Friday 28 April 2017

Tanggulangi Maraknya Berita Hoax yang Beredar, Komunitas Pers Bentuk JAWARAH

MAJALAH ICT – Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi Komunitas Pers Nasional membentuk Jaringan Wartawan Anti Hoax (JAWARAH) sebagai upaya menanggulangi maraknya berita hoax yang beredar. “Saya gembira akan Jaringan Wartawan Anti Hoax ini, dan nama Jawarah ada unsur heroisme nya. Siap untuk membela kebenaran.” ungkap Jusuf Kala pada Pelucuran JAWARAH sekaligus Pemberian Penghargaan HPN di Istana Wakil Presiden, Jumat (28/4/2017).

Wapres mengatakan bahwa teknologi memang merubah banyak hal. Oleh karena itu berita hoax juga harus dilawan dengan teknologi. Dan media mainstream juga harus ikut mengawasi munculnya berita hoax tersebut.

Jaringan Wartawan Anti Hoax sendiri dijelaskan oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono bertujuan untuk menguatkan pers nasional. “Pers mainstream agar lebih kuat dan jelas, sehingga bisa menjadi media yang clean dan clear. Kita tidak ingin media menjadi penyebar hoax.” jelas Margiono.

Kurang lebih ada 150 orang yang tergabung dalam jaringan ini. Nantinya akan ada dua pihak yang bekerja pada JAWARAH ini yaitu pakar dan ahli yang mempunyai komitmen untuk melakukan verifikasi informasi terkait hoax dan  mesin. “Hoax ini berkaitan dengan teknologi. Saat ini ada teknologi untuk menyaring berita hoax contohnya aplikasi Cimol dari ITB.” tambah Margiono.

Ditambahkan oleh perwakilan Komunitas Pers Budiono Dharsono bahwa semua komunitas pers ikut menggagas lahirnya JAWARAH ini.  Diharapkan dikemudian hari muncul berita kredibel, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. “Harapannya JAWARAH ini bisa menyegarkan pemberitaan di Indonesia dan membikin sesuatu yg positif dan berguna.” tambahnya.

Peluncuran JAWARAH ini dihadiri juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Komunitas Pers Nasional dan penerima Penghargaan Hari Pers Nasional 2017.

 



No comments:

Post a Comment