Wednesday 24 July 2019

Bayu Seto, Bidik Potensi Industri Perhotelan di Surabaya Lewat Teknologi

MAJALAH ICT – Jakarta. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dalam memahami perilaku konsumen dan mitra bisnis, serta menerapkan berbagai strategi bisnis untuk perusahaan; perjalanan karir seorang Bayu Seto telah mengantarkannya untuk memimpin pergerakan pasar bisnis perhotelan lokal di seluruh wilayah pulau Jawa. Pria kelahiran 34 tahun silam ini memiliki target pribadi untuk menjadi CEO di perusahaan besar sebelum berusia 40 tahun. Tak hanya itu, dirinya pun ingin membuat sesuatu yang bisa mendisrupsi pasar. Kini, ambisinya tersebut semakin mendekati untuk tercapai sejak bergabung bersama OYO Hotels & Homes (OYO), Indonesia sebagai Region Head wilayah Jawa, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta..Bersama OYO, Bayu memiliki visi untuk menghidupkan kembali hotel-hotel berskala kecil dan menengah melalui inovasi model bisnis yang berbasis teknologi.

Berbagai posisi di berbagai bidang pekerjaan telah Bayu jalani selama karirnya, mulai dari menjadi seorang Sales di salah satu perusahaan lokal di Bandung, hingga dipercaya untuk memegang posisi strategis perusahaan. Saat memulai bekerja sebagai Sales, penghasilannya kurang lebih Rp 1.200.000 per bulan. Bayu sempat menganggap kinerjanya sebagai sales agent dan telesales saat itu sangat buruk dan ia bahkan malu untuk bertemu teman-teman. Sekarang pendapatnya sudah berubah 180 derajat. “Saat ini barulah saya sadar bahwa menjadi sales adalah karier termahal saya. Saya belajar banyak saat itu. Saya benar-benar belajar dari bawah,” kata Bayu.

Sebelum bergabung di OYO, Bayu sempat didapuk sebagai Country Business Development Director di Grab Indonesia, dan sebelumnya sebagai Chief of Commercial Officer Indosat Mega Media. Pengalaman di kedua perusahaan tersebut dengan jenis industri yang berbeda semakin mengasah strategi bisnis Bayu. Diantaranya, berhasil mengubah dan mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan dengan tetap memperhatikan budaya dan strategi lokal. Sehingga, tak ayal di bawah kepemimpinan Bayu, OYO di Jawa Timur saat ini sukses mengakuisisi sebanyak 52 hotel lokal dengan lebih dari 1400 kamar yang tersebar di kota Surabaya, Malang dan seluruh wilayah Jawa Timur serta telah berhasil meningkatkan rata-rata okupansi kamarnya sebesar 75% sejak ia bergabung.

Bayu paham betul bahwa Surabaya sebagai ibukota dan pintu masuk bagi pengembangan bisnis ke kota-kota lain di Jawa Timur, serta hub transportasi bagi beberapa kota di Indonesia bagian timur, memiliki potensi bisnis yang besar dan menjanjikan. Salah satunya terbukti pada tingginya permintaan masyarakat akan akomodasi. Sebagai gambaran, selama kuartal kedua 2019, jumlah pemesanan hotel OYO di Surabaya mencapai diatas 57% atau naik lebih dari 61% dari kuartal pertama 2019.

Namun, saat ini dirinya melihat bahwa masih ada hal yang perlu digencarkan kembali dari sektor perhotelan, khususnya bagi hotel- hotel tradisional di Surabaya yang semakin tergerus oleh zaman dan di tengah ketatnya persaingan dengan hotel-hotel berskala besar. Berdasarkan kajian Pemkot Surabaya, tren pembangunan hotel baru di Surabaya juga masih terkonsentrasi di kawasan bisnis yang terdapat di pusat kota, dimana wilayah lain seperti di Surabaya timur dan barat masih menyimpan potensi yang menjanjikan. “Di Surabaya ini banyak hotel-hotel yang sebetulnya memiliki potensi bagus namun seringkali terhambat berbagai masalah seperti manajemen, fasilitas dan lokasi. Di OYO, kami menjadikan teknologi sebagai kunci utama dan sebagai DNA perusahaan kami untuk membantu para pemilik aset dalam menghidupkan kembali dan mentransformasi bisnis perhotelannya.” pungkas Bayu.

Bayu percaya bahwa melalui pengembangan teknologi, ekosistem yang diterapkan pada mitra-mitra hotelnya, dapat mengatasi masalah kesenjangan antara permintaan dan penawaran akomodasi yang berkualitas dengan harga kompetitif sehingga dapat meningkatkan okupansi kamar. “Hal pertama yang kita lakukan untuk membantu para pemilik hotel adalah melakukan audit dan standarisasi hotel-hotel lokal tersebut, dengan teknologi serta ekosistem yang kami bangun, saat ini lebih dari 65% hotel OYO yang ada di wilayah Surabaya dan Jawa Timur mendapat rating 8+ di berbagai platform pemesanan hotel. Exposure dan jangkauan hotel lokal yang lebih luas, baik nasional maupun global juga menjadi fokus kami, sehingga bisa meningkatkan jangkauan konsumen dan okupansi.” jelas Bayu.

Bagi Bayu, yang terpenting adalah bagaimana dirinya dan tim dapat menghadirkan ekosistem perhotelan yang baik bagi para mitra, mulai dari pemasaran, manajemen hotel, pelayanan terhadap tamu, hingga pengelolaan arus kas dan kinerja bisnis. Sehingga, dapat turut berkontribusi terhadap peningkatan gairah industri hotel lokal berskala kecil dan menengah di Surabaya dan sekitarnya.

 

Loading...



No comments:

Post a Comment