Tuesday 26 December 2017

Kaleidoskop ICT 2017 – Januari: Lindungi Warga Indonesia di Luar Negeri, Kemlu Hadirkan Aplikasi ‘Safe Travel’

MAJALAH ICT – Jakarta. 

Untuk melindungan warga negera Indonesia yang berada dan sedang bepergian ke luar negeri, Kementerian Luar Negeri menghadirkan aplikasi yang diberi nama Safe Travel. Aplikasi yang diluncurkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi tersebut didesain untuk warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri, baik untuk sementara maupun menetap.

Menurut Retno, dengan aplikasi ini, WNI yang bepergian ke luar negeri dapat terpantau, sehingga perlindungan mudah diberikan jika dibutuhkan. “Dengan aplikasi tersebut Kemlu diharapkan dapat mengetahui sebaran WNI dan lokasi keberadaan mereka, sehingga perlindungan dapat diberikan dengan segera jika dibutuhkan,” katanya.

Aplikasi ini disebut masih merupakan versi 1.0, dan akan terus diperbaiki dan ditambah fitur-fiturnya. Meski begitu, aplikasi yang mengusung tema “safe and fun” sudah mempunyai sejumlah fitur dan informasi, termasuk pelayanan perwakilan RI terdekat di negara luar.

“Selain berbagai informasi mengenai negara tujuan, pengguna aplikasi juga dapat memperoleh informasi pelayanan di Perwakilan RI terdekat, panduan lokasi Perwakilan RI, lapor diri online, menerima informasi termutakhir mengenai negara tujuan selama perjalanan, informasi berbagai tips melakukan perjalanan aman dan tombol darurat. Pengguna juga dapat berbagi cerita menarik ke media sosial,” jelasnya.

Retno menambahkan, pada aplikasi ini juga terdapat tombol darurat, dimana pengguna dapat terhubung langsung dengan hotline Kemlu atau perwakilan RI, yang memudian langsung mengirimkan koordinat lokasi serta mengirimkan foto atau video lokasi. “Dengan sign up ke aplikasi ini sebelum perjalanan, maka data diri akan langsung tersimpan di server Kemlu. Dengan demikian jika terjadi kehilangan paspor dalam perjalanan, Perwakilan RI dapat membantu dengan lebih mudah penerbitan dokumen perjalanan pengganti,” jelasnya.

Diungkapkannya, konsep aplikasi ini telah disiapkan selama satu tahun, disusun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan antara lain travel haji/umrah, komunitas backpackers, asosiasi penyedia asuransi perjalanan, kelompok mahasiswa Indonesia di luar negeri, pakar IT, diaspora Indonesia, kelompok-kelompok advokasi TKI dan lain-lain. Dalam waktu dekat aplikasi ini akan mulai terkoneksi dengan database WNI di luar negeri e-perlindungan yang sudah lebih dulu ada.

Versi 1.0 aplikasi ini dapat didownload langsung secara gratis dari google play/play store. “Untuk memperkaya feature aplikasi ini, beberapa kerjasama antara Kemlu dengan sejumlah penyedia jasa yang terkait dengan perjalanan WNI ke luar negeri sudah disiapkan untuk 2017 ini,” yakin Retno.

 



No comments:

Post a Comment