi 12MP – opsi lengkap untuk segala kebutuhan pengambilan gambar berupa foto maupun video. Kamera utama dengan f/1.7 tetap andal untuk dipergunakan di kondisi pencahayaan rendah, sedangkan lensa tele dengan pembesaran hingga dua kali memberikan rincian gambar yang memuaskan. Lensa ultralebar membebaskan para gen Z untuk menangkap lebih banyak objek foto tanpa harus beranjak mundur.

Fitur Dual OIS membantu gambar yang diambil tetap stabil, begitu pula dengan pengambilan video – meski hanya dipegang tangan. Tak ketinggalan kamera depan dengan resolusi 32MP memanjakan pengguna dengan selfie kaya detail; cocok pula mengakomodir keperluan para gen Z untuk berekspresi secara kreatif, ataupun mereka yang produktif membuat konten video diri. Desain punggung serta penempatan tiga kamera yang kontras membuat Galaxy Note10 Lite tetap relevan dengan arah desain Samsung pada 2020

Produktivitas Komplet
Baterai 4.500 mAh tertanam di badan Galaxy Note10 Lite untuk durasi penggunaan yang lebih lama. Dilengkapi fitur pengisian cepat, ponsel terbaru Samsung ini semakin tepat mendukung produktivitas penggunanya yang ingin tetap berkarya tanpa kendala daya. Tak hanya itu, ekosistem aplikasi dan layanan Samsung, seperti Bixby dan Knox, turut memperkuat performa Galaxy Note10 Lite dalam memberikan kemudahan akses, serta pengelolaan dan perlindungan data. Otentikasi sidik jari menggunakan layar memberikan satu lapis pengamanan tambahan.

Penjualan Perdana Galaxy Note10 Lite
Galaxy Note10 Lite akan dijual seharga Rp8.199.000,00 dan akan tersedia mulai 5 Februari 2020 eksklusif di seluruh jaringan Erajaya Group (Erafone, Samsung Store by NASA, Urban Republic, eraspace.com) dengan pilihan warna: Aura Glow dan Aura Black, RAM berkapasitas 8GB, serta memori 128GB.

Spesifikasi Galaxy Note10 Lite

Layar

6,7 inci Full HD+
Super AMOLED Infinity-O Display
2400×1080 (394ppi)
* Layar Super AMOLED Plus menciptakan desain ergonomis berpanel layar tipis dan ringan dengan mengadopsi teknologi OLED yang fleksibel.

* Layar diukur secara diagonal seperti persegi panjang tanpa memperhitungkan sudut layar yang membulat; area yang terlihat sebenarnya kini lebih sedikit karena sudut membulat dan lubang kamera.

Kamera Belakang

Triple Camera
– Ultra Wide: 12MP, F2.2
Wide-angle: 12MP, Dual Pixel AF F1.7 OIS
Telephoto: 12MP, AF F2.4 OIS

Kamera Depan

32MP, F2.2

Body

76,1 x 163,7 x 8,7mm, 199g

AP

10nm 64-bit Octa-core processor (Quad 2,7GHz + Quad 1,7GHz)

Memori

8GB RAM dengan memori 128GB
* Dapat berbeda menurut model, warna, pasar dan operator seluler.

* Memori pengguna kurang dari memori total karena penyimpanan sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengoperasikan fitur perangkat. Memori pengguna yang sebenarnya bervariasi tergantung operator dan dapat berubah setelah peningkatan perangkat lunak dilakukan.

Baterai

4,500mAh (typical)
* Uji coba nilai tipikal dilakukan menggunakan laboratorium pihak ketiga. Nilai tipikal merupakan estimasi rata-rata yang mempertimbangkan penyimpangan kapasitas baterai di antara sampel baterai yang diuji berdasarkan standar IEC 61960. Nilai kapasitas (minimum)mencapai 4,370mAh. Masa pakai baterai yang sebenarnya sangat bergantung pada kondisi jaringan, pola penggunaan dan faktor-faktor lainnya.

OS

Android 10.0

 

Loading...



TIBCO Raih Penghargaan Big Data Digital Leadership Award dari Ventana Research

MAJALAH ICT – Jakarta. TIBCO Software Inc., pemimpin global dalam hal data perusahaan, menyokong para pelanggannya untuk saling terhubung, menyatukan, dan dengan yakin memprediksi hasil bisnis untuk memecahkan tantangan-tantangan yang digerakkan oleh data yang paling kompleks di dunia. Hari ini, TIBCO mengumumkan telah dinobatkan sebagai pemenang Penghargaan Kepemimpinan Digital Data Besar Ventana Research. Penghargaan ini menyoroti keberhasilan TIBCO membantu Fannie Mae meningkatkan infrastruktur data perusahaan menggunakan solusi integrasi TIBCO.

Penghargaan Kepemimpinan Digital tahunan oleh Ventana Research, saat ini masuki tahun ke-12, memberi pengakuan kepada organisasi dan individu yang memanfaatkan teknologi untuk memajukan bisnis dan TI. Penghargaan Big Data Award, dimenangkan oleh TIBCO, diberikan kepada individu dan / atau perusahaan yang telah membuktikan kepemimpinan dan keunggulan dalam aplikasi dan manajemen big data dan teknologi terkait, yang mendukung manajemen data dan informasi.

“Hari ini, infrastruktur perusahaan tempat kami bekerja dapat memproses permintaan dan pengiriman pesan secara instan, dengan orkestrasi yang lebih nyata hingga mendekati waktu nyata (real-time), sebuah lompatan besar dari proses yang didorong oleh jadwal peninggalan terdahulu yang sebelumnya mereka terapkan. Ini adalah praktik terbaik dalam bagaimana data besar, bila dilakukan dengan benar, dapat membuat dampak yang signifikan pada bisnis,” kata Fred Studer, chief marketing officer, TIBCO. “Merupakan suatu kehormatan dapat menerima penghargaan bergengsi dari Ventana Research ini, mengakui TIBCO sebagai pemimpin dalam mengelola sejumlah besar data, sambil juga menyoroti bagaimana solusi kami dapat membuat perbedaan yang luar biasa dalam operasi bisnis pelanggan kami sehari-hari.”

Melalui visinya untuk mendorong bisnis digital dengan memampukan pengambilan keputusan yang lebih baik dan tindakan yang lebih cepat, lebih cerdas melalui platform TIBCO® Connected Intelligence Cloud, perusahaan telah memungkinkan keberlanjutan misi penting untuk Fannie Mae dan memampukan infrastruktur perusahaan untuk mengirimkan lebih dari 20 juta pesan per hari antara titik-titik ujung.

“Diakui sebagai pemimpin dalam ruang data oleh Ventana adalah ungkapan besar untuk kesuksesan dan visi dari usaha ini,” kata Arindam Gupta, principal architect, Fannie Mae. “Dipuji dan diakui oleh rekan-rekanmu berarti kamu tidak hanya beroperasi sebagai perusahaan, tetapi juga unggul.”

Penghargaan Kepemimpinan Digital Ventana Research dirancang untuk menunjukkan kepemimpinan dan penggunaan aplikasi bisnis atau teknologi yang berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan efisiensi, produktivitas, dan kinerja organisasi. Penghargaan tersebut mencakup sembilan kategori, termasuk: Analisis, Data Besar, Pengalaman Pelanggan, Teknologi Digital, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Kantor Keuangan, Operasional dan Rantai Pasokan, serta Penjualan, dengan penghargaan secara keseluruhan.

 

Loading...



Ingin Toyota Avanza Kuasai Pasar Low MPV, Daihatsu Korbankan Xenia?

Jakarta – Dikenal sebagai kembaran Toyota Avanza, Daihatsu Xenia sempat menjadi tulang punggung penjualan Daihatsu sejak awal diluncurkan. Namun sekarang, harapan penjualan terbesar datang dari Sigra. Pada beberapa tahun terakhir, Daihatsu Xenia mengalami penurunan. Ini diakui oleh Agen Pemegang Merek (APM) mobil Daihatsu di Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Amelia Chandra selaku Marketing Director […]

from Rosediana Diary https://ift.tt/2UiS8gP
via IFTTT

Cara Berhenti Berlangganan Indihome 2020, Tidak Bisa Online dan Harus Bayar Uang Titipan

Saya sudah menjadi pelanggan IndiHome sejak awal tahun 2015. Sebagai penyedia jasa yang dikelola manusia biasa, tentu pelayanan dari mereka kadang bikin puas dan kadang bikin cemas. Tapi saya tetap berterima kasih karena jaringan internet banyak membantu aktivitas. Selain itu, saya juga mengapresiasi respons cepat dari para Admin IndiHome via Twitter. Setelah menikah, saya memutuskan […]

from Rosediana Diary https://ift.tt/37KPS64
via IFTTT

Diluncurkan di Indonesia, Mitsubishi Outlander PHEV Terpesan 40 Unit

Jakarta – Seperti diketahui, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) telah meluncurkan Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pada bulan Juli lalu. Peluncuran mobil ini bersamaan dengan digelarnya ajang GAIKINDO Indonesia International Motor Show (GIIAS). Indonesia menjadi negara pertama yang memasarkan mobil ramah lingkungan tersebut di ASEAN. Setelah empat bulan diluncurkan, Mitsubishi Outlander […]

from Rosediana Diary https://ift.tt/2Sl4UZR
via IFTTT

Apple Punya Rencana Gunakan Layar LCD pada iPhone pada 2021

MAJALAH ICT – Jakarta. Apple berencana untuk merilis model iPhone murah pada tahun 2021. Handset ini akan menandai kembalinya fitur yang lama tetapi dicintai dan dapat diharapkan untuk dijual dengan harga lebih murah dibandingkan dengan handset lainnya.

Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa Apple sedang mengerjakan penerus iPhone SE berbiaya rendah, yang dirilis tahun lalu pada 2016. Perangkat baru ini dikatakan memiliki tubuh iPhone 8 berukuran penuh dengan teknologi baru di dalamnya.

Gambar yang bocor mengungkapkan bahwa karena iPhone SE 2 akan memiliki sasis iPhone 8, ia akan memiliki bezel yang lebih tebal dibandingkan dengan iPhone yang lebih baru, dan akan menampilkan Touch ID seperti halnya flagship lama – pada tombol home yang terletak di bezel bawah di depan.

Analis TF International Securities terkenal Ming-Chi Kuo, dalam catatan penelitian yang dilihat oleh MacRumors, mengatakan Apple berencana untuk merilis iPhone dengan sensor Touch ID yang terletak di tombol power di samping. Ini berbeda dengan yang dikabarkan datang dengan iPhone SE 2.

Kuo mengatakan iPhone baru, yang akan dirilis pada 2021, akan memiliki tombol power yang menampilkan sensor sidik jari kapasitif untuk Touch ID. Tombol ini akan menampilkan “desain baru” sehingga akan meningkatkan pengalaman iPhone pengguna. Namun analis tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang fitur tersebut.

Selain dari Touch ID, model iPhone baru akan memiliki layar LCD, menunjukkan bahwa itu mungkin model yang lebih murah di sepanjang garis SE iPhone. Namun Kuo tidak secara spesifik menyebutkan apakah perangkat baru tersebut akan menjadi penerus iPhone SE atau SE 2. Sangat mungkin bahwa itu adalah perangkat yang sama sekali berbeda.

Sebelumnya, Kuo juga mengklaim bahwa Apple sedang mengerjakan perangkat yang disebut “iPhone SE 2 Plus.” Menurutnya, perangkat baru itu juga akan dirilis pada 2021.

Perangkat akan menggunakan Touch ID sebagai fitur otentikasi alih-alih ID Wajah, kata Kuo. Ini akan memungkinkan perangkat untuk memiliki tampilan layar penuh yang berukuran antara 5,5 inci dan 6,1 inci.

Ukuran layar juga menunjukkan bahwa ia mungkin memiliki sasis yang terletak di antara iPhone 8 dan iPhone 11 dalam hal ukuran. Ukurannya pas, mengingat ini adalah versi “Plus” dari iPhone 8 ukuran 2 iPhone.

 

Loading...



GrabKios Wujudkan Misi Grabforgood melalui Pemberdayaan Warung di Tahun 2020

MAJALAH ICT – Jakarta. GrabKios, aplikasi digital untuk #MajuinWarung tradisional di Indonesia, memperkuat komitmennya untuk fokus mewujudkan Misi ‘GrabForGood’ 2025 di tahun 2020 ini. Misi yang ingin dicapai oleh GrabKios adalah memberdayakan lebih banyak wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil dan memberi mereka akses pada ekonomi digital. Usaha Kecil dan Menengah termasuk warung tradisional memiliki andil sebagai tulang punggung perekonomian nasional, untuk itu Grab bersama dengan GrabKios memanfaatkan teknologi yang dimiliki untuk mendukung UKM dan warung tradisional agar dapat mengambil bagian dalam era digital dan juga berkontribusi pada keberhasilan Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.

“Warung tradisional adalah denyut nadi dan sumber kehidupan masyarakat Indonesia. Kita bisa dengan mudah menemukan warung di manapun, bahkan hampir di setiap sudut jalan di perkotaan sampai desa. GrabKios menjadikan warung sebagai titik bagi masyarakat agar mereka dapat mengakses berbagai produk digital, keuangan, asuransi, tabungan serta layanan lainnya untuk pertama kalinya. Kedepannya, kami ingin terus memajukan warung agar tidak ada yang tertinggal serta dapat turut andil sebagai penggerak ekonomi Indonesia menuju ekonomi digital,” ujar Agung Nugroho, Head of GrabKios.

Hingga saat ini, GrabKios terus menghadirkan berbagai inovasi produk dan layanan guna mempercepat upaya GrabKios untuk mendigitalkan warung tradisional dan membantu meningkatkan daya saing mereka di tengah pertumbuhan ekonomi digital. Di tahun 2020, GrabKios berkomitmen untuk mewujudkan misi ‘GrabForGood’ 2025 untuk melipatgandakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil dengan memberdayakan tambahan 1 juta mitra GrabKios di Indonesia pada 2021.

Hal ini bisa dicapai melalui pemanfaatan teknologi serta berfokus dalam menyediakan solusi melalui teknologi dengan mengurangi biaya usaha. GrabKios terus meningkatkan kualitas layanan, menyediakan produk yang lebih beragam dan memberikan kemudahan kepada warung tradisional untuk memesan barang dagangan (grosir) melalui aplikasi dengan harga yang sangat kompetitif. Barang akan diantarkan langsung ke pemilik warung secara gratis dan tersedia pilihan pembayaran cash-on-delivery (COD), yang sesuai dengan kebutuhan warung kecil. Di tahun 2020, GrabKios juga mulai menghadirkan berbagai produk segar (sayuran, buah-buahan, daging ayam, telur, dll) yang didukung oleh Tanihub, salah satu lulusan dari Grab Ventures Velocity angkatan 2, program akselerator startup Grab. GrabKios juga memperluas jangkauan produk grosir yang didistribusikan ke merchant GrabFood.

Menyediakan akses terhadap tambahan modal usaha dan layanan keuangan untuk membantu warung untuk meningkatkan usahanya. Di tahun 2020, GrabKios memperkuat komitmennya untuk menyediakan dan mengembangkan produk dan layanan finansial untuk mendukung kemajuan bisnis warung tradisional. Beberapa produk diantaranya:

Layanan pengiriman uang atau domestic remittance. Sejak diluncurkan pada Mei 2019, kini kemudahan layanan kirim uang yang diinisiasi GrabKios bersama Bank Negara Indonesia (BNI) sudah dinikmati oleh lebih dari 300,000 pelanggan warung dengan lebih dari 1 juta transaksi. Dengan layanan pengiriman uang ini, GrabKios berada pada posisi terbaik untuk memperluas jangkauan layanan keuangan ke masyarakat yang memiliki keterbatasan akses digital dan perbankan hingga ke pelosok negeri.

GrabKios akan menyediakan asuransi mikro yang inovatif dan belum pernah ada di pasar. Produk asuransi ini ditujukan bagi mitra GrabKios dan para pelanggannya melalui kerja sama dengan mitra penyedia asuransi.

Di tahun 2020, GrabKios akan menawarkan pinjaman tunai yang disalurkan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan fintech terpercaya yang telah mendapatkan lisensi dari OJK. Produk pinjaman yang disediakan tersebut disalurkan ke mitra GrabKios sebagai tambahan modal yang dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mitra GrabKios. Sebagai langkah awal, GrabKios akan mulai menawarkan produk pinjaman tunai ini ke mitra GrabKios pilihan di kuartal I 2020.

Di tahun 2020, GrabKios akan menyediakan alternatif metode pembayaran untuk pelanggan mitra GrabKios berupa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dengan kode QR tersebut, pelanggan warung dapat berbelanja dan membayarnya dengan aplikasi dompet digital yang mereka miliki. Selain mendukung program Gerakan Non Tunai Bank Indonesia, program ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kemudahan pembayaran untuk pelanggan mitra GrabKios serta dapat membuka pintu bagi mitra maupun pelanggan mitra GrabKios untuk mengakses produk-produk finansial lainnya.

Memperluas jenis layanan yang ditawarkan warung serta membantu mereka menambah penghasilan.

Selama 5 tahun terakhir, GrabKios telah menghadirkan beberapa layanan yang secara signifikan menambah penghasilan para mitranya. Mulai dari berbagai produk digital: pulsa dan paket data, token listrik, pembayaran tagihan (air, listrik, telepon, multifinance, dll) hingga pendaftaran mitra pengemudi Grab. Kedepannya, GrabKios akan terus menambah variasi produk digital lain untuk terus meningkatkan pendapatan mitra. Berdasarkan hasil Laporan Dampak Sosial Grab, pendapatan mitra GrabKios meningkat sebesar 51% dengan rata-rata penghasilan mencapai Rp 10 juta per bulan. Melalui peningkatan pendapatan mitra yang cukup signifikan, GrabKios telah berkontribusi sebesar Rp 2,7 triliun terhadap perekonomian Indonesia  dalam 12 bulan terakhir (hingga Maret 2019).

“Kedepannya kami tidak akan berhenti berinovasi agar dapat membawa warung tradisional ke dalam garda depan untuk mendukung terciptanya ekonomi digital Indonesia. Tentunya tujuan kami sejalan dengan salah satu misi GrabForGood 2025 untuk memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil yang menjadi nadi dari perekonomian Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kami juga ingin terus meningkatkan kapasitas kami untuk bisa merangkul lebih banyak lagi mitra disabilitas agar memiliki peluang penghasilan tambahan kedepannya melalui program #MendobrakSunyi,” tutup Agung.

Didirikan sejak 2014, hingga saat ini GrabKios telah memberdayakan lebih dari 2,8 juta mitra GrabKios dengan jaringan yang tersebar di lebih dari 505 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

 

Loading...



Bareksa Prioritas Rekomendasikan Investor Stay Invested di Market pasca Fluktuasi di Awal Tahun 2020

MAJALAH ICT – Jakarta. Peralihan tahun selalu menjadi momen yang menarik bagi investor dan pengamat pasar modal. Sentimen window dressing di akhir tahun 2019 dan January Effect setidaknya mampu membuat investor lebih menaruh perhatian ekstra terhadap kinerja emiten-emiten unggulan, khususnya di saham-saham perusahaan blue chips.

Meskipun demikian, di tengah sejumlah isu eksternal yang berkembang di skala global dan regional, khususnya di kawasan Asia, Eropa dan kawasan Asia Tenggara, Managing Director Bareksa Prioritas Ricky Rachmatulloh meminta agar investor lebih menaruh perhatian dan peka dalam melihat dan menentukan langkah di market. Terlebih, merebaknya endemik virus Corona yang bermula dari daratan Cina turut mempengaruhi sentimen pasar dan menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup negatif hingga di akhir perdagangan bursa di bulan Januari 2020.

“Perkembangan negosiasi dagang antara Cina – Amerika yang berangsur menjadi lebih positif, tensi geopolitik Amerika – Iran, aksi boikot CPO Malaysia oleh India, hingga penyebaran virus Corona membuat kami di Bareksa Prioritas mengarahkan investor agar tetap stay invested di market namun dengan lebih sensitif dalam mengambil keputusan untuk menentukan alokasi asetnya. Alasannya, saat ini kami juga melihat beberapa korporasi global sudah merilis laporan keuangannya yang terlihat rata-rata sesuai ekspektasi,” tutur Ricky.

Dilansir dari Bloomberg, dari perusahaan-perusahaan S&P 500 yang telah merilis laporan keuangannya sejauh ini, sekitar 67% perusahaan tersebut telah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan. Selain itu, dari dalam negeri, kinerja Rupiah terpantau menguat dengan kenaikan signifikan sejak awal tahun yang terus mengalami rally lebih dari 2%. Hal ini semakin menjadi alasan untuk menguatkan tingkat optimisme investor agar tidak melakukan aksi cut-loss kendati isu regional tengah menunjukkan gejala siaga.

Disinggung soal minat investor high net-worth dalam merespon kondisi market bulan ini, Ricky menyebutkan, investor memilih untuk bertahan di market namun mengambil opsi yang lebih terukur, yakni di produk-produk Reksa Dana Pasar Uang yang dapat digunakan sebagai “tempat parkir” sementara sambal secara bertahap mengambil momentum masuk ke pasar saham atau obligasi jangka menengah dan panjang. Secara umum, para advisor Bareksa Prioritas cukup optimis melihat faktor internal, khususnya dari sisi nilai tukar Rupiah dan kebijakan akomodatif dari pemerintah.

“Investor high net-worth cenderung tidak terlalu gegabah dalam melihat fenomena-fenomena seperti ini. Selain dari anjuran kami untuk tetap peka dan sensitif pada isu regional, agaknya secara karakter, investor memiliki preferensinya sendiri dalam menentukan kapan harus keluar dan masuk ke market. Hal ini kami rasa cukup strategis, mengingat di momen seperti ini, kami kerap menganjurkan investor untuk tetap stay invested di market dan menunggu momen yang tepat untuk menambah porsinya atau kembali masuk ke market, bahkan ketika market masih cenderung terkoreksi maka investor dianjurkan dapat memanfaatkan momen ini untuk melakukan bottom fishing,” lanjut Ricky.

Dalam lingkup transaksi reksa dana, technical correction IHSG dapat dimanfaatkan dengan aksi profit taking atau realokasi aset Reksa Dana Saham ke Pasar Uang atau Pendapatan Tetap. Adapun untuk produk reksa dana lainnya, saat ini Bareksa Prioritas juga merekomendasikan produk-produk dengan jangkauan investasi ke pasar global. Ricky menyebutkan, untuk investor yang memiliki aset dalam bentuk Dollar Amerika, saat ini investor dapat memilih reksa dana dengan denominasi USD yang memiliki fokus exposure ke pasar saham Amerika Serikat dan Asia Pasifik.

“Asset class equity yang banyak menempatkan dananya di offshore dan domestik sedang kami telaah potensinya. Paling tidak sampai dengan tiga bulan mendatang. Di awal tahun, seiring dengan trend penguatan di yield bonds yang sudah terjadi, biasanya minat investor akan berlanjut ke pasar equity kedepannya” tutup Ricky.

 

Loading...



Qlue Awali 2020 Dengan Raih Best IoT Startup di ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019

MAJALAH ICT – Jakarta. Perusahaan ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, Qlue, mengawali 2020 dengan menerima penghargaan ASEAN Best IoT Startup di dalam ajang ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019 yang berlangsung di Sasana Kijang, Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis, 16 Januari 2020. Qlue berhasil menyisihkan lima nominator dari berbagai negara lainnya di ASEAN. Sebagai peraih Best IoT Startup, Qlue dinilai sebagai startup yang konsisten untuk berinovasi dan berhasil mendorong perubahan positif di Indonesia melalui solusi smart city yang komprehensif berbasis Internet of Things (IoT).

ASEAN Rice Bowl Startup Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada beberapa startup sebagai penghargaan atas inovasi, keunggulan, kinerja terbaik, dan semangat kewirausahaan mereka. Penghargaan ini juga mengapresiasi determinasi, risiko, dan kerja keras yang ada dalam pengembangan sebuah startup, serta pengaruh dari setiap individu dalam mencapai keberhasilan startup mereka. ASEAN Rice Bowl Startup Awards telah memasuki tahun kelima dan telah diakui sebagai penghargaan bergengsi bagi startup di kawasan ASEAN. Pada tahun ini, ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019 menerima 3.170 nominasi dari Asia Tenggara, meningkat 60 persen dari tahun sebelumnya. Dari ribuan nominasi yang masuk, sebanyak 107 startup terpilih menjadi finalis ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019.

“Kami menganugerahkan ASEAN Best IoT Startup 2019 kepada Qlue karena kami menilai Qlue telah berhasil mengimplementasikan teknologi IoT sebagai salah satu basis teknologi untuk mengembangkan ekosistem smart city. Qlue terus berinovasi dari aplikasi pelaporan masyarakat menjadi penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia dan ASEAN. Kami berharap, Qlue dapat terus mewakili Indonesia dan ASEAN di Global Startup Awards untuk berkompetisi dengan berbagai startup lainnya dari seluruh dunia,” kata Chairman ASEAN Rice Bowl Startup Awards and New Entrepreneurs Foundation, Hamdi Mokhtar.

Founder & CEO Qlue, Rama Raditya mengatakan penghargaan ASEAN Best IoT Startup 2019 dari ASEAN Rice Bowl Startup Awards di awal tahun ini merupakan hasil kerja keras dari setiap individu di Qlue dalam menciptakan berbagai inovasi dan solusi yang menjadi pendukung ekosistem smart city. Sejak awal didirikan, Qlue selalu berusaha memberikan solusi teknologi untuk mendukung ekosistem smart city berbasiskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan mobile workforce yang dapat memudahkan warga, pemerintah, dan bisnis untuk dapat bekerja lebih efektif.

“Pencapaian di awal tahun ini sangat istimewa bagi Qlue dalam menyambut tantangan baru di 2020. Penghargaan ini semakin mengukuhkan rencana kami di tahun 2020 yang menargetkan pertumbuhan bisnis lebih dari 50%. Penghargaan ini juga akan meningkatkan skalabilitas Qlue untuk masuk ke pasar internasional, karena kami akan mewakili Indonesia dan ASEAN di tingkat global. Di 2019 sendiri, Qlue sudah melakukan berbagai aktivitas di beberapa negara meliputi Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taipei, dan beberapa negara di Eropa seperti Spanyol dan Italia,” kata Rama.

Penghargaan Best IoT Startup yang diraih oleh Qlue ini tidak lepas dari berbagai inovasi Qlue yang diterima secara luas oleh masyarakat. Dengan memanfaatkan IoT dan smartphone, Qlue membuat sensor pengumpul data di sebuah area melalui aplikasi QlueApp. Warga dapat memonitor status laporan di dalam aplikasi, mulai dari menunggu, proses, hingga selesai. Warga dapat menggunakan foto dan video untuk membuat laporan dan dapat memberikan penilaian terhadap kinerja petugas dalam menanggapi laporan. Dengan fitur geotracking laporan warga langsung masuk ke dalam QlueDashboard agar masalah dapat langsung didata, dipetakan dan ditindaklanjuti. QlueApp juga memungkinkan warga untuk melakukan chat secara personal, atau berdasarkan kelurahan dan kecamatan. Pengguna QlueApp juga bisa melihat berapa banyak laporan di sekitar mereka dan daerah lain melalui fitur search by map.

Qlue juga mengembangkan sensor dan analisis video yang secara otomatis dapat mendeteksi muka, mengklasifikasi dan menghitung jumlah mobil, plat nomor, jumlah orang, dan kemampuan lainnya yang disematkan di CCTV dan lampu pengatur lalu lintas. Solusi Qlue ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan, mengurai kemacetan dan peringatan secara otomatis bagi pelanggar parkir liar melalui teknologi AI dan IoT. Qlue juga akan memperkuat solusi IoT di bidang smart environment dengan meluncurkan solusi untuk mengurangi masalah polusi udara di daerah perkotaan dalam waktu dekat.

Sementara itu, saat ini pengguna QlueApp sudah mencapai lebih dari 750 ribu orang di lebih dari 20 daerah dan 23 Polda di Indonesia, dengan beberapa daerah baru antara lain Minahasa, Tarakan, Kupang, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Belitung. Solusi CCTV & video analytics Qlue juga telah digunakan oleh tiga Balai Besar Jalan Nasional untuk mendapatkan analisis secara otomatis mengenai jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan nasional di Banten, Mataram, dan Papua. Analisis tersebut digunakan oleh Kementerian PUPR untuk menganggarkan perbaikan jalan secara akurat.

Walikota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore, MM, MH, menyatakan Qlue adalah salah satu aplikasi pelaporan terbaik di Indonesia yang telah diterapkan sebagai bagian dari pelayanan Pemerintah Kota Kupang kepada masyarakat. Masyarakat Kota Kupang dapat menyampaikan keluhan secara cepat terhadap pelayanan publik kepada pemerintah kota melalui QlueApp, dan akan langsung direspon oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Kupang. Tiga masalah utama yang sering dilaporkan oleh warga Kota Kupang sepanjang Agustus hingga Desember 2019 adalah sampah (23%), lampu penerangan jalan yang rusak (13%), dan mobilitas dan akses (9%).

“Sejak mengimplementasikan Qlue di bulan Agustus 2019, Pemkot Kupang bisa merespon dan menindaklanjuti keluhan masyarakat secara cepat. Sebelum Qlue hadir, Kota Kupang masuk ke dalam tiga kota terkotor di Indonesia. Tapi saat ini kami telah berhasil lepas dari predikat tersebut berkat berbagai laporan mengenai sampah dari masyarakat secara real-time, sehingga kami dapat dapat merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai dengan aspirasi masyarakat,” kata Jefri Riwu Kore.

Qlue juga akan segera hadir di Kabupaten Belitung pada kuartal pertama 2020 sebagai bagian dari implementasi Belitung Smart Island. Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, S.Sn, M.Si, menilai Qlue adalah perusahaan penyedia ekosistem smart city dengan reputasi dan kredibilitas yang telah terbukti di Indonesia. Kehadiran Qlue di Kabupaten Belitung akan membantu masyarakat serta pemerintah dalam membuat lompatan yang lebih jauh untuk mencapai tujuan akhir, yakni peningkatan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan pemerataan pertumbuhan ekonomi dengan integrasi teknologi informasi menuju Belitung Smart Island.

“Qlue dengan kemampuan solusi smart city akan mendampingi Pemkab Belitung untuk mempercepat peningkatan kapasitas SDM, peningkatan tata kelola pemerintahan, dan pemerataan pertumbuhan ekonomi. Dengan semangat “Let’s Go Belitung!”, kami ingin mengajak orang datang ke Belitung tidak hanya untuk datang berwisata, tapi juga berinvestasi dan bermitra dengan kami. Kerja sama dengan Qlue akan membawa dampak positif yang lebih besar untuk seluruh masyarakat Belitung,” kata Isyak Meirobie.

Sementara itu, di DKI Jakarta sendiri Qlue menerima lebih dari 110 ribu laporan sepanjang 2019 lalu, naik 8% dibandingkan tahun 2018. Jumlah laporan selesai juga meningkat dari 90% menjadi 93% di tahun lalu. Tiga laporan terbanyak di DKI Jakarta di 2019 meliputi iklan liar (21,07%), sampah (18,83%), dan parkir liar (10.31%). Khusus untuk banjir, Qlue menerima lebih dari 10 ribu laporan untuk banjir dan potensi banjir pada 2019 lalu. Saat banjir melanda DKI Jakarta di awal tahun ini, Qlue menerima 261 laporan banjir sepanjang 31 Desember 2019 – 5 Januari 2020. Rata-rata laporan potensi banjir di DKI Jakarta meningkat 11% setiap tahunnya, sejak 2017. Seluruh laporan warga di QlueApp juga terintegrasi dengan Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) dan Petabencana.id sehingga membantu pemerintah untuk memetakan dan mendapatkan data titik lokasi tempat-tempat yang membutuhkan bantuan dan evakuasi secara cepat.

“QlueApp mendorong partisipasi publik untuk pengembangan kota, yang memungkinkan pemerintah kota untuk membuat kebijakan berdasarkan data yang didapat melalui partisipasi masyarakat. Kami juga terus meningkatkan kemampuan berbagai produk smart city untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Solusi teknologi Qlue tidak hanya digunakan oleh sektor pemerintah namun juga perusahaan swasta yang ingin menerapkan solusi smart city di lingkungan kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja,” kata Rama Raditya.

 

Loading...



Thursday 30 January 2020

KPI Beri Perlindungan Terhadap Etika Profesi dalam Siaran

MAJALAH ICT – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberi perlindungan terhadap etika profesi yang dimiliki profesi tertentu dalam isi siaran. Upaya ini untuk menghindari terjadinya tindak pelecehan, kesalahan atau pendiskriditan terhadap profesi tersebut terutama bagi etika profesi yang diatur dalam perundang-undangan.

Pernyataan itu ditegaskan Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, di depan peserta acara diskusi yang diselenggarakan Divisi Humas Polri di Hotel Diradja, di kawasan Mampang, Jakarta, Kamis (30/1/2020). Diskusi tersebut bertajuk “Dalam Rangka Menjaga Citra Positif Polri Melalui Asistensi Terhadap Rumah Produksi Kreatif Film Agar Tidak Kontraproduktif”.

Mulyo menjelaskan adalah kewajiban lembaga penyiaran untuk menghormati etika profesi yang dimiliki profesi tertentu yang ditampilkan dalam isi siarannya. Kewajiban ini dimuat dalam aturan KPI di dalam Standar Program Siaran (SPS) Pasal 10. “Jangan sampai terjadi hal yang merugikan dan menimbulkan dampak negatif di masyarakat karena profesi tersebut diciderai dalam siaran,” tuturnya.

Dia menegaskan, KPI akan melakukan tindakan tegas berupa sanksi kepada siaran yang melakukan pelanggaran terhadap etika profesi tertentu tersebut seperti profesi polisi dalam tayangan. “Kami akan memberi teguran jika ada yang menciderai profesi polisi meskipun hal itu produk kreatif. Harus ada etika yang patut dan disesuaikan dengan SOP yang berlaku. Hal ini perlu jadi catatan bagi pembuat konten yang ada di rumah-rumah produksi,” jelas Mulyo.

Menurut catatan pengaduan dan pemantauan KPI Pusat, ditemukan cukup banyak pelanggaran terhadap citra polisi dalam siaran terutama dalam tayangan live atau langsung. Bahkan, KPI telah memberi sanksi pada beberapa program yang kedapatan melanggar aturan tentang profesi tertentu tersebut.

“Jika berdalih itu sebagai produk kreatif dan harus berbeda dengan yang semestinya, saya perlu menekankan rumus dari Perancis yang menyatakan bahwa setiap cerita atau adegan harus semeyakinkan mungkin,” papar Mulyo.

Komisioner bidang Isi Siaran ini menekankan pentingnya mengedepankan unsur edukasi dan kualitas dalam isi siaran. Karenanya, tidak boleh ada pendiaman terhadap persepsi yang negatif karena hal ini akan membentuk pandangan masyarakat menjadi buruk.

Kepala Divisi Humas Polri, Muhammad Iqbal, mengatakan pihaknya berharap tayangan terkait polisi harus sesuai dengan etika dan SOP. Keselarasan ini dinilai akan membentuk pandangan yang benar dan tepat terhadap profesi polisi. “Media bisa mempengaruhi ini,” katanya saat membuka diskusi.

Sementara itu, narasumber dari Polri, Dedy S, menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan semuanya telah diatur dalam peraturan yang dikeluarkan Polri. Aturan dan SOP tersebut dapat menjadi bahan perhatian dan masukan bagi pembuat film atau program siaran ketika menggambarkan profesi polisi.

“Jangan sampai terjadi kesalahan ketika membuat film misalnya ketika menggunakan atribut pangkat. Karena terkadang berbeda dengan apa yang ditayangkan di film,” tambahnya.

 

Loading...



realme Dukung Komunitas Anak Muda Lewat Turnamen Esports

MAJALAH ICT – Jakarta. realme, merek smartphone trendi yang memadukan spesifikasi cepat dengan desain penuh gaya hari ini secara resmi mengumumkan kemitraannya dengan Mobile Legend: Bang Bang sebagai sponsor resmi Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 5. MPL ID sendiri adalah turnamen esports paling bergengsi di Indonesia di mana 8 tim profesional Mobile Legends akan bertarung untuk total hadiah sebesar US$ 300.000 atau setara Rp 4 milyar.

MPL ID adalah liga bergengsi Mobile Legends, mobile game paling populer di Indonesia. Menurut Esports Market Trend 2019 oleh DSResearch, ada lima permainan esport yang sangat terkenal dan paling sering dimainkan oleh para pecinta game Indonesia. Dari lima game, tiga di antaranya adalah game mobile, sedangkan dua game lainnya adalah game PC. Secara mengejutkan, Mobile Legends keluar sebagai platform paling populer, paling sering dimainkan dan paling banyak ditonton di Indonesia. Dalam daftar turnamen esport paling populer di paruh pertama tahun 2019 dari Esports Charts, tiga dari lima turnamen esports yang memiliki penonton terbanyak juga merupakan kompetisi mobile gaming. Ini menunjukkan bahwa mobile game sedang mengalami perkembangan yang pesat termasuk di Indonesia.

Memasuki musim kelima, MPL ID akan diadakan dari Februari hingga April 2020. Turnamen ini tidak pernah gagal menjadi pusat perhatian di antara para penggemar esports, karena turnamen ini memiliki sistem berkelanjutan di mana pemenang dapat melaju untuk mengikuti turnamen kelas dunia. Pada musim ini, 8 tim profesional yang akan bertanding adalah Alter Ego, Aura Esports, Bigetron Alpha, EVOS Legends, Geek Fam ID, Genflix Aerowolf, ONIC Esports, dan RRQ.

Meskipun usia turnamen ini masih muda dimana baru memasuki usia 3 tahun, namun turnamen ini telah menerima begitu banyak penghargaan dari Indonesia Gaming Award oleh EXGCon 2019 dan juga Esports Charts. Layaknya realme sebagai merek smartphone yang masih muda, realme juga berhasil menarik perhatian pecinta gadget di Indonesia dan berhasil menjadi Top 4 Smartphone Brand di Indonesia dalam waktu setahun. Hal tersebut diraih berkat semangat “Dare to Leap” yang mendorong semua tim realme untuk menciptakan seri smartphone yang trendi dengan kinerja terbaik di kelasnya, demi memberikan pengalaman gaming yang mendalam di berbagai segmen harganya.

“Hari ini, kami sangat senang mengumumkan kolaborasi kami dengan MPL ID Season 5 sebagai sponsor resmi dari turnamen Mobile Legends paling bergengsi di Indonesia. Kolaborasi yang dilakukan oleh realme dan MPL didasarkan pada semangat yang sama untuk percepatan teknologi dan industri esports di Indonesia. Kemitraan ini juga menandai langkah besar realme dalam esports, terutama untuk mendorong industri mobile game serta gamer muda yang berpotensi untuk menikmati pengalaman gaming yang lebih baik melalui produk realme,” kata Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Kolaborasi yang dilakukan oleh Realme & MPL ID juga akan memanjakan komunitas game anak muda dan penggemar esports di Indonesia, khususnya bagi penggemar MPL untuk menikmati kompetisi yang seru, adil, dan pengalaman yang Dare-to-Leap selama MPL ID Season 5. Penggemar MPL ID atau anak muda di Indonesia bisa mengikuti perkembangan turnamen MPL ID Season 5 melalui akun media sosial realme Indonesia di @realmeindonesia. Dukung terus tim favorit yang bertanding bersama realme dan dapatkan hadiah menarik melalui program giveaway realme x MPL ID Season 5. Selain itu, gamer muda di Indonesia juga dapat mendaftar di realme Community untuk mengikuti program spesial yaitu mencoba dan merasakan secara gratis perangkat monster game realme yang akan segera diluncurkan sebagai raja game entry-level di Indonesia.

Menjadi sponsor resmi MPL ID Season 5 bukanlah upaya pertama realme untuk mempercepat pertumbuhan esports di Indonesia. Pada Juni 2019, realme meramaikan Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup (MSC) 2019 di Filipina, kompetisi esports terbesar di Asia Tenggara. Pada turnamen tersebut, realme juga mendukung tim ONIC dari Indonesia untuk bersaing, memenangkan turnamen esports terbesar di Asia Tenggara, dan membuat nama Indonesia dikenal oleh dunia.

 

Loading...



Permudah Pembayaran Pengiriman Logistik Secara Nontunai, LinkAja Kolaborasi dengan JNE

MAJALAH ICT – Jakarta. Berkomitmen untuk menjadi solusi bagi berbagai kebutuhan harian masyarakat, LinkAja resmi bekerja sama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik. Melalui kolaborasi strategis ini, LinkAja akan memudahkan para pengguna JNE dengan memberikan opsi pilihan pembayaran secara nontunai.

Dengan hadirnya LinkAja sebagai solusi pembayaran elektronik semakin memudahkan pengguna jasa JNE dalam melakukan pengiriman barang. Kemudahan transaksi ini dapat dinikmati pada metode pembayaran di tempat (Cash on Delivery) untuk aktivitas belanja online, yang dapat digunakan di beberapa e-commerce seperti Shopee, Lazada, Zalora, Blibli, Salestock, dan Watsons, serta di lebih dari 7.000 outlet JNE yang tersebar di Indonesia.

Edward Kilian Suwignyo, selaku Direktur Marketing LinkAja mengatakan, “Kami menyambut positif kolaborasi ini, karena dapat menjadi solusi pembayaran digital nontunai bagi layanan pengiriman JNE sebagai salah satu perusahaan terbesar di bidang logistik di Indonesia. Melalui kemudahan dan kecepatan pembayaran nontunai di transaksi COD dan pembayaran layanan logistik di seluruh outlet JNE, LinkAja tidak hanya dapat memberikan kemudahan transaksi kapan saja dengan cepat tanpa repot dengan uang pas atau kembalian bagi konsumen, tetapi juga sekaligus membantu meningkatkan produktivitas agen, serta kurir JNE dengan waktu transaksi yang lebih cepat dan aman, dan pada akhirnya meningkatkan indeks inklusi keuangan nasional.”

Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE, mengatakan, “Kolaborasi JNE dengan LinkAja, menghasilkan fasilitas pembayaran cashless bagi semua pelanggan setia JNE di seluruh nusantara. Manfaat dan kemudahan yang dihadirkan, akan mempercepat proses transaksi dalam aktivitas pengiriman paket maupun jual – beli online. Hal itu akan turut mendorong perkembangan e-commerce karena mendukung bisnis para pelaku usaha, terutama UKM, sehingga diharapkan akan berdampak pula terhadap perekonomian nasional”.

Sebagai uang elektronik nasional, LinkAja menawarkan layanan pembayaran digital yang berbeda dari produk lain yang sudah ada di pasar saat ini, dengan berfokus pada pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat. Beberapa di antaranya adalah melalui program digitalisasi SPBU bersama Pertamina, pengenalan pembayaran nirsentuh di jalan tol dengan Jasa Marga, dan pembayaran digital di berbagai moda transportasi publik seperti kereta api, bis, LRT, pesawat dll, pembelian pulsa di semua operator, pembelian token PLN, serta pembayaran tagihan listrik dan air.

 

Loading...



Kominfo Connect 2020, Satukan Visi Dukung Program Prioritas Pemerintah

MAJALAH ICT – Jakarta. Pertemuan akbar tahunan sivitas Kementerian Komunikasi dan Informatika digelar untuk meningkatkan kerja sama untuk menjalankan tugas kementerian.  Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti, penyelenggaraan Kominfo Connect merupakan rangkaian upaya mengimplementasikan Visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

“Hari ini kita selenggarakan konektivitas antarsatker. Untuk melaksanakan tugas dari Kementerian Kominfo menjaga dan meningkatkan infrastruktur konektivitas dan akses telekomunikasi, baik untuk masyarakat maupun internal,” ujarnya dalam Acara Kominfo Connect 2020 di Econvention Ancol, Jakarta.

Menurut Sekjen Niken, pertemuan ini merupakan pertemuan ketiga kalinya. “Ketiga kalinya kita menggelar pertemuan akbar untuk semua satuan kerja. Tiga tahun lalu kita Kominfo Now kemudian tahun berikutnya Kominfo Next. Dan tahun ini Kominfo Connect,” tuturnya.

Sekjen Niken juga menekankan makna connect sebagai upaya menghubungkan pemerintah dengan rakyat serta menyiapkan talenta digital Indonesia.

“Juga connect menghubungkan pemerintah dengan rakyat lewat Government Public Relations (GPR). Menghubungkan generasi muda dengan semua ekosistem dan talenta digital,” tambahnya.

Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, guna mendukung visi Pemerintah untuk pengembangan sumberdaya manusia, ada program prioritas Kementerian Kominfo tidak hanya menyangkut infrastruktur saja. Salah satu contohnya program talenta digital. “Ada hardware, software, pengembangan manusia dan internal Kominfo,” tandasnya.

Kewajiban Utama ASN

Dalam pertemuan itu, Sekjen Kementerian Kominfo mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk selalu memahami keseimbangan antara hak dan kewajiban.  “Kalau kita sudah mendapatkan hak kiya harus melaksanakan kewajiban. Jangan menerima hak jika kita tak mau melaksanakan kewajiban. Ini kewajiban pertama dan utama ASN nomor satu setia kepada Pancasila dan UUD 1945,” katanya.

Sekjen Niken memaparkan satu per satu hak dan kewajiban sebagai ASN. “Kita harus tahu hak dan kewajiban setiap ASN. Hak ada gaji dan tunkin. Semua ingin tunkin naik, sabar sebentar lagi. Ada fasilitas banyak Tapi harus ingat kewajiban utama dan pertama dari ASN, yaitu setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945,” jelasnya.

Acara yang berlangsung selama sehari itu diikuti 2.750 ASN di lingkungan Kementerian Kominfo. Menteri Kominfo Johnny G. Plate dan seluruh pejabat tinggi pratama dan  madya, administratur dan pengawas serta staf mengikuti acara yang diisi dengan Talkshow tentang Radikalisme, Yel-yel Battle, Stand-Up Comedy, Pelepasan Purnabhakti dan Pameran Foto serta penghargaan yang diterima Kementerian Kominfo selama tahun 2019.

 

Loading...



Sharp Tawarkan Pencegahan Virus Berbahaya dengan Teknologi Plasmacluster

MAJALAH ICT – Jakarta. Penyebaran virus corona yang bermula di Wuhan, Cina terus mengancam keselamatan jiwa manusia di berbagai belahan dunia. Wabahnya kian berkembang pesat karena virus pembawa pneumonia ini tersebar melalui udara. Seperti dilansir WHO, sejumlah pencegahan dini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan. Pencegahan lain yang tak kalah efektif adalah dengan memperbaiki sirkulasi udara dalam ruangan.

Melalui teknologi one-of-a-kind nya yaitu teknologi Plasmacluster yang dibenamkan pada  produk penjernih udara,  AC dan beberapa kategori produk lainnya, Sharp telah lama berkontribusi pada dunia dengan melindungi konsumennya dari bahaya virus-virus yang penyebarannya terjadi melalui udara.

Pada tahun 2004, SHARP Corporation telah membuktikan efektivitas teknologi Plasmacluster dalam menonaktifkan bahan berbahaya yang menjadi penyebab munculnya penyakit lewat medium udara. Uji coba tersebut dilakukan oleh Tatsuo Suzuki PhD (Director and Visiting Professor) dan Noritada Kobayashi PhD (Assistant Director) dari Kitasato Institute Medical Center Hospital – salah satu insititusi penelitian paling bergengsi di dunia.

Lewat uji coba ini, teknologi Plasmacluster terbukti menonaktifkan feline corona virus (FCoV) yang merupakan keturunan dari famili Coronoviridae. Hasil penelitian menyatakan bahwa 99.7% virus yang terpapar ion Plasmacluster berhasil tidak aktif dalam jangka waktu 40 menit. Dengan kata lain, ion Plasmacluster mampu melumpuhkan virus dan mengatur kapasitasnya dalam menginfeksi tubuh.

Teknologi Plasmacluster merupakan teknologi penjernih udara yang telah dipatenkan oleh SHARP dan dikembangkan sejak tahun 2000 silam. SHARP Corporation telah banyak bekerja sama dengan berbagai institusi dan akademisi terbaik untuk membuktikan efektivitasnya. Teknologi Plasmacluster sukses menunjukkan kemampuannya dalam menghilangkan 28 tipe mikroba, termasuk pembawa wabah SARS, Polio, dan banyak lagi.

Kini, ion Plasmacluster dikenal atas kehebatannya menghasilkan ion positif dan negatif yang dihasilkan melalui molekul oksigen dan air lalu dilepas ke udara bebas dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian, udara yang dihasilkan akan lebih segar dan sehat seperti layaknya di hutan dan pegunungan.

Dengan melepaskan ion Plasmacluster positif (H+ (H2O)m) dan ion negatif (O2 (H2O) n) ke udara pada saat yang bersamaan, ion Plasmacluster secara efektif membentuk OH yang teroksidasi hingga mampu memecah protein pada permukaan mikroba di udara dan melumpuhkannya.

Lebih dari itu, ion Plasmacluster juga mampu menonaktifkan penyebab alergi seperti debu rumah dan menghilangkan bau tak sedap yang muncul dari asap rokok, binatang peliharaan, sampah, toilet, dan lainnya.

Teknologi Plasmacluster dapat dijumpai pada 14 tipe produk SHARP dalam kategori produk seperti Air Purifier, AC, lemari es, dan Ion Generator. Pada produk air purifier, Sharp mengeluarkan jajaran terbaru tipe FP-J80Y-H yang kini telah dibenamkan dengan teknologi AIoT sehingga konsumen dapat memantau kualitas udara di dalam ruangan dari genggaman ponsel melalui konektivitas wifi dan aplikasi Smart Operation by Sharp Air.

Air Purifier FP-J80Y-H mampu menjernihkan udara di ruangan seluas 62 m². Kinerja tipe terbaru ini juga semakin maksimal berkat Plasmacluster HD 25.000 dan proses penyaringan hingga tiga kali atau triple filtration. Hembusan angin yang dapat diatur pada fitur Spot Mode memungkinkan angin keluar secara horizontal dengan jumlah ion Plasmacluster 4 (empat) kali lebih banyak dari mode biasa. Fitur ini akan cocok digunakan untuk mengurangi bau tak sedap lebih cepat.

Selain pemakaian di dalam kamar, produk-produk dengan teknologi Plasmacluster juga dikenal baik untuk digunakan dalam fasilitas umum lainnya seperti rumah sakit. SHARP kini tengah berfokus untuk terus mengedukasi manfaat-manfaat produk berteknologi Plasmacluster untuk kehidupan.

 

Loading...



Wawancara Eksklusif dengan Nonot Harsono: Industri Telekomunikasi Sedang Tidak Sehat

MAJALAH ICT – Jakarta. Sosok satu ini tidak asing lagi di industri telekomunikasi Indonesia. Ya, Nonot Harsono merupakan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia dua periode, 2009-2012 dan 2012-2015. Saat ini Nonot aktif di Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL).

Majalah ICT berkesempatan berdiskusi dan menggali pandangan lelaki berkumis ini mengenai perkembangan terkini industri telekomunikasi Indonesia.

Berikut ini hasil wawancara kami:

Bagaimana pandangan Anda mengenai industri telekomunikasi Indonesia saat ini, khususnya layanan bergerak seluler?


Industri telko khususnya seluler sedang tidak sehat karena beberapa situasi, yaitu Populasi smartphone semakin banyak sehingga menuntut kapasitas jaringan akses yg jauhlebih besar dibanding sebelumnya. Jenis konten yang diakses masyarakat beralih dari voice & teks menjadi video & musik yang ukurannya jauh lebih besar; sehingga semakin menuntut kapasitas jaringan yg sangat besar. Peningkatan kapasitas (daya tampung) jaringan bisa dilakukan dengan menambah jumlah BTS; jumlahnya ribuan, padahal kekuatan finansial operator sedang menurun; maka menjadi masalah yang serius; yaitu konsumen menuntut penambahan ribuan BTS, di saat operator sedang lemah kemampuan investasinya, tidak mampu membangun ribuan BTS tambahan.

Karena sangat lambat untuk dapat menambah BTS, maka operator kehilangan peluang untuk mendapatkan peningkatan trafik pelanggan; sehingga peluang menambah revenue terlewatkan. Di sisi lain, persaingan harga yang brutal telah menurunkan harga trafik data menjadi jauh di bawah harga yang sehat, sehingga terjadi ironi yang parah, yaitu trafik meningkat tinggi hingga ratusan persen, namun revenue hanya naik belasan persen atau bahkan turun. 

Di tengah situasi yang sudah sulit itu, platform/apps menyediakan aplikasi yang berfungsi sama dengan layanan komunikasi voice & sms yang merupakan sumber revenue utama para operator seluler; maka volume trafik voice & sms pun menjadi turun drastis; sehingga revenue para operator menjadi semakin cepat berkurang. Akumulasi dari semua itu menjadikan operator seluler semakin hari semakin tidak sehat.

Bagaimana pandangan Anda terkait konsep mobile infrastructure sharing? Apakah sisi positif dan negatif yang mungkin muncul dari implementasi mobile infrastructure sharing?


Sesuai kaidah ilmiah jaringan telekomunikasi, seharusnya infrastructure-sharing menjadi kebijakan utama dan mindset utama dari para operator agar biaya investasi/pembangunan itu menjadi murah. Dalam konsep/prinsip regulasi, jaringan itu adalah layer fisik yang secara natural harus seminimal mungkin jumlah pemainnya agar tidak terjadi banyak masalah antara lain gangguan kepada masyarakat selama penggelaran, buruknya estetika ruang (terutama di kota-kota), pemborosan biaya & utilisasi rendah, overlapping kabel dan BTS di lokasi yg sama, berebut hanya di area yg ramai pemakai, … ini semua sangat merugikan bagi negara dan masyarakat, dan merugikan para pelaku usaha sendiri.

Sebenarnya yang dipersaingkan adalah layanan di setiap jenisnya. Meski ada logika persaingan di kualitas jaringan, namun jika dipahami bahwa kualitas jaringan ini adalah prasyarat wajib bagi semua yang menyediakan layanan, maka tentu dengan membangun infrastruktur secara bersama- sama, justru akan diperoleh jaringan yang terbaik kualitasnya; yang siap digunakan oleh semua penyedia jasa.

Terlebih lagi jika infrastructure-sharing terjadi pada jaringan berbasis radio, maka akan terjadi efisiensi spektrum frekuensi radio yang sangat tinggi. Satu BTS yang dioperasikan dengan lebar pita frekuensi yang lebih lebar akan memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan dua BTS dioperasikan dgn dua pita frekuensi yg terbagi dua. Bayangkan, dgn biaya hanya 1 BTS, akan didapat kapasitas yg cukup utk 2 operator, sehingga masing-masing operator hanya perlu dana investasi setengah daripada jika membangun sendiri-sendiri; ditambah bonus interferensi yang sangat menurunan karena jumlah BTS menjadi jauh lebih sedikit. Maka infrastructure-sharing di saat para operator sedang “wajib berhemat” dan sedang “wajib menambah BTS” dan masyarakat sedang “menuntut akses yg lebih cepat”; kebijakan dan tindakan infrastructure-sharing adalah jalan keluar yang sangat bijaksana. Tidak ada sisi negatif sama sekali, meski ada pihak yang keliru paham bahwa infrastructure-sharing ini bertentangan dengan prinsip kompetisi; ini keliru besar. Kompetisi bukan jor-joran lomba membangun infrstruktur fisik jaringan.

Bagaimana Anda memandang urgensi mobile infrastructure sharing terkait dengan industri telekomunikasi Indonesia saat ini ? Apakah memang perlu diterapkan dan kenapa?

Di saat para operator sedang sangat tidak sehat, mereka sedang “wajib berhemat” dan sedang “wajib menambah BTS” dan masyarakat sedang “menuntut akses yg lebih cepat”; kebijakan dan tindakan infrastructure-sharing adalah jalan keluar yang sangat bijaksana. Dengan infrastructure- sharing, pemandangan Kota menjadi lebih elok, jaringan menjadi lebih rapih dan berkualitas, dan masyarakat dapat menikmati akses internet yang lebih nyaman (QoE menjadi lebih baik). 


Dalam perspektif ekonomi nasional, negara indonesia ini adalah negara konsumen teknologi. Jika semua operator diwajibkan membangun sendiri, maka berarti Pemerintah mendorong belanja/ impor perangkat jaringan minimal 2xlipat atau beberapa kali-lipat dari yang semestinya bisa dihemat. Dengan kata lain, Pemerintah sedang meerugikan dirinya sendiri dan menyebabkan defisit neraca perdagangan yang besarnya trilliunan rupiah. Hal ini harus segera di-akhiri, apalagi ekonomi nasional sedang sangat berat.

Terkait dengan mobile infrastructure sharing, menurut Anda bagaimana?

Sudah cukup jelas diuraikan di atas. Tidak perlu lama-lama lagi menimbang. Langsung action dengan mengundang semua operator dan menyepakati mekanisme pelaksanaannya. Soal kesiapan infrastruktur dan industri terkait implementasi mobile infrastructure sharing, sudah siap, karena infra-sharing ini bukan menambah, tetapi justru memadukan yang ada dan membangun bersama yang belum ada; utamanya di daerah yg belum tersedia layanan. Kebijakan ini akan mempercepat penggelaran di area-area yang belum tersedia akses telepon dan internet; termasuk di banyak wilayah produktif dan resort pariwisata, bahkan di Pulau Jawa.

Regulasi yang perlu disesuaikan untuk memfasilitasi mobile infrastructure sharing ada dau kelompok utama, yaitu jaringan & fasilitas pendukung jaringan yang non-radio
, dan jaringan yang berbasis radio (yg menggunakan spektrum frekuensi radio).

Untuk regulasi baru yang diperlukan untuk memfasilitasi mobile infrastructure, yaitu regulasi yang membolehkan spektrum-pooling (menggabungkan dua atau lebih spektrum yang dikelola oleh dua atau lebih dari dua operator) & spectrum-sharing. Ditambah penegasan bahwa spektrum-pooling dan spectrum-sharing ini tidak menambah kewajiban membayar BHP-pita frek radio. Kewajiban BHP-pita frek para operator tetap seperti yang dibayarkan saat ini.

5G membutuhkan persyaratan teknis dan non-teknis yang lebih kompleks dibandingkan pendahulunya (2G, 3G, dsb). Menurut Anda, seberapa jauh peran mobile infrastructure sharing dalam mendukung implementasi 5G ? 


Setidaknya ada 2 technical concern yang perlu diperhatikan di dalam jaringan 5G, yaitu fakta bahwa jumlah BTS pada jaringan 5G akan menjadi sangat banyak karena saat itu akan menggunakan Small-cells (radius kecil) dan fakta teknis bahwa 1 TRX generasi 5G idealnya mendapat alokasi pita frekuensi yang besar, misal 100MHz contigous, sebagai prasyarat agar diperoleh kualitas throughput EMBB & URLL.

Jumlah BTS yang sangat banyak, meskipun berukuran kecil dipasang pada pole-pole kecil di sepanjang jalan, jika dikalikan jumlah operator seluler, ditambah lagi dengan jutaan Wi-Fi akses, maka dapat dibayangkan betapa akan sangat bermasalah dengan aturan estetika ruang kota dan efisiensi investasi. Dengan logika simpel ini, tentu semua harus sepakat bahwa infrastructure- sharing adalah wajib.

Kebutuhan alokasi spektrum yang relatif jauh lebih lebar dari generasi sebelumnya, sedangkan yang ada pada masing-masing operator terpecah pada beberapa pita frekuensi; maka satu-satunya cara memperoleh alokasi pita frekuensi yang lebar adalah dengan menggabungkan alokasi pita frekuensi dari semua operator. Seberapa maksimal kebutuhan teknis itu dapat terpenuhi, tentu diperlukan kajian bersama yang komprehensif namun tidak perlu waktu yang lama. Dengan logika sederhana ini pula, maka infrastructure sharing, spectrum-sharing, dan spectrum-pooling adalah kebijakan yang benar-benar bijak dan sangat siap untuk segera dilaksanakan.

Menurut pandangan Anda, seberapa jauh mobile infrastructure sharing dapat dimplementasikan di Indonesia, apakah harus mencakup urban dan rural ataukah hanya diimplementasikan di wilayah dengan karakteristik terentu ? skema seperti apa yang mungkin diimplementasikan di setiap kategori wilayah tersebut ?


Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masalah utama terhambatnya infra-sharing adalah masalah perasaan ingin saling membunuh, bukan masalah teknis ataupun alasan ekonomis. Jadi, tinggal diupayakan untuk mengubah mindset “spirit saling membunuh, menjadi saling menghidupi”. Kompetisi yang baik adalah Fastabikul Khairat (:berlomba-lomba dalam Kebaikan), yang berkhianat dihukum berat.

Saat ini, para raksasa dunia (Google, Facebook, Amazon, Apple, Microsoft, netflix) sedang agresif membangun jaringan mereka sendiri, meninggalkan para operator jaringan yang telah membuat mereka besar selama ini. Jika para operator nasional ini masih saja tidak mau bersatu dan segera meng-integrasi-kan atau meng-konsolidasi-kan jaringan mereka, maka 5-10 tahun ke depan bisa jadi semuanya akan berakhir tragis. Tidak ada lagi jaringan nasional, tergantikan oleh jaringan global….. si GAFAM (Google, Amazon, Facebook, Apple, Microsoft
) atau mungkin si FAANG (Facebook, Amazon, Apple, Netflik, Google).

Infrastructure-sharing itu harus mencakup semua ruas jaringan dan fasilitas pendukungnya, karena yang dilakukan raksasa platform/apps global adalah pasti seperti itu dalam rangka meminimalkan latency jaringan, memaksimalkan kualitas jaringan, memudahkan operation & maintenance, dan efisiensi investasi. Sebagai gambaran yang mudah, jika indonesia akan menyambut era 5G, maka harus paham prinsip bahwa “tidak akan pernah tercapai jaringan 5G tanpa menata jaringan fiber optik nasional hingga rapih”. Mustahil tercapai jaringan berkelas EMBB & URLL apabila pita frekuensi untuk BTS-5G hanya selebar yang saat ini dikelola masing-masing operator.

Dengan alasan-alasan itu, masih adakah tersisa ego untuk bertahan tidak mau duduk bersama merancang jaringan nasional secara bersama-sama; untuk bisa menyehatkan usaha semuanya dan untuk mengantisipasi dominasi dari raksasa global yang tidak lama lagi akan mengintegrasikan jaringan mereka.

Pemerintah dapat memberi contoh awal melalui pelaksanaan USO, yakni dengan menyatakan bahwa di dalam wilayah USO hanya ada satu jaringan tunggal untuk semua. Bahwa di wilayah USO, semua spektrum frekuensi digabungkan dan dikelola oleh Pemerintah untuk semua operator & penyedia jasa telekomunikasi Indonesia.

 

Loading...



Vivo Perkuat Inovasi Teknologi Melalui 9 Pusat Pengembangan dan Riset di Dunia

MAJALAH ICT – Jakarta. Perusahaan teknologi tentunya tak lengkap tanpa tim pengembangan dan riset, atau Research and Development (R&D) sebagai bagian dari lahirnya sebuah inovasi. Serangkaian uji konsisten dilakukan para tim ahli, untuk memastikan inovasi terus hadir bagi konsumen. Semangat inilah juga ditunjukkan vivo sebagai salah satu brand smartphone global, yang memiliki 9 pusat R&D independen di berbagai negara.

“Sejak dulu, vivo selalu memposisikan riset dan teknologi produk sebagai kekuatan pendorong utama untuk menghasilkan produk yang inovatif dan meningkatkan kemampuan teknis sehingga dapat mempersembahkan pengalaman teknologi yang baru kepada konsumen,” kata Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia.

Didirikan di 9 lokasi yang tersebar di seluruh dunia; antara lain di Tiongkok (Shenzen, Dongguan, Nanjing, Beijing, Shanghai, Hangzhou), Taiwan (Taipei), Jepang (Tokyo), dan Amerika Serikat (San Diego), pusat R&D ini fokus dalam berbagai teknologi, termasuk komunikasi 5G, Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk produk elektronik konsumen, desain industrial, dan teknologi pencitraan.

Berbagai inovasi hasil dari pusat R&D vivo sebagai salah satu perusahaan smartphone global dengan konsumen di seluruh penjuru dunia tentu saja telah banyak dirasakan. Mulai dari vivo X1 sebagai smartphone pertama di dunia dengan Hi-Fi quality audio chip di tahun 2012, X5 sebagai smartphone paling tipis di dunia tahun 2014, hingga vivo V15 sebagai smartphone pertama dengan 32MP Pop-Up Camera yang diluncurkan tahun 2019. Di akhir tahun lalu, vivo juga memperkenalkan vivo V17 Pro sebagai smartphone pertama di dunia dengan 32MP Dual Pop-Up Selfie Camera yang mendapatkan sambutan hangat dari konsumen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Berbagai produk inovatif yang dihasilkan dari pusat R&D vivo juga kerap diperkenalkan di ajang kelas dunia. Prototipe APEX yang menggebrak desain smartphone dunia pertama kali dipamerkan tahun 2018 yang menampilkan revolusi desain layar serta kamera Pop-Up serta In-Display Fingerprint Scanner Authentication. Di tahun 2019, vivo memperkenalkan APEX 2019 yang tampil dengan desain unibody dan pembaharuan seperti teknologi Full Screen In-Display Fingerprint Authentication dan Body Soundcasting. Tahun ini vivo juga akan terus menghadirkan inovasi-inovasi terbaru yang patut ditunggu oleh konsumen.

Untuk dapat menghadirkan inovasi ke dalam produk konsumen yang siap digunakan, vivo kini memiliki 5 basis produksi di seluruh dunia, dengan distribusi di Dongguan, Chongqing, India (Greater Noida), Bangladesh (Dhaka), dan Indonesia. Mengimplementasikan proses produksi berstandar global dengan Multi-Level Testing, termasuk uji ketahanan smartphone, uji usia, dan banyak pengujian intensif lain melalui Quality Control Lab (QC-Lab).

Di Indonesia, vivo telah memiliki pusat produksi sendiri yang berlokasi di Cikupa, Banten dan terus melakukan ekspansi pabrik di Indonesia untuk dapat memenuhi permintaan dalam negeri. Konsumen Indonesia juga berkontribusi sebagai landasan terpenting bagi pengembangan teknologi dan riset pasar vivo.

 

Loading...



Hadir di 500 kota, POS Qasir Catatkan Transaksi Rp.1,5 Triliun di Tahun 2019

MAJALAH ICT – Jakarta. PT. Solusi Teknologi Niaga (Qasir) terus menunjukkan komitmennya dalam membantu UMKM untuk mengembangkan bisnis lewat platform Point of Sales (POS). Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015 ini mencatat, salah satu kesalahan utama pemilik usaha mikro dan kecil dalam mengelola usaha sehingga tetap stagnan adalah karena tidak adanya pemahaman dasar soal pengelolaan bisnis. Karenanya, penggunaan platform POS bagi bisnis UMKM diharapkan mampu memangkas risiko human error dalam proses pengelolaan usaha.

“Sederhananya, jika bisnis tidak memiliki laporan neraca saldo atau catatan transaksi harian yang rapi, maka pemilik usaha tidak akan mengetahui kesehatan bisnisnya. Tidak terkecuali bagi pemilik usaha yang masih turun langsung dalam mengelola usaha sehari-hari, dampaknya akan besar jika ia tidak memiliki laporan yang jelas. Ujung-ujungnya, bisa saja mereka salah mengambil keputusan, pemasukan dan pengeluaran tidak berimbang dan usaha menjadi mandeg atau tidak berkembang,” papar Michael Williem, CEO Qasir.

Sementara itu, saat ini keberadaan toko-toko kelontong atau warung tradisional kian terdesak oleh hadirnya peritel modern, contohnya yang berbasis waralaba. Secara aspek permodalan dan jaringan usaha, peritel modern tentu akan jauh melampaui kemampuan warung-warung untuk bersaing mendapatkan pelanggan. Faktor-faktor seperti variasi barang dagangan, stok penjualan, sampai ragam metode pembayaran yang kian memudahkan pembeli, menjadi hambatan utama bagi warung mikro untuk tetap eksis.

Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan warung mikro ini masih menjadi penopang kebutuhan masyarakat sekitar, khususnya yang berada di kota-kota lapis kedua dan ketiga, yang jauh dari area perkotaan. “Warung masih menjadi andalan masyarakat, di tengah masifnya pertokoan modern. Kami melihat masih adanya kebutuhan masyarakat, khususnya dari lapisan menengah ke bawah yang masih menjadi pelanggan warung-warung tradisional karena memang harga barang kebutuhan sehari-hari masih sangat terjangkau. Sehingga, kami melihat ada celah di mana Qasir bisa membantu pemilik warung untuk survive di tengah kompetisi dengan pemilik modal yang lebih besar,” tambah Michael.

Setelah aplikasi Qasir, aplikasi Miqro pun diluncurkan untuk pedagang mikro dari berbagai jenis usaha. Aplikasi Miqro dapat diakses tanpa biaya lewat ponsel pintar. Melalui aplikasi ini, pemilik warung bisa mengakses banyak fitur dasar tentang manajemen pengelolaan warung, sampai dengan pemesanan barang untuk dijual kembali (grosir). Aplikasi Miqro memungkinkan hal tersebut dengan dukungan dari setidaknya lebih dari 25 mitra wholesaler yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Harapannya, akan semakin banyak pemilik usaha mikro yang menyadari pentingnya pengelolaan toko dan transaksi, apapun usaha dan skala bisnisnya.

“Salah satu hal yang mendasari optimisme kami dalam menciptakan inovasi adalah dorongan dari pemerintah untuk membantu usaha-usaha mikro, salah satunya warung, untuk dapat terus eksis dan meningkatkan skala usahanya lewat teknologi. Melalui aplikasi Miqro yang sudah tersedia untuk pengguna Android, pedagang tidak perlu lagi mencatat penjualan dan mengatur inventori secara manual, karena semuanya sudah otomatis akan terekonsiliasi di aplikasi,” ujar Michael.

Sampai dengan akhir tahun 2019, Qasir berhasil mencatatkan nilai transaksi yang cukup fantastis yakni sebesar Rp1,5 Triliun, angka ini merefleksikan setidaknya 0,2 persen total pergerakan ekonomi Indonesia. “Tentunya pencapaian ini sangat membanggakan bagi tim Qasir, di mana layanan kami sudah digunakan oleh pedagang mikro di lebih dari 500 kota di Indonesia. Ke depan, kami menarget untuk lebih banyak merchant yang mengunduh dan menggunakan aplikasi kami, setidaknya sampai dengan 300.000 user,” tutup Michael.

Jika aplikasi Miqro menarget pedagang mikro, aplikasi yang lebih dulu lahir, yaitu Qasir POS menyasar mereka yang sudah menjalankan usahanya dengan bantuan karyawan. Karena, pada tahap inilah pemilik usaha sudah membutuhkan fungsi-fungsi monitoring. Mulai dari memonitor catatan penjualan, mengelola produk, mengawasi stok, dan memantau aktivitas karyawan. Salah satu keunggulannya dibanding aplikasi sejenis, layanan yang ditawarkan dalam aplikasi Qasir bisa didapat tanpa biaya apapun dan dapat terus digunakan secara gratis selamanya. Sementara itu, untuk beberapa fitur khusus yang lebih premium, usahawan (user) hanya perlu membayar sesuai yang diperlukan.

Pemerintah melalui Kominfo mengimbau para pelaku swasta agar terlibat aktif dalam membantu mewujudkan jumlah UMKM go-digital menyentuh angka 8 juta atau lebih di tahun 2020. Saat ini pemerintah juga semakin proaktif menggalakkan pelatihan dan bimbingan UMKM yang mencakup perpajakan dan pembukuan. Salah satunya di tahun 2019, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggandeng 27 instansi terkait pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam penyusunan laporan keuangan dan perpajakan. Terdiri dari 21 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 6 instansi lainnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menghadiri acara ini menyebutkan bukan hanya persoalan penyaluran kredit saja untuk membuat UMKM bisa berkembang, namun pendampingan untuk mengelola bisnis dengan baik juga diperlukan. Dalam hal ini, perlu ada peran instansi yang cukup besar untuk melakukan pembinaan. Mengambil contoh di negara-negara maju, menurutnya jarang ada UMKM yang bisa berkembang tanpa adanya bantuan dari perusahaan besar yang jadi induk untuk mengangkat UMKM.

Sehingga, sebetulnya masih banyak peluang yang bisa digarap oleh perusahaan-perusahaan penyedia platform POS seperti Qasir untuk membantu pemberdayaan pedagang mikro lewat teknologi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini pula yang mendorong para pemain POS mulai bermunculan dalam beberapa tahun belakangan. Menurut Michael, kehadiran banyak pelaku usaha yang mirip dengan Qasir menunjukkan iklim persaingan yang sehat dan kebutuhan nyata dari pelaku UMKM. “Menurut kami, persaingan justru akan membuat Qasir semakin termotivasi untuk terus menciptakan inovasi-inovasi baru yang relevan untuk menunjang bisnis para usahawan. Kami juga optimis dapat membantu misi pemerintah untuk memperluas penetrasi digital yang lebih merata ke semua pelaku UMKM di Indonesia,” tutup Michael.

 

Loading...



Wednesday 29 January 2020

IndiHome Ikut Kembangan Industri Musik Indonesia Lewat i-Konser Channel

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui brand IndiHome terus berupaya menyediakan produk dan layanan yang berkualitas bagi seluruh segmen pelanggannya. Kali ini, IndiHome menghadirkan minipack i-Konser Channel di mana pelanggan dapat menikmati 100% tayangan konser musik secara langsung, ditayangkan 24 jam nonstop dan dapat dinikmati kembali oleh para pecinta musik di Indonesia. i-Konser merupakan channel konser musik berbayar pertama di dunia dengan model berlangganan video-on-demand. Peluncuran minipack ini dilakukan oleh Direktur Consumer Service Telkom, Siti Choiriana di Jakarta.

Siti Choiriana selaku Direktur Consumer Service Telkom menyampaikan bahwa i-Konser channel juga menjadi bentuk dukungan IndiHome dalam memajukan industri musik Indonesia. “i-Konser channel kami hadirkan untuk menambah kenyamanan pelanggan, khususnya para pecinta musik dalam menikmati tayangan musik di IndiHome TV. Selain itu, hal ini juga merupakan wujud komitmen IndiHome dalam memajukan industri musik Indonesia dengan menyediakan platform khusus untuk penayangan beragam konser musik musisi Indonesia,” ujar Siti Choiriana di acara peluncuran i-Konser Channel.

i-Konser merupakan satu-satunya channel TV yang menayangkan live concert musisi tanah air dan mancanegara serta berbagai hal yang berkaitan dengan konser musik seperti backstage live, after movie concert, artist talk, men behind the concert, dan sebagainya.

Selain bisa disaksikan di layar TV di rumah, tayangan konser musik juga dapat disaksikan melalui gadget subscriber iKonser. Dengan begitu, melalui channel i-Konser, penikmat musik di Indonesia dapat menyaksikan konser musik di manapun mereka berada.

i-Konser channel menyediakan 12 tayangan langsung konser musik dalam satu tahun atau satu konser setiap bulannya. Pelanggan dapat menikmati tayangan konser musik secara langsung dengan berlangganan setiap bulan di IndiHome TV. Tidak hanya itu, pelanggan juga dapat menonton kembali tayangan konser musik yang diinginkan melalui video-on-demand IndiHome. Terdapat beberapa jenis konser musik yang bisa dinikmati, di antaranya Live Heritage Konser, Teater Musikal, Konser Musikal, dan Live Musik Festival seperti Prambanan Jazz, Jogjarockarta, dan Mocosik Festival.

Untuk tahun ini, i-Konser channel di IndiHome TV menayangkan konser dari musisi papan atas Indonesia di antaranya Yura Yunita pada 29 Januari, Kunto Aji pada 20 Februari, Jogjarockarta Festival pada 1 Maret disusul Mocosik Festival pada bulan Mei, Prambanan Jazz Festival di bulan Juli serta Batik Music Festival di Oktober 2020. Pelanggan IndiHome yang berlangganan i-Konser juga berkesempatan memenangkan tiket gratis untuk menonton berbagai konser menarik maupun exclusive merchandise yang diselenggarakan oleh iKonser.

“Melalui i-Konser, kami berharap IndiHome dapat memberikan pengalaman baru bagi pelanggan untuk menonton konser musik secara langsung dalam genggaman serta dapat memajukan industri musik di Indonesia,” tutup Siti Choiriana.

 

Loading...