Thursday 16 February 2017

Mastel: Media Sosial Jadi Sarang Penyebaran Hoax

MAJALAH ICT – Jakarta. Berdasar hasil survei yang dilakukan Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) terungkap, media sosial seperti Facebook dan Twitter menjadi sarana yang paling banyak digunakan untuk menyebarkan berita palsu atau hoax.

Dari laporannya, survei yang dilakukan pada 1.116 responden, 92,4 persen responden mengaku mendapatkan berita hoax dari media sosial, 62,8 persen dari aplikasi pesan instan, dan 34,9 persen dari situs web. Tulisan menjadi bentuk hoax yang paling banyak diterima responden, dengan persentase 62,1 persen. Sementara hoax dalam bentuk gambar persentasenya 37,5 persen. Sebanyak 96,6 persen responden juga berpendapat bahwa hoax dapat menghambat pembangunan.

Selain itu, temuan lain dari survei Mastel terungkap bahwa 90,3 persen responden menjawab bahwa berita hoax adalah berita bohong yang disengaja, 61,6 persen mengatakan kalau hoax adalah berita yang menghasut. Namun, mayoritas sebesar 83,2 persen mengaku langsung memeriksa kebenaran dari berita yang tidak jelas sumbernya.

“Walaupun berita hoax sengaja dibuat untuk memengaruhi publik dan kian marak, namun penerima hoax cukup kritis karena mereka telah terbiasa untuk memeriksa kebenaran berita. Ini artinya sudah bagus, tinggal bagaimana mencegah kelompok silent majority berpindah ke haters,” kata Ketua Umum Mastel, Kristiono, di acara pemaparan hasil survei Mastel, di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Mastel juga mensosialisasikan slogan THIS, yang merupakan singkatan dari “Tanpa Hoax, Indonesia Sejahtera”.

 



No comments:

Post a Comment