Friday 30 December 2016

Ada 800 Ribu Situs Ditengarai Hoax oleh Menkominfo

MAJALAH ICT – Jakarta. Presiden Joko Widodo memerintahkan agar aparat penegak hukum bersikap tegas terhadap media online dan pengguna media sosial (medsos) yang terbukti melakukan pelanggaran hukum. Hal itu karena Jokowi melihat teknologi informasi yang digunakan sekarang ini juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, ada 800 ribu situs yang ditengarai hoax.

“Saya minta penegakan hukum harus tegas dan keras untuk hal ini. Dan kita harus evaluasi media-media online yang memproduksi berita-berita bohong tanpa sumber yang jelas, dengan judul yang provokatoif, mengandung fitnah,” tegas Presiden Jokowi.

Keberadaan hoax atau berita palsu dinilai selain berpotensi memutarbalikkan fakta sekaligus menyesatkan mereka yang membacanya, hoax juga dikhawatirkan bisa menimbulkan keresahan keamanan. Menkominfo Rudiantara mensinyalir sudah ada hampir 800 ribu situs yang menyebarkan hoax di internet. “Kalau situs hampir 800 ribu. Saya enggak hapal. Pokoknya status terakhir 700 ribu hampir 800 ribu situs,” ungkap Rudiantara.

Mengenai penyebar hoax melalui situs-situs tersebut, Rudiantara memastikan akan menindak mereka dengan tegas, tidak peduli itu adalah sebuah situs media sosial besar, yang sudah punya nama. “Intinya pemerintah bertindak tegas, bahkan terhadap medsos. Kami tidak segan-segan melakukan filtering terhadap fitur-fitur tertentu dari medsos. Dan itu bulan November Kominfo lakukan itu. Jadi, fitur medsos di mana medsos itu sangat terkenal di Indonesia, tapi karena tidak bekerja sama untuk take down kepentingan nasional, kita terpaksa blok untuk satu fitur di mana orang tidak bisa upload videonya. Sehingga tidak bisa pasang iklan,” jelas Rudiantara.

Ditambahkan Rudiantara, pemberantasan hoax akan dilakukan secara terintegrasi. “Metode dan keinginan kita semua sama-sama untuk lebih terkoordinasi untuk mengeksekusinya. Jadi jangan hanya diblok saja, atau ditangkap saja, tetapi akunnya tidak diapa-apakan. Itu harus terintegrasi semuanya,” tandasnya.

 



No comments:

Post a Comment