MAJALAH ICT – Jakarta. CEO BlackBerry John Chen mengatakan bahwa BlackBerry akan fokus pada bisnis software. Tentu saja, hal ini merupakan penegasan yang mengindikasikan bahwa BlackBerry akan meninggalkan bisnis produki ponsle pintar.
“BlackBerry saat ini merupakan perusahaan perangkat lunak dan pemimpin pasar dalam keamanan mobile”, katanya. Meskipun diketahui bahwa keuangan perusahaan belum mendapatkan manfaat sepenuhnya dari transformasi.
“Kami mencapai tonggak yang signifikan di Q3-2016, memberikan margin kotor tertinggi dalam sejarah perusahaan untuk kuartal kedua berturut-turut dan terus mengubah infrastruktur dan operasi kami untuk mendukung bisnis software enterprise,” lanjut Chen.
Di antara capaian untuk periode yang dikutip oleh perusahaan adalah kesepakatan dengan perusahaan mobil Ford untuk perluasan penggunaan platform BlackBerry QNX dan keamanan perangkat lunak, dan kesepakatan baru dengan pembuat smartphone TCL, sejalan dengan pengumuman BlackBerry sebelumnya yang menyatakan keluar dari bisnis perangkat keras.
Perusahaan ini baru-baru ini juga mengumumkan rencana untuk membuat kantor pusat di Kanada berfokus pada software aman untuk mobil terhubung dan kendaraan otonom.
“Perjanjian baru dengan Ford dan TCL merupakan bukti positif pada proposisi nilai kami di daerah-daerah pertumbuhan yang muncul. Kami memiliki kesempatan untuk melanjutkan momentum kami,” kata Chen.
Untuk kuartal sampai 30 November, BlackBerry melaporkan kerugian bersih dari 117 juta dolar AS dibandingkan dengan kerugian 89 juta dolar pada periode yang sama 2015. Pendapatan pada periode terakhir adalah 289 juta dolar turun dari 548 juta pada kuartal yang sama di 2015.
Chen optimis melihat ke depan. “Kami tetap di jalur untuk memberikan 30 persen pertumbuhan di total pendapatan perusahaan dari perangkat lunak dan layanan untuk tahun fiskal penuh. Kami menaikkan outlook kami pada profitabilitas untuk 2017,” katanya.
No comments:
Post a Comment