Saturday 22 April 2017

Industri Kreatif Sumbang Rp.800 Triliun PDB, Belum Optimal Karena Terganjal Koneksi Internet

MAJALAH ICT – Jakarta. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan terus mendorong pelaku industri kreatif untuk berkembang. Salah satu pendukung berkembangnya industri kreatif yakni teknologi informasi, seperti jaringan internet berperan penting dalam mengenalkan dan memasarkan produk industri kreatif.

Dijelaskan Deputi Akses Permodalan Bekarf Fadjar Hutomo, selain menyumbang pertumbuhan domestik bruto (PDB) nasional, industri kreatif merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Data Bekraf menyebutkan, mengacu data 2016, industri kreatif menyumbang sekitar Rp800 triliun atau delapan persen dari total PDB, dengan pertumbuhan dari tahun ke tahun mencapai lima persen.

“Ekonomi kreatif semakin mendapat perhatian utama di banyak negara, karena dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Melihat potensi tersebut, Pemerintah terus mendorong startup untuk terus berkembang. Selain dengan memberikan wadah bagi pemain industri kreatif untung menuangkan ide-idenya. yang tidak kalah pentingnya adalah pemerataan internet,” katanya.

Menurutnya, harus diakui bahwa jaringan internet sangat berperan penting dalam mengenalkan dan memasarkan produk industri kreatif. Pemasaran sistem online memiliki jangkauan sangat luas dan dalam waktu singkat. Pemerataan akses internet menjadi kewajiban Kominfo agar ekonomi yang berbasis digital kreatif ini dapat terus berkembang,” tandasnya.

Fadjar menambahkan, saat ini ada 16 subsektor yang akan terus berkembang selama 2015-2019, yakni seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, aplikasi game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, periklanan, musik, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya, dan kuliner. Namun sayangnya, katanya, akses internet di Indonesia belum tersedia merata ke seluruh wilayah khususnya di daerah pelosok. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada 2016 mengungkap bahwa penetrasi internet mayoritas masih berada di Pulau Jawa.

“Dari survei yang dipresentasikan oleh APJII itu tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang atau 65 persen dari angkat total pengguna internet tahun ini berada di Pulau Jawa. Sedangkan sisanya adalah 20,7 juta atau 15,7 persen di Sumatera. Kemudian 8,4 juta atau 6,3 persen di Sulawesi, 7,6 juta atau 5,8 persen di Kalimantan, 6,1 juta atau 4,7 persen di Bali dan NTB, 3,3 juta atau 2,5 persen di Maluku dan Papua,” pungkasnya.

 



No comments:

Post a Comment