Tuesday 23 July 2019

Perusahaan di Indonesia telah Menyadari Pentingnya Oracle Autonomous Database

MAJALAH ICT – Jakarta. Semakin banyak bisnis di Indonesia telah beralih ke Oracle Autonomous Database, yaitu database pertama di industri yang dapat melakukan pengendalian, perlindungan dan perbaikan secara otomatis – untuk mendapatkan wawasan data yang lebih dalam, lebih bermakna dan lebih cepat dari sebelumnya. Dua perusahaan yang telah beralih ke Oracle akan memamerkan nilai yang diperoleh dari database ini pada acara Oracle Autonomous Database yang diadakan minggu ini, yaitu PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

Oracle Autonomous Database menggunakan pembelajaran dan otomatisasi mesin yang canggih untuk menyebarkan, mengoptimalkan, memperbaiki dan mengamankan secara otomatis tanpa harus dikerjakan oleh manusia, sehingga dapat menghadirkan tingkat kinerja, keamanan, dan efisiensi yang baru. Sebagai hasilnya, organisasi telah membuktikan bahwa mereka dapat secara signifikan meningkatkan dan mempercepat keputusan bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan mereka, memperkenalkan produk atau layanan baru ke pasar lebih cepat dan menciptakan tenaga kerja yang lebih cerdas.

Steve Daheb, Wakil Presiden Senior, Oracle Cloud, mengatakan, “Oracle Autonomous Database adalah salah satu pengenalan produk baru yang paling sukses dalam sejarah 40 tahun Oracle. Hari ini kami melihat pengguna di seluruh dunia menyadari manfaat dari otonomi. Sampai saat ini, kami sudah memiliki hampir 1.000 pelanggan yang membayar Autonomous Database dan sekitar 4.000 tambahan uji coba Autonomous Database baru pada kuartal terakhir saja. Momentum ini membuktikan bahwa kemunculan Autonomus Database saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pelanggan kami, ketika data tumbuh pada tingkat yang hampir tak terukur dan kami membutuhkan cara baru untuk mengelola, mengamankan, dan mendapatkan nilai dari data. Ada beberapa contoh mengesankan dari perusahaan yang menggunakannya di Asia dalam mengurangi biaya dan risiko, mengotomatiskan tugas inti, sehingga mereka dapat fokus pada inovasi, selain itu Autonomus Database juga digunakan untuk memberdayakan semua bidang bisnis di perusahaan dari Keuangan, Pemasaran dan SDM untuk mendapatkan nilai dan wawasan maksimal dari data mereka.”

Beberapa perusahaan Indonesia yang dapat menceritakan kesuksesan mereka dengan menggunakan Autonomous Database, yaitu PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. “Bisnis JNE berfokus pada pengiriman barang ber-volume bernilai tinggi. Oleh karena itu, laporan pengiriman dan analitik data sangatlah penting untuk operasi bisnis kami. Dari pelacakan status seluruh paket sampai mengelola permintaan dan umpan balik pelanggan, semua sangat bergantung pada informasi. Oracle Autonomous Data Warehouse memungkinkan kami untuk membuat lingkungan data warehouse yang sesuai kebutuhan kami dalam waktu kurang dari satu jam, sehingga membantu kami membuat laporan yang diperlukan secara real-time dan menindaklanjuti laporan ini dengan sangat cepat. Para pelanggan kami juga dapat memantau pengiriman online mereka berdasarkan layanan mandiri, sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai, ” tukas Wakil Presiden Teknologi JNE, Arief Rahardjo.

“Data adalah kebutuhan baru. Sebagai salah satu pengerak ekonomi, data adalah tulang punggung kami menjanlakan tugas sehar-hari. Kami telah memanfaatkan Oracle Autonomous Database Warehouse Cloud untuk menjalankan analisis berbagai aliran transaksi. Dengan cara ini, Kementerian Keuangan Indonesia dapat secara efektif memprediksi kapan akan ada aliran transaksi yang lebih tinggi. Misalnya, kami memproses berbagai macam transaksi pada akhir bulan ketika anggota dalam layanan publik menerima gaji mereka, dengan memperhatikan tren tersebut kami dapat langsung menyesuaikan beban kerja IT di Kementerian, memastikan keandalan dan ketersediaan data melalui berbagai platform aplikasi. Dalam jangka panjang, kami ingin menggunakan ADW untuk mendemonstrasikan data yang tersedia untuk umum secara lebih transparan dan intuitif – memungkinkan publik Indonesia setiap harinya untuk melihat bagaimana dana publik, seperti Alokasi Khusus, Dana Pemerintah Pusat, dialokasikan, melalui laporan interaktif,” kata Saiful Islam, CIO, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

 

Loading...



No comments:

Post a Comment