Tuesday 23 May 2017

Bisnis Digital: Booming atau Bubble? (Bagian 1)

MAJALAH ICT – Jakarta. Aplikasi Go-Jek terus melambung. Go-Jek kini menjadi aplikasi yang dinilai cukup berhasil meraih hati pengguna dan investor. Bahkan investasi yang didapatkan tidak tanggung-tanggung. Pada bulan Mei ini, Go-Jek dilaporkan telah menerima pendanaan baru sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16 triliun dari sejumlah investor, yang dipimpin oleh perusahaan Internet raksasa Tencent asal China. Disebutkan kesepakatan tersebut ditandatangani pada awal bulan ini, dan membuat valuasi Go-Jek meroket jadi 3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp. 40 triliun. Tentu investasi baru ini bukan merupakan investasi yang pertama. Di 2016, tepatnya Agustus 2016, Go-Jek juga mendapatkan pendanaan 550 juta dolar AS yang membuat valuasi Go-Jek jadi 1,3 miliar dolar AS.

Tak hanya Go-Jek, keberhasilan meraih penanaman modal juga didapat Tokopedia yang berhasil mendapatkan dana 147 juta dolar AS. Ini yang membuat sektor e-commerce laksana gadis cantik yang menjadi incaran banyak investor. Seperti juga didapat MatahariMall, yang berhasil mendapatkan meraih tambahan investasi senilai 100 juta dolar AS. Ini juga diikuti Elevenia yang mendapatkan suntikan 50 juta dolar AS.

Selain e-commerce, bisnis financial technology (fintech) juga mencoba meraih perhatian. Seperti Modalku yang mendapatkan pendanaan sebesar 8,8 juta dolar AS. Kemudian ada juga Cashtree yang kebagian 4 juta dolar AS, Uang teman sebesar 735 ribu dolar AS, EasyPay mendapatkan 17 juta dolar AS, serta banyak lagi yang angka investasinya tidak disebutkan.

 



No comments:

Post a Comment