Friday 18 May 2018

Ini Hasil Allianz Indonesia Tingkatkan Pengalaman Nasabah melalui Inovasi Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Allianz Indonesia membukukan Pendapatan Premi Bruto (Gross Written Premium) Gabungan (total dari lini usaha asuransi jiwa dan umum), sebesar Rp 11,02 triliun di tahun 2017, atau mengalami peningkatan sebesar 8,2% dibandingkan dengan tahun 2016. Total aset gabungan juga mengalami pertumbuhan 13,7% dari Rp 33,48 triliun menjadi sebesar Rp 38,06 triliun di tahun 2017.

Secara total, lebih dari 7,9 juta tertanggung yang berasal dari beragam segmen mempercayakan perlindungan asuransinya kepada Allianz Indonesia. Kepercayaan ini juga dibangun oleh beragam inisiatif yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mencatatkan Pendapatan Premi Bruto (PPB) sebesar Rp 10,03 triliun atau tumbuh sebesar 10,2% dari tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar datang dari produk unit link yakni sebesar 70% dari total PPB. Perusahaan juga mencatat Laba Bersih (Net Income) sebesar Rp 313,77 miliar.

Allianz Life juga telah membayarkan klaim dan manfaat kepada nasabahnya sebesar lebih dari Rp 7 triliun berdasarkan total 311.574 pengajuan klaim yang diproses. Hal ini berarti rata-rata 853 pembayaran klaim setiap harinya di sepanjang 2017.

Mayoritas tertanggung berasal dari segmen Emerging Consumer yang fokus pada penyediaan proteksi asuransi dengan premi terjangkau. Aset perusahaan bertumbuh sebesar 13% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 35,75 triliun di akhir tahun 2017. Kondisi kesehatan perusahaan juga terlihat dari Risk-Based Capital Ratio (RBC) yang berada pada posisi 379%. Angka ini jauh berada di atas ketentuan minimum yang ditentukan regulator sebesar 120%.

“Kinerja perusahaan tentunya tidak lepas dari kemampuan kami dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan melampaui ekspektasi yang dimiliki. Kami percaya pemanfaatan teknologi digital adalah kunci yang dapat mendukung layanan yang lebih cepat dan mudah. Kami benar-benar menginginkan nasabah untuk mendapatkan pengalaman terbaik mulai dari proses pengajuan polis sampai dengan yang terpenting yaitu pada saat pengajuan klaim,” ujar Joos Louwerier, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia.

Selama beberapa tahun terakhir Allianz Life sangat fokus berinovasi untuk membentuk pengalaman bertransaksi berbasis digital terbaik bagi nasabah. Diawali dengan sistem underwriting otomatis (Expert Underwriting System) yang mempercepat proses persetujuan asuransi jiwa bagi nasabah. Kemudian Allianz eAZy Payment, portal pembayaran Allianz yang mempermudah pembayaran premi. Allianz eAZy Claim, aplikasi pengajuan klaim secara mandiri dan online berbasis aplikasi mobile. Allianz eAZy Connect, portal nasabah untuk mendapatkan berbagai informasi terkait kepemilikan polis kapan saja dan di mana saja.

Selain itu, Allianz juga menghadirkan fitur Allianz Hospital Assistant bagi para nasabah asuransi kesehatan yang menjalani rawat inap. Layanan ini membuat nasabah selayaknya memiliki asisten pribadi untuk membantu berbagai keperluan terkait informasi dan keperluan administrasi asuransi.

Asuransi Umum

Strategi PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) untuk memperbesar porsi dari bisnis ritel dengan tetap mempertahankan kekuatan bisnis komersialnya, terus menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini terbukti dari perubahan kontribusi bisnis komersial dan ritel terhadap Pendapatan Premi Bruto (PPB), di mana kontribusi bisnis ritel mengalami peningkatan pada tahun 2017.

Kombinasi dari beragam produk ritel yaitu Asuransi kecelakaan diri (Personal Accident), Asuransi perjalanan (Travel), Asuransi kesehatan (Health), Asuransi Properti dan Asuransi Kendaraan menjadi penunjang pertumbuhan segmen ritel. Di dalam segmen produk ritel, Personal Accident mencatat pertumbuhan tertinggi dengan 38,2% dan diikuti dengan Asuransi perjalanan sebesar 28,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi jalur distribusi, keagenan mencatatkan kontribusi tertinggi sebesar Rp 206,92 miliar atau 21% dari keseluruhan Pendapatan Premi Bruto. Diikuti oleh jalur distribusi broker yang memberikan kontribusi 18% atau sebesar Rp 184,1 miliar. Sementara itu, jalur distribusi Affinity yang merupakan kerja sama strategis dengan para mitra bisnis menunjukkan pertumbuhan sebesar 98,2% atau Rp 49,5 miliar dibandingkan dengan Rp 25 miliar di tahun 2016.

Kondisi kesehatan perusahaan juga terlihat dari Risk-Based Capital Ratio (RBC) yang berada pada posisi 376%. Angka ini jauh berada di atas ketentuan minimum yang ditentukan regulator sebesar 120%.

Kinerja di atas menunjukkan ambisi jangka panjang Perusahaan untuk memperkuat penetrasi di segmen ritel dan menghadirkan pengalaman layanan berasuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan juga mitra bisnis yang mengharapkan segala sesuatunya serba cepat, mudah dan memiliki sentuhan digital.

“Kami terus serius menggarap segmen bisnis ritel agar dapat memperluas jangkauan perlindungan asuransi dan membuat semakin banyak masyarakat Indonesia merasakan manfaat asuransi. Untuk mewujudkan tujuan ini, inisiatif di bidang digital yang diarahkan untuk memberi kemudahan ketika mitra kami melayani nasabah terus ditingkatkan penggunaannya. Dengan demikian, kami dapat melayani nasabah dengan semakin baik,” kata Peter van Zyl, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia.

Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa penerapan digitalisasi yang dilakukan perusahaan, khususnya di portal layanan digital khusus agen, memudahkan agen untuk memberikan informasi produk secara komprehensif dan memproses polis nasabah secara cepat dan efisien. “Dengan demikian, kami harap seluruh nasabah dapat merasakan pengalaman berasuransi yang lebih sederhana, baik dari sisi produk maupun proses,” tutup Peter van Zyl.

 



No comments:

Post a Comment