Saturday 23 September 2017

Tingkatkan Brand Awareness dan Optimalisasi BTS USO, BP3TI Gelar Sayembara

MAJALAH ICT – Jakarta.  Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi melalui penggunaan dana Universal Service Obligation (USO) yang pelaksanaannya diserahkan kepada Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). Dorongan pemerintah tersebut bertujuan untuk pemerataan sarana telekomunikasi dan informasi khususnya di daerah yang masuk dalam wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) dan perbatasan.

Hal ini senada dengan penjelasan yang disampaikan oleh Direktur Utama BP3TI Anang Latif. Anang menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi tersebut adalah salah satu tugas dan fungsi BP3TI. Lebih lanjut disampaikan bahwa sebagai bagian dari tugas penyediaan dan pengelolaan pembiayaan telekomunikasi dan informatika, BP3TI sampai awal tahun 2017 sudah membangun BTS USO di 234 lokasi daerah 3T dan kawasan perbatasan Indonesia. Sayembara Bakti BP3TI digelar dalam rangka dilaksanakan kegiatan Sayembara Solusi Telekomunikasi Seluler untuk wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan kawasan perbatasan Indonesia.

Terkait dengan kegiatan ini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan “Penyelenggaraan sayembara ini adalah untuk mendapatkan konsep solusi pemanfaatan atau optimalisasi Base Station (BTS) USO di lokasi yang sudah dibangun oleh BP3TI, selain itu sayembara ini diharapkan dapat meningkatkan brand awareness tentang BP3TI terutama mengenai program BTS USO sebagai sistem jaringan telekomunikasi seluler untuk wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan kawasan perbatasan Indonesia dengan membuka sebesar-besarnya partisipasi publik, akademisi, dan para penggiat telekomunikasi.”

Sementara itu teknis sayembara dipaparkan oleh konsultan dari Universitas Indonesia Dr. Yohan Suryanto, ST., MT. bahwa sayembara terbagi dalam tiga kategori, terdiri dari bentuk karya-karya dalam bidang: Fotografi, Cerita Nonfiksi, dan Karya Tulis Pemanfaatan BTS USO.

Sayembara dengan total hadiah setengah milyar ini pengumumannya bisa dilihat dan mulai mendaftar dari 22 September sampai 6 Oktober 2017. Penjelasan Secara Online dilaksanakan 9 Oktober 2017 jam 10.00-12.00 wib. Pemasukan materi sayembara 9 Oktober 2017 jam 13.00 sampai 23 Oktober 2017 jam 17.00 wib. Penjurian dilaksanakan tanggal 24-26 Oktober 2017. Untuk pengumuman pemenang tanggal 27 Oktober 2017 dan acara penyerahan hadiah akan digelar 28 Oktober 2017 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Untuk lebih jelasnya tentang kegiatan sayembara ini dipersilahkan mengunjungi website sayembara http://ift.tt/2xneErt. Dalam website tersebut terdapat penjelasan detail tentang semua yang terkait dengan sayembara, mulai dari tata cara lomba, persyaratan, penjurian, hadiah, dan sebagainya.

Dalam kesempatan acara tersebut dijelaskan juga bahwa sampai saat ini pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan informasi belum merata di semua wilayah Indonesia terutama untuk wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Kawasan Perbatasan. Desa-desa yang menjadi target USO tersebut secara bisnis merupakan wilayah dengan potensi yang marginal bagi penyelenggara telekomunikasi karena posisinya yang relatif terpencil. Secara keseluruhan, saat ini masih ada sekitar 8.388 desa target USO dari total 82.353 desa/kelurahan di Indonesia.

Dalam kesempatan lain, Kepala Divisi Hukum dan Hubungan Masyarakat Latifah Hanum menerangkan, “Berdasarkan pengalaman pembangunan BTS USO, BP3TI menengarai minimnya partisipasi penyelenggara seluler dalam membangun dan mengelola BTS di Wilayah 3T dan kawasan perbatasan tersebut. Jumlah BTS USO yang sudah terbangun barulah merupakan 2,8% dari jumlah total wilayah target USO dan masih ada sekitar 97,2% wilayah 3T dan perbatasan yang belum tergarap. Hal ini merupakan tantangan tersendiri, karena pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi memiliki target pemerataan jaringan seluler wilayah 3T dan kawasan perbatasan yang ditargetkan tercapai pada tahun 2019”.

 



No comments:

Post a Comment