Thursday 25 January 2018

Bisnis P2P Lending Ternyata Lebih Menarik dari Deposito

MAJALAH ICT – Jakarta. Kehadiran peer-to-peer lending (P2P lending) dalam financial technology (fintech) diam-diam ternyata lebih menarik dari deposito. Co-founder dan COO Modalku, Iwan Kurniawan menyampaikan, dengan menjadi investor atau pemberi pinjaman di perusahaan P2P lending, para investor bisa mendapatkan tingkat pengembalian yang menarik, bahkan lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi.

Demikian dikatakan  Iwan saat perayaan dua tahun startup P2P lending Modalku, di Jakarta. “Untuk memberikan pinjaman modal usaha kepada pelaku UMKM, sumber dana kita salah satunya berasal dari investor individu. Dengan menjadi pemberi pinjaman, mereka bisa dapat pengembalian yang tinggi sampai 15 persen. Sementara kalau deposito hanya sekitar 5 persen hingga 7 persen saja,” kata Iwan

Dijelaskannya, bisnis ini tidak hanya memberi kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mendapatkan pinjaman modal usaha. Untuk orang-orang yang memiliki dana tidak terpakai, P2P lending juga bisa menjadi alternatif investasi yang menarik.

Ditambahkannya, Modalku saat ini sudah memiliki sekitar 45.000 pemberi pinjaman yang terdaftar. Untuk nilai pinjaman yang bisa diinvestasikan dimulai dari Rp.10 juta. Menurut Iwan, total pencairan pinjaman yang dicapai Modalku tersebut merupakan yang terbesar di antara para pemain P2P lending di Indonesia.

“Modalku saat ini telah berhasil mencapai total pencairan pinjaman modal usaha sebesar Rp 1 triliun bagi lebih dari 2.000 pelaku UMKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Di Indonesia sendiri, total dana yang sudah disalurkan mencapai lebih dari Rp.540 miliar. Tahun lalu ada sekitar Rp 2,5 triliun dana yang dicairkan untuk modal usaha oleh para pemain peer-to-peer lending di Indonesia,” pungkasnya.

 



No comments:

Post a Comment