Monday 24 February 2020

Google Hapus 600 Aplikasi dari Play Store yang tampilkan Iklan Perusak Fungsi Ponsel Pengguna

MAJALAH ICT – Jakarta. Google menghapus hampir 600 aplikasi dari Play Store-nya karena menampilkan iklan yang dinilai menghambat pengalaman pengguna, dan berjanji untuk berinvestasi dalam teknologi baru untuk mendeteksi penipuan iklan seluler.

Per Bjorke, manajer produk senior yang bertanggung jawab atas kualitas lalu lintas iklan di Google, mengumumkan di blog bahwa langkah tersebut diselesaikan menggunakan pendekatan berbasis pembelajaran mesin yang baru dikembangkan.

Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi iklan di aplikasi yang muncul di perangkat pengguna “dengan cara yang tidak terduga, termasuk merusak atau mengganggu kegunaan fungsi perangkat”.

Bjorke menjelaskan bentuk lain dari iklan yang mengganggu yang bertujuan untuk diperangi perusahaan adalah yang ditampilkan pada perangkat bahkan ketika pengguna tidak secara aktif menggunakan aplikasi, mencatat ini mengakibatkan pengalaman pengguna yang buruk dan dapat “menyebabkan klik iklan yang tidak disengaja yang dihabiskan oleh pengiklan sampah”.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan pindah untuk membersihkan iklan di aplikasi Play Store. Pada bulan April 2019 Google menghapus 46 dari 100 aplikasi yang dibuat oleh pengembang China Do Global, diikuti dengan penghapusan lebih dari 60 aplikasi dari CooTek yang berbasis di Cina beberapa bulan kemudian.

Pada Agustus 2019 Google menyatakan perang terhadap aplikasi yang kasar, meluncurkan program yang memberi penghargaan kepada pengembang yang melaporkan aplikasi yang melanggar kebijakan datanya.

Dan pada Q4 2019, perusahaan beralih ke perusahaan keamanan ESET, Lookout dan Zimperium untuk meminta bantuan dalam mendeteksi aplikasi berbahaya sebelum dirilis.

 

Loading...



No comments:

Post a Comment