Tuesday 24 January 2017

Ketua DPR Minta Penyebar Hoax Ditindak Secara Hukum, Tapi Tak Perlu Dibesar-Besarkan

MAJALAH ICT – Jakarta. Ketua Dewan Perwakikan Rakyat Setya Novanto menyatakan, berita bohong atau hoax perlu ditangani agar tidak berlanjut menjadi sebuah fitnah yang merugikan. Setya berharap agar penyebar hoax ditindak sesuai aturan hukum.

Untuk itu, Setya meminta masyarakat mempercayakan sepenuhnya penanganan hoax pada penegak hukum. “Serahkan masalah ini (hoax) pada mekanisme hukum, saya berharap masalah hoax ini dievaluasi jangan sampai ada penyebaran fitnah,” kata Setya.

Setya sendiri beranggapan, masalah hoax tak perlu dibesar-besarkan dan terlalu dikhawatirkan. Sebab Setya meyakini, soal berita palsu bisa dikendalikan karena pemerintah sudah turun tangan.

Setya menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono melalui akuntwitter-nya dimana  SBY menyatakan bahwa juru fitnah dan penyebar “hoax” berkuasa dan merajalela.

“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,” tulis SBY di akun @SBYudhoyono. Tanda *SBY* diartikan sebagai bahwa SBY langsung lah yang menulis kicauan tersebut.

Sementara itu sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah masih terus memerangi kabar bohong atau hoax yang ramai tersebar di media sosial. Bahkan menurut Jokowi, pihaknya sudah lama bertarung dengan yang namanya kabar bohong dan akan terus-menerus melakukannya.

“Saya kira sudah lama kita bertarung dengan yang namanya kabar bohong, yang namanya hoax itu, saya kira kita sudah bertarung lama dan ini terus-menerus,” kata Jokowi di Bogor, Jawa Baratt.

Menurut Jokowi, di mana-mana dirinya selalu menyampaikan seluruh masyarakat harus memulai membangun budaya baru, terutama kesantunan dan kesopanan dalam berujar di media sosial.

“Membangun nilai-nilai kesopanan, nilai kesantunan dalam berucap dalam menyampaikan ujaran-ujaran di medsos, jangan menghasut, jangan memfitnah, menyebarkan kabar bohong, jangan menyebarkan ujaran kebencian. Selalu saya sampaikan di mana-mana,” katanya.

Ditambahkannya, dalam keterbukaan pada saat ini, berita bohong telah terjadi di banyak negara, sehingga dia tidak akan mengeluh untuk menghadapi itu.

“Saya kira kita berhadapan dengan masalah keterbukaan ini ya seperti itu. Ya kita hadapi karena semua negara juga menghadapi. Nggak perlu banyak keluhan ya,” yakinnya.

 

 



No comments:

Post a Comment