Thursday 25 January 2018

Erik Meijer: Agar Transformasi Digital Sukses, Dibutuhkan Dukungan Eksternal yang Kuat

MAJALAH ICT – Jakarta. The Economist Intelligence Unit (EIU) telah merilis sebuah proyek penelitian global yang ditugaskan oleh Telstra, sebuah organisasi telekomunikasi dan teknologi terkemuka dan salah satu perusahaan induk telkomtelstra, yang menilai kepercayaan eksekutif bisnis di lingkungan kota mereka dan kondusifnya untuk mendukung ambisi digital dari perusahaan. Ini peringkat Jakarta kedelapan dari 45 untuk kepercayaan bisnis secara keseluruhan.

Laporan ‘Connecting Commerce’ mencakup Diagram Kota Digital yang pertama, peringkat 45 kota di seluruh dunia di lima kategori utama yang relevan dengan kinerja bisnis: inovasi dan kewirausahaan; lingkungan keuangan; orang dan keterampilan; pengembangan teknologi baru; dan infrastruktur TIK.

Erik Meijer, Presiden Direktur telkomtelstra, mengatakan bahwa laporan tersebut mengungkapkan tingkat kepercayaan yang tinggi di negara-negara berkembang di dunia, dengan Jakarta mencetak angka di antara 10 besar di empat dari lima kategori penelitian. Dari 10 kota teratas untuk kepercayaan keseluruhan, tujuh dari negara-negara berkembang termasuk Bangalore, Mumbai, New Delhi, Beijing, Manila dan Shanghai. Sebaliknya, kepercayaan diri yang rendah tercatat di kota-kota maju seperti Hong Kong dan Tokyo.
“Agar transformasi digital menjadi sukses, dibutuhkan dukungan eksternal yang kuat. Oleh karena itu, menjanjikan bahwa pemimpin bisnis di Jakarta optimis tentang kemampuan kota mereka untuk membantu membuka potensi digital organisasi mereka, “kata Meijer.

“Beberapa dari optimisme ini kemungkinan berasal dari pertumbuhan ekosistem digital Jakarta yang terlihat, serta pemerintah nasional yang ramah bisnis yang serius dalam mendorong kewiraswastaan digital. Selama 10 tahun terakhir, Indonesia, dan Jakarta pada khususnya, telah mengalami kemajuan yang baik dalam pengembangan sektor bisnis digital.”

“Hasil laporan ini menunjukkan posisi Jakarta sebagai pusat ekosistem bisnis digital di Indonesia tidak boleh diremehkan, dan kita perlu memanfaatkan posisi ini untuk mempercepat percepatan Indonesia untuk mencapai targetnya menjadi pusat ekonomi digital global pada tahun 2020, “Kata Meijer.

Sementara Jakarta tampil dengan baik di semua kategori, laporan tersebut menemukan bahwa 36 persen eksekutif Jakarta percaya bahwa pasokan orang dan keterampilan adalah tantangan terberat di kota ini.

“Seiring bisnis berkembang dengan cepat untuk bersaing di era digital, ada ketidakcocokan antara kurikulum universitas dan teknik dan kebutuhan perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan merekrut spesialis dari negara lain di Asia Tenggara dan lebih jauh lagi. Meskipun ini bukan masalah khusus bagi Indonesia, ada kebutuhan yang jelas akan penyedia pendidikan negara tersebut untuk berfokus pada memperlengkapi siswa dengan keterampilan digital yang relevan untuk melengkapi lingkungan permulaan di Jakarta,” kata Meijer.

Temuan Kunci

Eksekutif Jakarta adalah yang paling bebas di dunia dalam mendukung pemerintah mereka, dengan 95 persen percaya bahwa pemerintah kotapraja akan memainkan peran lebih positif dalam mengembangkan ekosistem digital selama tiga tahun ke depan. Namun, lebih dari separuh juga berpikir ada keterputusan saat ini antara pemerintah nasional dan kota dalam hal mendukung inovasi.
Keamanan digital adalah keterampilan yang paling diminati oleh bisnis, dengan 41 persen eksekutif yang berbasis di Jakarta mencantumkannya sebagai keterampilan yang paling dibutuhkan untuk mendukung transformasi digital. Pada 25 persen, manajemen perubahan diberi nama sebagai keterampilan terpenting kedua.

Ekosistem digital di Jakarta penting. Sementara 32 persen eksekutif yang berbasis di Jakarta percaya bahwa struktur tradisional seperti asosiasi bisnis adalah sumber bantuan yang berguna, masyarakat informal dan jaringan dan laboratorium inovasi juga sangat dihargai oleh bisnis (keduanya dikutip oleh 24 persen).

“Jelas bahwa agenda pro-bisnis yang dipimpin oleh pemerintah nasional Indonesia sejak tahun 2015 telah memberikan hasil nyata dan progresif ke evolusi digital kota. Kepemimpinan pemerintah yang kuat ini tidak boleh dinilai terlalu rendah ketika 53 persen responden survei di kota-kota di Asia mengakui bahwa mereka bersedia merelokasi operasi mereka ke sebuah kota dengan lingkungan luar yang lebih baik, ” tambah Meijer.

“Organisasi saat ini memiliki banyak pilihan – baik di dalam negeri maupun di luar negeri – ke tempat mereka mendasarkan operasi bisnis mereka. Laporan ini memberikan kontribusi penting untuk mengeksplorasi apa yang dibutuhkan eksekutif pendukung untuk mengubah bisnis mereka secara digital dan berkembang di dunia yang terhubung, ” kata Meijer.

“Penelitian ini memberikan wawasan yang berguna bagi komunitas bisnis di Jakarta dalam memahami tantangan dan peluang yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital lebih lanjut di Indonesia,” pungkas Meijer.

 



No comments:

Post a Comment