Thursday 18 June 2020

Tingkat Pembelian pada Aplikasi Belanja Meningkat Sebesar 40%, Belanja Seluler Menjadi Preferensi Utama

MAJALAH ICT – Jakarta. Adjust, platform pemasaran aplikasi global, bekerja sama dengan Liftoff, perusahaan pemasaran dan penargetan ulang aplikasi seluler terkemuka, dalam meluncurkan laporan baru tentang pasar aplikasi e-commerce yang bertumbuh dengan cepat. Studi yang didasari oleh data paling lengkap menunjukkan bahwa aplikasi belanja seluler —go-to” global untuk mendapatkan inspirasi dan bantuan in-store dan di berbagai tempat— terus meningkat secara signifikan di berbagai kategori dan kawasan. Laporan ini menyatakan bahwa Amerika Utara (NAR) adalah kawasan dengan tingkat belanja seluler paling tinggi, sementara pengguna di APAC – pasar yang matang dan sudah mengadopsi mobile commerce sejak awal – mulai menunjukkan kejenuhan dalam berbelanja, hal ini ditandai dengan engagement rate dan tingkat konversi yang menurun.

Dengan menganalisis 53 miliar tayangan iklan, 10 juta instalasi dan 2 juta first-time-events pada bulan April 2019 – April 2020, laporan ini menemukan bahwa:

Ini merupakan waktu yang paling tepat bagi aplikasi belanja
Analisis Liftoff dan Adjust menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi belanja semakin meningkat. Biaya akuisisi pengguna yang melakukan pembelian pertama kini hanya $19,47 atau telah menurun lebih dari 50% dari tahun ke tahun. Di sisi lain, engagement rate telah meningkat sebesar 40% dan tingkat pembelian turut meningkat dari tahun lalu (10,5%) menjadi 14,7%.

Selain itu, saat masyarakat wajib berdiam di rumah akibat pandemi COVID-19, pembeli kini semakin banyak berbelanja melalui aplikasi: walaupun relatif stabil sepanjang tahun, biaya instalasi menurun ke tingkat paling rendah di tahun 2020, yakni $2,48 di bulan Maret 2020 — saat shelter-in-place diberlakukan.

“Tahun lalu, hasil analisis kami menemukan bahwa kenaikan penjualan dari perusahaan retail raksasa seperti Amazon, Flipkart dan Alibaba membantu retailer lainnya, dengan menyiapkan pengguna seluler untuk berbelanja sepanjang tahun, dan tren ini masih terus berlanjut,” ujar Mark Ellis, co-founder dan CEO Liftoff. “Konsumen beradaptasi dengan lanskap retail yang berubah dan mereka kini semakin mengandalkan mobile. Ini merupakan waktu yang paling tepat bagi aplikasi retail.”

Di dunia di mana touchpoint fisik berkurang, aplikasi menyiapkan brand untuk terus mendorong pertumbuhan. Perusahaan telah meningkatkan upaya mereka dengan berfokus pada pelibatan ulang dan retensi pengguna.

“Industri e-commerce cukup terkejut di minggu-minggu pertama lockdown akibat pandemi COVID-19 di bulan Maret dan para pemasar mengurangi belanja iklan,” kata Paul H. Müller, co-founder dan CTO Adjust. “Akan tetapi, industri ini kemudian mengalami peningkatan di bulan April, dorongan umum yang disarankan adalah untuk melakukan pelibatan ulang dan penargetan ulang — sesuai dengan tujuan untuk kembali menarik pelanggan dan mempertahankan pengguna yang sudah ada.”

APAC tampak jenuh berbelanja, sebaliknya Amerika Utara mengalami peningkatan
Tahun lalu, pasar-pasar matang seperti APAC dan NAR menunjukkan tren yang serupa. Walaupun jumlah pengguna yang melakukan pendaftaran pada aplikasi belanja meningkat, tidak mudah untuk mengkonversi pengguna tersebut agar melakukan pembelian, hal ini menunjukkan bahwa para pengguna di kawasan tersebut cenderung hanya melakukan ‘window shopping’ secara mobile. Akan tetapi, data menunjukkan tahun ini berbeda: pola penggunaan di APAC dan NAR tampak berlawanan, di mana Amerika Utara lebih unggul.

Biaya-per-pembelian pertama NAR telah menurun 4x lipat(menjadi hanya $14,85), sedangkan tingkat konversi meningkat lebih dari 4x — 6x lipat dari APAC (27,6% dibandingkan dengan APAC (4.7%)). Di sisi lain, biaya di APAC telah meningkat menjadi hampir dua kali lipat dari tahun lalu, menjadi $54,90. Kawasan ini memiliki engagement rate paling rendah dengan tingkat pembelian yang menurun lebih dari 50% dari tahun lalu, ini menunjukkan bahwa mobile commerce di kawasan ini perlu diperbarui dan ditingkatkan. Akan tetapi, kawasan ini juga menawarkan value for money yang sangat menjanjikan – CPI (Biaya Per Instalasi) menurun secara signifikan pada tahun 2018 – 2019 (dari $3,17 menjadi $2,58).

 

Loading...



No comments:

Post a Comment