Friday 24 September 2021

ASEAN Foundation dan SAP Mengumumkan Pemenang Nasional Untuk Indonesia, Memberdayakan Generasi Muda Untuk Masa Depan Digital dan Ekonomi

MAJALAH ICT – Jakarta. The ASEAN Foundation dan SAP SE (NYSE: SAP) dengan gembira mengumumkan tiga tim dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Bina Nusantara sebagai pemenang dalam ajang final nasional ASEAN Data Science Explorers (ASEAN DSE) 2021– Indonesia yang berlangsung secara virtual hari ini.

Ketiga pemenang dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam merancang konsep keseluruhan terbaik untuk mengatasi isu ekonomi sosial di ASEAN, didorong oleh wawasan data insights. Kriteria penilaian mencakup kreativitas, kelayakan, inovasi, dan kemampuan tim untuk menunjukan implementasi solusi.

Sebagai pemenang pertama, Tim Spotindev dari Universitas Gadjah Mada akan mewakili Indonesia dalam ajang final regional virtual ASEAN DSE 2021. Team Spotindev sendiri terdiri dari Stephanie Dame Augustine dan Tsania Maulina Salsabilla dari Universitas Gadjah Mada. Proyek mereka fokus pada menjembatani sustainable fashion di tengah masyarakat ASEAN.

“Proyek yang kami inisiasi ini bernama SASSH dan merupakan layanan jasa untuk membantu masyarakat memilah dan mengolah sampah tekstilnya. Kami menyadari bahwa bukan hanya plastik yang menjadi pelopor masalah lingkungan. Tanpa kita sadari, sampah tekstil memiliki peran yang besar dan menempati posisi kedua dalam menyumbang polusi karbon. Kami juga ingin mempromosikan konsep ekonomi sirkuler dan budaya slow fashion dalam masyarakat untuk mengurangi dampak fast fashion pada lingkungan,” kata Stephanie Dame Augustine, yang merupakan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Gadjah Mada.

Adapun Runner-up final nasional adalah Tim Abraca-Data, yang terdiri dari Josephine Samuel dan Giodio Nathanael Pratama Mitaart dari Universitas Bina Nusantara, dengan proyek mereka memanfaatkan teknologi untuk pemulihan pangan dan pemenuhan kebutuhan pangan untuk komunitas lokal di ASEAN. Runner-up kedua sementara itu diraih oleh Tim Beauty of Data, yang terdiri dari Katia Evelyn Husen dan Julia Stephanie dari Universitas Bina Nusantara, dengan proyeknya yang berfokus pada penuaan populasi sebagai kekuatan ekonomi. Ajang final nasional virtual ini juga disaksikan oleh lebih dari 800 penonton yang menyaksikannya melalui live-stream di Facebook.

Mengembangkan Talenta Digital ASEAN Untuk Sustainable Growth

Meski pandemi COVID-19 masih berlangsung, ASEAN DSE terus membekali generasi muda di berbagai kawasan dengan keterampilan digital yang penting lewat berbagai aktivitas kunci, termasuk kompetisi data analytics secara virtual. Untuk kelima kalinya, ASEAN DSE telah mengalihkan fokus program tahunan tersebut ke sustainable development goals (SDGs) yang menyasar iklim dan sustainability. Selain itu, program ini juga berkolaborasi dengan non-governmental organisations (NGOs) di 10 negara ASEAN untuk memberikan sesi pembekalan in-person kepada generasi muda yang memiliki keterbatasan akses teknologi dan generasi muda difabel.

Dengan berkolaborasi bersama NGOs, memungkinkan program ini untuk memberikan pelatihan SAP Analytics Cloud kepada 11.782 mahasiswa dan dosen pada tahun 2021, atau naik sebesar 158% dibandingkan dengan tahun 2020 (4.563 generasi muda and dosen). Lebih lanjut, pada tahun ini terdapat 714 mahasiswa dari 10 negara ASEAN yang berkompetisi untuk mewakili negara masing – masing dalam final nasional.

“Tahun 2021 menandai capaian 5 tahun untuk kompetisi ASEAN DSE competition. Awalnya kompetisi ini adalah wadah untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital agar mereka tumbuh menjadi pemimpin generasi selanjutnya, tahun ini, kami menambahkan climate action sebagai fokus utama program kami. Ini sejalan dengan prioritas ASEAN. Kami bangga akan keberagaman ide-ide para peserta yang muncul dalam kompetisi ini. Passion mereka dalam menciptakan dampak sosial sangat mengesankan. ASEAN DSE terus memainkan peran dalam mengedukasi dan menginspirasi angkatan kerja masa depan dengan membekali generasi muda sehingga kita, sebagai satu ASEAN, bisa menjadi kekuatan ekonomi yang sustainable,” kata Mr. Thorsten Vieth, Direktur Sektor Publik dan BUMN SAP Indonesia.

“ASEAN DSE adalah wujud dari komitmen kami bersama SAP untuk memberdayakan generasi muda ASEAN dengan keterampilan future-ready dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di kawasan di tengah periode yang sulit. Kami sangat terkesan dengan begitu banyaknya talenta muda yang menyampaikan proposal inovatif berbasis data hari ini, Ini adalah bukti bahwa generasi muda, saat mereka diberi wadah yang luas bisa melakukan dan menunjukan talenta mereka. Kami percaya bahwa jika mereka diberi kesempatan, mereka bisa menciptakan solusi yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Kami juga berharap kolaborasi bersama antara ASEAN Foundation dan SAP bisa menginspirasi lebih banyak public-private partnership di masa yang akan datang demi mendukung pengembangan generasi masa depan kita,” kata Dr. Yang Mee Eng, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

Tim Spotindev yang saat ini tengah bersiap di ajang final regional dengan berfokus untuk mengulik lebih banyak data dan mempertajam solusi mereka, serta melakukan evaluasi dan latihan bersama academic advisor mereka Shima Trisna Mutiara, menyatakan bahwa kompetisi ADSE sangat layak diikuti dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat ASEAN.

Mereka mengaku sangat terbantu dengan berbagai teknologi yang disediakan. Berfokus pada layanan jasa untuk memilah, menjual kembali, mendonasikan, atau mengolah kembali sampah tekstil masyarakat, mereka terbantu dengan berbagai teknologi digital seperti teknologi web development dan mobile apps development dalam prosesnya. Mereka juga cukup terbantu dengan data science technology, terutama untuk mengembangkan layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

SAP Analytics Cloud khususnya, diakui memiliki fitur yang baik untuk memodelkan, menganalisis dan menyajikan visualisasi data yang menarik. Pengguna dapat dengan mudah menganalisis masalah atau isu sosial ekonomi yang terjadi menggunakan data aktual yang ada. Fitur dalam SAP akan membantu memodelkan data tersebut menjadi lebih terstruktur dan memungkinkan pengguna memperoleh analisis trend atau forecasting dari data yang terkumpul. Hal itu akan membantu pengguna untuk menyusun perencanaan solusi yang tepat sasaran untuk menangani masalah sosial ekonomi masyarakat.

“Menurut kami, ajang ASEAN DSE ini merupakan salah satu pemantik yang dapat meningkatkan kepedulian pemuda di ASEAN untuk mencari tahu masalah-masalah sosial ekonomi secara data-driven pada lingkup ASEAN. Terlebih, ajang ini juga memberi ruang inovasi bagi pemuda untuk mendukung akselerasi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di ASEAN. Kedepannya, saran kami, mungkin ASEAN DSE dapat mengadakan lokakarya gratis terkait perkenalan terhadap data science sehingga lebih banyak pemuda yang tidak datang dari background IT seperti kami menjadi lebih berani untuk mencoba belajar dan mengikuti kompetisi data science,” tambah Stephanie Dame Augustine.

 



No comments:

Post a Comment