Tuesday 20 October 2020

LinkAja Dukung Pengembangan Ekosistem Wisata Banyuwangi Melalui Kemudahan Transaksi Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Banyuwangi, yang telah beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia, telah berhasil dikenal sebagai destinasi wisata yang mendunia. Pandemi COVID-19 yang terus berlanjut menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pariwisata, namun kini Banyuwangi tengah mendorong upaya pemulihan sektor pariwisatanya di tengah masa adaptasi kebiasaan baru. Mendukung upaya ini, LinkAja sebagai uang elektronik nasional hadir sebagai solusi pembayaran elektronik yang pertama dan satu-satunya pada aplikasi Banyuwangitourism, yang diresmikan melalui penandatangan Perjanjian Kerja Sama secara virtual antara LinkAja dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Peresmian kerja sama ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran aplikasi Banyuwangitourismsebagai aplikasi pemesanan tiket wisata yang disediakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi bagi para wisatawan yang berencana untuk mengunjungi berbagai destinasi di Banyuwangi tanpa harus membeli tiket di loket. Aplikasi ini dihadirkan sebagai langkah kesiapan Dinas pariwisata dalam menyambut wisatawan di era adaptasi kebiasaan baru, melalui kemudahan pembayaran nontunai dan pilihan ragam destinasi wisata yang telah terverifikasi sehat sesuai protokol kesehatan penanganan COVID-19.

Selain sebagai sumber pembayaran nontunai pada aplikasi Banyuwangitourism, LinkAja, dengan didukung oleh Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) juga secara progresif mendorong digitalisasi transaksi pada ekosistem pariwisata yang masuk ke dalam destinasi wisata pada aplikasi tersebut, melalui metode pembayaran berbasis QRIS (Quick Respons Indonesian Standard) di berbagai UMKM sekitar area wisata yang menjual makanan/minuman dan cendera mata, yang memungkinkan pembayaran untuk dapat dilakukan dengan lebih dari satu operator.

Tidak hanya dapat semakin memberi kemudahan, keamanan, dan kenyamanan dalam bertransaksi, dukungan LinkAja kali ini pun relevan dengan situasi pandemi, dimana pembayaran elektronik dapat membantu seluruh lapisan masyarakat untuk tetap dapat produktif dan tetap menjaga protokol kesehatan, dengan mengurangi paparan terhadap penggunaan uang tunai. Ke depannya, LinkAja juga akan menyediakan tempat pengisian saldo di berbagai area destinasi wisata.

Acara peluncuran yang diadakan secara virtual ini juga dapat dinikmati oleh publik secara langsung melalui kanal Youtube LinkAja Indonesia dan akun Instagram banyuwangi-tourism pada hari Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 10.00. Acara ini dibuka oleh sambutan dari M Yanuarto Bramuda selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, dan dilanjutkan dengan diskusi panel bersama Edward Kilian Suwignyo selaku Direktur Marketing LinkAja dan Direktur Aplikasi dan Tata Ekonomi Digital Kemenparekraf, Sebagai bagian dari rangkaian acara, LinkAja menampilkan pengalaman langsung dalam bertransaksi secara nontunai di area Agrowisata Taman Suruh dengan menggunakan metode QRIS. Bagi para penonton yang berpartisipasi, LinkAja juga memberikan merchandise menarik untuk sepuluh (10) pemenang undian, yang diundi pada akhir acara.

Edward Kilian Suwignyo, selaku Direktur Marketing LinkAja mengatakan, “kerja sama digitalisasi pembayaran dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi pada aplikasi inovatif Banyuwangitourism yang didukung penuh oleh HIMBARA, merupakan bentuk nyata dari komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata Banyuwangi, yang dikenal dengan sebutan The Sunrise of Java di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara. Dengan tetap memberlakukan secara ketat protokol kesehatan di berbagai destinasi wisata, kami harap keberadaan LinkAja dapat semakin mendongkrak upaya pemulihan sektor pariwisata Banyuwangi, yang berkontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi daerah. Kami juga berharap para warga Banyuwangi maupun wisatawan dapat turut bersama-sama menghidupkan kembali UMKM yang ada, sesuai dengan misi besar kami untuk membangun ekosistem dan platform layanan keuangan digital yang melayani terutama kebutuhan masyarakat kelas menengah dan UMKM di Indonesia.”

Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Mengatakan, “terima kasih atas kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan LinkAja, kita berharap ke depan destinasi pariwisata dan seluruh pelaku pariwisata yang terlibat dalam kemajuan pariwisata Banyuwangi bisa menikmati layanan yang disajikan oleh LinkAja dalam Aplikasi Banyuwangitourism. Ke depannya, wisatawan Banyuwangi bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan aplikasi Banyuwangitourism, dengan kehadiran LinAja di dalamnya yang dapat memudahkan transaksi nontunai.”

Untuk semakin menyemarakkan momentum kerja sama ini, LinkAja memberikan cashback menarik sebesar 20%, dengan minimal transaksi sebesar Rp 25,000, dan nominal cashback sebesar maksimal Rp 10,000 selama periode 19 Oktober – 1 November 2020. Untuk mempermudah kehidupan sehari – hari warga Banyuwangi dalam bertransaksi, LinkAja telah dapat digunakan sebagai metode pembayaran di modern retail (Basmallah, Arthapura Mart), Pasar Rogojampi, Pusat Oleh-oleh dan Kuliner (Tuk Tuk Tea, Nyoklat Klasik, Srengenge Wetan, Osing Deles, Sego Tempong Mbok Wah, Diskuupi), Penginapan (Dialoog Hotel, Kampung Osing Inn, Villa Kemarang, Kokoon Hotel, Pandansari Homestay, Pondok Seruni Homestay, Illira Hotel), dan Objek Wisata (Bangsring Underwater, Grand Watudodol, Pantai Cacalan, Pantai Boom, Air Terjun Jagir, Air Terjun Kalibendo, Agrowisata Taman Suruh, Taman Gandrung Terakota, Pantai Cemara, Sendang Seruni, Green Gumuk Candi, Wisata Pinus Songgon, De Djawatan Forest, dsb).

Hingga saat ini, LinkAja telah dapat digunakan di lebih dari 600,000 merchant lokal dan lebih dari 280,000 merchant nasional di seluruh Indonesia, 134 moda transportasi, lebih dari 500 pasar tradisional, lebih dari 14,000 partner donasi digital, 1.600 e-commerce, pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu. Selain itu, LinkAja juga dapat digunakan di lebih dari satu juta titik transaksi untuk pengisian dan penarikan saldo, yang meliputi ATM, transfer perbankan, jaringan ritel, hingga layanan keuangan digital.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim di Indonesia yang membutuhkan alat pembayaran elektronik berlandaskan kaidah syariah, terutama mengingat Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, LinkAja menghadirkan Layanan Syariah LinkAja yang merupakan uang elektronik syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk memfasilitasi berbagai jenis pembayaran sesuai kaidah syariat Islam.

Di dalam ekosistem holistiknya saat ini, hingga pertengahan bulan September 2020, Layanan Syariah LinkAja telah dapat dinikmati di seluruh Indonesia dengan ekosistem khusus Syariah yang telah dibangun di 69 Kotamadya dan 273 Kabupaten, yang mencakup masjid, lembaga amil zakat, pusat kuliner halal, modern retail lokal, pesantren, bank syariah, sekolah Islam, dan Universitas Islam.  Hingga saat ini Layanan Syariah LinkAja telah memiliki lebih dari 800.000 pengguna terdaftar, yang akan terus meningkat sejalan dengan adanya komitmen dari beberapa partner strategis seperti pemerintah daerah dan institusi lainnya untuk berkolaborasi demi perluasan ekosistem digital Syariah di seluruh Indonesia.

 



No comments:

Post a Comment