Wednesday, 6 January 2021

Cerpen; Siloka

Siloka “Bagi seorang perempuan, janji suci seorang laki-laki itu tercatat dalam selembar hati. Dinanti. Tak ada yang bisa menghapusnya, kecuali amnesia dan realisasi,” Kau menanggapi pernyataanku untuk mempersuntingmu. Tepatnya, mengikat hatimu yang masih melayang-layang. Memintanya menunggu perasan juangku nanti, sehabis aku melumat jenjangnya pendidikan. “Kematian?” tohokku, tersenyum. Tujuanku hanya merayu. “Memang kenapa dengan kematian? Dia […]

from Rosediana Diary https://ift.tt/38hweRO
via IFTTT

No comments:

Post a Comment