Monday 25 February 2019

Pemerintah Dukung Perbankan Terapkan Kecerdasan Buatan


MAJALAH ICT – Jakarta. Kemajuan teknologi membuat setiap pelaku industri di Indonesia terus bertransformasi dan mengembangkan sumber daya manusia. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengingatkan industri perbankan agar bersiap memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.  Pemerintah juga memberikan dukungan dengan membangun infrastruktur telekomunikasi.

Menurut Rudiantara, sebelum memasuki era revolusi industri 4.0 proses transaksi baik itu debet maupun kredit setiap nasabah mendapatkan notifikasi melalui SMS. Namun, ke depan, akan beralih menggunakan teknologi yang lebih canggih dan memudahkan nasabah dalam bertransaksi. 

“Karena kebetulan dengan bank, Saya lagi baca yang Banking 4.0 jadi ini yang saya lihat kedepannya. Awal-awalnya bahkan sampai sekarang juga kalau kita ada transaksi debet atau kredit kita dapat notifikasi pakai SMS dari bank, tapi yang ini notifikasinya bukan hanya debet atau kredit tapi sudah pada transaksi dan tingkatkan lagi pada kontekstual notification,” kata Rudiantara dalam Diskusi BCA Prioritas Table di Jakarta.

Menteri Rudiantara mengatakan, perkembangan AI di Indonesia untuk saat ini dan kedepannya tidak akan berjalan tanpa didukung oleh konektivitas jaringan telekomunikasi yang berkecepatan tinggi dan adanya pemerataan di seluruh Indonesia.  Oleh karena itu, menurut Rudiantara, Pemerintah telah menyiapkan segala kemampuan dan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi AI.

“Masalah konektivitas sebenarnya kita masih nomor 4 di Asean setelah Singapura, Malaysia dan Thailand. Kita tidak seperti Singapura yang mengembangkan fiber optic sangat mudah, dan untuk membangun telekomunikasi di Indonesia ini tidak mudah apalagi di daerah pegunungan seperti Papua, tapi kita (Kominfo) tidak menyerah untuk terus membangun,” kata Menteri Rudiantara.

Dalam komponen konektivitas jaringan telekomunikasi, Menteri Rudiantara menyebutkan ada yang namanya backbone yang diibaratkan seperti layaknya jalan tol penghubung lintas provinsi seperti di Pulau Jawa. Menteri Rudiantara menjelaskan tentang konsep proyek Palapa Ring yang menghubungkan kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. 

“Konsep Palapa Ring ini sebenarnya sudah lama, tapi pada tahun 2015 kami mencoba untuk membangun kembali dengan mencari struktur (pembiayaan)-nya, akhirnya lahirlah KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Bada Usaha), jadi kita butuh akses agar proyek Palapa Ring ini dapat kita berikan manfaatnya kepada masyarakat, kita sudah merdeka dari penjajah 73 tahun maka dari itu kita juga harus merdeka sinyal,” jelas Rudiantara.

Menteri Rudiantara menjelaskan proyek Palapa Ring dikembangkan kembali oleh Kominfo sejak tahun 2015, dengan mempersiapkan capacity building. Kemudian pada tahun 2016, Kominfo mulai membuka tender untuk proyek Palapa Ring yang masa konstruksi keseluruhannya ditargetkan selesai di pertengahan tahun 2019 ini. 

“Jadi proyeksinya antara Mei atau Juni sudah selesai sehingga pertengahan tahun 2019 ini kita bisa integrasikan Palapa Ring secara keseluruhannya. Jadi tidak ada alasan lagi kalau 514 Kota dan Kabupaten di Indonesia tidak ada backbone-nya, pemerintah akan menjamin adanya pemerataan infrastruktur telekomunikasi di seluruh Tanah Air,” kata Menteri Rudiantara.

 

Loading...



No comments:

Post a Comment