MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan keberadaan platform e-Commerce dapat meningkatkan potensi ekspor sehingga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.
“Melalui platform, ada kecepatan transaksi dan sistem informasi dari sisi order. Percepatan seperti itu yang bisa dikonversi menjadi penambahan ekspor,” ujarnya dalam Peluncuran Program “Kreasi Nusantara dari Lokal untuk Global” Shopee, di Jakarta.
Peningkatan tersebut dilihat dari perkembangan ekspor langsung dari daerah tertentu. Menteri Rudiantara mencontohkan, melalui pelabuhan terdekat seperti di Papua yang sebelumnya harus melalui transit di Makassar hingga ke Jakarta, namun hanya dengan platform, sistem promosinya akan lebih cepat.
“Sebetulnya potensi ekspornya kemungkinan meningkat, karena misalnya yang tadinya ekspor kerajinan atau apapun dari Papua itu harus berjenjang ke Jakarta dulu, baru nanti ke negara tujuan,” kata Rudiantara
Menurut Menteri Kominfo, saat ini pemerintah Indonesia lebih fokus untuk mendorong e-Commerce agar lebih meningkatkan ekspor ke luar negeri. Terutama produk-produk lokal yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
“e-Commerce yang platform Indonesia itu barang-barangnya dianggap masih banyak yang dari luar. Sekarang unicorn kita berlomba-lomba untuk menciptakan makers Indonesia festival dari UKM yang produknya memang berkualitas,” kata Rudiantara.
Menteri Rudiantara menyatakan jika e-Commerce di Indonesia siap ekspor ke luar negeri, tentunya memerlukan ekosistem yang lebih lengkap. Pasalnya dalam cross border ada yang namanya Bea Cukai.
“Sehingga diharapkan dapat memfasilitasi percepatan dari terjadinya transaksi dari Indonesia ke luar negeri,” tuturnya.
Menteri Rudiantara mengapresiasi program dari Shopee tentang Kreasi Nusantara yang bertajuk dari Lokal untuk Global. Program tersebut dicanangkan untuk mengedukasi para UMKM yang terpilih melalui Kampus Shopee dengan kurikulum khusus ekspor.
No comments:
Post a Comment