Friday 20 July 2018

Hujan Meteor Buatan akan Bisa Diwujudkan pada 2020 oleh Startup Ini

MAJALAH IT – Jakarta. Sebuah startup di Jepang sedang mengerjakan proyek yang dapat meluncurkan pancuran meteor buatan pertama di dunia. ALE yang bermarkas di Tokyo menyebut teknologi itu sebagai “bintang jatuh atas permintaan” dan itu bisa menerangi langit pada awal 2020.

ALE sudah berada di tahap akhir pengembangan teknologi yang membutuhkan dua satelit mikro untuk melepaskan dan menjatuhkan bola pemancar cahaya di ruang angkasa. Bola dilaporkan dirancang untuk bersinar terang setelah mereka memasuki atmosfer Bumi untuk mensimulasikan hujan meteor, menurut Phys.org.

Sementara startup saat ini menargetkan untuk menciptakan pertunjukan spektakuler di Hiroshima untuk hujan meteor buatan pertama, itu juga bermaksud untuk memberikan pengalaman serupa di bagian lain dunia. “Kami menargetkan seluruh dunia, karena tumpukan bintang jatuh akan berada di ruang angkasa dan dapat dikirimkan ke seluruh dunia,” kata kepala eksekutif ALE Lena Okajima.

Dua satelit mikro akan diluncurkan pada waktu yang berbeda. Yang pertama hanya akan menumpang ke ruang angkasa dengan roket yang diluncurkan oleh badan antariksa Jepang pada Maret 2019. Satelit kedua akan diluncurkan pada roket sektor swasta pada pertengahan 2019. Setiap satelit akan berisi 400 bola kecil, yang komposisi kimianya akan tetap menjadi rahasia.

ALE mengatakan 800 bola akan cukup untuk sekitar 40 hingga 60 hujan meteor buatan dalam rentang dua tahun, karena satelit hanya akan dapat bertahan di ruang angkasa selama sekitar periode tersebut. Kedua satelit akan mulai mengorbit Bumi pada Februari 2020, dan peristiwa pertama akan terjadi pada musim semi 2020.

Sementara jelas sekarang bahwa bola akan berfungsi sebagai bintang jatuh buatan yang akan bersinar terang ketika mereka terjun ke atmosfer Bumi, itu masih belum diketahui warna bola mana yang akan bersinar. SlashGear menduga bahwa mereka dapat disesuaikan dengan warna yang berbeda untuk menampilkan pertunjukan berhenti di langit malam.

ALE didirikan pada tahun 2011 oleh Okajima, seorang pengusaha Jepang. Dia datang dengan ide menciptakan hujan meteor buatan sambil menonton hujan meteor Leonid saat dia masih menjadi mahasiswa di Astronomi di Universitas Tokyo. Untuk informasi lebih lanjut tentang proyek, lihat situs web startup.

 



No comments:

Post a Comment