Sunday, 1 October 2017

Menkominfo Sampaikan Update Kemajuan Nasional Kepada Warga Indonesia di Silicon Valley

MAJALAH ICT – Jakarta.  Menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo bersama beberapa menteri terkait dan stakeholder pelaku digital nasional ke Silicon Valley untuk melihat dari dekat kemajuan perusahaan berbasis digital di sana serta mendapatkan gambaran dalam membawa Indonesia ke kemauan digital ke depannya, Menteri Kominfo Rudiantara secara khusus melakukan 2 (dua) pertemuan dengan masyarakat Indonesia.

Pertama, kepada diaspora Indonesia pada hari Sabtu (29/9) sore waktu San Francisco atau Minggu (30/9) pukul 4 pagi dengan penyampaian melalui video yang dipersiapkan beberapa jam sebelum acara. Kedua, video conference dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) yang berlangsung pada Sabtu (29/9) malam waktu San Francisco atau Minggu (30/9) pagi waktu Jakarta.

Melalui pertemuan tersebut, Rudiantara memberikan update perkembangan terkini di Indonesia baik dalam kontek konstelasi nasional maupun dalam lansekap global kepada para diaspora Indonesia dan kalangan anggota Permias. “Dua tahun lalu saya mendampingi Bapak Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley dan bertemu dengan Diaspora dan juga rekan-rekan mahasiswa Indonesia yang belajar di Amerika Serikat. Kini saya ingin memberikan update apa yang telah berkembang dan kita capai serta yang terpenting apa yang harus kita lakukan di periode saat ini untuk kemajuan masa depan Indonesia” terang Rudiantara pada saat awal pemaparannya.

Sejak kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley pada awal 2016 lalu menuju sekarang, Indonesia khususnya pembangunan dan digital economy berkembang cepat. “PDB kita 2016 hampir 1000 billion USD pada 2030 nanti akan USD 2.4 trilyun. Indonesia akan jadi kekuatan 5 besar ekonomi dunia in term of GDP. Siapa pesaing kita dalam kurun waktu 5 Tahun ke depan? Pesaing kita itu Alibaba. mengapa? Alibaba tidak mengenal batas negara dan bisa membesar. Apa yang kita pikirkan, pertimbangkan dan putuskan saat ini adalah untuk ke depan hasilnya. Kita tidak hanya memikirkan saat ini. memang ada program quick win yg hasilnya segera akan tetapi kita di saat ini adalah untuk masa depan” papar Rudiantara.

Rudiantara juga memberikan penekanan bahwa Indonesia saat ini menjadi drivernya ASEAN dan core nya ASEAN. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh bagus serta kondisi kestabilan bagus, Indonesia adalah masa depan investasi dunia. Selanjutnya Rudiantara menerangkan “Indonesia berkembang sangat cepat. Kemajuan dunia eCommerce kita harus bukan dengan menentangnya, kita harus maraihnya, merangkulnya untuk mengambil kesempatan yang lebih besar. 2 tahun lalu kami bersama Presiden Joko Widodo ke San Francisco, Indonesia belum memiliki pelaku digital yang mencapai tahapan unicorn, namun sekarang sudah ada setidaknya 2 unicorn dan beberapa menuju unicorn”.

Kemajuan di Indonesia tidak lepas dari dorongan pembentukan ekosistem yang mendorong eCommerce. “Ekosistem menjadi penting, untuk mendorong ekosistem telah diterbitkan roadmap eCommerce dengan ada 7 Isu yg harus dihandle” jelas Rudiantara. Sebagaimana diketahui roadmap eCommerce mencakup 7 isu penting yaitu : a) SDM/Talent, b) Pendanaan, c) Logistik, d) Perlindungan Konsumen, e) Perpajakan, f) Cyber Security, dan g) Infrastruktur Komunikasi yang dituangkan ke dalam 31 inisiatif yang harus dilakukan untuk dapat mencapai target USD 130 Billion nilai transaksi e-commerce by 2020. Rudiantara dalam Video Conference nya juga berpesan bahwa Permias diharapkan dapat berpikir out of the box, dapat kembali ke Indonesia membantu mempercepat kemajuan Indonesia, mendapatkan networking yang kuat secara global.

Salah satu mahasiswa menyampaikan pertanyaan terkait kondisi keamanan nasional akhir-akhir ini mendapatkan perhatian khusus Rudiantara. Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia memang memiliki kebebasan pers bahkan Indonesia memiliki Undang-Undang yang mengaur kebebasan Pers. Juga sosial media berkembang begitu pesat, informasi apapun menajid sangat terbuka. “Di sini saya minta mahasiswa harus kritis. Perhatikan berita-berita yang yang secara arif dan bijak, yang terpenting cermati sebaik-baiknya. Jangan sampai kita justru tergiring oleh opini yang tidak tepat” jelas Rudiantara.

Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat dengan Menteri Rudiantara juga berinteraksi atas sejumlah isu, yaitu terkait masalah pendanaan untuk startup, Rudiantara menjelaskan bahwa salah satu dari 31 inisiatif dalam roadmap e-commerce adalah mengenai pendanaan startup yang saat ini sedang disusun skemanya oleh Menteri Keuangan. Level of maturity dari startup juga perlu pertimbangan (take into account) karena perlu strategi yang berbeda based on maturity levelnya. Untuk tahun 2017 ini, startup yang telah tumbuh dan sangat potential kita dorong dan fasilitasi untuk bertemu dengan kalangan venture capital. Hal ini telah dimulai dari pertengahan September lalu dengan investor dari Jepang dan saat ini dalam roadshow di Amerika Serikat salah satu programnya adalah memfasilitasi pertemuan dengan venture capital.

Untuk masalah talent, sudah dilakukan pendekatan dengan Mendikbud dimana quick wins-nya adalah memasukkan materi coding ke dalam kurikulum SMK. Namun, kedepannya Rudiantara berharap kurikulum coding sudah diperkenalkan sejak dari SMP. Saat ini juga sedang dijalankan project homeschooling for coding dimana tahun ini ada sekitar 20 anak yang menjadi pilot projectnya. Di tahun kedua, Rudiantara meminta kepada perusahaan-perusahaan seperti Tokopedia dan Gojek untuk menyediakan kesempatan magang bagi 20 anak tersebut.

Terkait masalah patent, saat ini sudah ada UU tentang Paten (Kekayaan Intelektual) yang dikeluarkan pada Tahun 2016. Dan Permias are welcome untuk menyampaikan hal-hal apa saja yg dibutuhkan untuk menciptakan UU Paten yang lebih sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

 



No comments:

Post a Comment