Thursday 24 June 2021

Jaring Calon Talenta Digital, Kominfo Gandeng Asosiasi Sektor TIK

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan program stimulus untuk melatih talenta digital melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS) 2021. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Hary Budiarto menyatakan program yang telah berjalan sejak tahun 2018 bertujuan untuk menyediakan SDM yang terampil dan berdaya saing di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

“Talenta digital menjadi salah satu kunci dari transformasi digital. Program DTS merupakan salah satu program untuk mendukung instruksi Bapak Presiden Joko Widodo tentang transformasi digital nasional, di mana ditargetkan 9 juta talenta digital terampil pada tahun 2030,” ungkapnya dalam TalenTalks Webinar yang bertajuk “Menyiapkan Ekosistem Digital Melalui Pengembangan Talenta Digital”, dari Jakarta, Kamis (24/06/2021).

Hary Budiarto menyatakan dalam Program DTS 2021, ada beberapa akademi yang bisa dipilih, salah satunya Thematic Academy. Program ini diperuntukkan untuk masyarakat untuk bisa melengkapi kehidupannya atau kebutuhan di dalam menyelesaikan kegiatan kegiatan sehari-hari, sehingga dapat menambah keahlian.

“Pada hari ini, kita namakan sebagai Thematic Academy. Webinar yang kami selenggarakan ini adalah salah satu akademi yang kami punya. Webinar ini merupakan salah satu bagian dari kita mensosialisasikan tentang program tersebut, Jadi, Thematic Academy ini akan menawarkan beragam skema pelatihan dengan target peserta yang memang spesifik yaitu masyarakat masyarakat yang membutuhkan beberapa kompetensi atau keahlian di dalam mendukung kegiatan kegiatan sehari-hari,” jelas Kabalitbang SDM Kominfo.

Hary Budiarto menjelaskan dalam Thematic Academy, peserta bisa memilih untuk mengikuti pelatihan Pelatihan Video Content Creator, Scrum Master, atau IT untuk perbankan. “Jadi, untuk IT perbankan ini kita lengkapi dengan magang sehingga diharapkan setelahnya mereka bisa langsung direkrut oleh Bank Mandiri, Bank BNI, maupun Bank BRI,” paparnya.

Menurut Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo, adapula skema pelatihan yang dinamakan cyber security analyst untuk sektor publik. “Jadi kita harapkan mereka akan paham atau aware terhadap keamanan informasi ketika mereka memberikan data, informasi, atau mengkonfigurasi suatu jaringan komputer,” tuturnya.

Bahkan, tersedia juga pelatihan Big Data Social Science untuk peneliti atau masyarakat yang membutuhkan pemanfaatan analisis big data agar menghasilkan produk riset yang lebih baik.

“Kemudian, khusus untuk wanita kita juga memberikan suatu pelatihan yang dinamakan Woman in Tech Programming with Python. Jadi, kalau di-Bahasa Indonesiakan, para wanita ini akan diajarkan dengan coding yang diharapkan bisa menjadi programmer dengan cara-cara yang simple namun menggunakan bahasa programming yang kita namakan Phyton,” papar Hary Budiarto.

Libatkan Asosiasi

Hary Budiarto menilai adanya teknologi tanpa kesiapan sumber daya manusia akan menjadikan hal yang sia-sia. Oleh karena itu, maka pengembangan sumber daya manusia harus didukung dan dilaksanakan tidak hanya oleh Pemerintah, namun juga oleh lembaga-lembaga organisasi maupun korporasi. “Baik yang dari negeri maupun swasta, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih masif dan merata di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya.

Menurut Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo, Pemerintah berperan tidak hanya untuk melaksanakan program pengembangan SDM, namun juga membangun ekosistem pengembangan SDM.

“Maka bersama ini Balitbang Kementerian Kominfo telah melaksanakan pelatihan talenta digital dan memberikan beasiswa untuk jenjang pendidikan ke tingkat magister maupun tingkat doktor,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman Kementerian Kominfo Kominfo melakukan pelatihan DTS ini selama 4 tahun, Hary Budiarto  memaparkan mayoritas peserta yang mengikuti beragam pelatihan itu paling banyak berasal dari pulau Jawa dan Sumatera.

“Untuk wilayah Sumatera pun, lanjutnya, hanya di Sumatera bagian Barat. Sementara untuk pulau-pulau lainnya itu masih sangat sedikit pesertanya,” tuturnya.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo melibatkan peran asosiasi sektor TIK agar membantu menyebarluaskan peluang pelatihan. Harapannya, masyarakat mendapat informasi merata di seluruh wilayah Indonesia dan memperoleh suatu pelatihan-pelatihan gratis yang disiapkan Pemerintah.

“Kami sangat mengharapkan sekali dari APTIKOM, ASPIKOM, maupun dari ABDI untuk bisa ikut mempublikasikan kegiatan-kegiatan atau menyebarluaskan informasi ini untuk banyak diikuti oleh masyarakat sehingga kita bisa menjaring peserta sebanyak mungkin hingga ke seluruh wilayah Indonesia,” jelas Hary Budiarto.

Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan dalam Program DTS 2021, selain pelatihan, peserta juga diberikan peluang mengikuti sertifikasi dan beberapa fasilitas pascapelatihan.

“Jadi, kami akan memberikan suatu beasiswa serta sertifikasinya yang dibiayai, kemudian juga kita memberikan beberapa fasilitas ketika mereka sudah selesai melakukan pelatihan dan kami memiliki program-program pascapelatihan juga,” tuturnya.

Hary Budiarto mengharapkan webinar dapat menambah wawasan tentang urgensi dan strategi peningkatan keterampilan digital pada masyarakat Indonesia.

“Saat ini, Bapak Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan tentang hilirisasi digital ekonomi. Hilirisasi digital ekonomi ini tidak bisa kita lakukan kalau masyarakatnya belum memiliki talenta-talenta digital. Ini sebagai syarat utama sumber daya manusianya harus digital, maka kami sangat berkeinginan atau kita berharap masyarakat mendaftarkan atau mengikuti pelatihan-pelatihan melalui skema-skema di dalam Thematic Academy untuk meningkatkan kompetensinya,” ungkapnya.

Ke depan, Hary Budiarto menyatakan, bersama asosiasi yang ada, sosialisasi ini semakin gencar dan melalui kantor-kantor perwakilan yang ada di asosiasi.  Terutama yang ada di daerah ini bisa mengakses informasi sehingga banyak masyarakat yang mendapatkan pelatihan.

“Bisa lebih masif mendapatkan informasi ini dan bisa mengikuti pelatihan-pelatihan dalam rangka menyiapkan ekosistem digital. Sehingga semakin banyak masyarakat ahli digital, talenta digital akan mudah untuk mewujudkan Indonesia semakin digital, semakin maju,” tandasnya.

Hadir dalam acara antara lain Plt. Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Badan Riset Inovasi Nasional, Ismunandar; Ketua Umum APTIKOM, Zainal Arifin Hasibuan; Perwakilan ITU untuk Regional Asia Pasifik, Syed Ismail Shah; Ketua Umum ASPIKOM, Muhamad Sulhan; serta Pakar Security sekaligus CEO porta berita Komite.ID, Rudi Rusdiah.

 



No comments:

Post a Comment