Friday 15 September 2017

Belanja Iklan Produk Telekomunikasi dan Layanan Online Masih Mendominasi

MAJALAH ICT – Jakarta. Belanja iklan pada produk-produk telekomunikasi dan layanan di Indonesia masih merupakan belanja yang mendominasi pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Demikian diungkapkan Nielsen Indonesia. Belanja iklan secara garis besar masih menunjukkan tren peningkatan untuk periode paruh pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Pada periode Januari-Juli 2017 ini belanja iklan di TV dan media cetak mencapai Rp.82,1 triliun.

Disampaikan Executive Director Media Nielsen, Hellen Khaterina, dari hasil temuan Nielsen Advertising Information Services ini menunjukkan bahwa gaya hidup konsumen yang semakin mendekat ke arah digital mempengaruhi ketatnya kompetisi para penyedia jasa telekomunikasi dan layanan online khususnya e-commerce sehingga pengiklan semakin gencar beraktivitas di berbagai media. “Pertumbuhan belanja iklan kedua kategori produk ini sangat kuat pertumbuhannya dibandingkan dengan kategori produk pengiklan terbesar lainnya,” ungkap Hellen.

Dikatakannya kategori produk yang mendorong pertumbuhan belanja iklan di semester I-2017 ini adalah telekomunikasi dan layanan online yang masing-masing tumbuh 32% dan 31% hingga mencapai Rp.3,7 triliun dan Rp.3,2 triliun. Selain itu, kategori snack, biscuit, cookies, juga tumbuh sebesar 25% hingga mencapai Rp.2,6 triliun. Pertumbuhan di kategori telekomunikasi sangat dipengaruhi oleh belanja iklan Vivo smartphone yang meningkat 59 kali dibanding tahun lalu hingga menccapai Rp.372,1 miliar. “Adapun layanan online, tiga pengiklan terbesar dan pendorong pertumbuhan untuk periode ini adalah Travelola, Agoda dan Shopee,” imbuhnya.

Meski begitu, tambahnya, ada beberapa kategori yang mengurangi angka belanja iklannya secara signifikan. Salah satunya adalah belanja iklan rokok kretek yang berkurang hingga Rp.1,1 triliun atau turun 28% dibanding belanja iklan di periode semester I-2016.
“Pengurangan terbesar dilakukan oleh Dunhil, Lucky Strike mild, dan Djarum Super Mild,” katanya.

Sementara itu, dari sisi media, TV masih mempunyai kontribusi terbesar dengan total belanja iklan yang mencapai Rp.65,1 triliun, disusul oleh belanja iklan koran sebesar Rp.15,6 triliun. Adapun untuk belanja iklan radio mencapai Rp811,8 miliar yang melebihi belanja iklan di majalah dan tabloid yaitu Rp.666,6 miliar.

 



No comments:

Post a Comment