Monday 30 December 2019

Ingin Mencari Pinjaman Modal untuk Bisnis Anda? Teknologi Keuangan Baru Jadi Salah Satu Pilihan

MAJALAH ICT – Jakarta. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, pebisnis pemula maupun yang sudah berpengalaman kini memiliki beragam solusi bisnis yang dapat membantu mereka membangun atau bahkan mengembangkan bisnis mereka, termasuk memperoleh akses ke opsi pembiayaan. Berbagai lembaga keuangan yang sudah terbentuk juga siap untuk mendanai ide-ide bisnis yang berpotensi menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Pemerintah juga telah menganjurkan pentingnya pertumbuhan inklusif dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia, khususnya bagi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar mereka memiliki akses ke teknologi dan daya saing yang tinggi.

Dari lembaga konvensional hingga institusi teknologi keuangan terbaru, pelaku UMKM dan calon pebisnis kini kian dimudahkan dengan berbagai pilihan pinjaman modal. Pebisnis sudah terlepas dari belenggu pendanaan dengan pilihan terbatas, yang kerap menyulitkan mereka untuk mengembangkan bisnis. Maka dari itu, jangan biarkan modal menghalangi Anda untuk mewujudkan ide bisnis dan pertimbangkan metode berikut ini untuk mendapatkan pinjaman modal yang sesuai dengan jenis usaha Anda.

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Opsi pertama adalah program pembiayaan pemerintah untuk pebisnis yang membutuhkan bantuan modal usaha, yaitu program ​Kredit Usaha Rakyat (KUR)​. KUR bertujuan untuk membantu UMKM mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan, swasta maupun pemerintah, dengan syarat mereka harus memiliki bisnis yang berkelanjutan tetapi belum ​bankable a​ tau tidak dapat mengakses layanan perbankan. ​Jumlah pinjaman yang disalurkan oleh program ini bervariasi untuk setiap orang, tetapi dapat menampung hingga Rp 500.000.000 dengan tingkat bunga yang cenderung lebih rendah sekitar 7% per tahunnya1. Selain menyediakan pinjaman dengan bunga yang rendah, pemerintah juga menyediakan subsidi melalui program ini dengan kisaran antara 5,5% hingga 14% dari jumlah pinjaman yang diberikan, sudah termasuk biaya imbal jasa penjaminan dan penagihan2. Deng​an demikian, jenis program ini paling cocok untuk UMKM yang tengah mencari pinjaman dengan bunga terjangkau tetapi tidak memiliki jaminan yang cukup.

Pinjaman dari bank

Alternatif lain adalah mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan atau lembaga lain seperti layanan pinjaman multiguna atau ​Kredit Tanpa Agunan (KTA)​. KTA dapat menjadi opsi yang tepat bagi pelaku bisnis yang tidak memiliki jaminan bisnis tetapi dianggap memenuhi syarat oleh lembaga perbankan4. Mengingat bahwa opsi ini memiliki risiko yang ringan bagi pihak peminjam, modal yang dapat ditawarkan oleh bank tidak bisa mencapai nominal yang kecil, yaitu kurang dari Rp 300.000.0005, dengan tingkat bunga yang lebih tinggi. Oleh karena itu, peminjam disarankan untuk mengambil jangka waktu peminjam yang lebih pendek. Mempertimbangkan kenyamanan dan kondisinya, opsi ini sangat cocok untuk calon pengusaha yang mencari jumlah pinjaman yang tidak besar dan cukup untuk menopang bisnis atau memulai proyek mereka.

Layanan pinjam meminjam (P2P lending)

Teknologi memacu pertumbuhan lintas vertikal, termasuk di sektor teknologi keuangan. Solusi ketiga yang dapat dimanfaatkan oleh pebisnis adalah pinjaman ​peer-to-peer (P2P) yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 113 perusahaan (per Mei 2019)6. Opsi ini bekerja dengan menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman melalui layanan online, sehingga menghapuskan prosedur perbankan tradisional. Selain itu, lembaga tersebut juga mendorong perusahaan penyedia layanan P2P untuk mengucurkan setidaknya 20% dari dana mereka ke sektor produktif7. Mengingat jumlah pengeluaran per akun yang tinggi hingga mencapai Rp2 miliar8, layanan ini bisa menjadi opsi yang layak bagi mereka yang membutuhkan jumlah kredit tinggi tetapi dapat mengembalikannya dalam waktu singkat. Namun, pastikan untuk memilih program yang terpercaya dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan keamanan program karena perusahaan penyedia layanan P2P memiliki tingkat bunga yang relatif lebih tinggi, mencapai nilai maksimum 0,8% per hari.

Platform teknologi lainnya

Selain pinjaman P2P, beberapa marketplace juga menawarkan bantuan keuangan untuk pedagang mereka. Platform teknologi ​Zilingo telah memperluas cabang B2B untuk memberikan solusi bagi semua ukuran bisnis. ​Ade Yuanda Saragih, VP and Country Head, Zilingo mengatakan, “Zilingo percaya bahwa semua bisnis, apapun ukurannya, dapat mengembangkan bisnis mereka dan bahwa setiap label fesyen, baik besar atau kecil, harus memiliki peluang yang sama. Kami berharap lini bisnis B2B dari Zilingo dapat membantu semua pedagang memperoleh dana untuk mengembangkan bisnis mereka dan mencapai kesuksesan. ”Keuntungan bagi bisnis yang menggunakan layanan finansial terintegrasi dari Zilingo adalah kemudahan untuk mengajukan pinjaman karena platform kami sudah memiliki rekam jejak transaksi yang dapat digunakan sebagai poin pendukung tambahan bagi mitra untuk dipertimbangkan. Zilingo juga akan membantu menyarankan pedagang untuk memilih pinjaman terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnis mereka.

Melalui layanan solusi bisnisnya, Zilingo bermitra dengan berbagai lembaga keuangan seperti penyedia layanan P2P, bank, dan perusahaan multi-finance untuk menawarkan bantuan keuangan kepada para pedagangnya. Sebagai platform teknologi serba ada untuk semua kebutuhan B2B, Zilingo terus mengidentifikasi hambatan yang ada dan menawarkan solusi inovatif untuk menyetarakan kesempatan bersaing dan membantu UMKM untuk terus mengembangkan bisnis mereka di Indonesia.

 

Loading...



No comments:

Post a Comment