Friday, 9 June 2017

Konsumen Menginginkan Ketenangan Pikiran Ketika Berbelanja Secara Online

MAJALAH ICT – Jakarta. Meskipun keamanan online tetap menjadi salah satu pertimbangan utama bagi pelanggan di kawasan Asia Pasifik, hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk tetap berbelanja. Indonesia merupakan negara yang paling merasa puas dengan kesempatan dan fasilitas berbelanja online yang telah tersedia (97,1 persen) di wilayah Asia Pasifik. Kepuasan konsumen juga sangat kuat terjadi di India (94,3 persen) dan Malaysia(92,6 persen).

Berdasarkan hasil Survei Belanja Online Mastercard 2017 (Mastercard Online Shopping Behavior Study 2017), delapan dari sepuluh konsumen di kawasan Asia Pasifik yang melakukan aktivitas belanja online tahun lalu, berniat untuk melakukan setidaknya satu kali pembelian online pada semester pertama 2017, dipimpin oleh negara-negara berkembang seperti China (97,3 persen), Vietnam (96,2 persen), India (92,9 persen), Malaysia (92,8 persen) dan Thailand (87,1 persen).  

Penemuan dari studi ini mengindikasikan bahwa meskipun satu di antara dua pelanggan di Asia Pasifik merasa aman dalam berbelanja online, penyediaan fasilitas pembayaran yang aman (85,9 persen) tetap menjadi hal paling penting agar para konsumen di wilayah ini melakukan pembelian, diikuti dengan harga (85,5 persen) dan kenyamanan (85,1 persen). Pertimbangan ini beresonansi paling kuat di Indonesia (95,3 persen), diikuti dengan Filipina (92,2 persen), Taiwan (91,5 persen) dan Malaysia (91,2 persen).

“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen di kawasan Asia Pasifik menginginkan keamanan dan kenyamanan yang lebih baik saat berbelanja online. Meskipun penelitian kami menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen merasa aman dalam berbelanja online, kita tidak boleh menghentikan fokus untuk terus mengembangkan solusi-solusi yang mampu menjawab sekaligus menghilangkan kekhawatiran konsumen mengenai keamanan dan kenyamanan pembayaran di seluruh bagian,” kata Ben Gilbey, Senior Vice President, Digital Payments & Labs, Asia Pasifik, Mastercard.

“Kami memahami pengalaman pembayaran seperti apa yang dicari oleh konsumen, di manapun mereka memutuskan untuk berbelanja. Sebagai hasilnya, kami akan terus bekerja sama dengan para merchant dan pemain industri kunci untuk merancang, mengembangkan, dan menyebarkan pengalaman berbelanja online yang cepat, mudah, mulus dan aman. Beberapa upaya ini antara lain meliputi dompet digital dan pembayaran biometrik, yang juga turut menggambarkan dan mendefinisikan ulang pengalaman berbelanja bagi konsumen.”

Temuan lainnya dari survei yang dilakukan, sepertiga pembeli di kawasan Asia Pasifik (37,3 persen) memenuhi kebutuhan fashion mereka secara online, dengan penjual busana dan aksesoris menduduki peringkat pertama kategori website paling sering dikunjungi. Peringkat ini diikuti dengan supermarket online (37,3 persen) dan toko aplikasi (36,9 persen).  Saat memilih di mana mereka akan berbelanja online, sebagian besar konsumen di Asia Pasifik bergantung padarekomendasi lisan dari keluarga dan teman dekat (36,1 persen), diikuti dengan situs jejaring sosial (27,4 persen) serta sumber media tradisional dan online (17,5 persen).  Sebaliknya, di Thailand (52,4 persen vs. 15,1 persen), Malaysia (39,0 persen vs. 24,2 persen), Filipina (34,1 persen vs. 33,5 persen) dan Indonesia (32,1 persen vs. 25,9 persen), konsumen menganggap situs jejaring sosial lebih berpengaruh dibandingkan rekomendasi lisan.

Didapatkan juga, mayoritas konsumen di Asia Pasifik (53,9 persen) merasa aman dalam melakukan belanja online. Sentimen ini secara khusus dirasakan di India (72,1 persen), Indonesia (66,4 persen), China (63,5 persen), Australia (62,2 persen) dan Selandia Baru (59,8 persen). Di sisi yang lain, konsumen Vietnam (34,0 persen), Korea Selatan (34,6 persen), Jepang (36,6 persen) dan Hong Kong (37,4 persen) lebih waspada terhadap keamanan dalam belanja online.

Survey Belanja Online Mastercard dilaksanakan di empat belas negara di kawasan Asia Pasifik (Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura,   Korea Selatan, Taiwan, Thailand & Vietnam). Sebanyak 8.738 konsumen mengikuti survei secara online pada bulan November 2016 dengan pertanyaan seputar landskap belanja online, pengalaman menggunakan e-commerce dan m-commerce, alasan memilih berbelanja secara online dibandingkan berbelanja di toko fisik, masalah keamanan pembayaran, serta pandangan mengenai praktik berbelanja yang etis, dan sebagainya.

 

 



No comments:

Post a Comment