Wednesday 26 June 2019

Kemendag Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Ekspor melalui E-Commerce

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku usaha untuk melakukan ekspor dengan memanfaatkan ekonomi digital, yaitu melalui e-commerce (niaga elektronik/niaga-el). Untuk mendorong hal itu, Kemendag menyelenggarakan seminar dan klinik bisnis bertema “Perluasan Pangsa Produk Indonesia di Pasar Luar Negeri Melalui Pemanfaatan E-Commerce” pada 19 Juni 2019 di Malang, Jawa Timur. Seminar berlangsung atas kerja sama Kemendag dengan Korean International Trade Association (KITA), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Ralali.com beserta mitra mereknya, Tokoin. Kegiatan ini juga didukung Dinas Perdagangan Kota Malang.

Dalam seminar tersebut, Kemendag tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga memberikan pelatihan praktis kepada 150 peserta yang hadir. Diharapkan, usai mengikuti seminar tersebut, para pelaku usaha dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat. Hadir sebagai pembicara yaitu Nofia Kartika Sari, KITA; Achmad Ichsan, LPEI; Zebedeus Rizal, Ralali.com; serta Mutia Rachmi, Tokoin.

“Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku usaha bisa lebih siap memanfaatkan niaga-el untuk memasarkan produknya, baik di dalam maupun luar negeri secara daring. Pemanfaatan niaga-el ini juga dapat mendorong ekspor nonmigas Indonesia yang tahun ini ditargetkan meningkat sebesar 7,5 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Direktur Kerja sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan.

Menurut Marolop, niaga-el memberi kemudahan bagi para pelaku usaha yang ingin mengekspor produk-produknya tanpa harus membuka toko di negara tujuan. Dengan cara ini, para pelaku usaha pun dapat menjual produk-produknya lebih banyak lagi.

Salah satu program yang memfasilitasi para pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital, terutama niaga-el, yaitu Digital Handholding Program (DHP). DHP adalah program jasa konsultasi Indonesia di bidang teknologi informasi (digital) yang dilakukan oleh LPEI. Program ini memberikan pendampingan, fasilitasi, dan pemberdayaan bagi pelaku UKM berorientasi ekspor untuk mampu memasarkan, memperluas akses pasar, mempromosikan, serta meningkatkan daya saing produk unggulannya di market place global (global niaga-el).

“Dengan mengikuti program ini, para pelaku usaha bisa mengembangkan kapasitas, mendapatkan penasihat bisnis, dan mengikuti program khusus pelatihan ekspor,” imbuh Marolop.

Marolop menambahkan, platform daring dapat dimanfaatkan untuk menyiasati keterbatasan anggaran promosi dan pemasaran. Promosi dan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi sebenarnya memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha. Tanpa biaya tinggi dan hanya dengan menggunakan jaringan internet, pelaku usaha sudah bisa memasarkan produk atau jasa secara luas ke masyarakat.

Bahkan, para pelaku usaha dapat memanfaatkan perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprice Resource Planning/ERP). ERP adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP meliputi sistem pencatatan, dari mulai transaksi hingga informasi lainnya dari sebuah usaha yang dapat diakses secara daring.

Selain itu menurut Maralop, para pelaku usaha juga mendapatkan pelatihan praktis dalam melakukan promosi dan solusi bisnis ERP. Dengan metode lokakarya seperti ini diharapkan para peserta dapat langsung mempraktikkan ke dunia nyata dan dapat menjadi lebih andal dalam memanfaatkan teknologi digital baik dalam melakukan promosi, transaksi, hingga pencarian solusi.

“Bukan hanya bagi para pelaku usaha, keuntungan penerapan niaga-el juga dapat dirasakan oleh konsumen, masyarakat luas, dan pemerintah. Niaga-el juga menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan juga mempermudah komunikasi antara penjual dan pembeli,” pungkas Marolop.

Lokakarya diselenggarakan di Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur. Malang dipilih karena merupakan salah satu kota yang perekonomiannya didukung oleh kegiatan industri yang memberikan kontribusi sebanyak 33,05 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, sektor perdagangan di kota ini memberikan kontribusi sebanyak 29,68 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Saat ini Malang juga menerapkan sistem ekonomi kreatif. Hal ini terlihat dari tingginya peran UKM dalam roda ekonomi dan penggunaan terhadap aplikasi serta permainan digital sebagai subsektornya.

 

Loading...



No comments:

Post a Comment