Wednesday, 1 August 2018

Investree Perluas Jangkauan Peer-to-Peer Lending ke Wilayah Regional Asia Tenggara

MAJALAH ICT – Jakarta. Setelah dua tahun diluncurkan dalam semangat menumbuhkan inklusi keuangan di Indonesia, Investree (PT Investree Radhika Jaya) hari ini mengumumkan penutupan peraihan pendanaan Seri B di semester II tahun 2018. Pendanaan Seri B ini berhasil diraih dari jajaran investor baru yang datang dari dalam maupun luar negeri, antara lain SBI Holdings, Mandiri Capital Indonesia, Persada Capital, Endeavor Catalyst, 9F Fintech Holdings Group, dan tentunya investor dari putaran sebelumnya, Kejora Ventures.

CEO & Co-Founder Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, “Kami sangat bersyukur atas pencapaian Investree, khususnya dalam mengawali semester II – 2018 yang sangat luar biasa ini. Adanya dukungan dari para investor yang memiliki kredibilitas dalam membangun ekosistem ekonomi digital semakin menumbuhkan dedikasi kami untuk terus mengembangkan produk dan layanan Investree, membantu UMKM mendapatkan pendanaan yang mudah, cepat, dan transparan melalui teknologi finansial, serta mewujudkan visi dan misi kami dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dan pasar-pasar yang berpotensi di Asia Tenggara.”

Suntikan dana dari para investor tersebut akan dimanfaatkan oleh Investree untuk mengembangkan teknologi dan lini produk baru, memperluas basis pengguna, serta merekrut lebih banyak talenta sehingga industri teknologi finansial (tekfin) dalam negeri dapat terus bertumbuh. “Turut menjadi fokus kami selanjutnya adalah ekspansi secara geografis ke pasar lain di Asia Tenggara. Di awal tahun 2018 ini, kami telah beroperasi di Vietnam secara resmi dengan nama eLoan (https://www.eloan.vn/) dan target pasar selanjutnya adalah Thailand, karena kami melihat adanya potensi yang besar dari ceruk pendanaan di negara tersebut dan kami yakin Indonesia mampu memainkan peran yang penting dalam menciptakan ekosistem tekfin di Asia Tenggara. Selain itu, kami juga akan menggaet lebih banyak Lender Institusional dalam rangka mempercepat proses pendanaan agar bisnis Borrower dapat berjalan lebih lancar,” Adrian menambahkan.

Berpartisipasi sebagai investor dengan sumbangan dana terbesar, SBI Holdings, Inc. bersama anak-anak perusahaannya berkecimpung dalam usaha layanan finansial online dan kegiatan investasi di Jepang dan internasional, meliputi segmen bisnis jasa keuangan, manajemen aset, dan yang berkaitan dengan bioteknologi. Segmen bisnis jasa keuangan sendiri menyediakan berbagai produk dan layanan seperti perbankan, asuransi, informasi ekonomi dan investasi, kartu kredit, serta yang paling selaras dengan Investree: peer-to-peer (P2P) lending. Hal ini memperlihatkan bahwa SBI Holdings dan Investree memiliki kesamaan visi dan misi dalam memberikan pelayanan keuangan yang lebih mudah, aman, dan nyaman untuk masyarakat melalui teknologi digital.

“Di tengah maraknya perkembangan tekfin di Indonesia, kami melihat prospek yang jelas terhadap model bisnis Investree yang transparan dan juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Jumlah pendanaan yang telah didistribusikan melalui Investree menjadi salah satu bukti kepercayaan pengguna atas Investree sebagai yang terdepan dalam industri P2P lending yang sedang berkembang saat ini, terlebih di Indonesia. Kami bangga dapat turut mendukung cita-cita Tim Investree dalam mewujudkan inklusi keuangan melalui penyediaan layanan finansial berbasis teknologi untuk memberikan solusi pinjaman kepada UMKM,” ujar Kento Tokimori, Deputy General Manager – Overseas Business Administration Dept. SBI Holdings, sebagai investor yang mengedepankan inovasi.

Pada kesempatan yang sama, Eddie Danusaputro selaku CEO/Presiden Direktur dari Mandiri Capital Indonesia (MCI) juga menjelaskan, “Sebagai mitra yang berfokus pada pengembangan industry startup dan investor dalam sektor tekfin, MCI membawa misi merah putih untuk membantu Investree berkembang sekaligus mempercepat inklusi finansial di Indonesia. Dengan keunggulan Investree dijalankan oleh para founder dan tim manajemen yang memiliki pengalaman puluhan tahun di industri perbankan dan teknologi, kami yakin bahwa kolaborasi Investree dengan MCI mampu merealisasikan cita-cita melayani segmen pasar yang belum terjangkau.” MCI sendiri merupakan nama yang sudah tidak asing di industri tekfin karena telah menjadi mitra investasi bagi beberapa startup tekfin inovatif di Indonesia yang ingin berkembang pesat. Hal itu dilakukan untuk menjalin kreativitas dan bisnis yang berkelanjutan.

Sementara itu, Kejora Ventures sebagai investor awal dari putaran Seri A juga mempunyai kepercayaan yang besar bahwa Investree akan menjadi bagian dari fenomena pertumbuhan inklusi keuangan. “Kejora sebagai investor awal sangat senang dengan perkembangan ini dan kami menyambut rencana ekspansi Investree di Asia Tenggara dengan antusias. Di samping mendukung inklusi finansial di Tanah Air, Investree telah berhasil membukakan jalan bagi UMKM untuk memanfaatkan platform digitalnya sebagai pelengkap pasar pinjaman konvensional, dan kami bangga dapat menjadi bagian dari peran perantara bersama dengan perbankan,” ujar Eri Reksoprodjo, Managing Partner Kejora Ventures. Kejora Ventures adalah perusahaan modal usaha (venture capital) yang secara konsisten berinvestasi di startup berbasis teknologi untuk menjadikannya pemain utama dalam pasar ekonomi digital di Asia Tenggara.

Investor lainnya yaitu Persada Capital, Endeavor Catalyst, dan 9F Fintech Holding Groups juga mempunyai kredibilitas yang sangat baik. Persada Capital adalah perusahaan induk yang memiliki saham beberapa anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang bisnis. Endeavor Catalyst adalah perusahaan investasi bersama yang didesain untuk mendukung para Endeavor Entrepreneur sebagai bentuk kontribusi terhadap keberlangsungan jangka panjang Endeavor sendiri. Tahun lalu, setelah melewati beberapa panel seleksi bertaraf internasional, Co-Founder & CEO Adrian Gunadi terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur dalam 71st International Selection Panel di London. Investree sendiri berhasil menjadi 1 dari 9 perusahaan dunia yang tergabung dalam Endeavor Network. Sedangkan 9F Fintech Holding Groups adalah penyedia jasa tekfin terkemuka dari Cina dan telah memiliki lebih dari 38 juta pengguna, menawarkan layanan finansial yang simpel, efisien, dan komprehensif serta menumbuhkan nilai lebih bagi penggunanya melalui mobile internet dan manajemen risiko big data.

Berangkat dari produk unggulannya yakni Invoice Financing sebagai kegiatan pendanaan di mana Borrower menjaminkan tagihan yang sedang berjalan sebagai sumber pembayaran pinjaman, memasuki tahun ketiganya, Investree telah menghadirkan terobosan baru di bawah bendera Investree Syariah sebagai pelopor produk pembiayaan berbasis syariah di industri P2P lending dengan meluncurkan Pembiayaan Usaha Syariah dan Online Seller Financing Syariah yang dirancang dengan menggunakan skema syariah melalui Akad Al Qardh dan Akad Wakalah Bil Ujrah. Selain itu, Investree berhasil terpilih sebagai satu-satunya perusahaan penyedia jasa P2P lending yang menjadi Mitra Distribusi dalam memasarkan Surat Utang Negara. Penunjukan dilakukan langsung oleh Kementerian Keuangan RI.

Dengan adanya harapan baru ini, Investree bertekad untuk mengedepankan semangat nasionalisme melalui tagline #SemuaBisaTumbuh, agar Indonesia sebagai negara ASEAN dengan pertumbuhan teknologi finansial yang cukup pesat dapat mengambil peran secara regional.

 



No comments:

Post a Comment