Saturday 24 November 2018

PWI Rancang Aplikasi Anti Hoax

MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengapresiasi rencana peluncuran aplikasi PW Apps Center yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Aplikasi itu ditujukan untuk menangkal serta menangani masifnya penyebaran kabar bohong dan tidak jelas sumbernya atau hoaks. Hal tersebut dikemukakan Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Gun Gun Siswadi, di Jakarta.

Menurut Gun Gun, perkembangan era teknologi digital saat ini yang semakin meningkat perlu dimanfaatkan kepada hal positif dan berimplikasi baik kepada masyarakat. Terutama guna ikut menanggulangi penyebaran hoaks.

“Maraknya informasi yang belum jelas kebenarannya di media arus utama maupun media sosial wajib menjadi perhatian serius, tidak hanya pemerintah, tapi juga ikut didukung seluruh komponen masyarakat,” ungkapnya.

Gun Gun mengharapkan konten informasi yang disajikan media massa maupun pengguna media sosial harus berdasarkan fakta, akurat dan mengedepankan verifikasi. Salah satu prinsipnya adalah budaya tabayyun saat menerima atau menyebarkan informasi. Oleh karena itu, Gun Gun mengimbau, pers selalu menjadi garda terdepan memberantas hoaks serta mengajak masyarakat terbiasa dengan budaya tabayyun.

“Pers harus mempersiapkan kemampuan masyarakat dan memberikan sosialisasi yang masif dalam memilih dan memilah informasi. Dari sinilah masyarakat diingatkan selalu mengedepankan budaya tabayyun,” kata Gun Gun.

Ketua Umum PWI Atal S Depari menjelaskan, aplikasi PW Apps Center akan beroperasi di 25 cabang PWI setiap provinsi. “Kita lagi siapkan PWI Apps yang khusus mengenai hoax. Jadi kalau ada informasi hoax yang beredar di masyarakat semua anggota saya gerakkan. Saya kira ini salah satu solusi, yang juga menunjukkan keseriusan PWI berpartisipasi melawan hoax,” ujar Atal.

Atal menyampaikan, PWI Apps masih dalam tahap pembuatan dan direncanakan mulai beroperasi bulan Januari 2019 dengan melibatkan sekitar 16.000 anggota PWI.

Selama tahun 2017 berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 800.000 berita hoaks tesebar di internet. Kementerian Kominfo selama Januari hingga Juli 2017 tercatat telah memblokir 6.000 situs hoaks.

Kementerian Kominfo pada pertengahan tahun 2018 juga telah mengaktifkan aplikasi mesin sensor yang berfungsi mendeteksi penyebaran konten hoax maupun penyebab asalnya.



No comments:

Post a Comment