Tuesday 23 May 2017

Bisnis Digital: Booming atau Bubble? (Bagian 3)

Bubble Bisnis Digital

Fenomena bisnis digital di satu sisi memang begitu janjikan. Tak mengherankan jika yang terjun ke bisnis ini laksana cendawan di musim hujan, terus tumbuh. Di Indonesia, hampir sebagian generasi muda terutama mahasiswa beramai-ramai mengembangkan startup atau aplikasi yang bisa diakses oleh banyak orang. Managing Director Kejora Ventures, Andy Zain mengakui, saat ini jumlah pelaku atau pencipta startup di Indonesia tumbuh signifikan. Banyak dari warga terutama mahasiswa menciptakan sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. “Bidangnya pun tidak terbatas, bisa apa saja,” ujar Andy beberapa waktu lalu, saat hadir di kompetisi Ideaboxs Ventures yang diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo.

Meski begitu, Andy mengakui banyak di antara mereka yang gagal berkembang atau mati suri. Meski berkembang pesat, katanya, namun banyak yang tak mampu bertahan ataupun gagal menggaet pengguna aplikasi. Beberapa kelemahan masih menghiasi para pencipta startup di Indonesia sehingga tidak mampu bertahan dengan baik di tengah perkembangan industri digitalisasi.

Memang banyak alasan yang membuat bisnis startup jatuh kemudian bangkrut. Salah satunya penyebab yang sering ditemukan adalah meniru apa yang dilihat sukses di luar negeri sehingga mengabaikan apa yang dibutuhkan pengguna. Seperti pernah disampaikan salah satu Google Developer Expert, Yohan Totting. “Boleh dibilang sembilan dari sepuluh startup mati. Kesalahan yang sering kita lihat, sesimpel karena banyak teman-teman developer ingin create something yang mereka lihat dari luar,” katanya.

Dicontohkannya, beberapa developer yang membuat media sosial ala Indonesia dengan meniru layanan jasa yang ada di luar. Masalahnya, kemudian para developer ini tidak pernah berbicara dengan pengguna untuk mengetahui kebutuhan dan masukan dari pengguna di Indonesia. “Kalau kita lihat seperti Go-Jek, yang real di sini. Mereka sebenarnya fokus pada masalah di sekitar, dan mereka create solusi untuk orang Indonesia. Jadi untuk mem-validasi idenya itu lebih gampang ketimbang mereka berpikiran bikin social network tapi mereka tidak berbicara dengan penggunanya,” jelasnya.

Pemerintah sendiri saat ini sedang merintis jalan menghadirkan tambahan startup lewat Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Program ini telah menyelesaikan tahapan inkubasi pada Batch Pertama tiga kota Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Gerakan Penciptaan 1000 Startup Digital untuk 3 Kota tersebut di mulai pada bulan Agustus 2016 dengan tahapan kegiatan mulai dari kegiatan Pre-Ignition yaitu perkenalan awal Gerakan 1000 Startup Digital dan mengajak untuk menjadi bagian dari Gerakan, kemudian dilanjutkan tahapan berupa kegiatan serial bagi siapa saja yang bergabung kedalam Gerakan 1000 Startup Digital ini. Tahapan berupa kegiatan serial tersebut meliputi fase ignition, networking, workshop, hackathon, bootcamp, kemudian berakhir pada tahapan Inkubasi. Fase Inkubasi sendiri berlangsung selama tiga bulan.

Disampaikan Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza, pertengahan April 2017, fase Inkubasi dari 3 Kota di atas telah selesai dan menghasilkan beberapa startup digital yang akan terus di dorong menuju area operasional dan komersialisasi. Di Jakarta tercatat ada tujuh startup yang fokus pada bidang pendidikan, jasa, olahraga dan budaya. Di Surabaya juga muncul startup di bidang event, peternakan, jasa dan situs perjodohan. Dan di Yogyakarta, anak mudanya tergerak untuk membuat startup tentang kesehatan, pendidikan, sosial, advertising dan karier.

Untuk memperkenalkan kepada publik, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama para Pemangku Kepentingan terkait Gerakan Nasional 1000 Startup Digital memfasilitasi para startup dari 3 Kota tersebut pada sebuah acara bertajuk “Demo Day” yang diselenggarakan akhir April lalu. Demo Day bertujuan untuk memberikan wahana untuk mempresentasikan dan menampilkan produk startup kepada berbagai kalangan dari Pemerintah, Media dan Permangku Kepentingan serta Masyarakat. Para Startup dipersilakan untuk unjuk gigi kepada khalayak atas hasil kreasi dan pengembangannya yang dilakukan selama kurun waktu 6 (enam) bulan. Kegiatan Demo Day juga bermanfaat untuk berperan sebagai role model kedepannya bagi kota-kota lainnya yang belum masuk tahap Inkubasi.

 



No comments:

Post a Comment